Di luar markas Batalion Sungai Python, dua prajurit sedang duduk santai di tepi danau mengobrol. Salah satu prajurit bertiga wajah delapan lengan, satunya lagi berwajah tunggal biasa dengan dua lengan.
“Hong!” Tiba-tiba cahaya hijau yang luar biasa menyilaukan melesat melintasi angkasa, dalam cahaya hijau itu terselip seberkas sinar emas samar.
Menyilaukan, memukau.
Bak pelangi membentang di angkasa!
"Itu Komandan Hou." Dua prajurit saling memandang, wajah mereka merekah kegembiraan.
"Cheng Mu berhasil, Komandan Hou datang ke Batalion Sungai Python."
"Segera laporkan kepada Leluhur."
Kedua prajurit ini berkomunikasi melalui suara batin.
……
Laut Semesta, Tempat Suci Zi Yue.
"Kalian tetap standby. Begitu konfirmasi kematian Luo Feng, langsung laporkan." Leluhur Zi Yue memandang ke bawah, memberi perintah tegas.
"Siap!"
Dua Penguasa Alam Semesta di bawah segera menjawab.
Senyum tipis mengembang di wajah Leluhur Zi Yue, dalam hati bergumam: "Para komandan korps khusus, terutama para Dewa Ruang Hampa yang mampu membentuk pasukan baru, jelas bukan sembarang sosok. Komandan Hou sudah memimpin pasukan khususnya selama ribuan era, ditambah warisan militer langka untuk latihannya. Di antara para Dewa Ruang Hampa, dialah yang terkuat! Reputasinya dalam ilusi pun termasyhur di markas. Dengan kekuatannya, bahkan aku pun mungkin tak sanggup melawannya."
"Ahli ilusi tingkat puncak seperti ini, kemauannya minimal setara Dewa Abadi. Bahkan mungkin sudah mencapai tingkat Sage."
"Dia yang bertindak, seorang Penguasa Hukum Alam sekaliber apapun pasti akan terjebak dalam ilusinya."
“Luo Feng memang berasal dari luar, sangat mudah terdeteksi. Begitu terdeteksi… jiwanya akan punah, mati tanpa sisa. Hahaha… Bocah Luo Feng, andai kau biasa saja, bahkan sebagai Dewa Sejati pun aku takkan peduli. Tapi kau mewarisi garis perguruan Duan Donghe, ancamanmu terlalu besar bagiku. Ini salahmu lahir di waktu yang salah.” Leluhur Zi Yue tersenyum ramah. Para Penguasa Alam Semesta di bawahnya, melihat sikap leluhur, paham bahwa kematian Luo Feng sudah dekat sehingga leluhur begitu gembira.
……
Dunia Jin.
Cahaya kilat bagai pelangi yang indah di kehampaan, ini adalah ciri khas 'Ratu Hu'.
“Itu Komandan Ratu Hu.”
“Komandan Ratu Hu datang.”
Di area perbatasan antara 'Markas Militer Penguasa Hukum Alam' dan 'Markas Militer Dewa Sejati' di kompleks markas Batalion Sungai Python, dua prajurit Dewa Sejati dan empat prajurit Penguasa Hukum Alam sedang berpatroli. Begitu melihat cahaya pelangi di angkasa, mereka langsung mengenali identitasnya.
Bagaimanapun, para komandan korps khusus ini telah hidup selama waktu yang tak terhitung.
"Di Dunia Jin, para Komandan ini selain beberapa Jenderal dan lainnya, tidak takut kepada siapa pun. Secara alami sifat mereka berubah-ubah, ada yang rendah hati layaknya prajurit biasa, ada yang mencolok dan arogan, ada yang kejam dan tegas, ada yang suka pamer kemewahan... Singkatnya masing-masing berbeda. Para Dewa Sejati dalam korps khusus yang telah lama bermarkas di markas militer ini juga mengetahui beberapa sifat Komandan. Mereka tidak berani menyinggung, mengingat status Komandan yang begitu tinggi. Bahkan jika membunuh mereka pun bukan masalah besar."
"Hong!"
Cahaya pelangi mendarat, menampakkan sosok Komandan Hou yang mengenakan pakaian luar biasa gemerlap. Kecantikan Komandan Hou memiliki daya pikat mematikan, bulu ekornya begitu mempesona.
"Menghadap Komandan."
"Menghadap Komandan." Dua prajurit Dewa Sejati segera memberi hormat.
