Bab 122: Wartawan Hiburan Terlalu Menakutkan
Su An'an memandanginya sambil mengatupkan bibir tersenyum, sorot matanya bernada meneliti.
Saat itu dia mengenakan masker, tidak banyak bicara, dan Mo Yuchen-lah yang terus mengajaknya berbicara.
Materi pembicaraan mereka bahkan tidak bisa dia selami.
Tapi yang jelas, dia adalah orang yang sangat penting bagi Mo Yuchen, sampai-sampai hampir bisa menunda kepulangannya ke keluarga Mu.
Yan Yan segera menarik beberapa rekan kerja lainnya, "Sudah berfoto bersama, mari kita naik ke lantai atas dulu."
Beberapa rekan kerja tampak enggan pergi, sambil berbicara sambil melangkah sambil menoleh-noleh, "An'an, aku sangat suka sinetronmu, film barumu juga akan kudukung..."
Awalnya Su An'an hanya mengamatinya, tidak bermaksud khusus untuk berbicara dengan Sheng Youran.
Tapi tiba-tiba setelah mereka pergi, hanya tersisa mereka berdua.
"Kamu bekerja di sini? Atau mencari Yuchen?" Su An'an mengenakan kembali kacamata hitamnya, bertanya santai.
"Saya bekerja di sini... Maksudmu, Kak Yuchen juga ada di sini?" Sheng Youran terkejut.
Su An'an mengangguk dengan kalimat sederhana, tersenyum, "Sekarang dia juga bekerja di sini, saya hanya mampir. Saya naik dulu, sampai jumpa lain waktu."
"Dia datang ke sini sebenarnya hanya ingin menemui Mu Yibeu dengan alasan Mo Yuchen, bertemu dengan adik hubungan masa kecil Mo Yuchen ini hanyalah sesuatu yang tidak diinginkan."
"Sama sekali tidak layak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di sini."
"Baik." Sheng Youran juga membalas dengan senyuman.
Su An'an yang mengenakan kacamata hitam masuk ke Grup Mu, dengan cepat melewati resepsionis dan diantar naik ke lantai atas.
Sheng Youran penasaran di hati, pantas saja Mo Yuchen bilang sedang berada di Kota Suci akhir-akhir ini, ternyata ada mutasi kerja, aslinya dia bekerja di Grup Mu.
"Tapi yang lebih membuatnya penasaran tentu saja adalah istri baru Mo Yuchen ini ternyata Su An'an, ini sama sekali tidak pernah terbayangkan olehnya."
"Lagi pula dia adalah bintang besar yang sudah dikenal semua orang."
"Tapi dia tetap sangat senang untuk Mo Yuchen, meski Su An'an sangat sibuk tapi khusus datang menemuinya, terlihat benar-benar baik padanya."
"Begitu kembali ke kantor, dia segera dikerumuni oleh beberapa rekan kerja tadi."
"Cepat ceritakan, bagaimana bisa kamu mengenal Su An'an?"
"Iya, kalian terlihat sangat akrab, bahkan Su An'an yang duluan menyapamu."
"Tak menyangka kamu kenal selebriti, apa karena saudara jauhmu yang siang tadi itu?"
"Siang tadi, Anne masih mengejeknya dengan insiden bertemu Ye Yunqing, menyindirnya kalau merayu harus bilang saudara - padahal itu jelas putra direktur grup besar."
"Sekejap saja, setelah melihat Su An'an menyapa dia, tak ada seorangpun yang meragukan kalau dia benar-benar kenal sang putra direktur itu, bahkan dianggap masih saudara."
Anne melirik dirinya yang dikerumuni orang-orang dengan ekspresi kagum, hidungnya mendengus pelan "Hmph".
"Bukan, aku tidak dekat dengan Su An'an." Sheng Youran tak sanggup menahan semangat mereka, cepat-cepat menggelengkan kepala, "Hanya teman dari seorang teman lama."
Dia tidak pernah membaca berita gosip, tapi samar-samar tahu pernikahan selebriti sangat mempengaruhi karir hiburan.
Mungkin kabar pernikahan Su An'an masih rahasia, tentu dia tidak bisa mengungkapkannya.
"Benarkah? Kalau begitu apa kamu tahu gosip tentang dia?"
"Iya, ceritakan dong! Kami tidak kenal selebriti sama sekali."
Sheng Youran hanya berbicara beberapa kata dengan Su An'an, mana mungkin tahu gosipnya. Sekalipun tahu, dia tak mungkin menjadikan urusan orang lain sebagai bahan obrolan.
