Bab 37: Pemahaman

　　Beidi, sebagai makhluk Batas terkuat di Sarang saat ini, tentu memantau Laut Semesta. Melalui Zhen Jia Wang dan Qiu Yan Zu Shen, dia mengetahui beberapa informasi tentang Laut Semesta, dan mengerti bahwa juara pertama Laut Semesta sekarang adalah 'Penguasa Alam Semesta' Luo Feng. 　　"Sayangnya Zhen Jia dan Qiu Yan ditolak oleh berbagai ras di Laut Semesta. Bahkan tidak tahu apakah Lord Galaksi sudah mencapai terobosan sebagai Dewa Sejati atau belum... Juga tidak tahu apakah Lord Galaksi ini mengalahkan Morosa hingga turun ke tingkat satu dalam bentuk 'Penguasa Alam Semesta', atau setelah menjadi Dewa Sejati baru memukul Morosa mundur ke tingkat satu." 　　Beidi merenung. 　　Dua kemungkinan ini perbedaannya sangat besar. 　　Jika Luo Feng sudah menjadi Dewa Sejati dan mampu melakukan ini, maka ancamannya tidak terlalu besar. 　　"Jika Luo Feng yang baru sebatas Penguasa Alam Semesta saja sudah membuat Morosa mundur ke tingkat satu, bagaimana nanti saat Luo Feng menjadi Dewa Sejati? Itu pasti luar biasa!" 　　"Sepertinya kekuatanku masih belum cukup." 　　"Aku harus meningkatkan diri lebih cepat, menjadi lebih kuat." Bei Di bergumam dalam hati, "Dulu aku lebih fokus menghajar para Makhluk Batas tingkat tiga satu per satu. Sekarang bahkan Makhluk Batas tingkat dua pun akan kulahap... Dengan melahap banyak Makhluk Batas tingkat dua, efeknya setara dengan melahap satu Makhluk Batas tingkat tiga." 　　Strategi Bei Di sebelumnya sangat sederhana. 　　Melahap satu per satu mereka yang mengancamnya. Jika tidak bisa dilahap, setidaknya melukai mereka parah. 　　Dengan cara ini, Bei Di selalu bertahan di puncak! 　　Metode ini cukup stabil, memungkinkannya memantau ratusan Makhluk Batas paling berbahaya dengan mudah. Namun cara ini lambat! Jika mulai menyerang dan melahap Makhluk Batas tingkat dua dalam jumlah besar, proses peningkatannya akan lebih cepat. Tapi konsekuensinya, pengawasan terhadap Makhluk Batas berbahaya menjadi kurang maksimal. Ada kelebihan dan kekurangannya. 　　…… 　　Pertarungan antara Makhluk Batas Morosa dan Luo Feng berakhir dengan mundurnya Morosa. 　　Ini merupakan kontak pertama antara Makhluk Batas dengan kehidupan di Laut Semesta. 　　Kejadian ini membuat berbagai ras di alam semesta gempar. Semua pihak sadar... Setelah kontak pertama ini, kontak kedua mungkin tak akan lama lagi. 　　"Begitu pula, Morosa dipukul mundur ke tingkat satu dan kembali ke sarang Makhluk Batas. Informasi ini diketahui oleh banyak Makhluk Batas lain di sarang tersebut, membuat mereka terkejut. Hal ini membuat Makhluk Batas menyadari bahwa berbagai ras di Laut Semesta yang dulu mereka remehkan ternyata sangat kuat, sehingga proses evolusi bertahap yang sebelumnya teratur di antara Makhluk Batas mulai menjadi semakin gila!" 　　…… 　　"Walau Makhluk Batas pertama telah dikalahkan oleh Lord Galaksi dan berhasil kabur... Menurut informasi yang disampaikan Kemauan Fundamental kepada kami, pasti akan ada pengaruh pada jumlah tak terbatas Makhluk Batas di sarang mereka, mempercepat evolusi. Pertempuran terakhir antara Makhluk Batas dan kita mungkin akan terjadi lebih cepat." Dewa Primordial Cang berdiri di tepi alun-alun depan Istana Suci Primordial, menatap kumpulan Kuil Hewan Suci di kehampaan jauh. 　　