"Alam semesta primordial, tidak bisa dibandingkan dengan alam semesta mini, bahkan Dunia Jin pun tak mampu menandingi." Zuo Shan Ke menatap Luo Feng, "Setiap siklus Samsaranya penuh dengan rahasia tertinggi. Meski aku ingin memasuki sumbernya, alam semesta primordial takkan mengizinkanku melihat. Lebih baik melepaskan Sang Leluhur daripada memberi berkah besar ini padamu dengan mudah."
"Tapi..."
"Di antara ancaman monster dimensi dan memberi sebuah berkah besar, aku yakin akhirnya akan memilih yang terbaik." Zuo Shan Ke tersenyum pada Luo Feng, "Sebenarnya aku pun iri padamu, sayangnya iri tak ada gunanya."
Luo Feng dalam hati merasa bingung, perkataan Zuo Shan Ke selalu mengandung makna mendalam. Prestasinya saat ini, 'warisan garis perguruan Duan Donghe' dan 'tugas gelar Dunia Jin', semua ini sepertinya di luar perkiraan Zuo Shan Ke. Hal ini membuatnya memiliki kekuatan yang sangat menyeramkan.
"Guru." Luo Feng tiba-tiba menegaskan.
"Um?" Zuo Shan Ke menatap Luo Feng.
"Anda menciptakan garis Suku Yan Shen, juga garis keturunan Bumi kami." Luo Feng tiba-tiba bertanya, "Apa sebenarnya tujuannya? Murid selalu penasaran. Guru telah memberikan kebaikan besar, asalkan guru memerintahkan... murid pasti akan mengerahkan seluruh tenaga."
Zuo Shan Ke menatap dalam-dalam ke arah Luo Feng, lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
"Luo Feng, lihat sekelilingmu." Zuo Shan Ke menunjuk ke sekitar.
Luo Feng memandang sekeliling. Di sekitar kapal rusak itu terdapat api membara yang dihalau oleh hawa dingin. Semua api itu bergetar, tekanan tak kasat mata terus menyelimuti area ini - itu adalah tekanan dari kemauan sumber alam semesta primordial. Jelas kemauan fundamental telah turun... Marah karena perkataan Zuo Shan Ke, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
"Di bawah selimut kemauan fundamental, beberapa hal bisa kusampaikan. Tapi ada hal yang meski ingin kukatakan, tak mungkin terucap." Zuo Shan Ke menatap Luo Feng, "Seperti di Laut Semesta, tak bisa menyebut informasi warisan tentang 'melebihi Dewa Sejati' ke tingkat lebih tinggi."
Luo Feng mengangguk.
“Bukan aku tidak mau bicara, tapi saat ini aku tidak bisa memberitahumu.” Zuo Shan Ke berbisik, “Ini terkait dengan peradaban kuno, terkait dengan rahasia terbesar di seluruh Laut Semesta. Harus sampai waktu yang tepat, baru aku bisa memberitahumu.”
“Apa yang dimaksud waktu yang tepat?” Luo Feng bertanya tak henti.
“Kekuatanmu sudah membuatku puas, tapi sekarang bukan saatnya.” Zuo Shan Ke menggelengkan kepala, “Jangan banyak tanya. Ditanya pun, aku tak bisa menjawab.”
Luo Feng merenung.
Terkait dengan peradaban kuno?
Terkait dengan rahasia terbesar Laut Semesta? Benar, sejak lama aku yakin Zuo Shan Ke punya hubungan dengan Negara Jin...
“Kalau begitu aku akan selalu menunggu perintah Guru.” Kata Luo Feng.
“Ingat baik-baik.” Zuo Shan Ke melanjutkan, “Jangan remehkan Makhluk Perbatasan. Penggunaan klon Moshazu-mu untuk pergi ke sarang Makhluk Perbatasan itu sangat bijaksana... Kekuatanmu belum mencapai puncak. Para Dewa Sejati lain sudah sampai di batas maksimal, sulit untuk membuat terobosan. Tapi begitu kau menjadi Dewa Sejati, masih ada periode lonjakan kekuatan.”
“Jadi, jangan pertaruhkan semua taruhanmu sekarang.”
“Setelah kau menjadi Dewa Sejati, saat itulah puncak kekuatanmu.” Zuo Shan Ke mengingatkan.
Luo Feng gemetar dalam hati. Dari perkataan gurunya, sepertinya ia menganggap dirinya belum mampu memusnahkan kawanan Makhluk Perbatasan itu sekarang.
“Pergilah.”
“Ingat, tetap waspada.”
“Ini adalah perang paling berbahaya di Laut Semesta.” Pesan Zuo Shan Ke.
“Baik.”
Luo Feng berdiri, membungkuk hormat sebentar, lalu segera pergi.
……
Sejenak kemudian, di Kawasan Misterius Dewa Primordial, Istana Suci Primordial.
