Luo Feng menghafal seluruh 'warisan dasar' Pasukan Manghe, sekaligus terkejut. Dibandingkan dengan 'warisan garis perguruan Duan Donghe', warisan dasar ini jauh lebih rendah. Namun jika dibandingkan dengan lautan batu ingatan yang pernah ia peroleh, warisan ini jelas termasuk kelas atas. Berdasarkan pengetahuannya tentang peradaban kuno...
Warisan yang kuat di dunia peradaban kuno tidak mudah diwariskan.
Warisan militer! Khususnya warisan 'Pasukan Manghe'... sudah bisa dikategorikan sebagai 'warisan kelas atas'.
Tentu ini hanya bagian paling dasar dari 'warisan kelas atas'. Untuk tingkat lebih tinggi... diperlukan prestasi militer sebagai penukar!
Warisan garis perguruan Duan Donghe termasuk warisan super, dan Luo Feng memiliki satu set lengkap.
"Setelah menguasai teknik pembakaran energi ilahi ini, setidaknya aku bisa menggunakan 《Duanmie》 Lapis Pertama." Luo Feng bergumam. "Dunia Jin mengatur warisan dengan sangat ketat. Jika aku langsung menggunakan 《Duanmie》 untuk membakar energi tanpa bisa menjelaskan asal muasal 'teknik pembakaran energi ilahi'-ku... hukuman mati menantiku."
……
Saat Luo Feng pura-pura mempelajari warisan dasar.
Alam semesta primordial, wilayah manusia.
Tempat Suci Bima Sakti.
Klon Samudra Gelap baru Luo Feng duduk bersila di lantai sembilan aula megah, dikelilingi kehampaan yang menyapu ruang-waktu tak bertepi.
"Um?" Luo Feng membuka mata, lalu berdiri dan menoleh ke kejauhan.
Swoosh!
Seberkas cahaya kilat terbang mendekat, ternyata adalah Dewa Primordial Dwimuka dari Kultus Dewa Primordial.
"Lord Galaksi." Dewa Primordial Dwimuka menginjak lantai batu hitam seperti giok di lantai sembilan aula utama, tersenyum menatap Luo Feng.
"Mengapa Dewa Primordial datang ke tempatku?" Luo Feng bertanya dengan heran sambil tersenyum.
"Bukankah kita sebenarnya sahabat? Meski tak ada urasan, tak bisakah aku datang?" Dewa Primordial Dwimuka mengejek.
Luo Feng tertawa: "Tentu boleh, Dewa Primordial Dwimuka boleh tinggal di sini selama yang diinginkan." Dewa ini pernah menyelamatkannya sekali. Di antara Tiga Dewa Primordial... memang yang paling ia sukai adalah Dewa Dwimuka.
Dewa Primordial Dwimuka langsung menjelaskan: "Tentu kedatanganku ada urusan. Lord Galaksi, di Dunia Ji kau memperoleh banyak hal, sampai-sampai menggerakkan Kemauan Sumber Alam Semesta Primordial. Aku datang mewakilinya."
"Oh?" Luo Feng terkejut.
Mewakili Kemauan Fundamental?
Dan mengatakan hasilku sangat besar?
Tampaknya Alam Semesta Primordial sangat memahami dirinya. Memang, di 'Dunia Ji' ia merasa bebas dari ikatan, pernah mencoba mempelajari Batu Ingatan di Ruang Warisan Kapal Makam, namun... tetap tak bisa melihat konten lebih tinggi. Saat itu ia sadar: Kemauan Sumber Alam Semesta Primordial masih bisa mempengaruhinya.
Kemunculan 'Dunia Ji' di Laut Semesta dengan panduan Kemauan Sumber... mustahil jika tak ada kontrol sama sekali.
"Hasilku sangat besar?" Luo Feng tersenyum. "Apa maksudnya ini?"