"Um." Dewa Primordial muda mengangguk dengan ekspresi tegang penuh kekhawatiran, "Satu-satunya harapan berbagai ras di Laut Semesta kita adalah Lord Galaksi! Jika Lord Galaksi berhasil menjadi Dewa Sejati, kita masih punya harapan... Tapi jika dia tidak mencapai Terobosan, begitu pasukan besar Makhluk Batas bergerak maju, atau seekor Makhluk Batas super kuat datang menyerang, kita tidak akan bisa menghalangi. Hanya ada kepunahan massal! Sebenarnya apa yang terjadi dengan Lord Galaksi? Dia hanya seorang Penguasa Alam Semesta, tapi tingkat metode rahasianya begitu ajaib, kekuatannya mencapai tingkat seperti itu. Dia juga mewarisi garis perguruan Duan Donghe, di Dunia Jin dia pun memperoleh warisan purba. Mengapa bahkan menjadi Dewa Sejati pun tidak bisa? Bagi yang kuat lainnya, menjadi Dewa Sejati mungkin sulit. Tapi bagi dia seharusnya sudah tercapai sejak lama." 　　“Ah……” Dewa Primordial Dwimuka juga menggelengkan kepala sambil menghela nafas. 　　Benar. 　　Mengapa Lord Galaksi belum pernah mencapai Terobosan sebagai Dewa Sejati? Ini bukan hanya kecemasan tiga Dewa Primordial, seluruh ras di Laut Semesta pun gelisah! 　　Sebelum warisan purba tersebar, menjadi Dewa Sejati sangat sulit. Tapi setelah pengetahuan peradaban kuno hampir diketahui semua ras... kesulitannya kini setara dengan menjadi 'Penguasa Alam Semesta' di masa lalu. 　　…… 　　"Luo Feng!" 　　Di Tempat Suci Bima Sakti, Zhen Yan berdiri di tingkat atas istananya, memandang Laut Gelap tak bertepi di kejauhan sambil berpegangan pada pagar. Sorot matanya penuh kecemasan, "Pasti bebanmu sangat berat sekarang. Seluruh ras di alam semesta menaruh harapan padamu. Di momen ini, kau harus bertahan. Tak ada pilihan lain." 　　Zhen Yan sangat tersentuh. 　　Murid bernama Luo Feng ini... adalah kebanggaan terbesarnya. 　　Dulu, tak lama setelah Luo Feng memasuki Kota Chaos karena Pertarungan Jenius, dia langsung diambil sebagai murid oleh Zhen Yan. Zhen Yan menyaksikan sendiri bagaimana muridnya tumbuh langkah demi langkah! Dia juga memahami semua yang dialami Luo Feng di dunia - bangkit dari penderitaan, tak pernah menyerah bahkan memilih mati bersama Sang Penelan. Melihat perjalanan dan pertumbuhan Luo Feng... Zhen Yan benar-benar menganggapnya sebagai murid sekaligus keluarga. 　　Keluarga darah Zhen Yan sendiri telah lama tiada dimakan waktu. 　　Bagi sang guru, para muridnya adalah pengganti keluarga. 　　"Luo Feng, di hatinya bagaikan seorang putra. Mungkin Luo Feng sendiri tidak menyadari... tapi Zhen Yan memang memandang Luo Feng seperti itu. Kebangkitan Luo Feng tentu membuat Zhen Yan sangat lega." 　　Saat ini Zhen Yan merasa sakit hati, tapi tak ada cara lain. 　　"Kau harus bertahan, harus menyambut Malapetaka, harus bertarung." Zhen Yan berharap dalam diam, "Cepatlah, tingkatkan dirimu menjadi Dewa Sejati. Baru begitu kau punya harapan untuk bertahan hidup." 　　Zhen Yan sangat ingin maju sendiri. 　　Tapi dia sadar, kehadirannya hanya akan menjadi camilan bagi Makhluk Batas, sama sekali tidak berguna. 　　…… 　　"Luo Feng, kau boleh mati, tapi matilah setelah membasmi semua Makhluk Batas!" Leluhur Zi Yue berteriak marah dalam hatinya. 　　…… 　　"Jadilah Dewa Sejati. Ini seharusnya tidak sulit bagimu." Leluhur Dongdi berdiri di atas Pohon Leluhur, memandang ke kejauhan, matanya menembus alam semesta ke arah alam semesta primordial, "Bahkan jika kau menempuh Jalan Semangat, dengan bakatmu, seharusnya kau sudah berhasil." 　　…… 　　"Jadilah Dewa Sejati!" Tuan Mata Dewa berharap, "Sungguh tak ingin memilih bergabung dengan Makhluk Batas!" 　　