Bab 9 Ini Adalah Perjanjian Pranikah
"Kalian, siapa kalian..." Aikeer tak sempat menjaga gerbang, beberapa pria kekar itu langsung menerobos masuk.
Dia segera siaga, langsung meraih sapu bulu ayam di sampingnya, "Kalian dikirim siapa? Ye Peiying? Atau Li Hui si nenek sihir tua berhati hitam itu? Sudah keterlaluan memaksa begini! Keluarga Ye sampai segitunya miskinnya, sampai keponakan perempuan juga dijual?"
Aikeer belum pernah melihat situasi seperti ini, dua gadis tanpa latar belakang dan dukungan seperti mereka, mau bikin masalah besar pun tak mungkin.
Selain keluarga Ye, tak ada kemungkinan lain yang terpikir.
Pemimpin jas hitam itu tampak melemparkan sorot mata merendahkan kecerdasan emosionalnya, "Sheng Youran di mana?"
Aikeer mencengkeram erat sapu bulu ayamnya, keras kepala tak mau bicara.
"Lapor Bos, di kamar, pintunya terbuka."
Aikeer: "..."
"Tuan Mu, ketemu. Nona Sheng ada di kamar."
Aikeer tak paham apa yang terjadi, lalu melihat orang-orang menyeramkan ini cepat-cepat mengosongkan tempat duduk.
Kemudian, masuklah seorang pria yang wajahnya bisa menghabisi semua ABG ganteng terkenal, posturnya membuat darah hidung deras mengalir.
"Guru, a-anda tidak salah kamar?" Aikeer menatap lama, dipukuli sampai mati pun tak percaya ini tukang pukul dari keluarga Ye.
Mu Yibei menoleh, sorot mata dinginnya meliriknya sejenak sebelum kembali masuk ke kamar.
"Siapa? Yang kalian cari adalah aku, lepaskan dia!" Suara serak dan lemah terdengar dari dalam kamar.
Sheng Youran turun dari ranjang hanya dengan baju tidur, tak sempat berganti pakaian.
Mu Yibau melihat piyama tipis yang dikenakannya, di balik kain terlihat samar-samar lekuk tubuhnya.
Urat di dahinya berdenyut, wajahnya berkerut saat berkata dingin, "Semuanya keluar sekarang!"
Begitu perintah diberikan, para pria kekar berbaju hitam itu segera menundukkan pandangan.
Saat keluar, mereka membawa serta Aikeer secara paksa.
Ruang tamu seluas 10 meter persegi yang semula padat, kini hanya menyisakan mereka berdua yang saling berhadapan.
"Kau?" Sheng Youran terkejut, "Bagaimana kau menemukanku?"
Sikap terlatih orang-orang tadi membuat hatinya berdebar-debar.
"Apapun masalahnya, temanku tidak ada hubungannya. Jangan sakiti dia."
Wajah ganteng nan dingin Mu Yibei berkerut, terutama saat melihat kondisi sakitnya.
"Temanmu tidak akan apa-apa," jawabnya dengan nada tenang dan berjarak.
"Lalu..." Sheng Youran mengerlingkan sorot matanya, memandanginya dari ujung kepala sampai kaki.
Ingatannya kembali ke pagi kemarin saat bangun, ekspresi ketidaksukaannya yang lebih besar pada kesalahpahaman itu membuat hatinya risau.
Dalam dua hari terakhir, setelah dikhianati kekasih dan dijual oleh keluarga, kehilangan keperawanannya justru bukan hal yang terlalu menghebohkan.
“Jika dia terpaksa menikah dengan orang asing, maka kehilangan keperawanannya pada pria itu juga masih bisa diterima.”
Tak disangka, pria itu justru lebih terpengaruh dibanding dirinya.
Dia hanya salah masuk kamar dan tidur dengan orang yang salah, mana mungkin ini bisa dianggap sebagai kasus pemerkosaan yang mengirimnya ke penjara?
“Apa kau datang karena kejadian dua malam lalu? Tuan, semuanya sudah terjadi dan berlalu! Kau masih tidak bisa move on, sampai mencari-cariku... Aku tidak akan bertanggung jawab!” Sheng Youran mengangkat tangan pasrah.
Bukan tidak tahu kalau pria ini memiliki syarat yang sempurna, ditambah sorot mata sombongnya yang selalu memandang rendah, mungkin tidak ada wanita mana pun yang dianggapnya layak.
Jadi, mustahil baginya untuk menuntut pertanggungjawaban darinya.
Raut wajah Sheng Youran dipenuhi ekspresi tidak masuk akal, mimpi, mustahil, silakan laporkan aku!
Setelah mengucapkan kalimat nekat itu, dia justru melihat raut wajah pria itu semakin muram, tegang, tatapan hitamnya membuat hatinya merinding.
“Ini kontrak pranikah, baca sendiri.” Mu Yibei dengan muka masam melempar setumpuk dokumen.
“Kontrak... kontrak pranikah apa?!”
