Bab 178 Youran, Apa Kau Hamil?
“Tunggu……” Ai Ke'er panik, tapi begitu berusaha berdiri, rasa sakit membuatnya jatuh kembali dengan bunyi Dung.
Sheng Youran sudah membuka pintu, menatap pria berkostum setelan jas yang membawa tas tangan pink di tangannya, "...Tuan Qiao."
Joe Shaojing melihatnya, jelas-jelas tertegun, "Youran, kamu juga di sini?"
Juga...
Sheng Youran tiba-tiba merasa dirinya datang di waktu yang tidak tepat hari ini.
Ai Ke'er bangkit dari lantai, berjalan tertatih-tatih mendekat.
Ia menyambar tas tangan dari genggaman Joe Shaojing, "Terima kasih tidak usah, sampai jumpa."
Joe Shaojing berhenti sejenak, "Sampai jumpa."
Ucapan perpisahan sudah diucapkan, tapi orangnya belum pergi.
Ia berdiri di depan pintu dengan sorot mata penuh arti, bibirnya melengkung dalam senyuman jahat yang samar.
"Aku masuk dulu sebentar." Sheng Youran berpura-pura hendak pergi dengan santai.
"Tidak perlu-tidak perlu." Ai Ke'er maju melambaikan tangan pada Joe Shaojing, "Selamat tinggal Tuan Qiao."
Lalu menutup pintu.
Begitu pintu terkunci, Sheng Youran tersenyum sinis padanya, "Kubarukan saja penampilanmu hari ini begini, rupanya..."
"Bukan, jangan salah paham." Ai Ke'er segera membantah sambil membuka tas pink di tangannya, "Lihat, ini kue."
Sheng Youran hanya melirik sekilas, "Hm, memang kue."
Itu pun dari toko kue terbaik di kota yang sudah lama diidam-idamkan Ai Ke'er tapi tak pernah tega membelinya.
"Dia cuma kebetulan turun dari lantai atas, sekalian membelikan kue untuk tetangga... Begitu maksudmu?"
"Tentu saja tidak, kalau mau bercerita pasti aku akan buat yang lebih baik." Ai Ke'er meletakkan kantong kue di meja kopi, mengeluarkan kue tersebut, "Waah, ternyata ada dua, kita berdua bisa makan satu-satu."
"Aku tidak mau." Sheng Youran langsung menolak tanpa pikir panjang, "Menurutku Joe Shaojing mengira rumahmu hanya ada kamu sendiri, jadi dia bawa dua kue untuk dimakan berdua."
Awalnya dia berencana sebentar saja di rumah Ke'er lalu pulang, tapi hari ini benar-benar lelah, dan Ke'er sangat bersikeras agar dia tinggal.
Mengingat sudah lama mereka tidak nongkrong bersama sambil nonton drama sampai tertidur, apalagi Mu Yibei hari ini tidak pulang, akhirnya dia setuju untuk menginap.
Siapa sangka, ternyata tanpa sengaja merusak rencana seseorang.
"Sebenarnya tidak serumit yang kamu bayangkan, mana mungkin dia sembarangan membelikanku kue, ini imbalan." Ai Ke'er takut dia salah paham, berkata serius, "Katanya dia dipaksa keluarga untuk kencan buta, jadi menyuruhku mengacaukan acaranya, ini hadiah setelah berhasil. Tapi aku memang hanya minta satu, mungkin karena kinerjaku bagus, jadi dikasih tambahan."
Sambil bicara dia menganalisis sendiri, sekaligus mengambil garpu dengan raut lapar.
"Youran benar-benar tidak mau? Enak lho."
"Aku tidak lapar, tidak ingin makan manis sekarang. Jelaskan dulu, kinerjamu yang bagus seperti apa tadi?"
Ai Ke'er berkata, "Aku sudah nekat membantunya. Awalnya aku mengganggu agar dia bertanggung jawab, tapi perempuan itu sama sekali tidak peduli. Sepertinya dia tidak keberatan asalkan di masa depan tidak ada hubungan denganku... Lalu aku menggunakan Gerakan Mematikan, kukatakan bahwa aku hamil."
Sheng Youran yang sedang minum air hampir memuntahkannya.
"Kupikir ini akan menakuti si anak emas itu, tapi... dia menyuruhku menggugurkan kandungan." Ekspresi Ai Ke'er seolah melihat makhluk aneh di dunia, "Nilai-nilai moralku benar-benar di-refresh, kamu tidak lihat emoji-nya waktu itu. Seakan-akan meski beneran hamil dari Joe Shaojing, cukup digugurkan dan disuruh Pergi!! saja. Lagi-lagi tidak menganggapku penting."
