Bab 3: Kau Melilit di Tubuhku dan Mencopot Bajuku
Di ruang tamu suite, Mu Yibeu duduk di sofa mewah dengan kaki bersilangan, menunggu dengan tenang tanpa menunjukkan emosi.
Sheng Youran keluar dari kamar mandi sambil menarik napas dalam, "Saya sudah jelaskan semuanya. Kesalahan kemarin malam... kita berdua sama-sama bersalah. Sekarang kita sudah selesai, anggap saja tidak pernah kenal."
Matanya menyorot tajam, "Katakan, kesalahan apa yang kubuat?"
Wanita itu tersenyum dipaksa, kakinya masih gemetaran, "Tidak perlu saya jelaskan lagi..."
"Katakan!" Satu kata penuh tekanan.
Sheng Youran merasa suhu ruangan tiba-tiba turun drastis.
"Saya salah masuk kamarmu. Kau bisa laporkan ke hotel, panggil polisi, atau langsung lempar saya keluar. Tapi kau malah mengambil kesempatan! Ini bukti niat jahatmu!"
"Kau melilit di tubuhku dan mencopot bajuku." Sorot mata Mu Yibeu menusuk, "Bagaimana aku tahu apakah kau benar salah kamar atau sengaja menyerahkan diri? Banyak wanita ingin naik ke ranjangku."
Sheng Youran menarik sudut mulutnya. Memang sombong, tapi dia percaya perkataannya benar.
"Itu pertama kaliku, bahkan jika semua salahku, kamu tidak rugi." Dia mengangkat dagu, tak ingin menunjukkan kelemahan di depan pria bermata di atas kepala ini, "Jika tidak ada urusan lain, aku pergi dulu. Melihat usiamu yang sudah tua ini, seharusnya tidak sampai takut main one-night stand kan. Selamat tinggal!"
Se-besar ini, umur?
Mu Yibei wajahnya langsung berubah dingin. Jika perkataan ini bukan taktik 'pura-pura menolak', dia ingin segera membunuhnya.
Dayang tak tahu apa-apa ini masih berpura-pura santai di depannya.
"Pacarmu Xie Haojun?" Suaranya menahan amarah, mengingat nama yang dia panggil tadi.
Sheng Youran menoleh curiga, ada firasat tidak baik, "Kamu kenal?"
"Kamar sebelah, tidak usah berterima kasih!" Dia berdiri, sorot mata dari atas penuh ejekan, menyeringai dingin sambil melontarkan kalimat.
*
Nomor kamar sebelah hanya beda satu digit dengan kamar yang salah dia masuki semalam.
Sheng Youran menunduk melihat kartu kamar di tangannya, ternyata benar bukan ini.
Tapi bagaimanapun, saat mengetuk pintu hatinya sudah bulat.
Mengaku kejadian tadi malam, jika Xie Haojun tidak bisa menerima, mereka akan putus.
Saat pintu terbuka, barulah dia pahami sorot mata pria asing tadi dan makna di balik "tidak usah berterima kasih" yang penuh arti.
"Youran?" Xie Haojun yang hanya mengenakan celana dalam mengerutkan alis.
Tiba-tiba suara manja dari belakang, "Haojun, siapa yang pagi-pagi datang?"
Xie Haojun bahkan tidak sempat menutup pintu, Sheng Youran sudah melihat jelas sosok wanita yang berjalan perlahan dari belakangnya.
"Youran, kenapa kamu di sini. Dengarkan penjelasanku..." Suara Xie Haojun terdengar sedikit panik.
"Minggir!" Sheng Youran mendorong pintu dengan kasar. Pandangannya langsung tertuju pada Mu Jingxue yang mengenakan piyama seksi, dan ranjang besar yang berantakan di belakangnya.
Pakaian yang berserakan di lantai, semuanya membuktikan keganasan mereka semalam.
"Xie Haojun, kalian benar-benar tidak tahu malu!" Matanya memerah, suaranya serak.
"Youran, ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku dan Haojun benar-benar bersih. Itu... dia kemarin malam agak mabuk, kami tidak melakukan apa-apa..." Mu Jingxue gugup menjelaskan, namun sudut bibirnya tak sengaja melengkung. Tiba-tiba dia menyadari keganjilan pada Sheng Youran, "Eh? Youran, kenapa badanmu... ada bercak-bercak ini... bajumu juga robek, apa terjadi sesuatu?"