…… 　　"Jadilah Dewa Sejati!" 　　"Jadilah Dewa Sejati!" 　　…… 　　Berbagai ras di Laut Semesta termasuk Ras Serangga, Ras Setan, dan lainnya saat ini memiliki harapan yang sama: menanti Luo Feng menjadi Dewa Sejati. 　　…… 　　Di lokasi ketiga Tanah Terlarang yang jauh - 'Perahu Semesta', ruang Pilar Hitam Bergaris. 　　“Tinggi sekali.” Di dalam sebuah kapal perak, Luo Feng berdiri di aula sambil menatap pilar hitam bergaris yang menjulang hingga kedalaman kabut melalui dinding kabin, "Akhirnya, aku kembali!" 　　Pilar Hitam Bergaris. 　　Merupakan salah satu benda mistis di Perahu Semesta, mengandung tekanan kemauan dahsyat. Semakin dekat dengannya, tekanan kemauan semakin mengerikan. Bersamaan itu, aliran waktu semakin cepat di sekitar pilar! Para Penguasa Alam Semesta biasa hanya bisa mencapai area dengan percepatan waktu ribuan kali. Bekas pemimpin bintang Bech di masa lalu pernah mencapai zona dengan percepatan waktu lebih dari 130 ribu kali! 　　"Aku ingin tahu batas maksimal percepatan waktu Pilar Hitam ini." Luo Feng segera mengarahkan Kapal Makam-nya mendekati objek tersebut. 　　"10 ribu kali, 30 ribu kali..." Kapal Makam terus melaju mendekat. Wajah Luo Feng tenang, kemauannya sudah mencapai tingkat Dewa Abadi, jauh melampaui Bech. 　　"100 ribu kali, 120 ribu kali, 150 ribu kali..." 　　Ruang mulai terdistorsi ringan. 　　Aliran waktu telah mencapai kecepatan ekstrim. Gelombang tekanan kemauan dahsyat menyapu segala arah seperti ingin menghancurkan segalanya, tapi Luo Feng tetap tenang bagai diterpa angin musim semi tanpa sedikitpun ketidaknyamanan. 　　220 ribu kali, 260 ribu kali, 290 ribu kali... 510 ribu kali, 550 ribu kali... 　　"Um?" Ekspresi Luo Feng berubah serius. 　　"Mendekat." Kapal Makam telah terbang hingga sangat dekat dengan Pilar Hitam Bergaris, namun tekanan kemauan yang dahsyat membuat alis Luo Feng berkerut. Perlahan-lahan, Kapal Makam mulai mengerem hingga akhirnya berhenti. 　　Di titik ini, sudah mencapai batas maksimal Luo Feng. 　　Haluan Kapal Makam hampir menyentuh Pilar Hitam Bergaris. 　　"Untuk menyentuh Pilar Hitam Bergaris, perkiraanku kemauan harus mencapai batas Eternal True God." Luo Feng berbisik, "Aku masih sedikit kurang." 　　Kemauannya sendiri, meskipun berada di tingkat Eternal True God, belum mencapai batas maksimal. 　　"Percepatan waktu di sini sekitar 600.000 kali lipat." Luo Feng mengangguk dalam hati. 　　…… 　　Tujuan membawa Kapal Makam ke ruang Pilar Hitam Bergaris kali ini adalah untuk memanfaatkan lingkungan khusus 'percepatan waktu' di sekitar pilar tersebut guna melakukan latihan! 　　Ancaman Makhluk Batas membuat Luo Feng menanggung tekanan berat, ia harus memperebutkan setiap detik, sehingga muncul ide ini! 　　"Di sini, aku akan menyelam lagi ke ruang latihan." 　　Luo Feng merenung. 　　Ruang latihan secara internal sudah memiliki percepatan 10.000 kali lipat. Jika dunia luar mempertahankan 600.000 kali, maka secara teori akan bertumpuk menjadi 6 miliar kali... Tentu ini mustahil. Luo Feng yang memahami peradaban kuno mengerti, dalam percepatan 600.000 kali, upaya menambah percepatan waktu akan mengalami kesulitan yang meningkat drastis. 　　"Tekanan kemauan di sini terlalu kuat, sudah mulai mengganggu latihanku." 　　"Mundur sedikit saja." Luo Feng mengendarai Kapal Makam, mundur ke area dengan percepatan waktu 500.000 kali lipat. 　　Tubuh asli manusia dunia segera memasuki ruang latihan. 　　