Di tengah gelombang emas yang bergelora, sebuah kepompong hitam raksasa terombang-ambing. Kadang menonjol di sisi ini, kadang di sisi itu, seolah monster dalam kepompong berjuang keluar.
Kekuatan yang saling bertolak belakang terus menerus saling memusnahkan dengan gila.
Bedi sang Makhluk Batas tak peduli dengan tekanan gelombang tak bertepi dan ruang hampa. Dari kejauhan ia menatap kepompong kabut hitam, tertawa mencolok: "Lord Galaksi, kau terjebak di sana. Energi ilahimu tidak hanya dikuras oleh kekuatan Makhluk Batas, tapi juga terus kuhisap. Bandingkan dengan pengurasanku yang jauh lebih kecil. Manusia biasa sepertimu, mana bisa menyaingi Makhluk Batas tingkat lima sepertiku?"
Bedi penuh keyakinan.
"Hancur, Hancur, Hancur!" Kepompong sutra kabut hitam menggembung gila-gilaan berkali-kali, samar-samar memperlihatkan bentuk pedang. Jelas terlihat Luo Feng sedang mengobrak-abrik kepompong dengan pedang tempurnya, namun tak kunjung bisa menembus keluar.
"Hahaha..." Makhluk Batas Bedi semakin keterlaluan melihat ini.
……
Di dalam kepompong kabut hitam, Luo Feng tampak gila-gilaan menghantam berkali-kali sambil membakar energi ilahi dan kekuatan Makhluk Batas dalam adu pengorbanan. Namun dalam hati, dia tetap tenang. Dia sadar... kepompong ini sangat tangguh. Untuk memaksa menghancurkannya, selisih kekuatan kedua pihak harus sangat besar!
Dia bisa menghancurkan kepompong kabut Morosa dengan paksa, tapi tak sanggup menembus kepompong Makhluk Batas tingkat lima 'Bedi'.
Cara terbaik adalah mempertahankan tingkat maksimum adu pengorbanan energi ilahi, lalu mengerahkan seluruh tenaga untuk menyerang. Inilah strategi terbaik untuk menghancurkan dan melarikan diri.
"Adu energi ilahi-ku hanya mempertahankan intensitas moderat. Belum meledakkan seluruh kekuatan." gumam Luo Feng. "Kalau tidak, seketika kubahah tubuh ilahi menjadi setinggi satu tahun cahaya, energi yang meluap-luap pasti akan memusnahkan kepompong ini seketika."
Adu kekuatan.
Baik dalam menghantam dengan Pedang Bayangan Berdarah maupun adu energi, Luo Feng mempertahankan sebuah 'tingkat' - cukup menunjukkan kekuatan memadai agar Bedi tak curiga, tapi juga sengaja tak cukup untuk menembus kepompong kabut hitam.
"Bedi, kau adalah Makhluk Batas terkuat, beranikah kau bertarung denganku?" Wajah Luo Feng mengerikan penuh amarah yang mengaum. Dia tahu Makhluk Batas bisa merasakan segala situasi dalam jarak cukup besar, ekspresinya pun bisa dilihat Bedi.
"Jika bisa membunuhmu dengan mudah, untuk apa aku bertarung mati-matian?" Makhluk Batas Bedi justru terlihat santai.
Di lubuk hatinya.
Lawan terbesarnya adalah Lord Galaksi! Asal bisa membunuh Lord Galaksi, para jagoan di Laut Semesta lainnya sama sekali tak bernilai... Ia pun akan semakin mudah menjadi Raja terakhir!
"HANCCCCUR!!!"
Luo Feng mengamuk bagai gila, kilau pedangnya laksana cahaya salju menyilaukan, terus-menerus menghujam Kepompong Sutra Kabut Hitam.
