Bab 34 Istri Tercinta Mo Shao
"Tapi masih ada..." Dia malu mengatakannya, masih ada pakaian dalam.
Barang seperti ini, bagaimana mungkin orang lain membelikannya untuknya?
Mo Yibei seperti menebak isi hatinya, sebelum pergi melirik ke arahnya, "Sudah dibeli lengkap dari dalam sampai luar, tidak perlu khawatir soal ukuran."
Sheng Youran memerah wajah dan cepat-cepat turun dari ranjang, tak ingin bertanya lagi mengapa tidak perlu khawatir soal ukuran.
Mendengar suara pintu tertutup, dia menutupi wajahnya yang panas dengan kedua tangan.
Cara apa yang dia pakai untuk mengetahui ukurannya? Cuma dengan jari-jarinya saja sudah bisa ditebak!
"Sialan!"
Sambil mencari baju, dia bergumam kesal.
"Dari mana kepercayaan dirinya soal ukuran wanita? Seberapa berantakan kehidupan pribadinya selama ini?"
Dia sama sekali tidak ingin lagi melakukan kontak seksual dengannya.
Saat mengenakan pakaian dalam, Sheng Youran menyadari sesuatu.
Dia menunduk melihat bagian cangkang bra yang longgar, tak tahu harus berkata apa.
Dari mana asalnya kepercayaan diri semacam ini?
Di ruang makan, Mo Yibei duduk di kursi utama dengan elegan memegang pisau dan garpu.
"Mo Yibei, kamu membuang bajuku ke mana?" Sheng Youran masih mengenakan piyama yang dipakainya tidur tadi malam.
Gaun katun bergambar kartun itu, di matanya tak berbeda dengan baju anak SD.
Dengan dingin dia menarik kembali pandangannya, tak memberi respons.
“Baju yang kamu beli... aku tidak bisa pakai.” Suaranya terdengar berat, seolah ada hal yang sangat memalukan yang belum diungkapkan, “Aku harus menemukan bajuku sekarang, kalau tidak aku tidak bisa pergi keluar.”
Melihatnya masih mengabaikan dirinya, Sheng Youran paham, pasti baju-bagunya sudah dibuang habis-habisan dan tidak bisa diambil kembali.
“Mu Yibei, bisakah kamu minta sekretarismu menelepon aku?” Dia duduk di depan meja, suaranya semakin pelan, “Ada sesuatu yang perlu kubicarakan dengannya.”
“Katakan saja padaku.” Akhirnya pria itu membuka mulutnya yang berharga.
Sheng Youran menekan titik antara alisnya yang sedang sakit kepala, berbicara samar-samar, “Baju... baju perlu ditukar, ukurannya salah beli.”
Mu Yibei tiba-tiba mengangkat kepala, sorot matanya yang tajam kembali menatapnya, “Itu gaun panjang, katanya bisa dipakai meski agak besar atau kecil.”
“Bukan baju luar...” Suaranya semakin kecil.
Kali ini yang datang adalah keheningan yang terasa lebih panjang.
Lama kemudian, suara rendah yang magnetis di seberang kembali berbunyi, “Kebesaran atau kekecilan?”
Wajah Sheng Youran terasa panas membara, jelas ini kesalahannya, mengapa aku seperti melihat hantu sampai segininya malu?
“Kebesaran.” Dia berpura-pura tenang, akhirnya melepas tangan dari wajahnya.
Saat mengangkat pandangan, langsung bertemu dengan sorot mata Mu Yibei yang sulit digambarkan. Dia membersihkan tenggorokannya, melanjutkan, “Agak kebesaran sedikit. Aku tidak cocok, bisakah kamu minta sekretarimu menukarkannya?”
Tidak ada jawaban langsung, tapi sebuah ponsel meluncur cepat dari sisi meja.
Di layar tertulis kontak: Sekretaris Chen.
“Aku akan meneleponnya.” Sheng Youran seperti mendapat pengampunan, membawa ponsel itu berlari ke balkon.
Mu Yibei dengan wajah tegang berdiri untuk mengambil segelas air es dan menghabiskannya sekaligus.
Saat kembali, wanita dengan pipi kemerahan itu meletakkan ponselnya di atas meja.
"Dia bilang akan segera mengantarkan lagi, aku tunggu dia sebentar. Lain kali lebih baik aku sendiri yang beli, masalah ukuran memang merepotkan, kalau salah beli juga susah ditukar, sayang banget terbuang."
Sorot matanya menyipit mengeluarkan aura berbahaya, bibir tipisnya tiba-tiba terkerekik, "Sheng Youran, kok payudaramu bahkan tidak sampai ukuran C?"
"Hukh-hukh..." Dia yang sedang minum susu hampir menyemburkannya.