Ruang latihan, percepatan waktu maksimum bisa mencapai ribuan kali lipat... 　　"Percepatan 1000 kali lipat." Luo Feng mencoba mempercepat waktu, aliran waktu di ruang latihan langsung melesat vertikal, mempertahankan percepatan 1000 kali lipat. 　　Di luar sudah ada percepatan waktu 500.000 kali lipat, ditambah percepatan seribu kali di ruang latihan, total menjadi percepatan waktu 500 juta kali lipat. 　　"Duggg~~~" Luo Feng tercengang melihat sekeliling, Langit-Bumi bergemuruh, seluruh Ruang Warisan bergetar, energi terkuras drastis. 　　"Tidak baik." Wajah Luo Feng berubah drastis, "Perlambat ke ratusan kali!" 　　Ciprat! 　　Aliran waktu langsung melambat ke ratusan kali. 　　Sekeliling agak stabil, tapi cadangan energi Ruang Warisan tetap terkuras cepat. 　　"Masih terlalu cepat, perlambat ke sepuluh kali." Luo Feng terpaksa mengurangi ke sepuluh kali, tiba-tiba seluruh Ruang Warisan tenang, "Percepatan sepuluh kali di ruang latihan saja sudah menghabiskan energi jauh lebih besar dibanding percepatan sepuluh ribu kali di area waktu normal." 　　"Dengan cadangan Ruang Warisan, sebenarnya bisa dipertahankan dengan mudah." 　　…… 　　Setelah serangkaian penyesuaian, Luo Feng akhirnya memutuskan mempertahankan percepatan 20 kali lipat di ruang latihan, ditambah 500.000 kali lipat di luar, total menjadi percepatan waktu sepuluh juta kali lipat. Meski konsumsi energi besar... akumulasi tak terbatas dari era-ke-era di Ruang Warisan bisa menopang untuk waktu lama. 　　"Manfaatkan setiap detik, semoga bisa mencapai terobosan sebelum Malapetaka Makhluk Batas!" 　　Luo Feng meninggalkan satu klon energi ilahi di Kapal Makam, sementara tubuh asli manusia dunia langsung keluar. 　　…… 　　Waktu berlalu. 　　Tahun demi tahun bergulir. 　　Di bawah Pilar Hitam Bergaris, klon energi ilahi sedang berlatih dengan gila-gilaan di lingkungan percepatan waktu 10 juta kali lipat... 　　…… 　　Sementara tubuh asli Luo Feng berkelana ke berbagai tempat mencari inspirasi. 　　Awalnya menjelajahi Qinfengjie, mencapai area inti, bahkan mengamati dari kejauhan wilayah gelap di Taman Gelap. Kemudian pergi ke lokasi lain, bahkan menemukan beberapa warisan yang ditinggalkan para Dewa Sejati sebelum mencoba Menembus Samsara di era lampau. 　　…… 　　Lalu menjelajahi Perahu Semesta dengan teliti, menemukan jejak-jejak petarung kuno yang pernah mengendalikan kapal kosmik ini... 　　…… 　　Juga mengunjungi Gunung Berat Alir, menemukan bekas-bekas aktivitas petarung peradaban kuno di dalamnya... 　　…… 　　Akhirnya Luo Feng kembali ke alam semesta primordial, menjelajahi daerah tepian bahkan wilayah kekuasaan Ras Serangga, Ras Setan, Ras Mesin, hingga daerah kelompok-kelompok kecil. Menyaksikan kelahiran dan kematian makhluk hidup, pertarungan sengit antarmereka, kehancuran sebuah planet... 　　Tanpa campur tangan, Luo Feng hanya menjadi pengamat pasif terhadap segala fenomena di alam semesta - kebaikan maupun kejahatan, dinamika miliaran kelompok makhluk. 　　Mengamati kehidupan kecil-kecil. 　　Menyaksikan kelahiran sebuah planet baru. 　　Menyaksikan kehancuran sebuah planet hingga penghancuran seluruh galaksi oleh lubang hitam supermasif. 　　…… 　　Luo Feng yakin, alam semesta primordial yang melahirkan miliaran makhluk hidup mengandung 'Jalan Tertinggi' dari proses reproduksi kehidupan. Dari segala fenomena, seharusnya bisa ditemukan kunci untuk membuka 'Gerbang Lapis Ketiga Energi Ilahi'. 　　