Bab 61 Pagi-pagi begini...
Dia seakan masih terjebak dalam malam kemarin, kalimat naluri pertamanya adalah "tolak"
Mu Yibei bersandar di ranjang, menundukkan sorot mata menyelidik ke arah perempuan di dadanya yang ingin melepaskan diri tapi tak bertenaga.
Suara itu terdengar benar-benar membuat orang tak bisa menahan diri.
“Kalau pagi-pagi sudah berani membangkitkan api, masih mau turun dari ranjang?” Dengan gerakan malas, dia mengangkat wanita lemas tak bertulang itu ke atas, "Sudah tahu salah?"
"Tahu." Dengan lemah ia merebahkan diri di dadanya, tak berani bergerak sedikitpun.
Mu Yibeu mengangkat dagunya perlahan, mendekat, suara bernada maskulin berbisik, "Bagaimana dengan urusan sebelumnya?"
"Ur-urusan apa?" Matanya membelalak penuh keheranan, pupil dipenuhi kepolosan.
Baru sekarang dia mulai membicarakan hal sebenarnya, soalnya semalam tak ada waktu.
"Sudah menikah selama ini, kewajiban istri yang kau tunggak harus kau kembalikan plus bunganya." Suaranya dingin namun menggoda, terdengar memesona tapi justru menyeramkan baginya, "Aku pedagang, jangan tawar-menawar, paham?"
Dengan napas tersengal, ia berbisik, "Hm."
"Jangan pernah tolak ketika aku mau. Tentu, jika kau menginginkan, aku juga akan penuhi." Ekspresinya berubah, tiba-tiba terlihat jahat, "Cukup adil bukan?"
Sheng Youran menggigit giginya dalam hati, kapitalis licik.
Masih bicara soal keadilan di bidang ini?
Baru bisa disebut adil kalau dia punya hak menolak saat tidak mau.
"Tidak puas?"
"Sangat puas." Ia menarik napas dalam-dalam, melihat pria itu akhirnya melepaskan cengkeraman di dagunya.
Seketika kepalanya lunglai, terjatuh ke lehernya, bibir tanpa sengaja menyentuh kulit di sana.
“Secepat ini mau?” Suara Mu Yibeu hampir bersamaan dengan teriakan "sial" dalam hatinya.
Pantas mati, tubuhnya memang sudah lemas, sekarang malah harus duduk mengangkang di atasnya dalam posisi memalukan seperti ini.
"Tidak ada..."
Suaranya ditelan dalam ciuman gesitnya.
Untung dia tidak melanjutkan, kalau tidak seluruh tubuhnya akan remuk.
"Mu Yibeu, apakah masalah ini sudah dianggap selesai?" Dia menyambar kesempatan saat pria itu melepaskannya, "Kau tidak marah lagi kan?"
Sudah sedemikian malangnya dirinya, seharusnya dia puas.
Kepergiannya dua hari itu masalah kecil, tapi mengingat perkataan Nie Jinshen tentang hukuman kolektif, Mu Yibeu pasti tiran sejati.
Sekarang dalam masalah prinsip dia salah paham, kalau dihukum kolektif, Hua Bao dan Ke Er pasti ikut kena.
Syukurlah waktu itu dia menahan diri dan tetap diam, demi menjaga 'rahasia'-nya, bahkan tidak memberitahu Ke Er sekalipun.
Tapi mereka berdua adalah kaki tangannya dalam urusan obat ini, tidak tahu apa yang akan dilakukan Mu Yibeu.
Mengusir Ke Er dari Panti Air Bersih? Melarang Hua Bao membuka klinik lagi?
Memikirkan ini, masalahnya jadi sangat serius, harus dicari cara untuk menyelesaikannya.
Namun, jawaban yang diinginkannya sama sekali tidak didapat.
Mu Yibeu mendorongnya dari tubuhnya, lalu membuka selimut dan turun dari ranjang.
Kemarin agak terlalu bermain-main, jadi dia tahu wanita ini tidak mungkin menahan lagi.
"Barusan tidak tahan menciumnya sebentar sudah hampir cukup, kalau terus bergulat dengannya, dia mungkin ingin lanjut."
"Mu Yibei!"
Mendengar suara seraknya, dia tidak menoleh dan langsung pergi ke kamar mandi.
Shower dinyalakan, dia menarik napas dalam-dalam sambil menutup mata.
Marah, dia benar-benar sangat marah.
Yang paling menyebalkan adalah wanita ini masih terus memikirkan mantan kekasihnya meski berada di sisinya.
"Selesai."
Sheng Youran terbaring lesu di ranjang, pria yang turun dari tempat tidur memang kejam.