Terbatuk-batuk, memegangi dada sambil menepuk-nepuk beberapa lama.
Dengan gigitan gigi dia mengangkat pandangan, melihat raut wajahnya yang tetap tenang tanpa gejolak, "Terus kenapa kamu mengira aku pakai ukuran C?"
Jangan sok paham kalau tidak mengerti perempuan, demi nutupi malu bisa-bisa pura-pura jadi supir tua ya?
Sepertinya dia sama sekali tidak punya konsep tentang tubuh perempuan.
Gerakan Mu Yibei kaku sejenak, terutama saat melihat kilatan penghinaan samar di matanya, wajahnya menghitam legam.
"Gak apa-apa." Senyum sinisnya mengembang, dengan santai meletakkan peralatan makan, "Mulai sekarang kamu pakai ukuran C!"
Sheng Youran hanya bisa menatap kebingungan, sama sekali tidak mengerti maksudnya.
Sorot mata dinginnya yang menyiratkan kilatan jahat tak kasat mata tiba-tiba mengingatkannya pada hewan serigala.
Merasa diri seperti mangsa di hadapan predator yang tak bisa kabur.
Mu Yibei berdiri, mengambil tisu dan mengeringkan mulut, lalu pergi sendiri.
Sampai dia bersiap keluar gerbang, tak terdengar sepatah sapaan dari wanita itu, bahkan sekadar menanyakan kemana dia pergi.
Saat membuka gerbang, dia menoleh dan menemukan wanita itu sama sekali tidak melihat ke arahnya, malah terlihat sedang memakan dengan lahap.
*
"Kuberitahu, tempat ini benar-benar mantap!"
Hanya dalam setengah jam, Ai Ke'er telah mengulang kalimat ini tidak kurang dari lima kali.
Saat ini mereka sedang duduk di restoran teh sore di luar ruang gym Qingshui Jiayuan, masing-masing memegang segelas jus.
"Andai bisa tinggal selamanya tanpa pindah, itu akan luar biasa." Ai Ke'er menggigit sedotan dengan ekspresi berkhayal.
Sheng Youran terlihat lesu, "Rumah saudara pemilik kos ini mau disewakan berapa lama padamu?"
Ai Ke'er mengacungkan lima jari, terkekeh, "Kontrak lima tahun, bayar sewa per bulan saja."
Lima tahun, waktu yang tidak sebentar.
Dia bahkan tidak tahu apakah pernikahannya dengan Mu Yibei bisa bertahan lima tahun.
Bukan karena ada masalah dengannya, jika saja dia tidak memiliki hati yang sudah terikat, dan orientasi seksualnya tidak terlalu cocok, menurutnya tidak masalah melanjutkan hidup bersama.
Lagipula setelah mengalami Xie Haojun, dia sudah tak punya khayalan lain terhadap pria.
Sayangnya Mu Yibei mungkin tidak berencana demikian. Mengingat pernikahan ini adalah kontrak, sudah jelas tercantum: waktu bercerai ditentukan olehnya.
"Omong-omong, kamu dengar belum? Masalah Xie Haojun dan Mu Jingxue sudah tersebar luas." Ai Ke'er jelas tak tahu apa yang dipikirkannya, "Bukan cuma di perusahaan mereka, bahkan di kampus kita semua sudah tahu. Lagipula Xie Haojun kan sosok populer angkatannya, sekarang banyak yang membela yang teraniaya untukmu."
Xie Haojun bisa dibilang senior Sheng Youran.
Tapi hubungannya dengan Xie Haojun sudah terjalin sejak dini. Sejak dia masuk kampus, semua orang tahu ini pacar Ketua OSIS. Mu Jingxue pun sulit ikut campur.
Tak ada yang menyangka, setelah lulus, Mu Jingxue tiba-tiba menjadi figur penting di departemen kerja Xie Haojun.
"Aku sudah bolak-balik baca postingan forum. Katanya di perusahaannya belum ada yang tahu dia punya pacar. Tapi di grup chat utama semua membicarakan ini, hampir sepakat menganggap Mu Jingxue tak tahu malu ikut campur. Adik-adik tingkat yang kenal kalian juga ramai ngepost di forum dan Weibo. Foto yang kamu upload ini..."
Ai Ke'er terus berbicara, tapi Sheng Youran tidak menyimak bagian selanjutnya.
Matanya tertuju ke balik dinding kaca restoran, melihat pria jangkung tampan berjalan santai dengan tangan diselipkan di saku.
Separuh wajahnya tertutup kacamata hitam, tapi garis wajah tegasnya tetap mencolok, senyum tipis selalu mengambang di bibir.
Wajah ini sangat familiar baginya. Jika ingatannya tidak salah...
Qiao Shaojing tiba-tiba menoleh. Bukankah ini istri muda yang baru dinikahi Mu Yibei?