Pertumbuhan dan penuaan bayi yang tampak sederhana, Luo Feng pelajari dengan seksama di bawah percepatan waktu jutaan kali lipat, menelusuri setiap jejak perubahan. 　　Perputaran benda langit yang terlihat biasa, juga menjadi objek penelitian Luo Feng. 　　…… 　　Dalam kesunyian, kemauan Luo Feng secara bertahap berevolusi. 　　"Dunia." 　　Luo Feng berdiri di luar angkasa, memandang jauh ke planet biru kehijauan di kejauhan. 　　Dalam pandangan Luo Feng, waktu mengalir mundur. Dunia berputar cepat secara terbalik mengelilingi matahari, segala sesuatu di permukaannya terus berubah... 　　"Ini masa lalu." 　　"Bagaimana masa depan?" 　　Di bawah sorotan mata Luo Feng, seluruh tata surya mulai berubah, panorama demi panorama silih berganti. 　　Jika aliran mundur waktu memperlihatkan gambaran yang sangat jelas, maka saat Luo Feng mengamati masa depan, pemandangan justru terus berubah-ubah... Masa lalu telah terjadi, tak bisa diubah. Sedangkan masa depan masih misterius, penuh kemungkinan. 　　"Auuu~~" 　　Namun semua panorama hampir mengerucut pada satu hasil akhir. 　　30.000 tahun kemudian, tata surya hancur, segala sesuatu punah - pertanda Makhluk Batas telah memusnahkan segalanya. 　　60.000 tahun kemudian, tata surya hancur, segala sesuatu punah. 　　110.000 tahun kemudian, tata surya hancur, segala sesuatu punah. 　　Penghancuran! 　　Penghancuran! 　　Masih penghancuran! 　　"Ada satu hasil yang sangat gemilang, dunia menjadi semakin sukses, pesawat antariksa tak terhitung datang dan pergi dari dunia, bahkan setelah melewati sepuluh ribu era, 100 juta era, dunia masih tetap ada... Hasil ini merepresentasikan Luo Feng telah membunuh Makhluk Batas." 　　Memandang segala kemungkinan masa depan, Luo Feng hanya mengamati dengan tenang. 　　"Um?" 　　Ekspresi Luo Feng tiba-tiba berubah. 　　"Matahari!" 　　Mata Luo Feng berbinar, di bawah pandangannya, dari masa purba tak bertepi hingga masa depan, dunia terus mengelilingi matahari berputar, bahkan dalam berbagai kemungkinan masa depan, dunia tetap mengelilingi matahari, berputar... Abadi tak henti, tampak berulang rumit namun memiliki pola yang tak terhalangi. 　　"Dunia!" Pandangan Luo Feng beralih, terpusat pada dunia. 　　Dari masa lalu tak bertepi, hingga masa depan. 　　Sebagai planet kehidupan, dunia terus menarik kekuatan kehidupan misterius dari area luas sekitarnya, melahirkan kehidupan. Kekuatan ini tak kasat mata, namun Luo Feng yang menjelajahi alam semesta primordial dan mengamati masa lalu-masa depan, bisa menangkap jejak dari petunjuk samar, merasakan seluruh dunia adalah inti kelahiran kehidupan di wilayah luas sekitarnya. 　　"Dunia mengelilingi matahari, matahari adalah inti..." 　　"Tapi dalam sistem reproduksi kehidupan di wilayah luas, dunia kembali menjadi inti..." 　　"Sistem astronomi." 　　"Sistem kehidupan." 　　"Sistem yang berbeda, namun bersatu secara sempurna..." Di depan mata Luo Feng melintas serangkaian gambaran, jejak orbit tak terhitung planet yang berputar, sementara di sisi lain muncul gambar struktur kehidupan rumit miliknya sendiri dan struktur kehidupan Makhluk Batas. 　　"Berbeda... namun saling terhubung..." 　　Melampaui ruang, melampaui waktu. 　　Berasal dari hukum operasional tertinggi, semuanya mengarah pada titik akhir yang sama. 　　Penguasa Alam Semesta, Dewa Sejati, Dewa Ruang Hampa... 　　Makhluk Batas... 　　Makhluk hidup yang bertolak belakang, namun sama-sama lahir dari Laut Semesta dan menuju akhir yang serupa.