Di alam semesta virtual.
Chaos dan Kegelapan sedang berjalan di sebuah lorong di Puncak Pulau Thunder, sambil mengobrol.
"Swoosh!" Tiba-tiba siluet muncul terkonsentrasi di depan mereka.
"Guru!"
Tuan Kota Chaos dan Dewa Sejati Kegelapan menunjukkan kegembiraan, seraya memanggil dengan hormat: "Biasanya sangat sulit bertemu Sang Leluhur sekalipun."
Sang Leluhur berbaju putih langsung berbicara dengan cemas: "Kalian harus segera menuju Alam Semesta Awal! Sumber alam semesta mini saya sedang dilahap Makhluk Batas. Karena saya ditahan hukum alam, mustahil memberikan dukungan energi untuk melawan. Saya perkirakan... dalam satu jam, 80% sumber saya akan hilang. Saya tak akan mungkin mencapai tingkat ruang hampa lagi."
"Apa?!" Chaos dan Kegelapan membeku ketakutan.
"Baik, Guru. Kami langsung berangkat." Chaos dan Kegelapan hampir panik.
Sang Leluhur adalah sosok yang bangkit ketika perkumpulan manusia masih lemah. Di masa lalu, beliau adalah juara pertama Laut Semesta. Meski ditahan, masih menciptakan 'alam semesta virtual' untuk kemaslahatan manusia. Beliau juga membina sejumlah petarung hebat seperti Kapak Raksasa, Chaos, Kegelapan, Gunung Es - semuanya muridnya.
Tanpa beliau, tak akan ada Chaos, Kapak Raksasa, atau Kegelapan. Prestasi Luo Feng dan yang lain pun mustahil tercapai.
Kontribusinya bagi manusia dan statusnya yang tinggi tak perlu diragukan lagi.
……
"Semua unit segera menuju Alam Semesta Awal! Segera!" Tuan Kota Chaos mengeluarkan perintah melalui sistem virtual.
“Sumber Alam Semesta Awal tidak mendapat dukungan kemauan Sang Leluhur, pertahanannya sangat lemah, sedang dilahap Makhluk Batas, segera berangkat, segera berangkat!”
Perintah segera dikirim ke bawah.
“Melahap Alam Semesta Awal Sang Leluhur?”
“Makhluk Batas sialan, berani sekali melakukan ini!”
“Sialan.”
Para Dewa Sejati manusia segera bergerak melalui terowongan semesta dengan kecepatan maksimal menuju Alam Semesta Awal.
……
“Luo Feng.” Luo Feng yang sedang berjaga di luar alam semesta mini Mo Chui Iblis Tuhan segera mengeluarkan token komunikasi.
“Guru.” Balas Luo Feng.
“Cepat kembali, cepat kembali!” Tuan Kota Chaos berkomunikasi dengan cemas, “Makhluk Batas sedang melahap Alam Semesta Awal Sang Leluhur, Sang Leluhur ditahan hukum alam sehingga tak bisa mengendalikan sumber alam semesta awal... Kecepatan melahapnya sangat tinggi, dalam satu jam sumber alam semesta akan kehilangan 80%.”
“Apa?!” Luo Feng terkejut sampai melompat.
Alam semesta mini normal sekalipun dilahap, dengan kecepatan Makhluk Batas yang separuh lebih lambat dari sebelumnya, biasanya bisa bertahan lebih dari sepuluh hari.
Alam Semesta Awal, pertahanannya sampai lemah begini? Hanya satu jam sudah kehilangan 80%?
Tapi Luo Feng tidak tahu...
Dukungan kemauan Dewa Sejati sangat krusial. Dulu Bulan Ungu dengan dukungan kemauan bisa langsung mengurangi laju kehilangan sumber daya hingga 1%.
“Aku segera datang!” Luo Feng langsung merespon, “Suruh para Dewa Sejati lain berusaha menghalangi Makhluk Batas itu dulu.”
Swoosh!
Luo Feng langsung menarik Menara Bintang Langit, mulai melakukan teleportasi jarak ultra jauh sendirian.
Jarak perpindahan melalui Teleportasi antara Penguasa Alam Semesta dan Dewa Sejati berbeda, sehingga kecepatan Dewa Sejati lebih unggul! Mengapa jarak teleportasi Dewa Sejati bisa lebih jauh? Ini karena 'Jantung Dewa Sejati' yang memanfaatkan hukum fundamental mampu menahan pengaruh eksternal, merasakan jarak lebih jauh, sehingga jangkauan teleportasinya pun meluas.
Jarak teleportasi Dewa Ruang Hampa bahkan melebihi Dewa Sejati biasa.
Alam semesta mini Luo Feng memiliki volume ribuan kali lebih besar dari alam semesta mini Dewa Sejati biasa (dalam hal ukuran, hampir menyamai Tempat Suci Zi Yue)! Terutama dengan arsitektur 'Permulaan Primordial', sumber energinya menjadi luar biasa kuat, mencapai level jarak teleportasi setara Dewa Ruang Hampa.