“Lord Galaksi tahu sendiri.” Dewa Primordial Dwimuka berkata tenang, “Walau aku tak tahu pasti, tapi menurut kemauan sumber alam semesta primordial... Kau adalah yang mendapatkan paling banyak di antara semua yang kuat dari gelombang pertama yang memasuki Laut Semesta.”
Luo Feng pupil menyempit.
Mendapatkan yang terbesar?
Dirinya sekarang telah bergabung dengan Pasukan Mang He, memperoleh satu set Zirah Mang He.
Zirah Mang He, termasuk baju zirah tingkat Dewa Sejati, bisa dianggap sebagai harta karun tertinggi.
Tapi Luo Feng menyadari... Zirah Mang He, dibandingkan dengan baju zirah hasil perpanjangan 'Sayap Shi Wu', masih sedikit kalah. Baju zirah dari Sayap Shi Wu bisa menahan semua serangan di bawah level 8 tanpa melukai semangat. Sedangkan Zirah Mang He hanya bisa menahan serangan di bawah level 7, meski persentase pelemahannya sama.
Batas ketahanan Zirah Mang He jauh tidak sebanding dengan baju zirah tambahan Sayap Shi Wu.
Tanpa perbandingan tak tahu, setelah dibandingkan... Luo Feng baru menyadari betapa dahsyatnya Sayap Shi Wu!
Selain mendapatkan Zirah Mang He.
Yang terpenting adalah status sebagai prajurit 'Pasukan Mang He'! Prajurit pasukan khusus, baik prestasi militer maupun warisan yang bisa ditukar, semuanya lebih tinggi tingkatannya.
Jumlah peserta dari kekuatan besar di Laut Semesta yang pertama kali masuk tidak banyak, melebihi 200 nama. Banyak yang tumbang di awal. Meskipun ada yang berhasil menyusup ke militer, untuk menyusup ke pasukan khusus seperti 'Pasukan Mang He', selain Luo Feng tak ada yang berhasil.
……
"Luo Feng, dalam seketika, berbagai pertimbangan muncul di pikirannya. Ia lalu menatap Dewa Primordial Dwimuka di hadapannya: 'Dewa, apa maksud kedatanganmu?'"
"Aku datang membawa petunjuk dari kemauan sumber alam semesta primordial." Dewa Primordial Dwimuka memandang Luo Feng, seluruh tubuhnya mulai memancarkan tekanan - bukan dominan namun jelas terasa superior. Tekanan ini jauh melampaui Dewa Sejati ruang hampa, bahkan lebih transenden, jelas merupakan anugerah dari sumber alam semesta primordial.
"Di zaman Samsara normal, Tanah Terlarang Keempat takkan muncul." Dewa Dwimuka berbicara perlahan, "Namun zaman ini... jelas tidak biasa. Maka Tanah Terlarang Keempat pun terwujud."
"Ini adalah kesempatan emas, sekaligus bencana besar."
Suara itu bagai palu berat menghantam hati Luo Feng.
Bencana besar?
Alis Luo Feng berkerut. Kehadiran makhluk humanoid itu! Kemauan sumber alam semesta primordial bahkan membimbing mereka, memberitahu metode memasuki 'Dunia Jin'... Bantuan sebesar ini pasti punya tujuan. Sebab pada dasarnya, kemauan fundamental seharusnya bersikap netral tanpa campur tangan.
Tapi jelas ada maksud tersembunyi!
Ia pernah menekan Sang Leluhur!
Ia pernah hendak membunuh Yuan'ao Lord, mengusir benda mistis!
Ia ingin membunuh Hao Lei Xing Zhu dan dua lainnya.
Semua ini membuktikan... kemauan sumber alam semesta primordial memiliki posisi tertentu.
"Katakan," Luo Feng menatap Dewa Dwimuka, "apa yang harus kulakukan?"