Dia hanya tersenyum minta maaf, "Maaf, aku tidak tahu."
Baru saja kata-katanya berhenti, seseorang berkata dengan misterius, "Kalian dengar belum? Ada yang bilang Su An'an melakukan pernikahan kontrak. Pengen tahu bener atau nggak. Youran, beneran nggak tahu?"
Sheng Youran tertegun, ternyata pernikahannya bukan rahasia.
Anne melihat ekspresinya, tertawa "Hmph", "Kurasa Youran juga tidak dekat dengan Su An'an. Kalian salah paham semua. Youran, apa kamu bahkan tidak tahu Su An'an sudah menikah? Hmph, Sudah kuduga kamu tidak tahu."
Yan Yan melirik Anne dengan ekspresi kesal.
"Dulu, Su An'an pernah dihujat karena dibilang lesbian. Belum lama ini dia menikah, katanya dengan seorang putra keluarga kaya. Ini langsung memukul wajah para hater, tapi masih ada yang bilang pernikahannya pasti hanya formalitas. Mana mungkin cepat-cepat gitu, jangan-jangan suaminya gay."
Sheng Youran: "..."
Mo Yuchen bukan putra keluarga kaya, dan sama sekali bukan gay.
Wartawan hiburan terlalu kejam.
……
Ketika Su An'an muncul di area tingkat tinggi, banyak sorotan tertuju padanya.
Tapi staf penerima tamu yang sudah berpengalaman segera mengantarnya ke kantor wakil direktur.
Mo Yuchen mengangkat kepala dari tumpukan dokumen yang baru diterimanya, terkejut dan senang melihat Su An'an masuk, "Kenapa kamu datang?"
Su An'an duduk di sofa mewah untuk tamu sambil merapikan rambutnya, lalu mengeluarkan cermin, "Hari ini tidak ada acara, cuma mampir. Hari pertama kamu memimpin proyek penting Grup Mu, lancar kan?"
"Lancar, sudah persiapan matang. An'an, mau minum apa?"
Su An'an menyimpan cerminnya kembali ke tas, "Jangan, kalau Tuan Mo sendiri yang menyeduhkan teh buat saya, nanti jadi rumor."
"Kamu istriku, apa salahnya?" kata Mo Yuchen.
Bibir Su An'an melengkung tapi matanya tak berbinar, "Mo Yuchen, di sini tidak ada orang lain. Alasannya kita menikah, apa kau lupa?"
Mo Yuchen tertegun, diam membeku.
Memandangi wanita yang bangkit dari sofa, wajahnya berubah muram.
Pintu kantor tiba-tiba diketok, "Tuan Mo, dokumen ini perlu tanda tangan Anda."
Pandangan Mo Yuchen baru berpindah, menerima dokumen lalu cepat-cepat menandatanganinya di meja kerja, "Bawa ini ke Mu Yibei."
Alis Su An'an tiba-tiba terangkat, mengambil dokumen tersebut sebelum sekretaris menerimanya.
"Aku bantu ya." Ia tersenyum manis, "Kebetulan aku ada sedikit urusan dengan Tuan Mu."
Sekretaris memandang dokumen itu, meskipun yang mengambil adalah Su An'an, istri Tuan Mo, tapi... ini tetap dokumen perusahaan.
Mo Yuchen berkata pada sekretaris, "Kamu keluar dulu."
Sekretaris terpaksa mengangguk dan pergi.
Saat Mo Yuchen mengangkat kepala, Su An'an sudah memegang dokumen itu, "Tenang, aku tidak tertarik dengan isi perusahaanmu. Biarkan saya coba uji sikap Mu Yibei, ya?"
"Waktu itu di depan Ayah, kamu bilang sudah lama mengenalnya?"
Bibir Su An'an melengkung, berkata santai, "Hm, itu urusan lama. Jadi aku lebih paham dia sedikit, posisimu takkan mudah kok. Ngomong-ngomong," suaranya tiba-tiba berubah saat berbalik, "tadi aku bertemu adik teman masa kecilmu."
Mo Yuchen terkejut, "Sheng Youran?"
"Iya, gadis yang kita lihat di area pemakaman itu, dia bekerja di sini."
Mo Yuchen langsung kaget, Sheng Youran bekerja di sini?
Saat ia tertegun, Su An'an sudah cepat-cepat keluar dari kantor.
Dengan membawa dokumen, ia naik ke kantor presiden direktur, berkata pada sekretaris, "Permisi, saya mau bertemu Tuan Mu."