Sret! Sret! Sret!……
Luo Feng terus melakukan teleportasi ultra-jarak ekstrem.
"Jika aku masih Penguasa Alam Semesta, butuh lima hari untuk kembali dari lokasi Mo Chui Iblis Tuhan ini."
"Sekarang hanya sekitar 1 jam lebih."
Luo Feng gelisah bukan main.
Mo Chui Iblis Tuhan berasal dari zaman Samsara kedua. Alam semesta mininya relatif dekat dengan alam semesta primordial, lebih dekat dibandingkan kelompok Tuan Mata Dewa. Tapi tetap membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Andai hanya mengandalkan Luo Feng... mustahil menyelamatkan alam semesta mini Sang Leluhur.
……
Saat Luo Feng bergegas kembali, di kehampaan dekat alam semesta primordial, Morosa dari kejauhan mengarahkan berkas-berkas cahaya berliku ke alam semesta mini itu. Sinar-sinar itu menembus ruang hampa, melahap sumber energi dengan gila-gilaan.
“Benar-benar cepat.”
“Tanpa dukungan kemauan, kecepatan melahap ini sungguh memuaskan. Sebelum mati, masih bisa menikmati hidangan lezat seperti ini, hahaha...” Morosa mengerahkan seluruh tenaganya untuk melahap.
Bang!
Ruang di sekitarnya tiba-tiba membeku.
“Datang?” Morosa kaget, langsung menguraikan tubuhnya menjadi 99 klon yang terbang ke berbagai arah dengan cepat.
Dari kejauhan terlihat gerombolan sosok megah yang bergerak massal.
“Makhluk Batas, kau mau lari ke mana?” teriakan marah bergema, “Segel!”
Penguasa Chaos yang berselimut sinar emas mengacungkan jarinya ke arah Makhluk Batas dengan murka. Di telapak tangannya melayang sebuah token aneh yang memancarkan sinar hijau tak bertepi, langsung menyelimuti radius beberapa tahun cahaya. Kekuatan ikatan dahsyat langsung membelenggu 99 klon itu, membuat kecepatan mereka semakin melambat.
“Bunuh langsung dia!” Bang Gong Dewa Sejati berteriak marah, “Kunci!”
Ciprat! Ciprat! Ciprat!
Dari tubuhnya langsung memancar jutaan aliran air yang gila-gilaan memanjang, membentuk lautan luas. Seketika 32 klon terperangkap dalam lautan itu. Klon-klon itu berusaha membentur namun tak bisa kabur.
“Berani melukai Guru.” Dewa Kegelapan menengadah sambil menjerit. Jubah hitam di punggungnya tiba-tiba mengembang menjadi kegelapan tak bertepi bagai alam semesta gelap, menyelimuti 29 klon.
"Berani melukai Guru Suci!"
"Sial!"
"Menerima eksekusi!"
Tampak lebih dari tiga puluh Dewa Sejati mengerahkan berbagai strategi. Langit dan bumi seketika gelap gulita - ada yang menggunakan senjata psionik dan jurus pengikat seperti "Kegelapan" dan Bang Gong, sementara kelompok Dewa Sejati lemah seperti Huo Qiong mengandalkan sapuan energi ilahi secara langsung. Bahkan para Dewa Sejati alien dari Aliansi Hong Meng pun mengerahkan seluruh tenaga. Dalam misi menyelamatkan pemimpin primordial umat manusia ini, tak ada toleransi untuk kelalaian.
"Membeku!" Sembilan puluh delapan klon Makhluk Batas yang sedang melarikan diri langsung menghilang, menyisakan satu klon yang kembali ke tubuh asli. Gerakan ini membuat upaya "Kegelapan" dan Bang Gong sia-sia belaka.
"Hancur."
Makhluk Batas kembali membelah diri menjadi sembilan puluh sembilan bagian yang berhamburan.
……
Upaya pelarian yang gigih dengan kecepatan tinggi, ditambah ketidakmampuan efek pengikatan bertumpuk. Contohnya, domain pengikat hanya bisa menggunakan satu harta khusus - tak bisa dipakai bersamaan. Ditambah kelicinan Makhluk Batas dalam kabur serta kecepatannya, akhirnya berhasil lolos dari kepungan pasukan True God manusia.
"Terlalu kejam, mereka semua seperti kehilangan akal!" Morosa gemetar di kehampaan. "Baru sebentar, energi ilahi yang menutupi langit dan bumi itu membuat kekuatanku merosot sepertiga. Untung aku langsung kabur... Seandainya ragu dan terlibat pertarungan, pasti takkan ada kesempatan melarikan diri."
"Tapi... jangan harap aku menyerah begitu saja."
“Semakin kalian panik, semakin senang aku. Bahkan mati pun terasa menyenangkan.” Mata Morosa dipenuhi kegilaan.
Swoosh, kembali melakukan Teleportasi menuju Alam Semesta Awal.
……
Di kehampaan luar Alam Semesta Awal.