"Huo Zhuowu!" Komandan Hou dengan angkuh mengangkat kepala, menyapu kedua prajurit Dewa Sejati itu dengan pandangan lalu mengabaikannya. Bahkan terhadap prajurit di bawah komandonya sendiri, ia kerap memaki seenaknya. Begitu melanggar perintahnya, hukuman militer langsung dijatuhkan.
"Hou, ada urusan apa datang ke sini?" Sebuah suara bergema.
Mendengar suara itu, Komandan Hou langsung berjalan menuju sebuah aula di dekatnya. Teriakan pemberitahuan itu sekaligus bentuk penghormatan. Meski status Hou sangat tinggi dan ia meremehkan para Dewa Sejati serta Penguasa Hukum Alam, terhadap sesama Komandan korps khusus yang berstatus Dewa Ruang Hampa, kecuali jika ada permusuhan, mereka tetap diperlakukan dengan hormat.
"Hou Guan, sejak saya menjabat sebagai Komandan, selama tak bertepi waktu Anda hanya datang ke sini dua kali. Salah satunya memberi tahu hukuman prajurit saya, yang lain ucapan selamat atas pengangkatan saya. Apa ada prajurit di bawah komando saya yang menyinggungmu lagi?" Suara penuh kelakar terdengar.
Sosok bertubuh kurus tinggi dengan baju zirah merah api. Enam telinganya bermotif nyala api. Tatapan matanya dingin bak kalajengking berbisa.
"Hukum satu prajurit memang remeh," jawab Hou Guan santai, "Kedatangan saya kali ini membawa malapetaka besar."
"Oh?" Tatapan dingin Huo Zhuo Wu menyapu, "Apa yang pantas disebut malapetaka bagi Komandan seperti kita?"
Status mereka terlalu tinggi.
Bahkan Tuan Laut Bei Zhen dan Penguasa Rawa Jiu Yan sekalipun - para Dewa Ruang Hampa - harus menunduk di hadapan mereka. Sebagai Komandan Korps Khusus di militer, posisi mereka membuat para dewa biasa tak bisa menyaingi. Di Dunia Jin, mereka benar-benar bisa leluasa bergerak. Sungguh sulit menemukan 'malapetaka' bagi mereka.
"Dengarkan. Ada prajurit di bawah komando saya bernama Cheng Mu. Dia..." Penuturan Hou Guan yang santai itu membuat ekspresi Huo Zhuo Wu berubah drastis.
“Makhluk luar？”Huo Zhuo Wu tertegun，“Pada zaman yang sangat lampau, Dunia Jin kita memang pernah dimasuki makhluk luar. Tapi saat itu aku belum lahir. Sekarang setelah tak bertepi waktu, tak ada satu pun makhluk luar yang masuk, apakah sekarang muncul lagi... Ini, ini, apakah kau punya peluang sukses?”
“Awalnya aku juga menganggap ini mustahil.” Gu Hou menghela nafas,“Tapi prajuritku telah membuktikan dengan kematian. Prajuritku ini tahu betapa seriusnya masalah ini, cemas memikirkan Dunia Jin kita. Untuk menarik perhatianku, ia benar-benar membuktikan dengan nyawanya. Meski aku belum punya kepastian mutlak, tetap harus datang memeriksa.”
Huo Zhuo Wu mengangguk terus-menerus.
Benar.
Masalah ini sangat krusial! Lagipula ada prajurit yang membuktikan dengan nyawa, mana mungkin mereka mengabaikannya?
“Di bawah komandanku ada prajurit bernama Galaksi.” Huo Zhuo Wu mengangguk, lalu menutup matanya, “Aku akan cek posisinya sekarang.”
“Ikuti aku.” Huo Zhuo Wu segera keluar, Gu Hou pun mengikuti.
……
Di markas Batalion Sungai Python, setiap pulau hanya boleh dimiliki satu tuan. Sebagai komandan batalion, Huo Zhuo Wu secara alami bisa melacak prajurit mana yang menempati setiap pulau, dengan cepat menemukan pulau yang dulu dipilih Luo Feng.
Di dalam pulau.
Luo Feng sedang bersantai di atap rumah batu, di sampingnya tersedia anggur buah khas Dunia Jin. Ia menyeruput anggur dengan santai.
"Tampak santai, sebenarnya kesadaran Luo Feng terutama berada pada klon Moshazu. Klon Moshazu saat ini sedang meneliti 'Sayap Shi Wu', karena dalam proses misi gelar Menara Wuqi, dia telah menciptakan ilmu pedang puncak Level 7 'Jalan Sembilan Langit'. Luo Feng yakin seharusnya bisa menguasai lapisan ketiga Sayap Shi Wu."
