Luo Feng berjalan menyusuri jalan sunyi bernuansa kuno yang terdiri dari lempengan batu persegi raksasa. Setiap lempengan memiliki ukiran berbeda, tak ada yang sama. Setiap karya bisa disebut sempurna mutlak, membuat Luo Feng tak kuasa menahan diri untuk tidak menunduk dan terpana.
Jalan dan tembok yang tampak biasa, sesungguhnya menyimpan kemewahan tak bertepi.
Setelah melewati belokan, terlihat pintu gerbang yang terbuka.
"Um?"
Luo Feng langsung melihat melalui pintu, melihat komponen mesin dan senjata yang berantakan tersebar di dalam. Saat Luo Feng mendekati pintu, dia melihat seorang pria berjubah mewah sedang berkonsentrasi mengamati berbagai komponen mesin dengan gaya berbeda di sampingnya.
Pria berjubah mewah itu menoleh ke Luo Feng sambil tersenyum: "Karena sudah datang, silakan duduk."
Di depannya memang terdapat sebuah takhta hitam yang indah.
Luo Feng tidak banyak bicara, patuh maju dan duduk. Mengingat Paduka Yang Mulia Shen Wang menciptakan 'Menara Wu Qi' dengan berbagai rintangan, membuat para prajurit elit Dunia Jin terus menerjang... pasti ada tujuannya.
"Pria ini..." Luo Feng mengamati seksama, "Aneh. Bahkan kesadaran virtual pewaris Duan Donghe sebelumnya masih membawa tekanan. Kenapa dia sama sekali tidak memancarkan aura kekuatan?"
Seperti bertemu kakek tetangga saat masih kecil di jalan.
Menghadapi pria ini, perasaan akrab muncul tanpa disadari, sama sekali tidak ada kewaspadaan, hanya rasa santai.
"Luar biasa." Gemetar dalam hati Luo Feng, "Dengan kemauanku yang kuat, tetap tak bisa mengontrol perasaan baik yang timbul padanya."
"Kau pasti penasaran." Pria berjubah mewah menatap Luo Feng, "Mengapa Shen Wang menciptakan Menara Wu Qi dengan berbagai kesulitan ini... Sekarang akan kujelaskan. Pertama, tentang identitasku... Aku adalah Shen Wang dari Dunia Jin."
Luo Feng terkejut.
Paduka Yang Mulia Shen Wang?
"Meski ada dugaan, aku masih tak percaya, pria biasa di hadapanku yang mirip kakek tua biasa di dunia ini, benarkah dia Paduka Yang Mulia Shen Wang?"
"Tepatnya, aku adalah kesadaran virtual yang ditinggalkan Shen Wang setelah kematiannya." Pria Berjubah Mewah menatap Luo Feng.
Kesadaran virtual?
Luo Feng gemetar dalam hati, benar seperti dugaannya, Paduka Shen Wang benar-benar telah tiada.
"Kau tak terlihat terlalu terkejut." Pria Berjubah Mewah mengamati Luo Feng. "Semuanya sesuai prediksimu? Meski sebelumnya kuperhatikan dari jauh, tak kudapati keanehan... Tapi kini kusadari, kau bukan makhluk dari Dunia Jin."
Luo Feng memucat, nyaris langsung memicu ledakan diri.
Namun secara lahiriah ia tetap tenang: "Bukan tak terkejut, hanya semua yang kau katakan terlalu ajaib. Jadi aku tetap menyimpan keraguan. Kau bilang diri Shen Wang, kau juga bilang hanya kesadaran virtual peninggalannya... Paduka Shen Wang yang agung terlalu jauh dariku, mana mungkin beliau tewas? Lagipula, apa maksudmu aku bukan penghuni Dunia Jin?"
"Haha..." Pria Berjubah Mewah tertawa lebar.
"Tak perlu waspada, tak perlu khawatir." Pria itu tersenyum. "Akan kujelaskan detailnya, kau pasti akan paham."
Luo Feng menyimak dengan seksama.
"Dulu..."
Pria Berjubah Mewah itu matanya memancarkan kilasan nostalgia, "Itu terjadi sangat lama sekali, ketika aku memilih jalan buntu yang hampir pasti berakhir kematian. Sebelum berangkat, kuciptakan Menara Wu Qi di Dunia Jin dan kutinggalkan misi gelar ini. Jika aku gagal, mungkin masih ada kesempatan untuk membalikkan keadaan."
