Bab 207 Makan, Jangan Menatapku
Setelah selesai bicara, Ibu Zhou menatap Sheng Youran dengan sangat hati-hati.
Kalau Nyonya kembali, pasti akan bertengkar dengan Nona Su. Nyonya muda kedua akan tahu soal ini cepat atau lambat.
"Tapi ikut campur saat ini pasti tidak bijaksana."
Nyonya merasa bersalah pada Nona Su, apalagi Nona Su sekarang hanya ingat masa lalu dan tidak melupakan semua yang Nyonya lakukan padanya.
Hubungan Tuan dan Nyonya memang selalu buruk, ditambah Tuan sekarang jelas-jelas memanjakan Nona Su. Pasti akan terungkap kejadian masa lalu.
Jika nyonya muda ikut terseret, mungkin Nyonya akan menyeretnya ke dalam masalah untuk pertahanan diri.
Lagipula dulu Nona Su pernah dengan kakak...
Nanti, siapa yang tahu apa yang akan terjadi.
"Nyonya muda..."
"Terima kasih, Ibu Zhou." Sheng Youran memaksakan senyum tipis, mengangguk, "Aku pura-pura tidak melihat."
Ibu Zhou baru lega, "Anda istirahat dulu, mau pesan makanan? Aku akan antarkan ke atas."
"Tidak perlu, aku tidak lapar."
"Kalau begitu... Jika mereka tanya, aku bilang Anda tidak enak badan dan sedang istirahat. Urusan lainnya tunggu kakak pulang."
Ibu Zhou berkesan baik pada Sheng Youran, tidak ingin hubungannya dengan kakak ada masalah.
Dari pengamatannya selama bertahun-tahun di keluarga Mu, mungkin setelah Tuan kembali, yang pergi bukan Nona Su tapi tetap Nyonya.
Sejak kakak sulung kembali, sikap Tuan jelas semakin keras dibanding sebelumnya.
Jika dulu Tuan hanya mengabaikan Nyonya dan kakak, sekedar menjaga penampilan rukun di depan orang luar.
Maka sekarang, Tuan mungkin sudah tidak tahan dengan Nyonya.
Ia tidak ingin Sheng Youran juga ikut tidak disukai Tuan karena hubungannya dengan Nyonya.
Melihat Ibu Zhou keluar, Sheng Youran pun membatalkan niatnya untuk turun ke lantai bawah.
Mengingat berbagai fakta yang baru saja diketahuinya, semuanya di luar perkiraannya.
Tadinya dia mengira Su An'an hanya mantan wanita Mu Yibei, tak menyangka ternyata pernah menyelamatkan nyawanya.
Pantas saja, bagi pria dingin seperti dia, sikapnya terhadap Su An'an memang terbilang sangat sopan.
Sheng Youran merasa agak lelah, lalu berbaring di ranjang.
Ternyata dulu perpisahan mereka dengan Su An'an karena campur tangan Nyonya Mu.
Kalau bukan karena itu, mungkin yang menikahi Mu Yibei adalah dirinya.
Tapi dia sudah menikah dengan Kakak Yuchen, sebenarnya apa tujuan Su An'an?
Teringat lagi ucapan Hua Bao bahwa kemungkinan besar dia sama sekali tidak benar-benar amnesia.
Mengingat tingkat lukanya, kemungkinan amnesia sangat kecil. Lagipula dia sendiri adalah aktor, berpura-pura amnesia tanpa ketahuan bukan hal yang sulit.
Hanya saja Sheng Youran tidak mengerti, untuk apa dia melakukan ini.
Jika benar begitu mencintai Mu Yibei, mengapa justru menikahi Kakak Yuchen?
Pertanyaan ini tidak lama mengitari hatinya, malam itu juga dia mendapat jawabannya.
"Bercerai?!"
Baru saja sampai di meja makan, Sheng Youran langsung mendengar teriakan kaget Nyonya Mu.
Dia melirik Mu Yibei di sampingnya yang wajahnya membeku bagai patung.
Di kursi utama meja makan duduk Tuan Mu senior yang pernah menyusahkannya di perusahaan - Mu Tianhe.
“Selagi semua hadir, masalah ini diputuskan begitu saja.” Mu Tianhe duduk dengan sikap angkuh, raut wajah dinginnya sama sekali tidak menunjukkan niat berdiskusi.
Nyonya Mu raut wajahnya kaku, hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya sendiri.
Ia segera menoleh ke arah Mu Yibeu.
Mu Yibeu menarik sebuah kursi, berkata pada Sheng Youran, "Duduklah."
Seketika, hampir semua tatapan tertuju padanya.
