Bab 132 Istriku dekat denganku, ada keberatan?
"Aku sedang sibuk sekarang, kamu makan saja sendiri..." Sheng Youran tiba-tiba melihat Mo Yuchen sudah sampai di tangga, langsung berdiri.
Suara di telepon jelas-jelas tidak puas, "Sibuk?"
Sheng Youran sekarang hanya ingin memastikan beberapa hal dengan Mo Yuchen, tidak ingin dia punya niat buruk, juga tidak ingin ada ketidaknyamanan antara dia dengan Mu Yibeu.
"Aku benar-benar sibuk sekarang, nanti akan kuberi penjelasan ya, dah."
Beberapa detik sebelum telepon terputus, Mu Yibeu selain mendengar ucapan perpisahannya, juga mendengar seseorang memanggil Direktur Mo.
Raut wajahnya mendadak gelap.
"Kakak-kakak, sekarang ada media yang menduga alasan Anda tidak muncul di konferensi pers Grup Mu... Kakak mau ke mana?"
Mu Yibeu dengan wajah muram, "Cari Mo Yuchen."
……
"Duduklah." Mo Yuchen langsung tahu maksud kedatangannya dari raut wajah Sheng Youran, lalu menyuruh sekretaris untuk menunda semua urusan lain sementara.
Sheng Youran menggelengkan kepala, "Aku bukan datang untuk duduk, Kakak Yuchen aku..."
Mo Yuchen tersenyum padanya, "Aku tahu kenapa kamu datang, tapi lebih baik bicara sambil duduk. Tidak capek berdiri? Sudah lihat konferensi pers?"
Dia duduk, mengangguk.
"Maaf, tidak memberitahumu hal sebesar ini. Aku memang sangat sibuk belakangan, dan tidak berniat menyembunyikan selamanya. Tapi ini agak rumit." Suara Mo Yuchen yang jernih terdengar, "Ranran, bagaimanapun juga kita tetap seperti dulu. Statusku tidak akan mengubah apapun."
"Kak Yuchen, kapan kamu mengetahuinya? Aku tidak pernah mendengar kamu atau bibi membicarakan ini sebelumnya."
Dia tahu bibi bukan ibu kandung Kak Yuchen, hanya ibu angkat. Tapi tidak menyangka latar belakangnya seperti ini.
"Aku juga baru tahu belum lama ini." Mo Yuchen tersenyum tipis, "Memang sulit dicerna, tapi setidaknya ayah kandungku masih hidup. Itu hal baik, kan?"
"Benar itu hal baik, tapi... bagaimana denganmu dan Mu Yibei..."
"Bicara tentang Mu Yibei, aku baru dengar sesuatu." Ekspresi Mo Yuchen menjadi lebih serius, "Ranran, aku selalu merasa kamu terlalu dekat dengannya. Jadi dua hari ini aku menyelidiki..."
Saat dia berbicara, pintu kantor tiba-tiba didorong terbuka.
Disertai suara panik sekretaris, "Direktur Mo, saya tidak bisa menghentikannya. Direktur Mu bersikeras masuk."
Mu Yibei dengan wajah dingin melirik Sheng Youran, lalu tatapannya tertancap pada wajah Mo Yuchen.
Mo Yuchen mengerutkan kening, menyuruh sekretaris keluar.
“Istri saya dekat dengan saya, kamu keberatan?” Bibir tipisnya melengkung dengan tegas, suhu di kantor seketika turun drastis.
Mo Yuchen juga tak menyangka kedatangannya yang cepat, “Aku agak terkejut, sebelumnya aku tidak tahu kalau Ranran adalah Nyonya Muda yang mereka sebutkan.”
Sheng Youran menunduk, “Kakak Yuchen, maafkan aku...”
“Sheng Youran, kemarilah.” Perintah dingin Mu Yibei.
Kakak Yuchen?
Matanya menatap tajam ekspresi penyesalan di wajah Sheng Youran.
Sheng Youran ragu sejenak, jelas merasakan kemarahan darinya.
Padahal dia sudah bilang akan menjelaskan nanti, mengapa tiba-tiba dia menerobos masuk?
Dari pengalamannya selama ini, dia tahu pria ini harus dibujuk ketika amarahnya memuncak.
“Yibei, ini semua kesalahpahaman.” Mo Yuchen membuka suara, “Aku dan Ranran sudah lama kenal. Dia putri Paman Sheng, wajar saja kami saling mengenal. Tapi urusan kita berdua, jangan libatkan dia.”
“Keluarga tidak perlu bicara kesalahpahaman.” Nada Mu Yibei dingin, senyum tak sampai ke mata, “Kurasa yang salah paham adalahmu. Aku hanya menjemput istriku untuk makan malam. Kalian sudah saling kenal, tak perlu perkenalan lagi. Pamit.”
