Bab 12 Youhan-nya Bukan Perempuan Sembarangan

　　　　Bab 12　Youhan-nya Bukan Perempuan Sembarangan 　　　　Ketukan pintu terdengar semakin keras dan terburu-buru, mungkin karena si pengetuk sudah kesal setelah mengetuk berkali-kali tanpa respon. 　　　　Sheng Youran sedang kesal bangun tidur, kondisi belum sepenuhnya sadar membuatnya sangat mudah tersulut emosi. 　　　　Baru sebulan ia dan Ai Ke'er menyewa rumah di sini, hanya sedikit orang yang tahu alamat ini. 　　　　Mustahil itu Ai Ke'er yang lupa bawa kunci mobil. Kalau begitu... Mu Yibei lagi? 　　　　"Apa sih maumu..." bentaknya sambil membanting gerbang terbuka, namun ucapannya terhenti tiba-tiba. 　　　　Bukan Mu Yibei yang berdiri di luar, melainkan Xie Haojun dengan raut wajah penuh gejolak. 　　　　Raut wajah Sheng Youran langsung muram, bayangan kejadian hari itu masih jelas terpampang di benaknya. 　　　　Perasaan jijik dan amarah bergolak, tapi anehnya ia tak lagi merasakan kesedihan yang dulu. 　　　　"Kok bisa kamu," suaranya dingin menusuk. "Cepat bilang urusannya, kalau enggak minggir sana!" 　　　　Masalah antara mereka tak cuma soal perselingkuhan itu saja. 　　　　Misalnya, foto yang ia ambil di depan lift itu - foto mereka berdua berdiri di pintu kamar. 　　　　Saat itu Xie Haojun membuka pintu hanya mengenakan celana dalam, sementara Mu Jingxue tampil seksi dengan piyama menggoda. 　　　　"Mu Jingxue adalah kepala departemen yang ditugaskan langsung di divisi mereka." Dua orang yang berdiri di depan pintu kamar hotel ini, jika diketahui rekan-rekan di perusahaan mereka, pasti akan memicu berbagai spekulasi. 　　　　"Tunggu!" Xie Haojun dengan cepat mengulurkan kaki menghalangi pintu yang hendak ditutupnya, "Youran, bisakah kita bicara? Setelah bersama selama ini, apakah benar semua berakhir dengan satu kata 'putus'? Sudah dua hari, jangan-jangan kamu masih emosi?" 　　　　Sheng Youran ingin tertawa. Rupanya pacar yang ketahuan selingkuh di hotel hanya pantas membuatnya marah selama dua hari, lalu harus reda? 　　　　"Bicaralah di sini. Aku kasih waktu tiga menit." 　　　　Jarinya menunjuk ke depan pintu, tanpa niat mengizinkannya masuk. Entah kata-kata apa lagi yang akan keluar dari mulut pria ini. 　　　　"Youran kenapa raut wajahmu begitu pucat?" Alis Xie Haojun berkerut, nada suaranya penuh "keprihatinan" yang biasa ia perlihatkan, "Maaf, waktu itu aku bersikap bajingan. Ucapan-ucapanku melukaimu karena terlalu mencintaimu. Melihat keadaanmu saat itu... aku kehilangan kendali! Ini salahku, aku tidak akan menyalahkanmu. Tapi setelah merenung dua hari, aku yakin cintaku tetap padamu." 　　　　Sheng Youran memandangnya dingin. Nada "penyayang" seperti ini pernah ia dengar berkali-kali dulu, membuatnya merasa Xie Haojun begitu tulus. 　　　　Kini setiap kata itu terasa menusuk bagai sarkasme. 　　　　"Lanjutkan." Dua kata datarnya mengetahui pria ini menanti respons. 　　　　Setiap kali mereka bertengkar, cukup dengan beberapa kata manis Xie Haojun, ia selalu memilih "meminta maaf". 　　　　Tapi kali ini, apakah menurutnya cukup hanya dengan meminta maaf dua patah kata? 　　　　"Mari kita lupakan kejadian sebelumnya." Xie Haojun samar-samar merasakan perbedaan sikapnya kali ini, namun tak berusaha menggali lebih dalam, "Kita semua bersalah, mengapa kau terus menyalahkanku? Aku minta maaf, aku juga takkan mempermasalahkan hubunganmu dengan orang lain, mari berbaikan?" 　　　　Sheng Youran menatapnya tajam, "Apa kau tahu apa yang terjadi padaku hari itu?" 　　　　Xie Haojun terdiam sesaat. Sebenarnya dia sudah mengetahui hal tersebut. 　　　　Kartu kamar yang diberikan perempuan bernama Mu Jingxue ternyata mengarah ke kamar sebelah. 　　　　Dia yakin, Youran-nya pasti bukan tipe perempuan sembarangan. Pasti ada rekayasa dari Mu Jingxue yang membuatnya sampai direngkuh pria itu. 　　　　Setelah merenung, dia menyadari meski keluarga Mu Jingxue berkecukupan, tapi temperamen sang kakak perempuan juga sulit ditebak. Sangat mungkin dia hanya main-main. Xie tak mau kehilangan Sheng Youran hanya karena ini.