Bab 189 Apakah Su An'an Kehilangan Ingatan?
“Nona Lu, harap perhatikan nada bicara Anda.” Pelayan itu agak emosi.
Kepulangan nyonya muda kedua keluarga Mu ini, bukanlah urusan orang luar untuk berteriak-teriak dan memberikan ejekan dingin pedas.
“Apa maksudmu tidak memperhatikan nada bicara?” Lu Qingqing berkata dengan sok benar, “Bukankah Kak Su adalah nyonya muda pertama kalian? Kondisinya sekarang ini kalian tidak tahu? Perawatannya adalah urusan terpenting saat ini. Bagaimana bisa orang sembarangan tanpa janji temu diizinkan masuk?”
“Kamu...” Pelayan yang biasanya berkepala dingin dan penurut ini pertama kalinya menyaksikan tamu yang berlaku seperti majikan di Kediaman Mu.
“Apa maksudmu? Aku tidak salah bicara. Kalian cuma memanfaatkan keadaan Kak Su yang sedang sakit sehingga tidak bisa memberi pelajaran.” Lu Qingqing segera menoleh ke Sheng Youran, “Kujelaskan dulu, ini bukan karena kejadian lalu yang kusimpan dendam untuk menjatuhkanmu. Aku murni demi kebaikan Kak Su. Tapi caramu terlalu seperti bunga teratai putih, bukan pertama kali kulihat orang bersikap seperti ini. Tak perlu berpura-pura peduli pada Kak Su di hadapan Tuan Mo... Lagipula, aku paling jijik dengan hubungan kakak-adik gadungan. Kalian bukan saudara kandung, lebih baik jaga jarak karena dia sudah menikah.”
Pelayan yang tidak terlalu tua ini cukup paham membaca nada bicara, bisa membedakan mana yang bunga teratai putih.
Mendengar tuduhan pada Sheng Youran dan fitnahan tentang hubungannya dengan kakak sulung, pelayan itu mulai tersulut emosi.
Bahkan Sheng Youran sendiri merasa jengah dengan asisten ini.
Kejadian sebelumnya adalah saat dia tidak sengaja menyetrika tangannya sendiri dengan puntung rokok.
Sekalipun harus berhitung-hitung, bukan gilirannya untuk melakukannya.
“Aku tipe orang yang blak-blakan, sebenarnya tidak ada niat jahat. Nasihatku ini untuk kebaikanmu. Mungkin kau memang tulus ingin menjenguk Kak Su, entah untuk menjilat atau motif lain. Tapi kau tidak punya hubungan apa-apa dengannya. Terlalu banyak yang ingin mendekati Kak Su. Apapun alasanmu datang, lebih baik PERGI!! sebelum orang-orang benar-benar mengira kau bunga teratai putih yang pura-pura peduli padanya, padahal...”
Sheng Youran tidak tahan lagi memotong pembicaraannya yang tak henti, "Apa kamu terlalu banyak berpikir. Kita tidak dekat, kamu begitu memperhatikanku, aku merasa tersanjung."
Mendengar nada bicaranya yang sebenarnya bukan benar-benar tersanjung, pastinya sarkasme, Lu Qingqing seketika kehilangan sedikit kesopanan yang ditunjukkannya.
"Bagaimanapun, Kak Su tidak ingin bertemu kamu sekarang, lebih baik kamu pergi. Hey si itu, jangan biarkan dia di sini. Bahkan jika Tuan Mo yang menyuruhnya datang, tetap tidak boleh. Bukankah ini akan mempengaruhi hubungan suami istri Tuan Mo dan Kak Su?" Suara Lu Qingqing semakin keras.
Pelayan memandangnya dengan dingin, "Nona Lu tidak punya kekuasaan untuk mengusir orang."
"A...aku memang tidak punya, tapi aku asisten Kak Su, tentu harus menangani hal-hal seperti ini."
"Bahkan nyonya muda sendiri pun tidak memiliki hak ini." Setelah berkata dengan suara dingin, pelayan itu berpaling dan berkata hormat pada Sheng Youran, "Nyonya muda kedua, nona ini diizinkan Kakak sulung untuk tinggal di sini melayani nyonya muda. Jika Anda merasa kehadirannya mengganggu, kami akan memberitahu Kakak sulung untuk menyuruhnya pergi."
"Apa... apa maksud nyonya muda kedua..." Nada Lu Qingqing penuh kebingungan, melihat sikap pelayan lalu menatap Sheng Youran, "Kamu... siapa sebenarnya kamu?"
"Terima kasih, aku masuk dulu." Sheng Youran malas menghiraukan asisten yang merasa superior ini, berkata pada pelayan kemudian berjalan menuju kamar Su An'an.
