Bab 197 Barang miliknya, kembalikan padanya
"Menebus?" Dia tersadar, berkata dengan sinis, "Menebus apa? Kau menampungku di Keluarga Ye, itu bentuk penebusanmu pada ibuku? Seharusnya mereka tidak perlu mengungsi dari kampung halaman, kan? Jika tidak demikian, mereka tidak akan kecelakaan..."
Ye Peiying menutup mata dengan perih, "Youran, paman tahu sekarang semua penjelasan tak ada gunanya..."
"Apa kecelakaan itu ada hubungannya denganmu?" Sheng Youran tiba-tiba mendekat, memaksa bertanya, "Katakan, apakah kecelakaan yang merenggut nyawa orang tuaku ada kaitannya denganmu? Apakah itu benar-benar kecelakaan?"
Tiba-tiba sebuah ingatan muncul di benaknya.
Saat itu Sheng Ziyan tidak tahu dia sudah menikah dengan Mu Yibei, mengira Mu Yibei tertarik padanya, menyuruhnya menghampiri pria itu. Jika berhasil, dia akan memberitahu alasan sebenarnya mengapa orang tuanya tiba-tiba berkendara ke Kangcheng saat kecelakaan itu.
Sheng Ziyan tidak menyebut apakah kecelakaan itu murni kesalahan atau rekayasa. Saat itu dia juga tidak berpikir tentang skenario rekayasa, hanya ingin tahu alasannya.
Karena menurutnya polisi sudah menyelidiki dengan tuntas saat itu, dan itu adalah kesalahan pihak sendiri. Ayah yang mabuk lah yang menyebabkan kecelakaan.
"Sayangnya, kesempatan untuk mengetahui alasan itu dihancurkan oleh Sheng Zirong."
"Sekarang setelah Ye Peiying mengatakan ini, tiba-tiba dia merasa, apakah masalahnya tidak sesederhana itu?"
"Katakan! Beritahu aku sebenarnya apa yang terjadi."
Ye Peiying melihat ekspresinya yang emosional, bayangan penyesalan muncul di wajahnya.
"Hanya saja kejadian itu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya, penyesalan sekarang pun tak ada gunanya."
"Kecelakaan itu tentu saja insiden tak terduga, hal ini benar-benar tidak ada hubungannya denganku, Youran, Paman bisa bersumpah. Hanya saja, jika saat itu aku tidak memiliki niat jahat, khawatir setelah dia menikahi Ayahmu akan menjadi semakin kuat, membuat Keluarga Ye langsung dianeksasi Keluarga Sheng... semua kejadian berikutnya ini tidak akan terjadi. Saat mendengar kabar kematiannya, aku juga sedih..." Wajah penuh penyesalan Ye Peiying dipenuhi penderitaan, "Terutama... dia kemudian, juga mengetahui hal ini. Sebelum kecelakaannya, dia pernah menelepon untuk menginterogasiku. Hanya saja saat itu aku tidak berani mengakui, ketika mendapat kabarnya lagi, ternyata terjadi insiden tak terduga..."
Sheng Youran berdiri di tempat, tidak tahu apakah harus percaya.
Tapi luka yang terpendam dalam hati selama bertahun-tahun ini tiba-tiba terbuka, perasaan berdarah-darah itu...
“Saat itu kenapa aku tidak mau percaya, bahwa telepon itu ternyata menjadi kontak terakhirku dengannya. Aku bersumpah, sungguh tidak ingin hal ini terjadi. Dia juga adik yang sejak kecil selalu kusayangi dan kulindungi…” Ye Peiying terhenti bicaranya, napasnya mulai tersengal-sengal. Setelah lama, baru melanjutkan, “Saat itu aku benar-benar menyesal, dan tahu setelah kau tiba-tiba kehilangan kedua orangtua, kau tidak punya sanak saudara. Merawatmu adalah satu-satunya hal yang bisa kulakukan… Youran, maafkan paman, bahkan untuk hal ini pun paman gagal, paman tidak merawatmu dengan baik…”
Saat ini penyesalannya tak terkira.
Dulu kenapa harus mendengarkan omongan perempuan Li Hui itu, hampir saja menikahkannya dengan bos tambang batu bara itu.
Tapi saat itu dia juga tak berdaya, menghadapi kemungkinan Shengye Group bisa runtuh dalam sekejap.
Tak ada yang menyangka akan terjadi hal-hal berikutnya.
Meski dia sudah menyesal, Li Hui masih belum melepaskan niat itu.
