Waktu mengalir bagai air, dalam tahun-tahun damai yang tenang, tanpa terasa telah berlalu lebih dari enam puluh triliun era.
Di dalam alam semesta mini Luo Feng.
Langit biru awan putih, burung terbang dan hewan berkeliaran di mana-mana, pegunungan membentang tak putus, air mancur mengalir dari lereng gunung. Di puncak sebuah bukit, duduk seorang pria berjubah putih - Luo Feng. Di sampingnya berdiri seorang penjaga bertubuh besar yang tampak jujur.
"Hmm?" Si penjaga yang jujur itu memandang jauh, menembus jarak beberapa tahun cahaya di mana terlihat seorang pemuda sedang melakukan teleportasi menuju ke sini.
Ciprat!
Seorang pemuda berambut perak muncul di kaki gunung, lalu melangkah di udara langsung mendekati bukit. Dengan penuh hormat dan semangat dia berseru: "Dewa Ayah!"
"Ximo, ada urusan apa akhir-akhir ini?" Luo Feng menatap pemuda berambut perak itu, matanya penuh kasih sayang.
Ximo sangat berbakat.
Perhatian Luo Feng padanya hampir setara dengan perhatiannya pada putra kandungnya sendiri. Karena Ximo adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan Luo Feng saat awal-awal membangun berbagai perkumpulan. Bisa dikatakan Ximo adalah anak Luo Feng!
Berbagai perkumpulan yang diciptakan Luo Feng membentuk garis perguruan Lautan Gelap. Lebih dari seratus juta era setelah Malapetaka Makhluk Batas, garis perguruan ini melahirkan Dewa Sejati pertama mereka - Ximo!
Perlu diketahui!
Sekarang perkumpulan manusia memiliki sembilan kekuatan besar, masing-masing memiliki banyak Dewa Sejati. Tiga yang terkuat adalah Perusahaan Virtual Universe, Arena Tempur Kapak Raksasa, dan Negara Galaksi.
Negara Galaksi berpusat pada garis keturunan Bumi dan garis Lautan Gelap, ditambah banyak pejuang yang bergabung, dengan Luo Feng sebagai pemimpin tertinggi!
Secara permukaan demikian, namun sebenarnya Negara Galaksi terutama dipimpin oleh 'Xi Mo'.
Karena...
Pada tingkat Luo Feng, seluruh perkumpulan manusia telah dipengaruhinya, sama sekali tidak perlu membuat kekuatan pecahan. Awalnya Xi Mo berkata: "Dewa Ayah, garis Lautan Gelap kami dan garis Bumi tidak memiliki cukup hak suara dalam rapat pejabat tinggi manusia." Dengan persetujuan diam-diam Luo Feng, Negara Galaksi pun berdiri.
Sebenarnya Luo Feng juga menyadari, garis Bumi yang diciptakan Zuo Shan Ke memang melahirkan banyak jenius, pasti akan menjadi garis keturunan yang sangat kuat.
Garis Lautan Gelap adalah perkumpulan yang ia ciptakan saat mengejar struktur kehidupan sempurna melalui berbagai percobaan, masing-masing memiliki keunggulan dan potensi luar biasa.
Dua garis keturunan sekuat ini namun tak punya cukup hak suara, wajar jika banyak yang kuat merasa tidak puas.
Saat itu pihak Luo Feng hanya memiliki Luo Feng, Hong, dan Huo Qiong sebagai Dewa Sejati. Luo Feng terlalu tinggi kedudukannya, Hong terlalu tenang, sedangkan Huo Qiong bukan orang Bumi maupun Lautan Gelap sehingga kurang pengaruh. Setelah 'Xi Mo' menjadi Dewa Sejati, banyak Penguasa Alam Semesta dari kedua garis berkumpul di bawahnya. Dipimpinnya, semuanya berjalan mulus.
Dengan mengibarkan bendera Luo Feng, membentuk kekuatan 'Negara Galaksi', secara alami dapat lebih menguasai hak suara dan meningkatkan status masing-masing mereka dalam perkumpulan manusia.
Tidak ada pilihan lain, harus tetap bersaing.
Utamanya karena umat manusia sekarang terlalu kuat. Setelah lebih dari 6 triliun era berlalu, perkumpulan manusia kini memiliki 98 Dewa Sejati dan 1222 Penguasa Alam Semesta! Dengan kekuatan sebesar ini, persaingan utama di internal manusia adalah memperebutkan sumber daya dan hak suara.
"Dewa Ayah." Ximo bersikap sangat hormat, "Baru-baru ini Negara Galaksi kami memiliki satu orang lagi yang berhasil mencapai terobosan menjadi Penguasa Alam Semesta."
Luo Feng mengangguk.
Saat ini, hal seperti pencapaian terobosan menjadi Penguasa Alam Semesta sudah tidak lagi menjadi perhatian Luo Feng.
"Adik Kelas Nake membuat kemajuan pesat. Jika diberi waktu cukup, seharusnya bisa menjadi Penguasa Alam Semesta." Kata Ximo.