“Anda adalah yang terkuat pertama di seluruh Laut Semesta di masa depan.” Dewa Primordial Dwimuka berbicara perlahan, “Hal ini tak perlu Anda sangkal. Kekuatanmu akan melampaui bahkan Sang Leluhur! Segala cobaan... semakin membutuhkanmu untuk menghadapinya, dan cara menghadapi cobaan itu adalah dengan mengandalkan Dunia Jin!”
“Ingatlah!”
Dewa Primordial Dwimuka menatap Luo Feng, “Patuhi aturan di dalam Dunia Jin, usahakan sebaik mungkin memperoleh keuntungan untuk memperkuat diri... Kekuatanmu adalah harapan dari kemauan sumber alam semesta primordial. Kau adalah anak dari alam semesta primordial, apa yang merugikan alam semesta primordial... juga akan merugikanmu.”
“Ingat, segalanya berada di Dunia Jin.”
“Perkuat dirimu.”
Swoosh!
Setelah menyelesaikan penjelasannya, Dewa Primordial Dwimuka tersenyum tipis lalu berubah menjadi Cahaya Kilat dan pergi.
Luo Feng berdiam diri di tempatnya, memandang ke arah ruang hampa tempat Dewa Primordial Dwimuka menghilang.
“Kemauan Fundamental benar-benar memperhitungkanku.” gumam Luo Feng pelan.
Semua yang terjadi sebelumnya membuat Luo Feng mengerti...
Kemauan Fundamental tak bisa bertindak sendiri, segalanya harus melalui tangan para petarung lain. Jelas Kemauan Fundamental memilih Luo Feng, menganggapnya sebagai yang terkuat sejati di masa depan! Maka terus membimbingnya, ingin menjadikan Luo Feng sebagai 'pedang tajam' bagi 'Kemauan Fundamental' untuk menghancurkan semua musuh.
“Aku, anak alam semesta primordial, apa yang merugikannya juga merugikanku?” Luo Feng bergumam dalam hati.
Perkataan ini jelas memberitahu Luo Feng bahwa kemauan sumber alam semesta primordial dan dirinya berada di pihak yang sama.
“Apa yang kau katakan, haruskan kupercaya?”
"Kemunculan Dunia Jin... Kekuatan berlawanan yang ditunjukkan Hao Lei Xing Zhu sebelum mati... Kemauan sumber alam semesta primordial aktif memandu..." Luo Feng bergumam dalam hati, "Semua pasti ada tujuannya. Sedangkan kemauan fundamental hanya sekadar kemauan, tak bisa menyerang langsung. Asalkan kekuatanku cukup kuat, menjadi juara pertama Laut Semesta, maka aku akan punya hak suara sejati."
"Mari kita lihat..."
"Lihat apa yang sebenarnya terjadi. Sebelum itu, yang perlu kulakukan adalah meningkatkan kekuatanku sendiri." Luo Feng juga tidak menolak. Kemauan sumber alam semesta primordial membuatnya merasakan krisis, mendorongnya lebih giat meningkatkan diri. Dia memang akan melakukannya, bagaimanapun menjadi kuat itu tak salah.
……
Alam semesta virtual, Puncak Pulau Thunder.
Luo Feng bertemu dengan Penguasa Chaos.
"Guru, ini adalah 'Teknik Rahasia Membakar Energi Ilahi' Pasukan Mang He." Luo Feng mencatat warisan Pasukan Mang He dalam alam semesta virtual, mengirimkannya lewat surel ke Penguasa Chaos.
"Teknik membakar energi ilahi?" Penguasa Chaos memeriksa detail-detailnya.
"Um, bahkan di peradaban kuno pun, teknik ini hanya bisa diciptakan oleh yang paling kuat." Luo Feng menegaskan, "Tapi guru harus ingat, begitu memasuki Dunia Jin, metode khusus seperti teknik membakar energi sama sekali tak boleh digunakan. Jika tidak akan dikepung pemeriksaan ketat militer... Kalau tak bisa menjelaskan asal ilmu ini, akan dihukum mati. Manajemen warisan di internal Dunia Jin sangat ketat."