"Aku pergi."
"Tapi kutinggalkan kesadaran virtual di sini yang menyimpan semua ingatanku, mampu berpikir, meski tak bisa dianggap makhluk hidup sejati."
"Tentu saja - aku, sebagai kesadaran virtual ini, secara bawah sadar masih menganggap diriku sebagai Shen Wang."
Luo Feng mengangguk tanda memahami.
Bagaimanapun, kesadaran virtual itu menyimpan seluruh memori dan pola pikir 'Shen Wang Jin' yang asli.
"Bahaya apa yang dihadapi Shen Wang setelah kepergiannya, aku tak tahu. Karena tak ada cara terhubung dengannya." Pria Berjubah Mewah itu tersenyum getir, "Hanya melalui pengamatan terhadap Dunia Jin, suatu hari kusadari... Shen Wang telah tumbang."
"Menara Wu Qi memiliki sembilan lantai. Lantai kesembilan ini terhubung dengan inti sumber alam semesta Dunia Jin." Pria itu menjelaskan, "Sering kukunjungi inti sumber ini. Setelah kejatuhan Shen Wang, terjadi perubahan besar pada inti sumber Dunia Jin."
Pria Berjubah Mewah menatap Luo Feng: "Selain itu, alasan ku yakin kau bukan penghuni Dunia Jin kami adalah karena--"
“Saat kamu memasuki lantai kesembilan ini, inti sumber alam semesta yang terhubung ke sini tidak mengakui dirimu.” Pria berjubah mewah itu berkata, “Jika kau adalah makhluk dari Dunia Jin, maka kau adalah anak dari dunia ini. Secara alami akan diakui, dan kau akan menunjukkan kesetiaan mutlak pada Shen Wang, bahkan rela mati untuknya.”
Luo Feng mengerti.
Sama seperti Penguasa Jiuyou, makhluk-makhluk yang diciptakannya juga menunjukkan loyalitas absolut padanya.
Prinsip yang sama.
Makhluk di Dunia Jin juga sepenuhnya setia pada Paduka Yang Mulia Shen Wang. Seperti keempat Komandan Besar, begitu perintah 'Mati' dikeluarkan Shen Wang, mereka takkan ragu.
"Oh... Jika kau sudah tahu, apa tujuanmu sebenarnya?" Hati Luo Feng mulai waspada.
Untuk membunuh dirinya, dengan kemampuan lawan ini pasti sangat mudah, tak perlu basa-basi.
Seorang Shen Wang yang agung berbicara panjang lebar dengannya, pasti ada maksud tertentu.
"Kau hanya perlu mengucapkan sumpah." Pria berjubah mewah itu tersenyum ringan, "Di masa depan ketika kau mencapai level penguasa seperti Shen Wang, kau harus mengerahkan seluruh tenaga untuk membunuh tiga kelompok paling puncak lainnya."
"Um?" Luo Feng terkejut.
Sumpah?
Peradaban kuno memang memiliki banyak sumpah yang menembus jiwa. Jika dilanggar, jiwa akan tercerai-berai, mati tanpa sisa.
"Menunggu aku menjadi penguasa setara Shen Wang?" Luo Feng takjub, "Aku... saat ini baru selevel Penguasa Hukum Alam."
"Jadi kamu tidak perlu khawatir." Pria berjubah mewah itu menggelengkan kepala, "Bagimu sekarang ini terlalu jauh, kamu juga sama sekali tidak bisa membantu Dunia Jin kami. Ini hanya sebuah janjimu, janji setelah kamu menjadi Shen Wang. Tenang... begitu kamu setuju, secara alami ada keuntungan untukmu. Jika kamu menolak, bahkan jika kamu memilih ledakan diri, pada saat kamu meledakkan diri, aku bisa memusnahkan jiwamu. Aku tahu, banyak makhluk dari luar Dunia Jin yang memiliki kemampuan klon."
Luo Feng terkejut.
Sepertinya...
Paduka Yang Mulia Shen Wang ini mengetahui banyak hal.
"Aku tahu lebih banyak dari yang kamu bayangkan." Pria berjubah mewah itu menatap Luo Feng, "Buatlah pilihan. Setuju atau menolak."
Luo Feng tersenyum masygul: "Apakah aku masih punya pilihan?"
Bercanda.