"Lapis pertama adalah kekacauan ruang-waktu, lapis kedua adalah Kerajaan Emas. Bagaimana dengan lapis ketiga? Sungguh dinanti-nantikan." Luo Feng bergumam dalam hati.
Wuqi Shen dan Sayap Shi Wu adalah dua hal yang berbeda.
Sayap Shi Wu lebih berfungsi sebagai pendukung! Bukan untuk serangan langsung... Lagipula Wuqi Shen dan Sayap Shi Wu bisa digunakan bersamaan. Cukup mengenakan Wuqi Shen dengan sayap terpasang di punggung! Wuqi Shen, Jinzhao Shen dan sejenisnya bertabrakan dengan baju zirah - memakai Wuqi Shen atau Jinzhao Shen membuat mustahil mengenakan Zirah Dewa Sejati.
Tapi tidak ada konflik dengan Sayap Shi Wu. Baju zirah pun tidak bertabrakan dengan Sayap Shi Wu. Bukankah dulu Luo Feng juga mengenakan Zirah Bencana sambil membawa Sayap Shi Wu?
"Um?" Saat Luo Feng menanti-nantikan Sayap Shi Wu, tiba-tiba melalui indra terhadap 'Energi Dunia' di Dunia Jin, dia merasakan dua gelombang kuat muncul di langit.
Luo Feng segera menengadah ke angkasa.
Hong! Hong!
Dua siluet muncul seketika di ketinggian, satu memancarkan cahaya pelangi yang sangat mulia, satu lagi mengeluarkan api tak bertepi yang sangat jahat. Luo Feng menengadah dan melihat kedua pasang mata itu... Kedua pasang mata ini secara alami memancarkan sikap superior, dengan mata berpesona yang memancarkan cahaya hijau itu bahkan menyimpan setitik kebencian.
"Duggg~~~" Tekanan dahsyat seketika menyelimuti area bawah, membuat ruang di sekitar pulau ini terkungkung oleh kekosongan tak bertepi.
Alis Luo Feng berkerut, dalam hati bergumam: "Satu pikiran ruang hampa?"
"Dua Dewa Ruang Hampa? Dua Dewa Ruang Hampa yang muncul di markas militer pastilah Komandan, entah dari pasukan biasa atau korps khusus." Berbagai pertimbangan melintas dalam hati Luo Feng.
Prajurit biasa semuanya memakai baju besi standar yang langsung bisa dikenali statusnya.
Tapi para Komandan yang berstatus tinggi bisa berpakaian sesuka hati. Sebelumnya Luo Feng yang berpangkat rendah belum pernah melihat Komandan Batalion Sungai Python, tentu tak bisa mengenali.
"Duggg~~~" Tekanan menghimpit, dua siluet turun dari langit.
Tekanan dahsyat itu membuat wajah Luo Feng berubah drastis.
Untung kemauannya cukup kuat!
Kalau tidak, pasti sudah terjatuh bersujud.
“Lihatlah apa maksud kedua komandan ini sebenarnya.” Luo Feng bergumam dalam hati, status berbeda kekuatan berbeda, mental pun berbeda. Jika prajurit korps khusus normal melihat dua komandan mendarat, pasti sudah gemetar ketakutan dan tak berani bernapas, karena jika membuat marah komandan, dibunuh pun tak ada yang berani protes.
Hong! Hong!
Dua siluet mendarat di pulau, memandang ke kejauhan ke arah Luo Feng yang berada di atas rumah batu. Luo Feng sendiri melompat turun dari atap rumah batu.
"Hmph." Komandan Hou berkomentar dengan suara dingin, "Huo Zhuo Wu, lihatlah prajuritmu ini. Cuma prajurit Penguasa Hukum Alam biasa. Melihat dua komandan datang, masih berani bersikap semena-mena!"
Prajurit normal pasti sudah langsung menyambut dengan penuh rasa hormat.
Jelas sikap Luo Feng ini langsung membuat Komandan Hou yang terbiasa diagungkan menjadi tidak puas.
Tapi status Luo Feng sekarang apa? Di seluruh Dunia Jin, dialah yang paling diagungkan. Bahkan empat Jenderal Eternal True God pun harus mengelilinginya. Bisa dibilang selain Paduka Yang Mulia Shen Wang, Luo Fenglah yang statusnya paling tinggi. Dengan status seperti ini... mana mungkin Luo Feng harus berlari menyambut dengan penuh hormat?
"Prajurit ini memang keterlaluan." Huo Zhuo Wu juga merasa tidak senang, membentak dingin, "Prajurit Galaksi! Tata krama menghadap komandan, apa kau sudah lupa?!"
Suaranya menggelegar bagai guntur di telinga Luo Feng.