“Tunggu, tunggu dulu. Meskipun Anda adalah nyonya muda kedua, bukan berarti bisa sembarangan masuk ke kamar Kak Su.” Nada bicara Lu Qingqing mulai melemah, tapi tetap tak mau menyerah, “Kak Su tetaplah nyonya muda pertama, posisinya juga tidak lebih rendah dari Anda... Hei, siapa yang mengizinkanmu masuk?”
Lu Qingqing memandang punggung Sheng Youran dengan kesal, apakah perempuan ini sengaja? Apa karena masih menyimpan dendam atas kejadian kemarin?
Secara lahiriah hanya mengabaikanku, tapi sebenarnya di dalam hati entah sudah berapa kali memaki.
Pelayan tadi mengatakan akan menyuruhku pergi, pasti itu ide dia.
“Lihat apa?” Lu Qingqing merasa kesal melihat pelayan itu masih berdiri di samping.
Pelayan itu berkata, “Anda tidak punya syarat untuk menghalangi nyonya muda kedua.”
Lu Qingqing mendengus dingin sambil memutar mata.
*
Sheng Youran masuk ke kamar dan melihat sofa dipenuhi sampah.
Ada bungkus snack berserakan, ada juga kulit kuaci.
Di ranjang, seorang perempuan tampak sedang tidur dengan beberapa peralatan medis di sebelahnya.
Jarak antara ranjang dan sofa cukup jauh. Klaim Lu Qingqing merawat Su An'an hanyalah kedok, nyatanya dia hanya makan-minum dan bersantai sendiri.
Dia mendekati ranjang. Karena yang di ranjang sedang tidur, tak perlu menunggu.
Saat hendak pergi, terdengar suara dari belakang diikuti suara parau Su An'an yang baru terbangun, “Siapa itu?”
Menoleh ke belakang, Su An'an sudah bertumpu pada tangan dan duduk di ranjang.
"Tampak sangat menderita," tangannya menopang kepala sendiri.
Di kepalanya masih membalut perban, rambut panjang berantakan, wajah segitiga cantiknya pucat tak berwarna darah.
Tatapannya perlahan beralih ke tubuh sendiri, terlihat bingung dan bimbang, sedang mengamati dirinya.
Sheng Youran merasa ada yang tidak beres.
Dalam sekelirik ini dia juga tak bisa menjelaskan secara spesifik, hanya merasa Su An'an seolah berbeda dari sebelumnya.
Benar, sorot mata.
Sorot matanya sangat berbeda dari sebelumnya.
Su An'an yang biasa ditemui, sekalipun sangat sopan padanya, selalu memancarkan aura menjaga jarak dari ketinggian.
Penggemar di internet bilang dia sukses bertransformasi beraura Ratu, saat itu dia merasa itu masuk akal.
Tapi Su An'an sekarang, bahkan bisa terlihat kegelisahan dalam sorot matanya.
Seperti berubah menjadi orang lain.
Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara Su An'an yang ragu-ragu, bertanya pelan, "Maaf...siapa kamu? Apa kita kenal?"
"Apa katamu?" Sheng Youran sama sekali tak menyangka, kalimat pertama Su An'an padanya justru menanyakan identitasnya.
Plot klise seperti ini bisa dia alami?
Su An'an menekan kepala sendiri, berkata dengan malu, "Sungguh maaf, aku...kepalaku terbentur. Katanya sekarang aku tampaknya...kehilangan ingatan."
"Tampaknya...kehilangan ingatan?"
Sheng Youran merasa ini tak terbayangkan.
Kehilangan ingatan kok bisa 'tampaknya'?
Lu Qingqing segera masuk dari luar pintu, tampak gugup mendekat, "Kak Su bagaimana kabarmu? Ah, sejak terluka, kamu selalu tidur tidak nyenyak di sini. Baru saja tertidur sebentar, tiba-tiba…"
Saat mengucapkan ini, dia sengaja melirik ke arah Sheng Youran yang berdiri di samping.
"Kak Su, apa kondisimu membaik? Bagaimana kalau kamu tidur lagi? Kamu selalu bilang tidur di sini membuat tidak tenang."
Su An'an menggelengkan kepala, bersikap sopan namun asing terhadap Lu Qingqing, "Tidak perlu, aku sudah bangun."
Lu Qingqing terus memprovokasi, "Sayang sekali, padahal baru bisa tidur. Kalau istirahatmu tidak baik, bagaimana tubuh bisa pulih? Nanti malam akan kubicarakan lagi dengan Tuan Mo, sebaiknya beberapa waktu ini tidak memperbolehkan pengunjung. Mengingat kondisimu yang kehilangan ingatan, harus berpikir lama setiap melihat orang, ini sangat menghambat pemulihan."