"Nake?" Luo Feng tersenyum.
Nake adalah pemuda yang pernah dibimbingnya di dunia Blood Rover ketika dirinya masih lemah. Meski status Luo Feng di perkumpulan manusia sudah tinggi, diam-diam ia tetap memantau perkembangan dunia Blood Rover dan pertumbuhan Nake, bahkan tiga kali secara rahasia membantu tanpa sepengetahuan Nake.
Menurut Luo Feng, jika Nake tidak bisa menjadi abadi bergelar Raja dengan usahanya sendiri, maka tidak perlu ia yang membimbingnya.
Jika berhasil menjadi abadi bergelar Raja, barulah layak untuk dibimbing dan dilatih.
Meskipun Luo Feng diam-diam telah membantu tiga kali, kunci utamanya tetap harus bergantung pada Nake sendiri. Dia menanggung penderitaan tak terhitung, berjuang melepaskan diri selama miliaran tahun, baru berhasil menjadi abadi bergelar Raja. Ketika Nake mencapai status abadi bergelar Raja, Luo Feng secara pribadi mendarat di dunia Blood Rover, menerima Nake sebagai murid! Setiap periode waktu tertentu, Luo Feng akan membimbing secara langsung, sedangkan pelatihan sehari-hari diserahkan pada 'Ximo'.
"Adik kelas Nake meski telah mencapai batas Kosmik Yang Mulia." Ximo menggelengkan kepala, "Tapi di zaman Samsara ini, sepertinya tak ada waktu lagi baginya untuk menjadi Penguasa Alam Semesta."
"Um?" Alis Luo Feng berkerut, "Sudah tiba waktunya?"
"Atas perintah Dewa Ayah, saya terus memantau alam semesta primordial." Ximo berkata dengan hormat, "Saat ini gejolak-gejolak di dalam alam semesta primordial... semuanya menunjukkan bahwa alam semesta primordial telah memasuki masa kiamat. Tak lama lagi, kehancuran total akan terjadi."
"Gejolak?" Luo Feng menatap Ximo.
Ximo mengangguk: "Kini di berbagai wilayah bintang tak terhitung di alam semesta primordial, terjadi penghancuran bintang mikro besar-besaran! Meski kematian bintang akibat habisnya usia biasa terjadi, skala sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, probabilitas kemunculan jenius sekarang jelas-jelas merosot tajam..." Ximo melanjutkan penjelasan tentang berbagai kondisi.
"Akhirnya akan hancur." Luo Feng tiba-tiba berdiri.
Sudah menunggu terlalu lama.
Saat bertempur dengan Makhluk Batas di masa lalu, realmku sudah mencapai level puncak Dewa Ruang Hampa! Saat itu sudah bisa menciptakan sendiri metode rahasia tingkat dua belas kelas atas. Setelah lebih dari 60 triliun era berlalu... Aku sering berkomunikasi dengan Morosa. Morosa mendemonstrasikan fundamental penghancuran yang dipahaminya untuk kupelajari, membuatku mengalami kemajuan signifikan. Tentu tak bisa dibandingkan dengan Morosa.
Sekarang, realmku sudah mencapai batas maksimal Dewa Ruang Hampa! Namun kecepatan kemajuan Morosa membuat Luo Feng iri sekaligus frustasi. Sejak awal fase pertumbuhannya, kekuatannya setara Dewa Ruang Hampa. Setelah 60 triliun era, Morosa secara alami berevolusi ke tahap setara Eternal True God.
"Tuan." Penjaga sederhana di sampingnya juga bergembira.
Luo Feng melirik sang penjaga - penjaga sederhana itu adalah Morosa.
"Aku sudah lama menunggu hari ini." Luo Feng tersenyum.
"Dewa Ayah?" Xi Mo tertegun.
Mana dia tahu, dulu Luo Feng dan Kemauan Fundamental memiliki janji: untuk mempelajari saat alam semesta primordial hancur. Ini adalah kesempatan emas besar yang tertinggi!
"Tapi sebelum itu, aku harus ke suatu tempat." Pandangan Luo Feng menerawang ke ruang hampa. "Kalian tak perlu ikut."
Swoosh!
Langkah Luo Feng langsung menghilang, menyisakan Xi Mo dan penjaga sederhana yang saling pandang.
……
Masih di wilayah bintang gersang yang sunyi tanpa tanda-tanda kehidupan, Luo Feng muncul di sana.
“Sudah berapa lama.” Luo Feng bergumam.
Awalnya dirinya hanyalah anak kecil dari dunia yang polos, melangkah keluar dari Bumi memasuki alam semesta... Hingga kini, waktu terasa begitu panjang. Pencapaiannya sekarang tak lepas dari bantuan besar Guru Zuo Shan Ke.
“Apa sebenarnya yang Guru Zuo Shan Ke ingin kulakukan?”