Tuan Kota Chaos dan sekelompok besar Dewa Sejati lainnya sedang berang. Tuan Kota Chaos langsung memerintahkan: "Kita akan sementara berkemah di Alam Semesta Awal, mengingat ini yang paling rapuh! Jika alam semesta mini lainnya kita diserang, baru kita bertindak."
"Baik."
"Semua patuh pada Tuan Kota Chaos." Para Dewa Sejati ras alien dari Aliansi Hong Meng juga menjawab mantap.
Tuan Kota Chaos mengangguk, tiba-tiba wajahnya berubah pucat.
Meski berada di sini, mereka masih memiliki manifestasi energi ilahi di alam semesta primordial yang bisa menyambungkan ke alam semesta virtual.
"Bahaya! Makhluk Batas kembali melahap Alam Semesta Awal!"
"Lahap lagi?"
"Masih berani kembali?"
Berbagai pihak tertegun sambil menerima data koordinat perkiraan yang dikirim Sang Leluhur.
"Ke sana!"
Seketika mereka semua melakukan Teleportasi bergegas.
Perlu diketahui diameter alam semesta mini mencapai satu miliar tahun cahaya. Makhluk Batas biasanya bisa melahap dari jarak ratusan juta tahun cahaya, sehingga...ia bisa memilih lokasi acak di sekitar alam semesta mini. Jarak ratusan juta tahun cahaya ini membutuhkan waktu beberapa saat bagi Tuan Kota Chaos dkk untuk mencapainya via Teleportasi.
……
Makhluk Batas hanya melahap selama sepuluh detik di satu lokasi, langsung Teleportasi ke posisi jauh lainnya untuk melahap sepuluh detik lagi, kemudian kabur via Teleportasi.
Ini membuat Tuan Kota Chaos dan sekelompok Dewa Sejati lainnya dalam keadaan kerepotan.
"Segera tersebar di berbagai unit militer, kita akan membagi diri menjadi sepuluh pasukan." Tuan Kota Chaos segera memerintah, "Makhluk Batas ini kekuatannya jelas lebih lemah dibanding yang sebelumnya. Meski sepuluh pasukan kita tak bisa membunuhnya... tapi bisa mengusirnya."
"Ya."
"Ya."
Pasukan segera berpencar, menyebar mengelilingi Alam Semesta Awal di berbagai posisi.
Dengan begini, begitu terdeteksi Makhluk Batas, pasukan terdekat bisa tiba dalam hitungan detik untuk memaksa makhluk itu kabur... Namun karena dibagi menjadi sepuluh tim, setiap tim tidak mungkin bisa melakukan pembunuhan atau melukai parah Makhluk Batas.
……
Gila.
Monster Realm Morosa berada dalam kondisi kegilaan mutlak. Ia sama sekali tidak mau bertarung dengan Dewa Sejati manapun, langsung kabur begitu bertemu, lalu kembali lagi untuk terus melahap. Intinya, ia mengincar Alam Semesta Awal! Meski setiap kali hanya bisa melahap 1-2 detik... tapi dengan tekad baja, ia mati-matian ingin menghancurkan Alam Semesta Awal.
"Guru, di mana Makhluk Batas itu?" Sebuah informasi mengalir.
"Luo Feng, akhirnya kau datang! Sekarang dia berada di..." Tuan Kota Chaos bersukacita, segera mengirimkan informasi.
Meski dia termasuk salah satu dari Delapan Pahlawan.
Mengalahkan Makhluk Batas itu mudah, membunuhnya sangat sulit.
Di kehampaan.
Luo Feng berjubah putih melangkah di ruang hampa, setelah mengkonfirmasi koordinat langsung berbalik, kilau dingin terpantul di matanya: "Ternyata di sana!"
Swoosh!
Luo Feng langsung melakukan teleportasi seketika melangkah. Jarak teleportasinya jauh melebihi Dewa Sejati lainnya. Meski Monster Realm juga memiliki jangkauan teleportasi lebih jauh dari Dewa Sejati biasa, tetap kalah dibanding Luo Feng.
"Hahaha..." Monster Realm Morosa tertawa histeris. Tiba-tiba ia tertegun. Dari kejauhan di balik gumpalan chaos, sosok berjubah putih muncul dengan wajah dingin. Lima pasang sayap gemilang yang terkembang memancarkan cahaya menyilaukan, membuat ekspresi Morosa berubah drastis.
"Akhirnya kau datang," desis Morosa dengan suara parau.
"Masuklah."
Dengan ekspresi dingin, Luo Feng mengulurkan tangan. Dari telapak tangannya melesat Menara Bintang Langit yang langsung melayang ke angkasa. Seluruh menara memancarkan cahaya terang benderang. Di dasar menara muncul pusaran kegelapan tak bertepi... Pusaran gelap itu menyelimuti radius beberapa tahun cahaya, langsung menelan Morosa yang merasa tubuhnya rapuh bagai kaca. Tanpa daya melawan, tubuhnya tersedot masuk ke dalam kegelapan abadi di dasar menara.