"...Lalu bagaimana?"
Ai Ke'er menjawab penuh keyakinan, "Kukatakan padanya aku tidak akan menggugurkan anak ini. Baru setelah Joe Shaojing menyatakan dia juga tidak akan menggugurkan anaknya dan pasti bertanggung jawab, perempuan itu melotot padaku dengan tatapan benci lalu pergi dengan wajah kesal. Perempuan zaman sekarang benar-benar tidak selektif, ada yang hamil datang ke rumah pun tidak peduli. Memang terlalu memahami pria."
Sheng Youran hanya bisa mengernyit tanpa kata.
“Lagipula, dalam hal seperti ini kesalahan harus dibagi rata, kan? Dia malah hanya membenciku, tapi pada Joe Shaojing dia terlihat sangat lengket.” Ai Ke'er menjilat krim di bibirnya, masih bingung beberapa saat, “Awalnya kupikir hanya cinta sejati yang bisa membuat seseorang merendahkan diri sampai segitu, tak kusangka kencan buta pun bisa dapat yang seperti ini. Perempuan itu juga tidak terlihat kekurangan uang.”
Dia mengangkat bahu, “Kalau...sekarang kamu hamil anak Joe Shaojing...”
“Cis cis cis, itu cuma kebutuhan alur cerita.”
“Maksudku, dalam alur cerita sekarang kamu hamil anak Joe Shaojing...terus?”
Ai Ke'er berkasa santai, “Awalnya aku juga merasa ini tidak baik untuk reputasinya. Tapi dia bilang tidak masalah, kalau nanti masih ada yang berani kencan buta, pakai trik ini lagi.”
“...Cukup praktis.” Sheng Youran sudah tidak sanggup berkomentar.
“Tapi melihat orang seperti dia saja masih harus kencan buta, jadi soal ibuku yang memaksaku kencan buta, detak jantungku jadi lebih tenang.”
“Tante besok menyuruhmu kencan buta lagi?”
“Iya, alamatnya dekat perusahaanmu. Nanti kita makan bareng, aku akan mengusir orang itu secepatnya.” Ai Ke'er membuat gerakan tangan OK, menunjukkan dirinya pasti tidak bermasalah.
……
Keesokan harinya pagi-pagi, Sheng Youran kembali muntah kering.
Ai Ke'er masuk kamar mandi sambil memegang sikat gigi, melihatnya muntah kering tiba-tiba heboh, “Youran kamu hamil? Cepat periksa!”
“Tidak mungkin.” Dia menarik napas untuk menenangkan diri, lalu melambaikan tangan, “Hanya sedikit tidak enak badan, belakangan kadang-kadang terasa. Aku selalu minum obat kontrasepsi, kamu lupa?”
Ai Ke'er mulai menggosok gigi, suaranya terdengar tidak jelas karena mulut berbusa, “Harus pakai obat kontrasepsi? Kamu tidak ingin punya Baby? Kan kamu suka anak-anak.”
“Suka anak-anak berbeda dengan punya bayi sendiri.” Raut wajah Sheng Youran berubah sedikit, ia mencuci tangan lalu mengeringkannya, “Dalam pernikahan kontrak seperti ini, aku tidak ingin punya anak yang akan menyangkut banyak pihak.”
Pernikahan mereka sejak awal adalah pernikahan kontrak. Mungkin sekarang dia masih baik padanya, itu semata karena identitasnya sebagai Nyonya Mu yang mengharuskannya diperlakukan baik.
Seperti kejadian di Kota Kang waktu itu, meski saat melihat Mu Yibei berdiri di sisinya, ia merasa punya suami seperti ini memang menyenangkan.
Tapi, ia tak pernah berani membayangkan hal-hal jangka panjang.
Nyonya Mu hampir dilecehkan, hal seperti ini tentu harus memberi peringatan pada Keluarga Sheng.
Karena tidak ada cinta, saat dia tidak membutuhkan pernikahan ini, mereka akan segera bercerai.
Ia tidak ingin punya Baby yang sejak lahir harus berpisah dengan dirinya sendiri.
Jika suatu hari Mu Yibei membutuhkan ahli waris, dia lebih memilih mencari cara untuk meninggalkannya daripada terus terjerumus dalam kolam lumpur sebagai alat reproduksi.
Terutama saat menyadari dirinya semakin terbiasa dengan kehadirannya...
“Youran? Mikir apa?” Ai Ke'er selesai gosok gigi, “Kakak Mu tidak baik padamu? Mungkin kalian tidak perlu bercerai.”