Su An'an memandang kepedulian Lu Qingqing, tersenyum lembut, "Terima kasih, tapi sekarang aku merasa baik-baik saja. Tidak masalah tidur nanti malam. Ada teman yang menjenguk, mungkin bisa membantu memulihkan ingatanku."
Lu Qingqing berkata dengan sarkas, "Tapi nona ini tidak membantu ingatanmu. Kamu bahkan tidak akrab dengannya, hanya bertemu beberapa kali. Ingat atau tidak, sama saja."
“Baiklah, jangan bicara seperti itu.” Su An'an memotongnya, lalu memandang Sheng Youran dengan tatapan penasaran sambil berkata, “Maaf sebenarnya, aku... aku tidak ingat kamu. Kejadian beberapa tahun terakhir ini benar-benar kosong dalam ingatanku. Kurasa, mungkin kita baru kenal beberapa tahun terakhir, ya?”
Sheng Youran melihat bahwa dia benar-benar kehilangan ingatan...
“Sebenarnya apa yang dia katakan tadi benar.” Dia tersenyum lemah, “Kita memang tidak akrab dan jarang bertemu. Tapi kamu adalah istri Kakak Yuchen, secara logika maupun perasaan, aku harus menjengukmu.”
Raut wajah Su An'an sedikit muram, “Yang kamu maksud adalah Mo Yuchen? Tapi, aku juga tidak ingat siapa dia...”
“Kamu lupa Mo Yuchen?”
Su An'an mengangguk, “Aku hanya ingat kejadian dan orang-orang dari beberapa tahun lalu. Bahkan tidak tahu kalau diriku sekarang masuk ke dunia hiburan dan jadi selebriti...”
Sheng Youran tertegun, Su An'an bahkan melupakan Kakak Yuchen.
Pasti Kakak Yuchen sangat sedih.
“Yibei, Yibei? Apakah Yibei sudah kembali?” Kalimat lanjutan Su An'an tiba-tiba "membangunkannya".
Sheng Youran menatapnya dengan sorot mata terkejut.
Lu Qingqing juga ikut tertegun, tiba-tiba seperti teringat sesuatu, mendekat dan berkata, “Kak Su, Young Master Kedua Mu belum kembali sementara. Kamu lupa, urusan perusahaannya sangat banyak. Meskipun begitu, dia tetap menjemputmu hanya karena satu telepon. Tapi justru karena alasan ini, banyak urusan Grup Mu yang tertunda. Saat kamu tidak sadarkan diri, dia terus menerus melihat dokumen tanpa tidur.”
Raut wajah Sheng Youran ikut memucat, teringat Mu Yibei yang kemarin pulang dan langsung tertidur di ranjang begitu tiba.
"Benarkah..." Su An'an baru terlihat agak lega, "Tapi, dia pasti sangat kelelahan."
Lu Qingqing tersenyum, sengaja melirik ke arah Sheng Youran, "Tak ada cara lain. Tapi, Kata Mu Ershao, kesehatan tubuhmu yang paling penting. Jadi lebih baik tidak menemui orang sembarangan, kan?"
Sorot mata gelisah Su An'an tertuju pada Sheng Youran, "Kalau nona ini... Apakah dia orang sembarangan?"
Sebelum Sheng Youran sempat membuka mulut, seorang pelayan naik ke lantai atas, "Nyonya Muda."
Wajah Su An'an langsung berubah pucat, mendengar sebutan "Nyonya Muda" itu, matanya tak berkedip menatap Sheng Youran.
"Kamu... Kamu... Mereka memanggilmu apa..."
Lu Qingqing mengerutkan alis, "Sudahlah, Nona Sheng. Tidak sadarkah kehadiranmu sangat mempengaruhi emosi Kak Su? Jika sampai membahayakan kesehatannya, sanggupkah kamu bertanggung jawab?"
"Mereka memanggilmu apa?!" Su An'an tiba-tiba histeris, tatapannya tak lepas dari Sheng Youran, bahkan meronta-rona ingin turun dari ranjang.
"Kak Su, Kak Su kenapa? Hati-hati..."
Sheng Youran terdiam sejenak, menunggu Lu Qingqing menahannya baru berkata, "Aku istri Mu Yibei. Ada masalah?"
Ia menatap wajah Su An'an yang emosinya tak stabil, juga ingin tahu apa penyebab sebenarnya.
Dia hanya ingat orang dan kejadian beberapa tahun lalu, tapi nada bicaranya sangat berbeda saat menyebut nama Mu Yibeu.
Apakah mereka... saling mengenal?
