Bab 70 Sedih Tapi Pura-pura Baik
"Konon Nona Sheng adalah saudara Keluarga Ye?" tanya Lin Xinchen dengan suara manis.
Meski tahu dia dan Mu Yibei sudah menikah secara hukum, si perempuan ini tetap enggan memanggilnya Nyonya Mu atau Istri Muda Mu.
Pernikahan bukanlah garis finish sebuah hubungan. Jika yang bersangkutan adalah Mu Yibei, selama dia mau bercerai, dirinya tetap bersedia menikah.
Senyum Nyonya Lin penuh ejekan, perlahan menyesap tehnya, "Yang dari Grup Sheng Ye itu? Baru-baru ini katanya hampir bangkrut."
"Ya, Keluarga Ye itu."
Data dasar Sheng Youran sudah dipelajari Nyonya Mu sejak pertama kali mengetahui keberadaan perempuan ini.
Memang pilihan yang tepat untuk Mu Yibei.
Latar belakang keluarganya bisa dibilang cukup, meski Keluarga Ye merosot akhir-akhir ini, unta mati pun masih lebih besar dari kuda, tidak akan memalukan seperti keluarga rendahan.
Dia bukan putri Keluarga Ye, hanya keponakan perempuan Ye Peiying. Sekilas ada hubungan kekerabatan, tapi tanpa dukungan kekuasaan sehingga mudah dikendalikan.
"Kedepannya meski bercerai, semuanya tetap ditentukan keluarga Mu. Dia tidak bisa membuat ulah."
Yang terpenting, Mu Yibei tidak membenci wanita ini.
Untuk mempercepat pernikahan Mu Yibei dan pengambilalihan bisnis keluarga Mu, Nyonya Mu telah menguras banyak kecerdikan, namun selalu gagal.
Jika tidak segera menikah, jangan sampai putra wanita itu merebut kesempatan duluan.
Lin Xinchen tersenyum manis, "Tak heran kabarnya grup Sheng Ye bangkit kembali berkat kerja sama dengan keluarga Mu. Kakak Yibei memang cukup baik padamu."
Alis Nyonya Mu berkerut. Apakah Mu Yibei menyelamatkan keluarga Ye karena wanita ini?
Hal ini belum dia ketahui, dan jelas bertentangan dengan prinsip Mu Yibei selama ini.
Menikahi wanita ini hanya untuk keuntungan, tak perlu sampai mengangkat derajat keluarga Ye.
Matinya tak lepas dari Sheng Youran.
"Insiden pesta minum itu cuma salah paham. Yibei mempertahankanmu dengan mengorbankan harga diri Xinchen. Keluarga Lin kehilangan muka, tapi Xinchen mau berbesar hati. Permintaan maafmu akan mengakhiri ini." Nyonya Mu berkata santai.
Lin Xinchen mendongakkan dagu menunggu, sikapnya angkuh dan penuh kemenangan.
Beberapa hari ini dia mulai paham asal-usul Sheng Youran, dan bagaimana bisa menjadi tunangan Mu Yibei.
Huh, rupanya merayap ke ranjang Mu Yibei yang kebetulan butuh pernikahan.
Waktu itu dia tak tahu, makanya kena batunya di situasi seperti itu.
Sekarang membuatnya menunduk hanyalah permulaan!
“Saya tidak tahu maksud Nyonya Mu tentang ‘kesalahpahaman’ apa, jika yang dimaksud adalah kebenaran peristiwa itu, saya tidak punya alasan untuk meminta maaf.” Sheng Youran berbicara tenang, “Bahkan jika peristiwa ini benar-benar memerlukan permintaan maaf, seharusnya Nona Lin yang meminta maaf pada saya.”
“Bu, lebih baik kita lupakan saja.” Suara Lin Xinchen penuh kekesalan yang dipaksakan, berpura-pura bersikap manis, “Saya tahu Nona Sheng tidak akan mengakui kejadian waktu itu. Peristiwa ini jatuh ke pundak saya, anggap saja saya yang menanggung.”
Nyonya Lin yang tadi masih mengejek di samping, wajahnya langsung berubah muram, “Tidak mengakui berarti dia tidak perlu minta maaf? Xinchen, berapa kali Ibu sudah bilang, pada beberapa orang kita tidak bisa hanya terus memaklumi, terutama mereka yang bermuka dua. Sengaja bicara untuk memprovokasimu, membuatmu malu lalu pura-pura tak bersalah, bahkan berani menyuruhmu minta maaf padanya.”
Raut wajah Nyonya Mu terlihat semakin tidak senang, sorot matanya pada Sheng Youran bertambah dingin.
Yang dia butuhkan adalah menantu perempuan yang penurut dan bijaksana, bisa memikirkan kepentingan keluarga Mu, bukan yang terus memainkan intrik meski sudah menikah dengan putranya.