Luo Feng yang mengenakan jubah putih berjalan masuk dengan santai. Para prajurit di gerbang istana tidak menghalangi—mereka jelas mengenali Luo Feng. Tiga Dewa Primordial telah memerintahkan sebelumnya bahwa 'Lord Galaksi' boleh masuk kapan saja.
"Tiga Dewa."
Luo Feng memasuki aula utama. Tatapannya menyapu sekeliling—di atas tiga takhta di aula itu duduk tiga Dewa Primordial.
Setelah miliaran era berlalu, ketiga Dewa Primordial dari Kultus Dewa Primordial ini akhirnya mencapai tingkat Dewa Sejati! Bagaimanapun, mereka terpilih menjadi Dewa Primordial karena bakat luar biasa dan perhatian khusus dari Kemauan Fundamental... Sekarang di alam semesta primordial, berbagai ras telah melahirkan banyak Dewa Sejati. Jika ketiga Dewa Primordial bukan Dewa Sejati, bukankah itu akan menjadi lelucon?
"Permintaanku, kurasa, Kemauan Fundamental sudah mengetahuinya." Luo Feng berbicara.
Dewa Primordial Dwimuka menghela napas: "Kau masih bersikeras dengan permintaan itu? Meski kami tidak tahu detail informasinya, jelas Kemauan Fundamental sudah menunjukkan ketidakpuasan. Masih kau pertahankan?"
"Ya." Luo Feng mengangguk.
Ketidakpuasan?
Apa urusanku dengan ketidakpuasan Kemauan Fundamental yang menekan Sang Leluhur? Seluruh umat manusia pun tidak puas! Seperti kata Zuo Shan Ke—jangan takut pada Kemauan Fundamental. Semua tindakannya harus mematuhi aturan, bahkan saat menghadapi Makhluk Antarbintang, harus mengandalkan Luo Feng dan kawan-kawan.
Saat kesadarannya memasuki sumber alam semesta primordial, seolah dirinya menyatu dengan alam semesta primordial—lalu menghancurkannya, kemudian melahirkannya kembali...
“Kedengarannya sangat filosofis, tapi Luo Feng tidak begitu saja percaya pada perkataan Zuo Shan Ke. Bagaimanapun, untuk memasukkan kemauan ke Dimensi Fundamental... setidaknya harus menciptakan 'manifestasi energi ilahi' yang masuk ke sana. Begitu alam semesta primordial hancur, jika ingin membunuh Luo Feng, cukup menyerang manifestasi energi ilahi itu dan membasmi jiwanya secara total!
Jadi sebenarnya permintaan ini mengandung bahaya.
Alasan Luo Feng menyetujui adalah... karena dari Tiga Jurus Pamungkas garis perguruan Duan Donghe, 《Sungai Keabadian》 yang pasti akan dikuasainya setelah menjadi Dewa Sejati. Dengan menyisakan setetes darah sebagai cadangan, meski terkena 'sikat diam-diam dari alam semesta primordial', dirinya tetap bisa hidup kembali. Tentu ini skenario terburuk, karena Kemauan Fundamental harus mematuhi hukum alam. Selama dia tidak memprovokasi, seharusnya tidak sampai dibasmi.
Tentu... untuk merasakan kehancuran dan kelahiran kembali alam semesta primordial, harus menunggu hingga satu zaman Samsara berakhir, barulah alam semesta primordial akan hancur dan terlahir kembali.
Tidak mungkin alam semesta akan dimusnahkan lebih awal hanya karena Luo Feng.
Lagipula Luo Feng sendiri belum menjadi Dewa Sejati, dan tidak menginginkan kehancuran alam semesta primordial.
"Kalau kamu memang bersikeras," Dewa Primordial Cang menatap Luo Feng di aula utama, "meski syaratnya sangat ketat, asalkan Lord Galaksi benar-benar berhasil membasmi semua Binatang Raksasa Luar Angkasa dan melindungi alam semesta primordial, Kemauan Fundamental setuju tidak hanya membebaskan Sang Leluhur, tapi juga memenuhi permintaanmu. Tentu syarat itu baru bisa dipenuhi saat zaman Samsara ini berakhir."
“Segala yang dijanjikan Kemauan Fundamental, tentu tunduk pada hukum operasional, pasti tidak akan berbohong.” Dewa Primordial Cang berkata.
Suara itu menyebar, dengan getaran kuno misterius mengalir keluar, menyelimuti seluruh aula utama, juga mengenai Luo Feng.
“Saya percaya.” Luo Feng mengangguk.
……
Tiga zaman Samsara di Laut Semesta harus memilih perintis untuk menjelajahi sarang Binatang Raksasa Luar Angkasa terlebih dahulu. Ini sangat berbahaya, sehingga terjadi perdebatan. "Mengapa harus saya? Kenapa dia tidak bisa pergi? Saya adalah harapan perkumpulan garis perguruan saya. Jika saya tumbang, seluruh kelompok saya akan hancur."