"Saling menguras energi, aku kehilangan 50%, dia juga 50%. Tapi dia terus-menerus menyedot energi ilahiku, sekitar 30% tersedot. Rasio pengurasan energi... saat aku habiskan 80%, dia hanya 50%." Luo Feng menghitung. Meski Bedi juga menyedot, energi asing yang diserapnya butuh waktu untuk dikonversi!
Seperti Morosa yang butuh waktu lama mengubah energi fundamental setelah melahap sekali.
Jika melahap Makhluk Batas lain, energi sejenis bisa langsung dikonversi. Tapi mengonversi energi asing sungguh merepotkan...
8:5!
Luo Feng menghabiskan 8 bagian, dia hanya 5 bagian.
Terus begini...
……
Seketika kekuatan Makhluk Batas Bedi sendiri telah terkuras 10%, membuatnya terkejut bukan main.
"Mengapa dia belum mati?" Makhluk Batas Bedi menatap kepompong sutra kabut hitam di kejauhan. Kepompong itu terus-menerus menggembung, jelas Luo Feng yang terperangkap di dalamnya berusaha mati-matian untuk menghancurkan dan melarikan diri. "Bahkan jika tubuh spiritualnya setinggi puluhan juta kilometer, seharusnya sudah habis terkonsumsi."
"Tidak benar."
"Bagaimana mungkin manusia memiliki tubuh spiritual sebesar itu?"
Bedi sang Makhluk Batas tidak mengerti.
Meskipun pernah berkomunikasi dengan Zhen Jia Wang dan Qiu Yan Zu Shen, kedua makhluk ini ditolak oleh berbagai ras di Laut Semesta dan belum pernah mengunjungi Dunia Jin. Mereka sama sekali tidak mengetahui informasi tentang tiga tingkat Jalan Semangat. Secara alami tidak tahu... bahwa begitu mencapai tingkat ketiga Jalan Semangat, seseorang bisa memperoleh tubuh spiritual tak terbatas.
Meski tidak paham, Bedi mulai menyadari sesuatu yang tak beres. Ia tak berani melanjutkan.
"Tarik!" Kedua mata tunggal Bedi memancarkan ketidakrelaan. Kepompong sutra kabut hitam di kejauhan tiba-tiba tersebar menjadi ribuan benang halus yang menyusut kembali ke dalam tubuhnya.
Luo Feng berbaju zirah perak berdiri di kejauhan, lima pasang sayapnya terkembang, sementara tangannya erat menggenggam Pedang Bayangan Berdarah.
"Kenapa berhenti?" Luo Feng mengawasi tajam Bedi.
"Pantas disebut juara pertama Laut Semesta." Bedi semakin tidak meremehkan Lord Galaksi ini. "Cadangan energi ilahimu jauh melampaui perkiraanku. Tampaknya mustahil membunuhmu dengan teknik sederhana seperti ini."
Luo Feng menggelengkan kepala sambil mengeluh, Pedang Bayangan Berdarah masih terkepal: "Awalnya berencana menghancurkan sebagian besar kekuatanmu dengan gerakan ini. Tak kusangka kau menyerah begitu cepat."
"Ternyata cuma penyamaran." Makhluk Batas Bedi mengaum rendah, "Aku malas urusi yang lain, langsung hancurkan dan bunuh saja kau."
"Auuu~~~"
Seiring sebuah auman bergema.
Pola darah mistis di seluruh tubuh Bedi tiba-tiba berpendar, tubuhnya diselimuti cahaya kemerahan. Aura energinya melesat drastis saat ia menerjang Luo Feng dengan kecepatan yang bahkan melampaui Feng.
Luo Feng menggenggam erat Pedang Bayangan Berdarah, mengingat perkataan Morosa: "Tuan, Makhluk Batas level lima yang telah meraih sebagian Sumber Penghancuran akan menguasai jurus pamungkas 'Pemusnahan'. Bahkan tanpa jurus itu, serangan biasa mereka sudah mengandung rahasia penghancuran yang meningkatkan daya hancur."
