Bab 7: Memaksanya Menjadi Istri Kedua si Botak Tengah Laut Tua dan Jelek Itu
Li Hui langsung tahu sesuatu tidak beres dari raut wajah putrinya, “Putriku baik, ada masalah? Apa bertemu Tuan Muda Mu?”
Sheng Youran mengangguk pada Ye Peiying lalu duduk dengan tenang. Soal jamuan malam Ye Yunfei, itu bukan urusannya.
“Dibatalkan, Nyonya Mu sudah punya calon pasti.” Ye Yunfei berkata kesal, “Tapi tak seorang pun bertemu langsung dengan Tuan Mu, katanya yang terpilih bukan salah satu tamu yang hadir hari ini.”
Li Hui mendengarkan dengan rasa menyesal, “Sepertinya ingin menjalin pernikahan politik dengan keluarga Mu bukan hal mudah, entah siapa yang beruntung itu. Mau gimana, keluarga kita masih belum setara dengan keluarga Mu.”
Sheng Youran mendengar diam-diam, ini sedang memilih permaisuri atau apa?
Bahkan Ye Yunfei yang hatinya setinggi langit saja ingin menempel ke sana, dia jadi penasaran pria seperti apa yang tak bisa diraihnya.
Tapi ini tidak ada hubungannya dengannya.
Burung gagak di mana-mana sama hitamnya, pria yang mau menikah tapi masih seleksi permaisuri, diberikan gratis pun dia tidak mau.
“Youran, makanlah.” Ye Peiying melihat Sheng Youran diam, lalu menyapanya ramah.
Ye Yunfei yang masih menyimpan kekesalan langsung menyasar Sheng Youran, berkata sarkas, “Youran sekarang mana sudi melihat makanan sederhana kita, dia pulang diantar Bentley model terbaru! Mobil Ayah saja tidak semewah itu!”
Sheng Youran kaku memegang sumpit, mengatupkan bibir.
Dia benar-benar tidak tahu harga mobil itu.
Tapi menurut Xiao Qi yang kemarin, kamar yang dia tinggali adalah suite paling eksklusif di hotel itu, jadi layanan mewahnya sepadan.
Siapa sebenarnya orang itu?
Apakah sepupu Mu Jingxue memang sekaya itu?
Li Hui tersenyum penuh arti, "Youran, benarkah ini? Kalau seorang gadis tidak menjaga harga dirinya, reputasinya rusak, meskipun pamanmu berniat mencarikan jodoh yang baik untukmu, akan sangat sulit."
Sheng Youran berkata datar, "Terima kasih atas peringatan bibi. Tapi bibi tak perlu khawatir, aku tahu waktu paman sangat berharga, dan orang-orang yang dikenalnya pasti orang kaya atau terpandang. Aku tidak akan memaksakan diri. Aku tidak akan merepotkan paman."
"Lihatlah! Sudah kuduga pasti dia melakukan hal memalukan sampai menolak. Lihat lehernya..."
"Yunfei!" Ye Peiying menghentikan tegas, "Youran bukan tipe orang seperti itu. Sejak kecil dia sudah anak yang bijaksana. Kalau kau terus mengoceh sembarangan, pulang nanti kau merenungkan kesalahan di kamar!"
Ye Yunfei langsung menatap Li Hui, matanya dipenuhi keengganan untuk menyerah.
Tak disangka kali ini Li Hui hanya tersenyum tanpa bicara, seolah-olah berada di pihak Ye Peiying.
Makan malam berlangsung kurang menyenangkan. Setelah makan, Ye Peiying memanggil Sheng Youran ke ruang studi di lantai atas.
Begitu mereka pergi, Ye Yunfei tak tahan, "Ibu, tadi ibu kenapa begitu?"
Li Hui berdiri, "Dalam periode ini jangan bicara sembarangan. Ayahmu sudah mencarikan jodoh untuknya, jangan sampai kau mengacaukannya."
"Ibu gila!" protes Ye Yunfei tak rela, "Mencarikan suami untuknya? Ada orang yang mau menerima dia?"
“Kali ini perusahaan Ayahmu mengalami sedikit masalah, menunggu sejumlah dana. Bapak Huang sangat menyukai fotonya, baru-baru ini ingin mencari istri baru yang lebih muda. Selain wajahnya yang memukau, tak ada yang istimewa. Lagi pula keluarga kami yang mengajukan, mana mungkin ditolak. Hanya saja tidak tahu apakah Bapak Huang masih mau menerimanya jika selaput daranya sudah hilang.”
“Menikahi si botak tua dan jelek itu?” Ye Yunfei akhirnya tertawa.
*
“Menikah?” Sheng Youran berdiri di ruang studi Ye Peiying, mendengar kabar guntur di siang bolong ini, “Paman sedang bercanda?”
Ye Peiying duduk di kursi kulit hitam, memegang cerutu, mengerutkan kening dalam-dalam, “Usiamu 22 tahun, sudah cukup dewasa. Kekayaan pihak itu sepadan denganmu. Urusan ini sudah Paman setujui terlebih dahulu.”