Penguasa Chaos mengangguk: "Tenang saja."
“Selain itu, tadi kemauan sumber alam semesta melalui 'Dewa Primordial' mengirim peringatan padaku…” kata Luo Feng perlahan, “Membicarakan bencana besar, dan memintaku untuk meningkatkan kekuatan sebaik mungkin di Dunia Jin.”
“Hmph.”
Penguasa Chaos mendengus dingin, “Aku sudah berdiskusi dengan Sang Leluhur. Jangan terlalu khawatir tentang bencana. Itu hanya menakutimu. Bahkan jika itu bencana bagi alam semesta, belum tentu jadi bencana bagi kita. Lihat Tempat Suci Dong Di... sudah bertahan tak terhitung era Samsara, tetap eksis. Menurut Sang Leluhur, kemauan sumber alam semesta primordial pun bisa dikalahkan, tidak perlu terlalu dipusingkan. Tapi meningkatkan kekuatan... itu memang penting.”
Luo Feng mengangguk.
Benar.
Kemauan Fundamental ingin menggunakan diriku sebagai pedang, tapi harus lihat apakah aku bersedia.
“Tapi manfaatkan kesempatanmu. Berdasarkan informasi yang kudapat, semakin banyak yang kuat mati di Dunia Jin.” Penguasa Chaos menegaskan, “Kabarnya anggota Kelompok Mata Ilahi yang masuk militer, baru bergabung langsung dibunuh di markas... Hanya sedikit yang selamat di militer. Bagaimanapun, kekuatan besar di Laut Semesta harus menunggu satu era untuk masuk lagi. Kau punya keunggulan sekarang, raihlah peluang ini.”
Luo Feng mengangguk sambil tersenyum.
Kasihan Kelompok Mata Ilahi, dibunuh di markas? Pasukan biasa... memang lebih longgar. Di pasukan khusus, saling bunuh di markas dilarang. Tapi prajurit biasa lebih bebas. Hanya dengan menonjol dari pasukan biasa dan masuk pasukan khusus, mereka bisa mendapat pelatihan spesial sejati.
……
Biarpun berbagai kekuatan besar di Laut Semesta resah, Luo Feng tetap tenang berada di dalam Dunia Jin.
Dunia Jin, Pasukan Timur, Markas Militer 'Penguasa Hukum' Sungai Mang, Pulau Warisan Dasar.
"Galaksi, besok kita harus menjalankan tugas militer." Wu He terbang mendekat dari jauh, "Ini adalah tugas tingkat katastropik, apakah latihanmu dengan warisan dasar ini ada hasilnya?"
"Teknik membakar energi ilahi sudah ku kuasai." Luo Feng menjawab santai.
Wu He langsung membelalakkan matanya, sayap di lehernya berhenti mengepak.
"B-baru berapa lama?" Wu He tertegun, lalu berkata bodoh, "Tapi memang, bahkan tanpa teknik bakar energi, kau sudah bisa mengalahkanku. Terutama ilmu pedangmu... sungguh mengerikan, tenaga pedangmu sangat padat, menembus baju zirahku saat itu tanpa tersebar, membuat semangatku terkuras parah. Lagipula gerakan mengelakmu dalam pertarungan jarak dekat terlalu cepat berubah, aku tak bisa menghadang, dijadikan sasaranmu, ditebas begitu banyak kali sampai semangatku habis 50%."
Luo Feng hanya menyeringai.
Saat itu pertarungan berlangsung selama setengah jam, 3.000 peserta penyaringan tewas hingga tersisa kurang dari 1.000. Bayangkan betapa sengitnya pertempuran itu, betapa dahsyatnya tebasan pedangku? Tak terhitung berapa kali menebas tubuh Wu He, baru bisa menghabiskan 50% semangatnya.
"Ayo, istirahat yang baik. Besok kita keluar, semoga kali ini bisa pulang hidup-hidup." Wu He bergumam.