Strategi yang ditinggalkan seorang Shen Wang membuat Luo Feng yakin, meski dia meledakkan diri, pada saat itu juga jiwanya akan musnah, semua klonnya secara alami akan binasa. Benar-benar mati tanpa sisa. Apalagi sumpah ini baru berlaku setelah menjadi Shen Wang.
Shen Wang, betapa jauhnya, itu tingkat di atas Dewa Abadi Sejati. Luo Feng sendiri tidak tahu apakah bisa mencapai tingkat itu melalui latihan.
Berdasarkan jejak-jejak yang dia temukan, Shen Wang seharusnya setara dengan Guru Besar Generasi Ketiga.
……
"Aku harus memastikan sumpahmu benar. Bagaimanapun, aku hanyalah kesadaran virtual. Jika aku ditipu olehmu..." Pria berjubah mewah itu tersenyum, lalu mengarahkan jarinya ke sekeliling. Di udara seketika muncul pola-pola hukum alam yang membentuk sangkar raksasa mengelilingi mereka.
"Hong!"
Sinar hijau samar menyelimuti Luo Feng.
"Hanya dengan begini aku bisa melihat semua perubahan dalam jiwamu," ujar pria berjubah mewah itu. "Jika kau berbohong, aku juga—Ah!"
Pria berjubah mewah itu tiba-tiba berdiri dengan wajah tertegun.
Luo Feng terkesiap.
Pria itu menatap Luo Feng dengan mata terbelalak: "Kau... kau..."
"Ada apa denganku?" Luo Feng mengernyit.
"Hahaha, hahaha..." Pria berjubah itu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dengan sangat gembira.
Luo Feng semakin bingung. Apa yang terjadi?
"Hilang." Pria itu menggerakkan tangan ke udara. Pola hukum alam yang melayang di kehampaan pun lenyap.
"Paduka Yang Mulia Shen Wang, bukankah Paduka ingin hamba bersumpah?" Luo Feng bertanya tak mengerti.
"Tak perlu lagi."
Pria berjubah itu tersenyum memandangnya. "Karena kau telah mempelajari Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi, sumpah tak diperlukan."
"Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi?!" Luo Feng tersentak, wajahnya pucat pasi.
Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi?
Ini...
Ini adalah Kitab Rahasia yang benar-benar mengubah takdir sendiri. Berkat "Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi", Jalan Sang Kuat-ku bisa mencapai tingkat seperti sekarang. Jika tanpa Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi, mungkin aku tetap bisa menjadi yang kuat, tapi pasti takkan mencapai tingkat seperti ini. Menurut Guru Zuo Shan Ke, "Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi" ini diciptakan oleh beliau sendiri, dan hanya bisa diwariskan kepada satu praktisi, yang harus berasal dari garis keturunan manusia dunia.
"Bagaimana... Bagaimana ini..." Pikiran Luo Feng seketika bagai meledak, muncul tak terhitung pertimbangan.
Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi yang hanya bisa dipelajari oleh garis keturunan manusia dunia.
Kitab Rahasia yang hanya bisa dipelajari oleh satu praktisi.
Bahkan Kitab Rahasia yang diciptakan oleh Zuo Shan Ke.
Mengapa... Paduka Yang Mulia Shen Wang ini mengetahuinya?
Ya.
Sebenarnya sejak lama aku curiga. Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi ini terlalu melampaui kodrat. Semua Dewa Sejati lain tak mampu menciptakannya. Bukan cuma Dewa Sejati, bahkan Leluhur Zi Yue dan Leluhur Dongdi pun tak pernah terdengar menciptakan kitab selevel ini. Tapi Zuo Shan Ke diam-diam berhasil menciptakannya.
"Ada masalah apa dengan Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi?" Luo Feng bertanya tak henti.
"Hahaha, Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi ini..." pria berjubah kerajaan mewah tertawa terbahak-bahak, "merupakan salah satu jurus pamungkas eksklusif Dunia Jin kami. Dengan melatihnya, tidak hanya semangatmu akan berevolusi dengan cepat, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi jiwamu. Ini adalah jurus super pamungkas yang benar-benar mengubah bakat pemahamanmu! Semua yang telah mempelajari Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi adalah inti sejati negara Jin kami. Karena kau telah mempelajarinya, secara alami kau termasuk garis perguruan Jin kami... Ketika kau bangkit di masa depan, meski kau tidak membunuh ketiga orang itu, mereka tetap akan membunuhmu. Tak perlu mengucapkan sumpah apa pun."
