Bab 76 Baik-baik Jadi Nyonya Mu
Sheng Youran memandangnya, perlahan menggelengkan kepala, “Tidak ada.”
Setelah makan malam, barulah dia tahu alasan Mu Yibeu ada di sini adalah karena Nie Jinshen datang mencari Hua Bao.
Tapi Hua Bao bertingkah aneh, diam sepanjang makan malam membuat Nie Jinshen juga tidak enak banyak bicara, sampai akhir makan malam Hua Bao masih belum mau setuju bergabung dengan rumah sakitnya.
Setelah meninggalkan restoran, Nie Jinshen mengantar Ai Ke'er dan Hua Bao pulang.
Sheng Youran masuk ke mobil Mu Yibeu, baru saja mengikat sabuk pengaman, tiba-tiba menengadah, “Sebenarnya tadi di toilet aku bertemu Xie Haojun.”
Gerakan Mu Yibeu membuka pintu mobil bahkan tidak terhenti.
“Apa tadi kamu karena melihat dia……”
Ucapannya belum selesai, sudah ditusuk oleh kilau dingin dari tatapan itu.
Sheng Youran langsung menutup mulut, seolah baru saja mengatakan sesuatu yang sangat salah.
Di area parkir yang sepi, keheningan Mu Yibeu membuatnya semakin tidak yakin.
"Aku…"
Begitu kata-katanya keluar, bagian belakang kepalanya tiba-tiba ditekan dengan kuat ke arahnya.
Ciuman yang dominan sekali lagi memadamkan suaranya, kata-katanya langsung tertahan di tenggorokan.
Ciumannya lebih mirip gigitan hukuman, aura mesra memenuhi seluruh kabin mobil.
Baru ketika dia hampir kehabisan napas, cengkeramannya sedikit mengendur.
Bibir mereka masih saling menempel, sorot mata berkilau di depan wajahnya membuatnya tak bisa memikirkan apapun lagi.
"Jangan ribut. Aku tidak suka wanitaku punya hubungan tidak jelas dengan pria lain, paham?" Suara seraknya penuh ancaman.
Di bawah tatapan itu, Sheng Youran hanya bisa mengangguk.
"Pengkhianatan akan berakhir buruk." Matanya yang indah menyipit, tangan yang menahan kepalanya sedikit mengendur, membelai rambutnya, "Jadilah Nyonya Mu yang baik-baik."
"Aku tahu." Janjinya mantap.
Mu Yibeu melepaskannya, memandang ke kaca depan dan menghidupkan mesin.
Sheng Youran mengira dia bisa lega. Janji tulusnya seharusnya mengakhiri masalah ini.
Tapi malam itu, takdir untuk 'berperforma baik' tetap tak terhindarkan.
……
"Sial, aku akan terlambat!"
Di hari pertama kerja resminya, Sheng Youran tertidur lagi selama 20 menit setelah alarm berbunyi.
Dia buru-buru bangun dari ranjang, di kamar sudah tak terlihat sosok Mu Yibeu.
Mengusap rambutnya, dengan cepat mencuci muka dan berganti pakaian.
Bahkan dia tak tahu kapan Mu Yibeu pergi, padahal jam kerja mereka hampir bersamaan, mengapa dia tidak membangunkannya?
Di meja makan tersedia sarapan yang sudah disiapkan pelayan, tapi dia tak sempat memakannya.
Mengambil tas lalu buru-buru turun tangga dan pergi.
Memesan taksi sekarang mungkin akan terjebak macet, terpaksa naik metro saja.
"Sheng Youran!" Mobil sport berwarna merah muda berhenti di pinggir jalan, Lin Xinchen turun dan segera menghampirinya.
Mata almondnya menatap tajam, seolah ingin menembus jiwa.
Di ambang keterlambatan, Sheng Youran sama sekali tak punya waktu untuk berdebat dengan Lin Xinchen.
"Aku buru-buru, minggirlah."
"Tunggu dulu!" Lin Xinchen datang untuk meminta maaf, tapi tak menyangka si wanita ini malah mengabaikannya.
Sheng Youran melirik jam, alisnya berkerut. "Cepat katakan. Kuberi waktu satu menit."
Lin Xinchen gemetar menahan ledakan amarah. Sudah merendahkan diri datang meminta maaf, tapi wanita terkutuk ini hanya memberi satu menit! Berani-beraninya!
Ia menggigit bibir, menatapnya selama belasan detik. "Maaf..."
