Bab 183: Nona Sheng Tak Boleh Disakiti
Lu Qingqing mengeringkan air matanya sambil melirik Mu Yibeu.
“Sekarang wartawan semua ada di luar, saya tidak tahu harus bagaimana. Perusahaan menyuruh Kakak Su memanfaatkan cedera ini untuk pencitraan, menjadi bahan publisitas. Tapi Kakak Su tidak suka cara promosi seperti ini, apalagi dia tidak mau penampilannya yang seperti ini difoto. Tuan Mu, sekarang harus bagaimana?”
Mu Yibei berhenti sejenak, menelepon asistennya untuk mengusir wartawan.
"Setelah operasi pindah ke rumah sakit lain." Katanya singkat.
Lu Qingqing mengangguk cepat, "Tapi ini harus sesuai anjuran dokter. Awalnya Kakak Su ingin kembali ke Kota Suci, tapi karena darurat dokter memaksa operasi segera. Lebih baik tunggu kondisi Kakak Su stabil dulu."
Setelah mengucapkan kalimat ujian itu, ia lama tak mendengar jawaban Mu Yibei.
*
Sheng Youran tidak memberi tahu Ai Ke'er tentang kemungkinan kehamilannya, bahkan untuk sementara.
Soalnya di lantai atas tinggal Joe Shaojing yang mungkin tahu...
Meski tidak terlalu dekat, ia yakin Joe akan langsung menyebarkan kabar ini kalau tahu.
Perjalanan dinas dadakan Mu Yibei ini membuatnya curiga terkait panggilan telepon di mobil itu.
Tapi di kantor tidak ada kabar mencurigakan. Saat ditanya, Han Qi juga menghindar.
Di hari ketiga, diam-diam ia janji dengan Hua Bao untuk mengunjungi Shifu-nya sepulang kerja.
Berusaha menyelesaikan terjemahan secepat mungkin.
Menjelang pulang, beberapa orang masuk ke departemen mereka dan berbicara dengan supervisor Zhang Hua.
Situasi tegang itu membuat suasana kantor mencekam.
Tak jelas apa yang terjadi, sepertinya akan ada tindakan disiplin.
Beberapa kolega yang jeli mengenali tim pengawas resmi.
“Sheng Youran, kamu masuk sebentar.”
Zhang Hua keluar dari kantor dan berteriak ke arah mereka.
Saat Sheng Youran mengangkat kepala, banyak tatapan mengarah ke dirinya.
“Sekarang.” Zhang Hua menekankan dua kata itu lagi.
Yan Yan di meja sebelahnya menarik lengan bajunya pelan-pelan, sorot matanya memperingatkannya untuk hati-hati.
Zhang Hua selalu atasan yang kalem, ini pertama kalinya terlihat serius seperti ini, pasti masalahnya besar.
Sheng Youran membalas tatapannya untuk tenang, menjawab panggilan itu lalu berjalan mendekat.
“Apa? Aku tidak!”
Baru setelah masuk kantor dia tahu apa yang terjadi. Perusahaan baru-baru ini ada kebocoran dokumen, ternyata mencurigainya.
Zhang Hua mengerutkan alisnya erat, melirik ke petugas pengawas di sampingnya.
Masalah ini, dia juga tidak tahu bagaimana bisa terjadi, kenapa muncul di bagian terjemahan.
“Maaf, Nona Sheng. Kami sudah periksa rekaman, di laptopmu memang ada salinan dokumen perusahaan.” Petugas pengawas itu berekspresi seperti dewa penjaga yang mengerikan, memandangnya seperti narapidana, “Kalau terbukti, kamu bisa dipenjara.”
Sheng Youran tenang, “Silakan periksa. Aku tidak melakukan ini. Lagipula ini laptop perusahaan, bukan milik pribadi. Meski ada riwayat salinan di laptopku, belum tentu aku yang melakukannya. Kalau mau memaksakan tuduhan, tunjukkan buktinya.”
Petugas pengawas itu cih tertawa, mengamatinya dari ujung kepala sampai kaki.
Masih muda, awal dua puluhan, berbuat begini tapi tenang-tenang saja, pura-pura polos.
“Laptopmu sementara jangan dipakai dulu, kami akan mengirim petugas khusus untuk memeriksanya kembali. Harap nanti kamu bisa jujur.”
Sheng Youran mengangguk, “Saya sangat paham apakah saya pernah menyalin sesuatu dari laptop atau tidak. Kapanpun Anda bertanya, tolong siapkan bukti. Jam berapa, dan pastikan saya sedang menggunakan laptop saat itu. Selain itu, banyak staf bagian terjemahan yang lembur belakangan ini, tapi saya tidak termasuk.”