Diskusi internal, kompromi kepentingan, dan lainnya diperkirakan memakan waktu beberapa tahun bahkan lebih lama untuk menentukan pilihan akhir.
Ini juga sudah diperkirakan Luo Feng. Dibandingkan triliun era, beberapa tahun terlalu singkat, tidak perlu terburu-buru.
……
Sementara diskusi internal Laut Semesta masih berlangsung, Binatang Raksasa Luar Angkasa 'Morosa' telah diam-diam meninggalkan Qinfengjie.
“Wah!”
“Inilah gumpalan chaos.”
“Di dalam sarang, tidak ada gumpalan chaos sebanyak ini yang ada di mana-mana.” Pria bertubuh raksasa setinggi gunung berwarna keemasan dengan ekor berdiri di tengah aliran chaos. Seluruh tubuhnya mengenakan baju zirah kuno, garis tubuhnya sempurna mutlak, kedua mata berwarna darahnya berkedip sinar kejam.
Binatang Raksasa itu memandang sekeliling. Bentuknya saat ini menyerupai wujud umum kelompok Laut Semesta, dengan aura energi ilahi. Sekilas mirip petarung kuat dari ras manapun di alam semesta.
“Siuutt!”
Makhluk Abyssal membuka mulutnya dan menghisap dengan kuat, seketika aliran chaos dalam jumlah besar mengalir deras ke dalam mulutnya. Sekejap, sekeliling berubah menjadi lubang hitam raksasa yang terus menelan aliran chaos tanpa henti. Dipaksa menghisap selama sekitar satu hari penuh, akhirnya berhenti.
"Sungguh nyaman, meski tak sebanding kenikmatan tak bertepi saat menelan makhluk lain, setidaknya bisa menghisap kapan saja." Makhluk Abyssal Morosa sangat puas. Meski di Qinfengjie juga ada aliran chaos, tapi sangat tipis hingga hampir diabaikan. "Hanya dengan menghisap aliran chaos ini, peningkatan kekuatan terlalu lambat."
Swoosh!
Morosa melangkah dan langsung memulai Teleportasi jarak ultra-jauh. Berkelana di Laut Semesta dengan peta kosmos dari Zhen Jia Wang dan Qiu Yan Zu Shen, ia tak takut tersesat. Setiap Makhluk Abyssal memiliki indra keterhubungan ekstrim, bahkan jika tersesat, bisa menemukan sesamanya.
……
Mengembara bebas di Laut Semesta, setelah setengah bulan.
Morosa yang berwarna keemasan dan perkasa, mengibaskan ekornya sambil berdiri di ruang hampa. Dari kejauhan memandang alam semesta mini raksasa di depan. Diameter alam semesta mini itu mencapai satu miliar tahun cahaya, betapa besarnya?
"Wu, wu..."
“Terlalu, terlalu, terlalu enak.” Kelopak mata berwarna darah Makhluk Batas Morosa dipenuhi hasrat gila, menatap tajam alam semesta mini di kejauhan, ekornya mengibas-ngibas gila-gilaan, jelas berada dalam keadaan sangat bergembira.
“Aku bisa merasakan sumber alam semesta mini ini! Betapa lezatnya, hanya dengan merasakan saja sudah membuatku gemetar...” Morosa sang Makhluk Batas bergembira luar biasa, sebelumnya ia pernah menelan sesama makhluk batas yang merupakan kenikmatan puncak. Namun sekarang, sekadar merasakan 'aroma lezat' yang dipancarkan sumber alam semesta mini di hadapannya saja sudah membuatnya kehilangan kendali.
Ini benar-benar kenikmatan tiada tara yang tidak kalah dengan menelan makhluk batas lainnya.
“Telan!”
“Telan!”
Morosa menjerit dalam hati, tapi kecerdasannya menahan segalanya.
“Ternyata alam semesta mini begitu lezat, menurut dua pelayan itu, di Laut Semesta terdapat banyak alam semesta mini, ada alam semesta Suci, dan alam semesta Primordial. Kekuatanku masih lemah! Sumber alam semesta mini memiliki daya tahan terlemah, kecepatanku menelan akan paling cepat. Untuk menelan alam semesta Suci... mungkin lebih lambat, menelan alam semesta Primordial diperkirakan paling lambat. Tapi sumber alam semesta Primordial justru yang paling membanjir tak henti.”
“Alam semesta mini di hadapan ini, um, menurut peta Laut Semesta, adalah milik seorang Dewa Sejati biasa dari Era Samsara Pertama.”
“Yang paling mengancam adalah Lord Galaksi itu.”
“Sedangkan dewa sejati ini? Sangat biasa. Akan kujadikan makanan pertamaku.”
Makhluk Antarbangsa Morosa merenung sejenak, mengira pemilik alam semesta mini di hadapannya adalah target mudah, sehingga memutuskan... memulai proses melahap.