Memaksa Sheng Youran menikahi Mu Yibei, sejak itu hatinya menjadi dingin terhadap Keluarga Ye.
“Sekarang paman tak bisa berkata-kata lagi, nasibku yang begini pantas disebut karma dari Yang Maha Kuasa.” Tarik napas dalam, matanya terpejam.
Putra kandungnya menjadi milik orang, sementara dia belum memutuskan harus bagaimana dengan anak yang sudah 20 tahun hidup bersamanya ini, bahkan seluruh perusahaan terpaksa diserahkan.
Pantas dia menderita!
“Youran, paman tahu, jika paman merawatmu dengan baik, kamu tidak akan sampai seperti ini. Sebenarnya paman mengerti seperti apa gadismu, sama sekali bukan tipe yang serakah akan harta. Hubunganmu dengan Mu Yibei... Ah, paman sebenarnya paham. Dulu paman pura-pura bodoh, toh menikah dengannya juga nasib yang lumayan. Tapi sekarang, paman tidak bisa lagi membohongi diri. Seperti ikan yang minum air, hanya kamu sendiri yang tahu bagaimana pernikahan ini.”
Perasaan Sheng Youran terasa berat dan tumpul, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Melihat ekspresi penyesalan paman, hatinya tetap mati rasa.
Tak tahu harus membenci, atau melupakan saja.
“Tapi dia pernah berjanji. Bagian ibumu akan diberikan padamu.” Ye Peiying menoleh ke arah Ye Yunting, buru-buru menambahkan, “Paman sudah kehilangan segalanya, ini konsekuensi perbuatanku. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah memperjuangkan ini. Harta keluarga Ye, saham Shengye Group yang menjadi hak ibumu akan diberikan sesuai harga saham saat itu. Bisnis yang semakin merosot ini sepenuhnya kesalahan paman.”
Sheng Youran mengatupkan bibirnya, berbicara susah payah, “Apa gunanya mengatakan ini sekarang?”
Ye Peiying tersenyum getir, “Youran, paman tidak akan pernah kembali lagi. Ini kata-kata terakhir paman. Paman tak punya muka menemuimu di alam baka. Nanti mati pun, takkan ada yang mengurus jasad paman.”
"Sudah bercerai dengan Li Hui, meskipun Ye Yunfei adalah putri kandungnya, setelah semua aset Shengye Group terpaksa diserahkan ke putra Li Hui ini, Li Hui dan Ye Yunfei menghilang tanpa jejak."
"Putri yang oportunis ini pasti menyadari, bahkan seorang ayah kandung pun tak lagi memiliki nilai manfaat apapun."
Dengan suara putus asa dia berkata, "Uang ini bisa kau terima tanpa tekanan. Ini bukan kompensasi, juga bukan permintaan maaf dari paman. Ini sebenarnya hak ibumu, paman malu menggunakan ini untuk meminta maafmu. Untuk sisanya, paman ingin memberikannya tapi tak berdaya. Di kemudian hari... jalani hidupmu sendiri."
Sheng Youran mengusap air mata yang mengalir di pelipis matanya dengan kasar, bibirnya terkunci rapat.
"Jika kau merasa bahagia menikah ke keluarga Mu, biarlah. Tapi jika tidak, uang ini seharusnya cukup untuk kebutuhanmu seumur hidup. Jika ada kontrak antara kalian, kurasa uang ini juga bisa menjadi kompensasi untuk Mu Yibei. Hanya saja, mulai sekarang semuanya harus kau tangani sendiri. Youran, paman seharusnya tidak memaksamu ke langkah ini, hanya berharap kau bisa hidup sesuai keinginanmu..."
……
Sheng Youran duduk di meja batu di pekarangan.
Sebuah teko teh tergeletak di atas meja, jemarinya masih terasa dingin saat memegang cangkir.
Ye Yunting menandatangani sebuah kontrak lalu menyodorkannya di atas meja batu.
"Tanda tangani," dia meletakkan pena, "Besok akan kuselesaikan semua prosedur yang tersisa."
Dia menundukkan kepala, wajah pucat, emosinya belum sepenuhnya pulih.
"Terima kasih." Sheng Youran menjawab dengan bingung.
Ye Yunting mengulurkan tangan, mengetuk-ngetuk kontrak sambil mengerutkan kening, "Tanda tangani dulu."
Dia mengangkat kepala dengan bingung, "Mengapa?"
Dia merebut semua milik Keluarga Ye, mengapa mengembalikan bagian yang menjadi haknya?
