Luo Feng menatap kejauhan yang dipenuhi gumpalan chaos, merenung dalam diam.
Sejak lama dia curiga Leluhur Zi Yue seharusnya tidak berada di alam semesta mini ini, kalau tidak mustahil sampai dihimpit sedemikian rupa pun tak muncul. Tentu ada skenario khusus... jika Leluhur Zi Yue terkurung di alam semesta mini dan tak bisa keluar, maka menghancurkannya justru akan membebaskannya.
Tapi Luo Feng sudah menyiapkan antisipasi.
Belum lagi Morosa yang setara dengan tahap 'Dewa Ruang Hampa' sebagai Raja Makhluk Batas, mampu menyapu bersih semua Dewa Ruang Hampa. Setidaknya Leluhur Zi Yue pasti takkan sanggup menghadang.
Ditambah dirinya sendiri bisa mengoptimalkan "Lie Yuan Shu", teknik kemauan tertinggi yang bahkan lebih canggih dari "Seni Rahasia Mata Ilahi", membuat para Shen Wang pun menjadi gila karenanya! Meski lawan memiliki kemauan setara, dengan "Lie Yuan Shu" pengaruh kekuatan lawan bisa sangat tertekan, bahkan sampai pingsan langsung!
“Luo Feng sekarang semangat mencapai tingkat Sage, bisa dikatakan, selama belum mencapai tingkat Sage, serangan kemauan Luo Feng pasti 100% membuat tumbang! Alam semesta mini Leluhur Dongdi, Leluhur Zi Yue... Morosa di masa lalu pernah mencoba melahap, dan mengkonfirmasi kemauan Leluhur Dongdi lebih kuat, sedangkan Leluhur Zi Yue lebih lemah.”
“Di antara Dewa Ruang Hampa, banyak yang kemauannya mencapai tingkat Eternal True God. Tapi yang mencapai tingkat Sage hampir mustahil.” Luo Feng menggelengkan kepala, “Zi Yue bahkan lebih buruk dari Dongdi, apalagi mencapai tingkat Sage.”
“Entah Dongdi maupun Zi Yue, keduanya sudah melampaui Samsara.” Luo Feng berpikir dalam hati, “Memiliki kehidupan abadi, sebenarnya dimana mereka berada?”
Laut Semesta terlalu misterius.
Contohnya di Dunia Jin ada Empat Jenderal Besar dan beberapa Eternal True God, ini membuat Luo Feng sadar bahwa dirinya bukan tak terkalahkan. Makanya Luo Feng menyimpan kartu as mutlak yaitu Raja Makhluk Batas.
Swoosh!
Luo Feng membawa Morosa, langsung mulai kembali ke alam semesta primordial.
……
Morosa tinggal di alam semesta mini-nya, sedangkan Luo Feng sendiri kembali ke dalam alam semesta primordial, ke ruang hampa Tempat Suci Bima Sakti.
“Ayo, kita ke Kultus Dewa Primordial.” Penguasa Chaos terlihat sangat bergembira, baru saja Luo Feng kembali dari Laut Semesta, Penguasa Chaos langsung menariknya ke Kultus Dewa Primordial untuk meminta pembebasan Sang Leluhur, sudah terlalu lama dia menunggu hari ini.
“Um.” Luo Feng tersenyum menjawab.
Guru dan murid itu berjalan berdampingan, dan segera tiba di Istana Suci Primordial yang terletak di Kawasan Misterius Dewa Primordial.
Melangkah masuk ke Istana Suci Primordial, terlihat tiga Dewa Primordial duduk di atas.
"Tiga Dewa." Penguasa Chaos berbicara langsung, "Kalian pasti sudah tahu tujuan kami. Malapetaka Makhluk Batas telah terlewati, bukankah Kemauan Fundamental harus menepati janji untuk membebaskan Sang Leluhur manusia kami?"
Tiga Dewa Primordial memandang ke bawah, Dewa Primordial Cang yang bersuara agak tua berkata: "Penguasa Chaos tidak perlu panik. Karena Kemauan Fundamental telah berjanji, tentu akan ditepati."
"Kemauan Fundamental telah memberitahu kami sebelumnya." Dewa Primordial muda menambahkan, "Kali ini Luo Feng telah menyelesaikan Malapetaka Makhluk Batas dengan kontribusi besar, secara alami Sang Leluhur bisa dibebaskan... Seharusnya sekarang Kemauan Fundamental sudah mulai membebaskannya. Tunggu sebentar, Sang Leluhur akan langsung muncul di Istana Suci Primordial."
"Sudah mulai dibebaskan?" Penguasa Chaos bergembira.
Luo Feng juga menanti dengan harap.
Meski tidak pernah dididik langsung oleh Sang Leluhur, pengaruhnya terhadap perkumpulan manusia sungguh luar biasa besar.
Bisa dikatakan, Sang Leluhur adalah penunjuk jalan kebangkitan manusia, Kapak Raksasa dan Chaos adalah penjaga kemakmuran, sedangkan Luo Feng adalah perintis kejayaan!
"Mohon tunggu sebentar." Dewa Primordial Dwimuka juga menyampaikan.