"Baiklah, akan kulihat sendiri." Energi ilahi Luo Feng yang membara hingga puncak seketika dimasukkan ke dalam Wu Qi Shen.
Wu Qi Shen yang berubah menjadi perak putih langsung memancarkan aura dahsyat. Feng telah mengaktifkan Tingkat Kedua Wu Qi Shen, kekuatannya melesat vertikal sementara Pedang Bayangan Berdarah tetap terkepal di tangannya.
"Manusia!" Bedi yang diselimuti cahaya darah merentangkan kedua tangannya. Seolah masing-masing tangan menggenggam alam semesta tak bertepi, jari-jari kanannya bergerak membentuk terowongan pusaran di ombak emas. Jari-jari kirinya pun mengikuti, menciptakan terowongan kedua.
"Dinding terowongan kedua terowongan pusaran itu bagaikan cermin, memantulkan segala sesuatu dari dunia luar."
Keduanya saling melilit, membuat pantulan satu sama lain. Cermin yang saling berhadapan ini secara alami mampu memantulkan dunia tak bertebi.
Dua terowongan pusaran yang saling terlilit ini seolah membentuk dunia tanpa batas.
"Terowongan Samsara!" Makhluk Batas Bedi mendorong dengan kedua cakarnya.
Ciprat~~~
Dua terowongan pusaran yang saling melilit membentuk dunia pantulan tak berujung, membawa aura misterius yang langsung menyelimuti Luo Feng.
"Hmm? Rahasia apa dari 'Sumber Penghancuran' ini?" Luo Feng seketika merasakan kebaruan dalam gerakan ini. Hanya dua terowongan pusaran, tapi seolah melahirkan miliaran ruang.
"Pemusnahan Ruang." Pedang Bayangan Berdarah di tangan Luo Feng tiba-tiba berubah menjadi benang willow yang menari-nari, memicu riak ruang tak bertebi. Riak-riak ruang ini berkumpul dan akhirnya membentuk pemusnahan besar.
Hong!!!
Kekosongan yang tercipta dari Pedang Bayangan Berdarah Luo Feng menghapuskan ombak emas yang dilaluinya menjadi ketiadaan.
"Hong! Hong! Hong!!!" Dua terowongan pusaran yang saling melilit itu dengan kekuatan misterius bertabrakan dengan kekosongan penghancur. Gemuruh dahsyat bergema saat kedua terowongan terus maju, miliaran dunia pantulan melepaskan kekuatan dahsyat yang terus-menerus menghantam.
Sementara itu, serangan Pisau Bayangan Berdarah Luo Feng yang menciptakan kekosongan terus-menerus menghancurkan! Entah seribu dunia pantulan, sepuluh ribu, bahkan satu miliar—semuanya musnah tanpa sisa!
"Hong~~" Akhirnya kedua terowongan pusaran kolaps total. Penghancuran di ruang hampa masih terus menyapu hingga beberapa jarak sebelum menghilang.
"Apa?!" Bedi Makhluk Batas memucat, "Bahkan terpojok?"
"Kabur!" Bedi Makhluk Batas tak ragu, langsung berbalik dan melesat dengan kecepatan vertikal: ratusan kali cahaya, ribuan kali cahaya...
……
Bedi Makhluk Batas mempertahankan Domain Cahaya Batas sekaligus mengaktifkan teknik rahasia membakar darah. Ia juga menggunakan jurus baru 'Terowongan Samsara' yang dikuasainya setelah mencapai pemahaman tentang hukum penghancuran dasar saat terobosan ke Level 5—ini sudah merupakan serangan terkuat yang bisa dilancarkan tanpa menguras energi vital.
Memang benar.
Ia memiliki teknik pamungkas 'Penghancuran Mutlak' yang melampaui kodrat. Meski tak sepenuhnya paham, tetap bisa digunakan.
Sekali digunakan, bahkan alam semesta mini pun bisa dimusnahkan dengan mudah.
Tapi konsumsinya terlalu besar. Baru mencapai Level 5, belum sampai puncak Level 5! Jadi enggan memakai jurus itu.