Lin Xinchen mengklaim Sheng Youran sengaja mengucapkan kata-kata yang memprovokasinya, lalu berpura-pura terjatuh karena dorongannya, namun justru mendorongnya ke dalam kolam.
Meski tidak ada bukti untuk peristiwa ini, tapi dia lebih memihak Lin Xinchen.
"Terutama ketika mengingat Jingxue pernah bilang, Sheng Youran ini bisa muncul di kamar Yi Bei waktu itu juga karena menggunakan siasat, untuk membalas dendam karena pacarnya sendiri yang hati beralih menyukai Mu Jingxue."
"Dan sebelumnya dia juga mendengar, sebelum Yi Bei menikahinya, perempuan ini bahkan pernah ikut kencan buta dengan CEO perusahaan batubara."
"Setelah tahu semua ini, jika pernikahan mereka waktu itu bukan sudah jadi kepastian, dia pasti tidak akan setuju perempuan ini masuk ke pintu keluarga Mu."
"'Pendapat Nyonya Lin, bagaimana?' Nyonya Mu dengan tenang bersikap angkuh memegang cangkir teh, sikap dinginnya seolah dia sama sekali bukan orang yang berhubungan dengan keluarga Mu."
"Sheng Youran tak tergesa-gesa berkata, 'Saya ingin tahu ucapan mana saya yang memprovokasi Nona Lin. Jika ada yang melihat, atau ada kamera pengawas di sana, pasti tahu Nona Lin yang dua kali bertindak tanpa penjelasan terhadap saya. Saya hanya membela diri.'"
"Nyonya Lin mendengus dingin, 'Maksudmu, putriku berbohong? Kamu sengaja bilang begitu karena tahu di sana tidak ada kamera ya? Pikir tidak ada bukti, kamu bisa balik menuduh dan mencoreng nama putriku? Bukti terbesar adalah tas putriku kamu lempar ke air, orangnya juga kamu dorong ke kolam. Meski dia yang mulai, kamu tinggal pergi saja, kenapa harus mempermalukannya sebesar itu?'"
"Mendengar alasan seperti ini dia juga merasa konyol, karena sama sekali tidak sengaja ingin mendorong Lin Xinchen jatuh."
"Bahkan jika dia yang memulai duluan, saat itu dia hanya berusaha menangkis. Siapa sangka Lin Xinchen bisa terjatuh separah itu."
"Meski ini kecelakaan, tapi menurutku dia pantas menerimanya."
"Nyonya Lin, sudah kukatakan ini pembelaan diri. Mu Yibeu pernah bilang, syarat utama jadi Istri Mu adalah tidak boleh ditindas. Dalam situasi seperti ini, ketika seseorang tiba-tiba mendorong dan memukulku, reaksi spontan adalah hal yang wajar. Jika aku menunggu sampai dia mendorongku ke air baru berteriak, semua orang justru akan melihatnya mendorong Istri Mu ke kolam."
Raut wajah Nyonya Lin langsung berubah.
Dia berani mengatasnamakan Mu Yibeu dan statusnya sebagai menantu keluarga Mu untuk membenarkan tindakannya.
"Selain itu, aku tidak ingat pernah mengatakan apapun yang memancing Lin Xinchen. Saat itu aku bahkan tidak mengenalnya, mengapa harus menjebaknya tanpa alasan?"
Lin Xinchen membentak, "Meski awalnya kau tidak tahu siapa aku, tapi saat itu kau sudah tahu bahwa aku dan Mu Yibeu lebih cocok! Kau takut aku akan menggantikan posisimu, kau iri padaku!"
Sheng Youran tersenyum dingin, "Ini semakin menggelikan. Mengapa aku harus iri pada seseorang yang bahkan tidak pernah berniat dinikahinya?"
"Kamu..."
"Lagi pula, Nona Lin, barusan kau mengakui bahwa awalnya aku tidak mengenalmu. Tapi kau bilang saat itu aku sudah tahu kalau kau dan Mu Yibeu lebih cocok. Siapa yang memberitahuku hal itu?"
Pertanyaan balik Sheng Youran membuat Lin Xinchen tercekat.
Jika dia mengaku, berarti justru dialah yang memulai provokasi, bukan Sheng Youran.
Lin Xinchen dalam hatinya membenci sampai ingin merobek wajah tenang itu, matanya berkaca-kaca karena emosi, "Ibu, kubilang tidak mau datang, Ibu malah memaksaku. Dia tidak mau mengakui kesalahan juga tidak mau minta maaf, hanya tahu memutar balik fakta. Mana mungkin aku bisa menang berdebat. Aku sudah tidak mau bicara lagi, yang suci tak perlu membela diri. Jika Bu juga menganggap ini semua salahku... maka... maka aku akan meminta maaf padanya."