“Setelah Malapetaka Makhluk Batas berlalu, kukira guru akan mencariku. Tapi dia tak pernah datang. Aku tak buru-buru, hanya menunggu dengan sabar, namun panggilan guru tak kunjung datang.” Jari-jari Luo Feng mengelus lembut kehampaan, dia bisa merasakan benang-benang getaran samar di ruang hampa. Saat memasuki alam semesta primordial, dia langsung memahami...
Alam semesta primordial benar-benar memasuki tahap kiamat. Tak lama lagi, penghancuran total akan terjadi.
Setelah dirinya mempelajari konsep kehancuran.
Dia tak akan menahan kekuatannya lagi, melainkan langsung meningkatkan level menjadi Dewa Ruang Hampa. Kemudian menembus Samsara! Tapi hingga kini, Zuo Shan Ke tak pernah memberitahu apa yang sebenarnya harus dilakukannya. Entah apapun itu, bahkan petualangan hidup-mati sekalipun, Luo Feng takkan gentar.
“Ciprat.” Luo Feng menginjak kehampaan, tiba di depan sebuah istana.
Di depan istana terdapat kolam raksasa berisi ikan-ikan yang berenang, di tepinya berdiri seorang pria tua yang sedang memandang pemandangan itu dengan santai.
“Datang.” Zuo Shan Ke menatap kolam sambil berseru santai.
“Datang.” Luo Feng mendekat.
Zuo Shan Ke tersenyum memandangnya: "Aku sedang berpikir, apakah kesabaranmu lebih baik atau kesabaranku. Sekarang jelas, kesabaranku lebih unggul."
Luo Feng tersenyum pasrah.
Apa ini urusan adu kesabaran?
Guru Zuo Shan Ke ini telah menghabiskan segala upaya, bahkan mengeluarkan harta khusus seperti Menara Bintang Langit. Saat Malapetaka Makhluk Batas, dia nekat melindungi alam semesta mini Luo Feng meski alam semestanya sendiri terancam. Semua ini menunjukkan betapa seriusnya Zuo Shan Ke... Tapi sekarang dia bersikap seperti anak kecil, bilang sedang adu kesabaran?
"Guru," Luo Feng tak kuasa menahan diri, "Zaman Samsara alam semesta primordial ini hampir berakhir. Begitu aku memahami seluruh proses kehancuran alam semesta primordial, aku tidak akan menahan kekuatan lagi. Setelah terobosan, aku akan Menembus Samsara. Guru, sebenarnya apa tugas yang harus kulakukan? Tolong segera beri perintah."
"Hahaha..." Zuo Shan Ke tertawa lepas, "Tidak perlu terburu-buru."
"Masih tidak perlu buru-buru?" Luo Feng tertegun.
Zuo Shan Ke membalikkan tangannya, di telapak tangan muncul sebuah kristal emas. Dia mengamati kristal itu lama sekali sebelum menyerahkannya ke Luo Feng.
"Guru, ini apa?" Luo Feng melirik kristal itu, sepertinya bukan harta khusus.
"Bawalah ini," kata Zuo Shan Ke. "Di dalamnya ada kesadaran maya."
"Kesadaran maya?" Luo Feng bingung.
Meski pewaris Duan Donghe sebelumnya telah mati, dia masih meninggalkan kesadaran maya untuk memilih penerus.
"Shen Wang Jin saat pergi juga meninggalkan kesadaran maya. Kesadaran maya ini memiliki semua memori yang ditinggalkan tubuh asli, tapi sama sekali tak punya daya tempur. Hanya setara dengan robot AI yang memiliki memori tak terhitung."
"Itu kesadaran maya-ku," kata Zuo Shan Ke. "Sudah kukatakan, ada hal-hal yang sama sekali tak bisa kuungkapkan... karena di bawah Aturan Tertinggi ini, tidak mungkin diucapkan."
Luo Feng tertegun.
"Tunggu saat kau menembus Samsara," Zuo Shan Ke tersenyum. "Saat menembus Samsara, kau tak lagi terikat Aturan Tertinggi ini. Kesadaran maya-ku juga bisa mengungkapkan segalanya. Saat kau menembus Samsara, keluarkan keping kristal emas ini. Kesadaran maya-ku akan muncul kembali... Semua kebenaran akan kau ketahui."
Luo Feng mengangguk sambil merenungkan sesuatu.
Pantas saja Zuo Shan Ke tak pernah panik. Ternyata harus menunggu saat menembus Samsara barulah kesadaran maya itu bisa bicara.
"Pergilah," kata Zuo Shan Ke. "Bersiaplah dengan tenang. Alam semesta primordial merupakan kosmos paling sempurna dan paling luas. Penghancurannya mengandung rahasia yang tak bertepi. Manfaatnya bagimu akan melampaui imajinasi. Pelajari dengan saksama! Lalu tembuslah Samsara... Jangan takut. Menembus Samsara bukanlah jebakan atau bencana. Justru berkah."
Lalu Zuo Shan Ke memalingkan wajah kembali mengamati ikan-ikannya, jelas tak ingin bicara lagi.
Luo Feng tertegun sejenak, lalu membungkuk hormat sebagai ucapan terima kasih sebelum menyelinap pergi.