Sikap Mu Yibeu adalah kuncinya. Semua menunggu reaksinya, namun ia hanya menyuruh Sheng Youran duduk.
Mo Yuchen sedikit mengerutkan kening, tak tahu apa yang dipikirkannya, juga tidak mengerti maksudnya.
Mu Tianhe meredupkan pandangannya, meski sangat enggan, ia tahu putranya ini kini sudah mandiri, posisinya di keluarga Mu sangat menentukan.
Jika ia bersikeras menentang, hal ini mustahil terjadi.
"Yibei, apa pendapatmu?" Suara berat Mu Tianhe menggema.
Nyonya Mu menatap Mu Yibeu dengan tegang, putra ini selalu menjadi satu-satunya sandarannya.
Hingga kini pun tetap demikian.
Su An'an juga mengamati ekspresi Mu Yibeu, berusaha menangkap petunjuk darinya.
"Mau bercerai ya bercerai, ayo makan." Kalimat sederhana Mu Yibeu seolah sama sekali tidak peduli dengan masalah ini.
Bahkan Sheng Youran terkejut dengan ucapan santainya itu.
Apa ia sama sekali tidak peduli dengan perceraian orang tuanya?
Masih dalam keterkejutan, tiba-tiba melihatnya menjulurkan sayur ke piringnya.
Pertama kalinya...
Di hadapan banyak orang seperti ini.
Sheng Youran dengan ekspresi bingung, kemudian akhirnya menyadari bahwa ini semua hanya akting.
"Makan, jangan lihat aku." Mu Yibei dengan santai menatapnya, "Nanti malam saja kau lihat, ya?"
Wajahnya tiba-tiba memerah...
"Yibei!" Nyonya Mu panik, tiba-tiba berdiri, memandangnya dengan tak percaya, "Apa maksudmu?"
Mu Yibei memegang sumpit, mengangkat pandangan perlahan.
Ayah menyipitkan mata, setelah sikap kooperatifnya, juga tengah merenungkan sesuatu.
Setelah terdiam sejenak, ia menyeringai sinis, namun senyumannya tidak sampai ke mata, "Sudah bertahun-tahun, seharusnya memang bercerai."
"Apa katamu?" Nyonya Mu sama sekali tidak menyangka putranya memiliki pemikiran seperti ini.
Mu Tianhe meski belum sepenuhnya memahami rencana Mu Yibei, namun dengan ucapan ini selama itu nyata, hatinya menjadi tenang.
Dengan nada datar ia berkata, "Kalau begitu, besok aku akan hubungi pengacara. Masalah ini sudah diputuskan, aku juga akan jelaskan pada keluarga."
"Jangan mimpi!" Nyonya Mu menyeringai dingin, mengamati satu per satu orang di meja, akhirnya mengarahkan tatapan pada Mo Yuchen dan Su An'an yang masih bingung, "Kalian... Hmph, kalian!"
"Ibu..."
"Jangan panggil aku ibu!" Nyonya Mu memandang Mu Tianhe dengan pandangan dingin, "Karena dia, kau mau bercerai denganku? Hanya karena dia putri Luo Xiaoxiao, benar?"
"Mu Tianhe raut wajahnya menjadi gelap, 'Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau bicarakan? Bagaimanapun kau berpikir, aku tak perlu menjelaskan lagi. Setelah bercerai, masing-masing menempuh jalan sendiri. Bagaimana dulu kau memperlakukan An'an, An'an pun sudah tak mempersoalkannya. Kini dia adalah menantu keluarga Mu, kau dan keluarga Mu tak ada hubungan lagi.'"
"Aku tak akan menandatangani, Mu Tianhe kudengar baik-baik, aku mustahil menandatangani!" Raut wajahnya hampir kolaps.
Bercerai di saat seperti ini, ke mana wajahnya akan disembunyikan!
"Ayah, jangan seperti ini. Semua salahku. Sebenarnya keadaan tidak seekstrim yang Ayah bayangkan..." Su An'an memohon maaf.
Nyonya Mu melototi dia dengan tajam, akhirnya tak berkata apa-apa, berdiri lalu pergi.
Jelas semua karena perempuan Su An'an ini, dia sengaja, pasti pura-pura.
Sengaja berpura-pura hanya ingat kejadian beberapa tahun itu, mengguncang semua fakta keluar.
Masih berlagak polos, ketakutan dihadapannya.
"Ayah..." Su An'an melihat situasi ini, kebingungan.
Mu Tianhe berkata dingin, "Sudah, hal ini tak ada hubungannya denganmu. Yibei benar, seharusnya sudah lama bercerai."
Hingga tiga kata terakhir, bahkan mengandung sedikit kebencian.