Singkatnya, saat dia tidak berada di depan laptop, cukup banyak orang yang berada di area kerja luar.
Petugas departemen pengawasan tiba-tiba tersenyum, “Baru-baru ini? Bukan, bukan baru-baru ini. Waktu penyalinan adalah minggu lalu, jadi kami akan menyelidiki laptop yang kamu gunakan di lantai kantor presiden direktur saat itu. Nona Sheng, dokumen yang dibocorkan adalah terjemahanmu di lantai kantor presiden direktur, terkait tender penting perusahaan kami. Kerugian yang akan terjadi, tidak bisa kamu perkirakan.”
Bukan baru-baru ini?
Hati Sheng Youran semakin dipenuhi keraguan.
Apakah sudah lama diawasi orang, atau ada yang berniat jahat menjadikannya domba jinak pengganti.
Kebetulan dia memang pernah menggunakan flashdisk untuk menyalin.
Saat itu sering bolak-balik antar lantai, biasanya menggunakan jaringan internal perusahaan untuk transmisi. Tapi suatu hari jaringan internal error, akhirnya dia pakai flashdisk.
Tapi setelah sekali pakai itu, konten flashdisk sudah dia hapus.
Kalau dipikir-pikir, flashdisk itu juga tidak pernah ditemukannya lagi sejak saat itu.
Karena hanya flashdisk kosong, dia tidak terlalu memikirkannya, apalagi setelah urusan sibuk itu selesai, langsung dibuang dari otak.
Tak disangka sekarang muncul masalah seperti ini.
Setelah menjelaskan semuanya dengan jelas kepada Departemen Pengawasan, dia keluar dari kantor.
Jelas bahwa penjelasan tadi tidak meyakinkan orang, mereka mengira dia hanya mencari alasan untuk dirinya sendiri.
"Menurutku dia seharusnya tidak bersalah." Zhang Hua berkata pada petugas pemeriksaan saat melihatnya pergi, "Gadis ini biasanya bekerja sangat tekun, dia tidak mungkin melakukan hal seperti ini. Lagipula..."
Sisanya dia juga tidak enak mengatakannya.
Masuknya Sheng Youran memang ada hubungannya, tapi hubungan spesifik apa, dia sendiri tidak tahu, hanya mendengar ada penjelasan khusus dari atasan tentangnya.
Seperti tugas pekerjaan tidak boleh terlalu rumit, tidak ada lembur, serta beberapa perlakuan istimewa sehari-hari.
Selain itu, Sheng Youran juga sering dicari oleh Tuan Mo.
Meski dia tidak segosip karyawan wanita lain, tapi tetap mendengar beberapa kabar.
Sheng Youran mengenal Mo Yuchen dan istrinya Su An'an.
Dengan hubungan seperti ini, mustahil dia melakukan hal semacam ini, bukankah itu sama saja berkhianat?
"Lagipula?" Petugas Departemen Pengawasan tertawa dingin, "Tunggu hasil akhir. Jika dia bermasalah, Anda sebagai atasan juga akan menanggung tanggung jawab bersama yang besar."
Saat Sheng Youran keluar, area kerja terasa Sepi.
Setiap tatapan yang mengarah padanya kembali dipenuhi kacamata berwarna.
Karena saat dia masuk ke kantor supervisor untuk pemeriksaan, laptopnya sudah dibawa pergi oleh tim pengawasan.
Kembali ke tempat duduknya, Sheng Youran melihat jam dan menyadari sudah hampir waktunya pulang.
"Dia sedang menyiapkan barang-barang, melihat Yan Yan di sebelahnya terus mengedipkan mata, ingin tahu apa yang terjadi."
"Tapi sekarang terlalu sepi, dia malu untuk berbicara, apalagi bertanya di depan umum."
"Tidak ada apa-apa, yang suci tak perlu membela diri." Suara Sheng Youran terdengar pelan sambil menyelesaikan persiapan dan pergi tap kartu pulang kerja.
Pulang kerja lebih awal, kebetulan bisa pergi ke tempat Shifu Hua Bao bersama untuk pemeriksaan.
*
Tim pengawas yang mendapatkan hak akses ke lantai kantor presiden direktur menjelaskan situasi kepada Sekretaris Chen, ingin mencari laptop yang digunakan Sheng Youran minggu lalu.
Sekretaris Chen hampir tidak perlu berpikir, wajahnya menjadi gelap, "Tidak mungkin, bukan dia."
