BAB 16 Kau Sheng Youran Bukan Bahan Bagus
Sheng Youran mendengar dalam diam, tidak bisa membantah.
Karena dia tahu jika berdebat dengan Li Hui, hanya akan memicu reaksi yang lebih besar.
"Sudah, diamlah." Suara Ye Peiying terdengar berat, "Youran baru saja datang, biarkan dia bernapas sebentar."
Li Hui menyeringai dingin, meski duduk tetap memandangnya dengan wibawa angkuh, "Aku tidak hanya memberinya waktu bernapas, tapi juga membiarkanmu memupuknya selama tujuh tahun. Katamu dia anak dari adikmu, satu-satunya putri adikmu. Tapi apakah hubungan adikmu denganmu baik? Sebelum mati, apakah dia menganggapmu sebagai kakak kandung? Sudah jelas kalian tidak berhubungan sampai akhir hayatnya, tapi setelah mati malah bisa melempar masalah ke sini."
Ye Peiying mengerutkan alis, "Kalau sudah selesai bicara, diamlah."
"Kami memberinya makan dan minum, menyekolahkannya di institusi terbaik, memperlakukan sama seperti Yunfei. Lihatlah hasilnya?" Kalimat-kalimat pedas Li Hui terus mengalir tanpa henti, "Dia manis seperti domba saat keluarga kita kaya raya. Sekarang ada kesulitan, belum apa-apa sudah berani 'memberi tahu' kita tidak bisa setuju. Status apa dia? Berhak memberi tahu kita begini? Ini namanya serigala tak tahu terima kasih!"
Sheng Youran menggenggam erat tasnya. Retorika basi ini sudah tak terhitung kali didengarnya.
"Kami jelas-jelas mencari jodoh untuknya. Dia akan dinikahi secara resmi, bukan jadi selir. Salah apa? Usia Tuan Huang memang lebih tua, tapi kau Sheng Youran ini bahan apa? Mau yang muda tampan dari keluarga baik-baik yang memanjakanmu? Mimpi siang bolong saja!"
"Cukup!" Ye Peiying menghantam meja keras-keras, baru membuat Li Hui diam.
Dalam kesepian ruang VIP, Sheng Youran mengeluarkan sebuah kartu dari tasnya dan menyodorkannya.
"Paman, ini kartu yang Bapak berikan saat saya kuliah dulu. Sudah saya kembalikan uang SPP tahun pertama. Sisanya tidak saya sentuh sepeser pun."
Selama ini Ye Peiying terus mengisi kartu itu dengan uang, semuanya ia tahu.
"Jadi apapun yang dikatakan Ai Ke'er, di hatinya dia tetap tidak mau berkonfrontasi terbuka dengan paman."
Dia berhutang pada mereka, itu fakta yang tidak bisa disangkal.
Meski menolak lamaran perjodohan ini, Sheng Youran bukanlah orang yang tidak tahu balas budi.
"Youran..." Ye Peiying menatap kartu itu, tak bisa berkata-kata.
Li Hui mengacungkan kartu itu, terlalu agresif, "Ini maksudnya apa? Sudah lunas hutang lalu merasa tidak berhutang lagi? Kalau begitu bayarlah juga biaya tiga tahun sebelumnya! Biaya sekolah SMA-mu setahun lebih mahal dari empat tahun kuliah, ditambah pengeluaran sehari-hari. Hitung sendiri berapa totalnya! Jual dirimu pun takkan cukup!"
Sheng Youran menundukkan pandangan, "Aku tahu, masih banyak yang kurang. Meski semua uang dilunasi, tetap takkan cukup. Tapi untuk masalah ini, harap paman bisa mengubah keputusan."
Setelah lama, Ye Peiying berbisik, "Aku tahu ini tidak adil untukmu, paman kurang pertimbangan... Kalau memang tidak mau, ya... sudahlah."
"Apa?!" Li Hui langsung menggigit gigi, "Kau harus pikir matang-matang! Selain Tuan Huang, siapa lagi yang bisa memberi kita modal sebesar itu? Kalau pinjaman bank tidak bisa dilunasi, kitalah yang akan menanggung akibatnya. Lagipula sudah janji dengan Tuan Huang."
"Bibi, beri aku waktu, aku akan cari cara..."
"Kau cari cara?" Li Hui memandangnya seperti melihat lelucon, "Kau pikir diri ini siapa..."
Belum selesai bicara, pintu ruang VIP terbuka.