Dia tidak tahu bagaimana melindungi Ke'er dan Huabao, strategi Mu Yibei terlalu sulit ditebak.
Kelelahan membuatnya tertidur lagi sebelum Mu Yibei keluar.
Saat membuka mata lagi, hari sudah siang.
"Nyonya Muda, bangunlah untuk makan?" Suara pelayan Kakak Liu terdengar setelah ketukan pintu.
Ini yang diatur Mu Yibei kemudian, orang yang menyiapkan tiga makanan sehari di sini.
Dia bangun dengan susah payah, "Aku tahu, sebentar lagi keluar."
Setelah turun dari ranjang dengan susah, Sheng Youran merasa lebih parah saat melihat diri sendiri di cermin.
Bekas di tubuhnya, ditambah wajahnya yang pucat, persis seperti orang yang kecanduan seks.
Mengapa pagi tadi saat Mu Yibei turun dari ranjang, dia masih bisa merasa dia sangat segar?
Setelah makan siang, Kakak Liu juga meninggalkan apartemen.
Dia terbaring di sofa mewah, tetap tidak punya tenaga sama sekali.
Mengingat masalah besar yang belum terselesaikan, setelah berjuang batin, akhirnya menelepon Ke'er.
"Aku? Aku baik-baik saja." Suasana hati Ai Ke'er masih sangat baik, belakangan ini lembur pun penuh semangat, katanya akan naik jabatan dan gaji, "Ada apa?"
"Bagaimana dengan Hua Bao?"
"Tidak dengar Hua Bao ada masalah, sebenarnya kenapa? Suamimu menemukan obat racikan Hua Bao?"
Ai Ke'er hanya bicara asal, tak menyangka tebakannya tepat sasaran.
"Iya, mungkin aku telah menimbulkan efek samping padanya. Nanti akan kujelaskan detailnya, kamu tolong tanya kondisi Hua Bao dulu, aku sangat khawatir padanya tapi tidak punya nomornya."
Ai Ke'er pun panik, meski secara rasional menganggap Mu Yibei orang baik, karena tampan.
Tapi dia dan Hua Bao telah melakukan kesalahan fatal, ini bisa dianggap sebagai membantu menghalangi kehidupan seksual pernikahan orang lain.
Dia segera mematikan telepon, langsung menghubungi Hua Bao, tapi... tidak tersambung!
Sekarang Ai Ke'er semakin gugup.
Begat mengingat suara Sheng Youran di telepon yang seperti setengah mati, langsung merasa masalahnya serius.
Telepon tidak diangkat, WeChat tidak dibalas.
Akhirnya, dia mencoba login QQ. Jika masih tidak menemukan Hua Bao, terpaksa langsung menyerbu ke rumahnya.
Begitu masuk QQ, lega.
"Tak apa, dia sedang main game di warnet." Hua Bao segera membalas salamnya.
Klinik tidak diurus malah kabur ke warnet main game sampai ponsel dimatikan, Ai Ke'er benar-benar tidak tahu harus berkata apa.
“Setelah menanyakan detail kejadian, barulah dia menghubungi Sheng Youran melalui telepon, 「Dia baik-baik saja, cuma belakangan ini ada yang mengganggu, jadi ponselnya dimatikan, klinik ditutup, dia menghabiskan hari dengan main game di warnet.」”
“Mengganggu?”
“Bukan seperti yang kamu bayangkan, bukan balas dendam. Katanya ada yang tertarik kerja sama dengan kliniknya tapi dia menolak, merasa orang itu sulit diusir, akhirnya memilih menghindar. Menurutku, mungkin ada yang naksir dia. Kemungkinan orang tertarik padanya lebih tinggi daripada tertarik pada klinik kecilnya itu. Lagipula kalau gangguan berniat buruk, pasti dia tidak bisa tenang main game. Ini urusan pribadinya, tidak ada hubungannya denganmu. Sekarang, ceritakan, suamimu mau menanganimu bagaimana?”
Sheng Youran akhirnya menceritakan seluruh kronologi kejadian.
Ai Ke'er juga benar-benar tidak tahu harus berkata apa, akhirnya langsung to the point, 「Dia sudah membuktikan orientasi seksualnya, kamu tinggal menyelesaikan satu masalah lagi.」
“Masalah apa?”
“Beli tali pinggang baru untuk suamimu! Tali pinggang dari Mu Jingxue itu harusnya dibuang dari dulu. Waktu itu suruh beli tali pinggang untuk Kakak-kakak Mu, bukan maksudnya beli yang begitu. Aku saja merasa tidak pantas, tali pinggang untuk Xie Haojun mana cocok untuknya?”