Di sini mereka hanya bisa menemani dengan senyum, "Sekretaris Chen terlalu cepat mengambil kesimpulan, banyak bukti mengarah padanya. Jangan mengira karena dia terlihat muda, berarti tidak mengerti apa-apa. Bagaimanapun, masalah ini sangat serius, jika terbongkar harus melibatkan kepolisian."
Sekretaris Chen mengerutkan alis, dia sama sekali tidak percaya Sheng Youran akan membocorkan dokumen rahasia perusahaan.
Masalah kebocoran tender yang diklaim oleh departemen itu mungkin masalah besar bagi mereka, tapi di mata Tuan Mu, di seluruh Grup Mu, ini hanyalah proyek menengah.
Sheng Youran mau menjual dokumen tender proyek menengah seperti ini?
Menurutnya ini konyol, Nyonya Mu mungkin melakukan ini pada perusahaan sendiri?
"Selidiki saja." Sekretaris Chen dengan wajah dingin memandang mereka penuh arti, "Apakah ada pelaporan jahat?"
“Saat ini kami hanya bisa merahasiakan ini. Semuanya harus menunggu sampai penyelidikan selesai. Jika memang tidak ada hubungan dengannya, tentu kami tidak akan menuduhnya secara tidak adil.”
Sekretaris Chen berpikir sejenak. Tuan Mu sedang tidak di tempat, mungkin belum tahu apa yang terjadi. Saat ini dia juga tidak bisa menghubungi Tuan Mu, bingung bagaimana menangani hal ini.
Tapi jika dipaksa ditutup-tutupi, justru akan membuat orang semakin curiga pada Sheng Youran.
Hanya dengan menyelidiki sampai tuntas baru bisa membersihkan namanya.
"Baik, selidikilah." Sekretaris Chen menyuruh orang membawa beberapa teknisi itu ke laptop yang pernah digunakan Sheng Youran. "Tapi ada satu hal yang ingin saya ingatkan. Ikuti prosedur investigasi, setiap tahap harus sesuai aturan. Selama proses ini, jangan menyusahkan Nona Sheng. Masalah ini tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil. Penanganan yang ceroboh bisa merusak reputasi seseorang."
Staf departemen pengawasan agak bingung mendengar perkataan ini.
Dicurigai membocorkan informasi rahasia perusahaan, tapi tidak boleh diperlakukan kasar?
Lagipula masalah sebesar ini, dia bilang "tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil".
"Sebelum ada bukti konkret, apapun hasil penyelidikan jangan disebarkan di perusahaan. Bahkan jika sudah ada bukti, sebaiknya laporkan dulu ke sini untuk konfirmasi." Sekretaris Chen menambahkan, "Intinya hanya satu: usahakan segalanya dilakukan dengan rendah hati. Jangan sampai akhirnya seluruh perusahaan tahu."
Staf pengawasan semakin bingung. Mengingat ini adalah sekretaris Tuan Mu, dia bertanya, "Sekretaris Chen, apakah ada yang memberi instruksi khusus?"
"Instruksi Tuan Mu."
"Hmph, Sekretaris Chen. Tuan Mu bahkan tidak ada di perusahaan. Dan sepertinya Anda juga baru tahu ini, belum melaporkan ke beliau."
“Kalau tidak percaya, silakan coba. Masalah ini akan segera dilaporkan ke atasan langsungmu.” Sekretaris Chen menyeringai dingin yang penuh makna, “Dengarkan nasihatku, Nona Sheng bukan orang yang bisa kau sakiti.”
*
Sheng Youran memanggil taksi dan segera tiba di tempat yang sudah disepakati dengan Hua Bao.
Di depan rumah teh di pinggiran kota, tidak terlalu mewah, namun lingkungannya memiliki kesederhanaan yang elegan.
Hua Bao kali ini kembali mengenakan hanfu, auranya bersih dan rapi, tapi terlihat lebih serius dari sebelumnya.
“Ini adalah Shifu saya, Tuan Lao bermarga Lu.” Hua Bao memperkenalkan, lalu segera menuangkan teh untuk Sheng Youran, “Sekarang profesi utama Shifu adalah mengelola rumah teh. Sudah bertahun-tahun beliau tidak berpraktik sebagai dokter. Tapi sampai sekarang masih sering ada orang yang datang jauh-jauh mencari beliau untuk berobat.”
Pria tua berpakaian hanfu di seberang meja itu terlihat berusia sekitar enam puluhan, namun masih memiliki rambut hitam yang tebal.
Pria tua itu tersenyum sambil mengelus janggutnya, “Bao'er mulai melebih-lebihkan lagi.”