"Penguasa Chaos" dan Luo Feng berdiri di dalam aula utama dengan tenang menunggu. Waktu berlalu perlahan, tiba-tiba gelombang dahsyat muncul di dalam aula. Di pusat aula, ruang terdistorsi dan muncul lubang cacing ruang yang samar. Sebuah siluet kabur melesat melewati lubang cacing ruang itu, muncul di tengah aula.
Pemandangan ini membuat tubuh Penguasa Chaos bergetar. Matanya dipenuhi kegembiraan.
Siluet itu semakin jelas, terlihat seorang pria berjubah putih. Di mana pun dia berada, ruang-waktu seakan tunduk pada pengaruhnya. Segalanya berubah damai dan tenang.
"Guru!" Penguasa Chaos langsung melangkah maju, ber-Teleportasi ke depan pria berjubah putih itu. Dia langsung bersujud, air mata pun mengalir deras.
Sudah berapa lama.
Sudah berapa lama menunggu?
Bagi Penguasa Chaos, Sang Leluhur adalah guru sekaligus ayah. Untuk menjaga warisan yang diciptakan Sang Leluhur, dia bekerja tanpa kenal lelah, tak pernah lengah sedikit pun. Dengan teliti mengelola seluruh perkumpulan manusia, selama ribuan tahun sikapnya yang 'tanpa pamrih' dan 'sepenuh hati untuk perkumpulan' telah termasyhur. Bahkan dalam menerima murid dan melatih mereka, semua bertujuan untuk kemakmuran perkumpulan. Ini membuat para manusia kuat sangat mengagumi Penguasa Chaos!
Mereka tak tahu, Chaos hanya ingin menjaga segala warisan gurunya, tak ingin manusia merosot.
"Jangan seperti anak kecil." Sang Leluhur tersenyum sambil membimbing Chaos berdiri.
"Ya." Chaos akhirnya berdiri.
Sang Leluhur memandang Chaos, lalu menghela nafas: "Sayangnya, Kapak Raksasa sudah tiada."
Chaos juga terlihat sedih: "Kapak Raksasa tewas dibunuh Makhluk Batas. Untungnya Luo Feng akhirnya menyelesaikan Malapetaka Makhluk Batas dan membawa kembali kapak sucinya." Saat kepulangan Luo Feng kali ini, secara alami dia membawa kembali kapak itu. Pejabat tinggi perkumpulan manusia semua mengetahui informasi ini, masing-masing menghela nafas pelan penuh kekaguman.
"Dia pasti senang melihat situasi saat ini." Sang Leluhur mendesah pelan, "Anak ini selalu gegabah suka mengambil risiko. Dulu aku sudah sering memperingatkannya. Jika dia memiliki setengah ketenanganmu, tentu tidak akan... Ah, tidak usah dibahas lagi."
Hanya Sang Leluhur yang berani menyebut Kapak Raksasa sebagai "anak".
Pengikut pertama Sang Leluhur adalah Kapak Raksasa, lalu menerima murid utama Chaos. Ketiganya pernah bersama sangat lama. Chaos bagaikan adik kecil, Kapak Raksasa layaknya kakak besar, sedangkan Sang Leluhur seperti sosok ayah.
"Selamat atas kebebasanmu, Sang Leluhur." Tiga Dewa Primordial mendekat, penuh kekaguman pada figur legendaris awal alam semesta primordial ini.
Kemudian ketiganya memandang ke kejauhan sosok lain berbaju putih - Luo Feng.
Sang Leluhur berjubah putih, Luo Feng berjubah putih.
Dua sosok paling menyilaukan dalam sejarah perkumpulan manusia - awal dan pertengahan - dengan gaya yang sama sekali berbeda.
Sang Leluhur memancarkan ketenangan yang membuat siapapun yang berhadapan dengannya merasa seperti diterpa angin musim semi.
Luo Feng bagaikan pisau tajam yang menembus langit, meski bersikap ramah pada orang lain, namun ketajaman, sikap 'siapa lagi kalau bukan aku', serta keteguhan absolut yang menunjuk langsung ke hati nurani itu cukup membuat siapapun yang berhadapan dengannya gemetar ketakutan.
"Terima kasih." Sang Leluhur menatap tiga Dewa Primordial, lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Chaos, Luo Feng." Sang Leluhur juga menatap dalam-dalam ke arah Luo Feng, "Ayo kita pergi."
Luo Feng mengangguk.
Ia merasakan Sang Leluhur memiliki banyak hal yang ingin dikatakan padanya, namun tempat ini adalah Istana Suci Primordial, bukan lokasi yang tepat untuk berbincang.
"Pergi." Luo Feng mengangguk, seketika tiga orang itu menghilang di tempat tanpa jejak dari Istana Suci Primordial.
Tiga Dewa Primordial menyaksikan tiga kelompok paling puncak dari perkumpulan manusia pergi, saling memandang. Dewa Primordial Dwimuka tak kuasa menahan diri mengeluh: "Kembalinya Sang Leluhur, perkumpulan manusia kini memiliki Sang Leluhur dan Luo Feng, pasti akan semakin gemilang dan terhormat."