"Hah?" Matanya membelalak, baru menyadari ini permintaan maaf.
Janji Mu Yibeu tentang permintaan maaf dalam tiga hari, baru sehari berlalu.
“Sheng Youran aku beri tahu, jangan keterlaluan, aku sudah minta maaf, apa kau mau aku mengulanginya lagi?”
Ia melirik Lin Xinchen dengan bingung, "Kalau sudah selesai bicara, aku pergi dulu."
"Hei, kau berhenti!" Lin Xinchen yang dipaksa kakaknya minta maaf sejak pagi sudah frustrasi, tapi permintaan Mu Yibeu waktu itu adalah sampai dia benar-benar dimaafkan.
Sikap Sheng Youran yang jelas-jelas tidak mau memaafkan ini sengaja menyulitkannya!
"Sheng Youran!" Lin Xinchen yang sudah tak ada anggota keluarga Mu di sekitar, bahkan malas menyamar, mengejar dengan geram, "Kau dengar tidak, aku sudah minta maaf!"
Menurutnya, setelah dia minta maaf, Sheng Youran seharusnya langsung memaafkan, maka masalah ini selesai.
Tapi nyatanya...
Sheng Youran yang sedang buru-buru hendak menyeberang tiba-tiba melihat mobil berhenti di sampingnya.
Mobil itu terlihat agak familiar.
"Pokoknya aku sudah minta maaf, Sheng Youran dengarkan baik-baik, permintaan Mu Yibeu sudah kulakukan, jangan lancang menuntut lebih, atau..." Tak ada kesabaran baginya untuk merendahkan diri di depan wanita yang seharusnya lenyap dari dunia ini.
Jendela mobil terbuka, memperlihatkan wajah tampan nan dingin.
"Apa? Yibeu!" Lin Xinchen tertegun, kata-kata selanjutnya langsung ditelannya.
Kenapa Mu Yibeu bisa ada di sini?
Pintu mobil terbuka, suara rendahnya yang merdu terdengar dari dalam, "Naik."
Sheng Youran langsung masuk ke dalam mobil tanpa pikir panjang.
"Pintu mobil tertutup, sebelum kaca jendela digulung, sorot mata Mu Yibeu yang gagal menyapu wajah pucat Lin Xinchen yang ketakutan, 'Sikap seperti ini bukanlah sikap permintaan maaf. Bahkan jika dia mau memaafkan, aku juga tidak akan setuju.'"
"Tapi, Yibeu…"
"Nona Lin." Suara dingin Mu Yibeu yang sengaja menjaga jarak, "Jika tidak bisa belajar cara meminta maaf yang benar, berlatihlah lebih banyak di depan cermin."
Lin Xinchen akhirnya hanya bisa menyaksikan mobil Mu Yibeu melesat pergi.
……
Sheng Youran masuk ke mobil, bahkan tidak sempat berpikir mengapa Mu Yibeu masih ada di sini.
Dia melihat waktu, tinggal 20 menit lagi sebelum jam kerja.
Waktu yang sangat mepet, di ambang antara terlambat dan tidak terlambat.
"Mu Yibeu…" Suaranya langsung bernada memohon.
"Pagi ini belum makan, ya?" Laptop di depannya ditutup dan dilempar ke samping, "Mulai sekarang dilarang keluar rumah kalau belum sarapan."
"Bagaimana kamu tahu aku belum makan?" Tatapannya penuh ketidakpercayaan.
Sorot mata Mu Yibeu yang sengaja bertanya padahal sudah tahu jawabannya.
Baru sekarang dia paham, ternyata pelayan yang kadang datang kadang tidak itu bahkan melaporkan kebiasaan makannya.
"Ibu-ibu profesional itu dipindahkan dari keluarga Mu. Keluarga Mu sangat memperhatikan urusan makanan." Mu Yibeu berbicara dengan santai, "Kebiasaan tidak sarapan bisa memengaruhi tubuh, apalagi…"
Dia berhenti sejenak.
"Apalagi apa?"
Mu Yibeu mengangkat pandangannya, "Sekarang kamu adalah istriku, ibu-ibu profesional akan khawatir tubuhmu yang kurang nutrisi seperti ini tidak cocok untuk hamil."
Sheng Youran membeku di tempat, "......"
Dia mencengkeram dagunya dengan lembut, mendekatkan wajahnya, tatapan tajamnya, "Ekspresi apa itu? Kira aku benar-benar tidak tahu, obat apa yang rutin kamu makan belakangan ini?"