"Lari!"
"Aku akan menyelamatkan diri. Saat kekuatanku mencapai puncak Level 5, bahkan Level 6, baru kubunuh dia. Dia sudah jadi Dewa Sejati, tak bisa meningkat lagi. Tapi aku masih punya ruang berkembang." Meski begitu, di hati Bedi sudah muncul rasa takut—ini pertama kalinya ia melarikan diri!
"Tak pernah ada yang bisa membuatnya lari, namun Luo Feng berhasil membuatnya kabur dalam keadaan kerepotan."
……
"Berhenti." Luo Feng mengaktifkan Lautan Emas Tak Bertepi dan Satu Pikiran Ruang Hampa, sambil menunjuk dari kejauhan. Menara Bintang Langit sembilan lantai langsung melesat, memancarkan cahaya menyilaukan dengan dasar yang membentuk kegelapan tak bertepi menyelimuti Bedi sang Makhluk Batas di kejauhan.
Duggg~~ Pusaran kegelapan tak bertepi dengan gila menghisap energi Bedi sang Makhluk Batas.
"Percuma." Bedi sang Makhluk Batas mengaktifkan Teknik Darah Membara, pola rahasia berwarna darah di seluruh tubuhnya bersinar, dengan mudah menahan hisapan Menara Bintang Langit.
"Sepertinya ini belum cukup." Luo Feng menggelengkan kepala, langsung menarik kembali Menara Bintang Langit.
"Serang!"
Luo Feng kembali melambaikan tangan, sebuah harta khusus berbentuk tanaman hijau tua melayang. Seketika miliaran sulur dan daun-daunnya menyebar gila ke segala penjuru, dengan cepat menyelimuti wilayah Langit-Bumi dan langsung membungkus Bedi sang Makhluk Batas yang sedang kabur.
"Aku tak percaya kau masih bisa lolos." Sorot mata Luo Feng penuh aura pembunuhan, "Terjebak dalam 'Rawa Ribuan Benang', ditambah Lautan Emas Tak Bertepi dan Satu Pikiran Ruang Hampa. Mustahil kau bisa lolos lagi."
Satu Pikiran Ruang Hampa adalah kontrol atas ruang waktu.
Lautan Emas Tak Bertepi termasuk kategori domain.
Rawa Ribuan Benang merupakan harta khusus kelas ikatan dari senjata psionik.
Ketiganya semuanya berasal dari Aliran Mesin! Rawa Ribuan Benang dan Mutiara Lautan Emas biasa digunakan Dewa Ruang Hampa, keduanya memiliki kekuatan tertinggi. Justru 'Satu Pikiran Ruang Hampa' yang paling lemah di antara ketiganya.
Tiga hal yang tertumpuk... membuat Makhluk Batas Bedi terjebak di dalamnya.
"Hancur."
"Terowongan Samsara!"
Bedi yang terperangkap merasakan lautan menyebar di sekitarnya, ruang waktu terus menekannya, dari jauh terlihat lautan manusia daun-daun yang melilit membentuk dunia tertutup. Saat ini ia berada dalam dunia tertutup ini, seluruh tubuhnya dipenuhi cahaya darah, mengoptimalkan serangan berkali-kali menghantam daun-daun tersebut. Namun dedaunan itu memiliki ketangguhan luar biasa, tak bisa dihancurkan.
"Auuu!" Makhluk Batas Bedi mengangkat kepala sambil berteriak marah, pembuluh darah di kedua lehernya menonjol, mata tunggalnya memancarkan kegilaan.
Tak bisa kabur, dengan strategi Luo Feng, cukup untuk membuatnya Mati.
Maka harus keluar.
Tak ada pilihan lain, hanya jurus pamungkas.
"Kau ingin Mati, kuberikan kematian!" Bedi mengaum gila, langsung mengaktifkan teknik tertinggi 'Penghancuran'...