"Sang Leluhur, sampai membuat Kemauan Fundamental turun tangan menekannya." Dewa Primordial Cang berkata, "Luo Feng, bahkan Kemauan Fundamental pun enggan berurusan dengannya, semakin menyeramkan. Keduanya berada di perkumpulan manusia... masa depan perkumpulan ini sungguh tak terkira."
"Hanya dengan kedua mereka saja, tingkat realm-nya mungkin bisa dengan mudah mencapai tingkat ruang hampa. Laut Semesta kita, mungkin akan memiliki dua alam semesta Suci tambahan." Dewa Primordial muda juga menambahkan.
Semua yang hadir paham.
Sejak Luo Feng mengatasi Malapetaka Makhluk Batas, tidak ada lagi musuh eksternal. Perkumpulan manusia pasti memasuki periode kemakmuran panjang. Selama triliun era berikutnya, perkumpulan manusia secara alami akan berusaha keras melatih generasi penerus, membuat kelompok semakin kuat. Kepulangan Sang Leluhur membuat perkumpulan manusia seperti harimau bersayap.
Kekuatan manusia hanya bisa membuat berbagai ras menengadah takjub, tak satu pun berani menumbuhkan niat permusuhan.
……
Di sebuah lorong Tempat Suci Bima Sakti wilayah manusia, Sang Leluhur, Penguasa Chaos, dan Luo Feng sedang berjalan sambil memandang sekitar.
"Lihatlah gerbang-gerbang terowongan semesta itu." Sang Leluhur tersenyum penuh kagum, "Di seluruh alam semesta primordial, setiap gerbang terowongan semesta Dewa Sejati dari ras alien ada di sini. Hahaha... Di masa lalu, aku sama sekali tidak bisa membayangkan pemandangan seperti ini."
"Luo Feng." Sang Leluhur menoleh ke arah Luo Feng di sampingnya, "Aku ditahan oleh hukum alam jauh sebelum kemunculanmu. Sejak dulu aku mulai memperhatikanmu... Awalnya hanya mengira perkumpulan manusia akan melahirkan Dewa Sejati baru, tapi tak kusangka kau bisa mencapai tingkat ini. Bahkan aku bisa bebas kembali. Atas kebaikanmu, aku tak bisa membalas. Terimalah penghormatanku."
Luo Feng segera menggapai tangan menghalangi: "Ini tidak boleh."
Sejujurnya, Sang Leluhur adalah Guru Suci-nya.
"Berkah tetaplah berkah." Sang Leluhur yang ditahan Luo Feng hanya bisa setengah membungkuk, "Kau tak perlu terlalu memikirkan yang lain."
"Guru memang seperti itu." Penguasa Chaos di samping menghela nafas pasrah.
Melihat hal ini, Luo Feng segera mengalihkan topik: "Ngomong-ngomong, Sang Leluhur... Aku selalu penasaran, apa sebenarnya yang kau lakukan di masa lalu sampai Kemauan Fundamental sampai menekanmu. Bahkan ketika sebelumnya meminta pembebasanmu, Kemauan Fundamental menyampaikan informasi bahwa karena terikat oleh Aturan Tertinggi, sama sekali tidak bisa membebaskanmu. Baru setelah Malapetaka Makhluk Batas kali ini terselesaikan, kau akan dibebaskan."
"Benar, Guru." Tuan Kota Chaos juga berkata, "Guru pernah menyinggung hal ini padaku sebelumnya, tapi hanya samar-samar. Sebenarnya apa yang terjadi?"
Hanya diketahui bahwa Sang Leluhur bermusuhan dengan Kemauan Fundamental, bahkan sampai berperang.
Sedangkan tujuan dasarnya yang paling utama, tidak ada yang tahu.
"Tidak usah buru-buru." Sang Leluhur menggeleng sambil tersenyum, "Luo Feng, kudengar kau menghancurkan alam semesta Suci Zi Yue."
"Benar." Luo Feng mengangguk, masalah ini sudah lama tersebar luas, mana mungkin Penguasa alam semesta virtual tidak tahu.
"Kalau begitu aku ingin bertanya... Setelah menghancurkan alam semesta Suci Zi Yue, bagaimana dengan Leluhur Zi Yue?" Mata Sang Leluhur memancarkan harapan tipis, "Di mana dia? Dia kan sudah melampaui Samsara dan memiliki kehidupan abadi, meskipun alam semesta mininya hancur, perkumpulan dan Penguasa Alam Semesta serta Dewa Sejati yang bergantung padanya pasti mati. Tapi Leluhur Zi Yue sendiri seharusnya masih hidup, apa kau melihatnya?"
Luo Feng menggelengkan kepala: "Tidak, tidak kulihat."
"Tidak?" Sang Leluhur tertegun.
"Mungkinkah... mungkinkah hanya manifestasi energi ilahi..." Sang Leluhur berdiri terpaku di tempat, "Mungkinkah, mungkinkah... Seandainya aku tahu sebelumnya, pasti tidak akan mengambil Jalan ini."
Luo Feng dan Tuan Kota Chaos saling pandang.
“Ada apa?”