“Kakak Yuchen, aku pergi dulu.” Sheng Youran kesal. Mu Yibei terus menyebut 'keluarga tanpa kesalahpahaman', tapi nada bicaranya jelas penuh kejengkelan.
Mo Yuchen mengangguk, sambil melihat raut wajah Mu Yibei yang semakin menghitam.
Ia memandang penuh arti ke arah mereka yang pergi, teringat perkataan penyelidik yang datang hari ini.
Ternyata selama beberapa tahun ini Youran hidup sulit di Keluarga Ye, terpaksa menikah dengan Mu Yibei.
Tidak diragukan lagi, pernikahan mendadak Mu Yibei ini demi hak waris.
Tapi pernikahan seperti ini tidak adil bagi Youran, setidaknya bukan kehidupan yang pantas ia dapatkan.
……
Sheng Youran dengan hati-hati mengikutinya masuk lift, sampai ke kantornya, dalam kesunyian sepanjang jalan.
Ia buru-buru menyodorkan makan siang yang sudah disiapkan sekretaris, "Makanlah."
Mu Yibei memandangnya dingin, "Bukankah kau harus menjelaskan sesuatu?"
"Bukankah kau sudah tahu semuanya? Aku 'tidak sengaja' mengenalnya sejak kecil, waktu ke area pemakaman saat hari peringatan kematian orang tuaku, kebetulan bertemu dia yang sedang berziarah. Baru tahu ternyata dia ada di sini. Sungguh tidak kusangka dia adalah kakak tiri-mu, kukira dia hanya bekerja di sini, baru mulai，sibuk setiap hari. Kupikir dia juga belum sempat memberitahuku hal ini, lalu aku..."
Sheng Youran sampai di sini juga merasa absurd.
Memandang Mu Yibei ia berkata, "Lalu akhir-akhir ini aku sibuk sampai sering lupa minum, mana sempat membicarakan ini."
"Bagaimana sebelum akhir-akhir ini?" Nada bicaranya membeku, "Meski kau tidak tahu siapa dia, aku juga tak pernah mendengar kau menyebut-nyebutnya."
“Aku pernah bilang ketemu seorang teman lama saat ziarah kubur!” Sheng Youran berkata polos, “Karena tidak tahu dia adalah kakak laki-lakimu, aku tidak cerita detail. Kupikir dia tidak ada hubungannya denganmu.”
Ekspresi Mu Yibei tetap dingin tanpa perubahan.
Menganggap tidak ada hubungan dengannya, jadi memilih diam seribu bahasa.
Tapi memanggil "Kakak Yuchen" dengan begitu mesra.
Apa dia benar-benar menganggap semua urusannya tak ada sangkut pautnya dengannya?
Andai Mo Yuchen bukan bagian dari keluarga Mu, mungkin nama itu takkan pernah disebutkannya.
Bagaimanapun, itu urusan pribadinya.
Urusan privatnya selamanya tak ada kaitannya dengan dirinya.
“Mu Yibei, ayo makan.” Sheng Youran tak bisa membaca raut wajahnya, tapi makanan akan segera dingin, “Tenang, aku takkan membawa masalah untukmu. Istrinya Su An'an, setelah konferensi pers pasti akan dikenali media. Aku tahu posisiku, takkan membiarkan gunjingan tak pantas tersebar.”
Sorot mata Mu Yibei membuat hatinya berdebar, seperti ingin mengulitinya hidup-hidup.
Seolah seluruh tubuhnya akan dihancurkan sampai ke tulang...
Sheng Youran juga agak takut dengan Mu Yibei dalam kondisi ini, dengan hati-hati menarik lengan bajunya, memberi isyarat untuk makan dulu.
Sebelumnya dengar dari Ibu Zhou, lambungnya tidak terlalu sehat.
Makanya meski tahu makan siang bersama Presiden Direktur berisiko ketahuan, tiap siang dia tetap datang tepat waktu.
“Jangan sentuh aku.” Mu Yibei dengan kesal menggerakkan tangannya menghindar saat tangan Sheng Youran hendak menyentuhnya.
“Kenapa tidak boleh disentuh?” Sheng Youran merasa tidak terima, "Kamu bebas menyentuhku, tapi malah bilang jangan menyentuhmu? Peraturan hukum mana yang melarang suami menyentuh istri?"
Mu Yibei menaikkan kelopak matanya, sorot mata gelapnya memancarkan kilatan aneh, “Apa katamu?”
“Apa aku salah bicara?” Sheng Youran bergumam sendiri, “Tidak apa-apa, aku keluar dulu.”
Melihatnya benar-benar berbalik pergi, suara Mu Yibei tiba-tiba membeku, menggigit gigi ke arah punggungnya, “Sheng Youran! Kembali sini! Aku tidak mengizinkanmu pergi!!”
