Bab 212 Ternyata Dia Memang Pura-pura
Punggung Su An'an jelas-jelas bergetar.
"Kakak ipar?" Nada bicara Sheng Youran meski bertanya, tapi terasa tenang secara tidak wajar.
Su An'an menundukkan sorot matanya, terkembang senyum santai sambil memasukkan kembali benda di tangannya ke tempat semula, lalu berbalik badan.
"Oh, kamu toh? Pulang pagi-pagi begini?" Ucapnya dengan datar.
Pantas disebut aktor berpengalaman bertahun-tahun, Sheng Youran merasa kalah.
Bahkan saat ketahuan meracuni orang di tempat kejadian, tetap bisa tenang tanpa perubahan ekspresi.
"Kakak ipar, tadi sedang apa kau di sana?" Dia mengulang pertanyaannya dengan tenang.
Su An'an mengangkat bahu ringan, "Sudah kau lihat sendiri, masih perlu ditanya?"
"Ternyata kau memang pura-pura dari awal." Tatapannya menancap pada wajah ayu nan mempesona di layar itu, baru memahami arti cantik beracun.
"Rupanya kau sudah lama mencurigaiku? Tak apa, aku mengaku sekarang. Kau bisa laporkan ke siapa pun." Suaranya terdengar santai dengan senyum tipis, tanpa kepanikan.
"Kau sama sekali tidak takut?"
Su An'an menyelipkan tangan di saku, bibir merahnya terkait godaan, "Takut? Mengapa harus takut? Kau pikir orang akan percaya omonganmu? Kau ini dokter? Pun kalau dokter, tak bisa 100% memastikan aku pura-pura."
Sheng Youran memandang sikapnya yang tak kenal takut itu, dalam hati bertanya-tanya, apakah ini karena dukungan dari Tuan Mu senior, atau keyakinannya bahwa Mo Yuchen akan mempercayainya, atau mungkin...
"Bahkan jika kamu laporkan ke Mu Yibei, dia takkan percaya." Su An'an melirik dengan mata indahnya, seolah membaca pikirannya, menjawab dengan tenang, "Silakan coba. Katakan padanya bahwa aku pura-pura. Lihat siapa yang dia percayai."
Sheng Youran menekan bibirnya erat, tak menjawab.
"Nona Sheng, meski sekarang statusmu sebagai Nyonya Mu, jangan terlalu tinggi hati." Su An'an kini tak lagi menunjukkan kegelisahan pasca 'amnesia', sikap angkuhnya kembali muncul, "Alasanmu menjadi Nyonya Mu, kau lebih tahu dari siapa pun. Dasar apa yang kau punya untuk membuatnya percaya?"
Melihatnya diam membisu, Su An'an tertawa pendek dan mendekat, "Tapi aku berbeda. Aku dan kamu tidak sama!"
"Menikahi kakak, tapi masih menyimpan perasaan pada adik yang sudah menikah. Memang kita berbeda." Jawabnya dengan nada datar.
"Silakan berasumsi semaumu." Su An'an mengangkat bahu, "Di keluarga Mu sekarang, yang berkuasa hanya segelintir orang. Ayah, Yuchen, Yibei. Si bajingan Wen Mei sudah diskualifikasi. Andai dia masih ada, mungkin hanya dia yang berpihak padamu."
Wen Mei adalah nama ibu kandung Mu Yibei.
“Ayah pasti akan berada di pihakku. Faktanya, apakah aku benar-benar kehilangan ingatan atau tidak, Ayah tidak akan mempermasalahkannya. Yu Chen... dia adalah suamiku, kamu bisa mencoba melihat reaksinya. Adapun Mu Yibei.”
Suara Su An'an berhenti sejenak, nada bicaranya berubah. "Perasaan antara aku dan dia tidak bisa dihapus hanya dengan sepucuk kontrak kalian. Lagipula aku pernah menyelamatkan nyawanya, ini adalah hal yang takkan pernah bisa kau samai selamanya. Dulu perbuatan Wen Mei terhadapku, sekarang dia sudah tahu. Demi aku, dia bisa mengusir ibu kandungnya sendiri dari rumah. Lalu bagaimana denganmu?"
"Oh ya, sepertinya kamu belum tahu. Kontrak rahasia kalian yang tidak boleh dibocorkan itu, sudah kubaca."
Dia melangkah beberapa kali, tiba-tiba menoleh, menikmati ekspresi wajah Sheng Youran.
Bibir Sheng Youran semakin mengerucut.
Su An'an sudah melihat kontrak itu?!
Kontrak itu sejak ditandatangani selalu berada di tangan Mu Yibei, bahkan dirinya sendiri tidak pernah melihatnya lagi.
"Begitu banyak klausul, apa kamu benar-benar menghafal semuanya?" Su An'an bertanya penasaran. "Aku hanya melihat sekilas. Tapi harus diakui dia sangat hati-hati. Semua aspek dimana kamu harus menemani dia berakting, semuanya tertulis jelas. Sekarang aku mengerti mengapa kamu begitu penurut, ternyata takut melanggar kontrak. Menjadi istrinya memang harus seperti ini. Yang tidak boleh diucapkan jangan diucapkan, yang tidak boleh ditanya jangan ditanya."
Jari-jari Sheng Youran menggenggam erat.
Berakting...
Setiap kali hanyalah sandiwara...
Dia ingin membantah, mengatakan bahwa itu sama sekali bukan akting.
"Kalau bukan Mu Yibei sendiri yang mengeluarkan kontrak, mana mungkin dia bisa melihatnya."
"Lalu, mengapa Mu Yibei... menunjukkan kontrak yang sangat rahasia itu padanya?"
"Apakah untuk membuktikan padamu bahwa pernikahan ini tidak nyata dan bisa dibatalkan kapan saja?"
"Aku menyarankanmu tetap bersikap masa bodoh seperti sebelumnya. Apapun yang terjadi, ini urusan kami, tidak ada hubungannya dengan orang luar sepertimu. Jangan juga kau kasihan pada Kakak Yuchenmu. Sejak awal menikahiku, dia sudah tahu segalanya. Pernikahan kami pun tidak nyata, bahkan kami tidak pernah tidur bersama sama sekali." Sorot mata penuh iba Su An'an, "Jika kau ikut campur dan tidak lagi menjadi Nyonya Mu yang penurut, mungkin posisi sementaramu pun akan hilang. Setuju?"
Sheng Youran terdiam lama, hanya bisa menggigit bibirnya sendiri sampai putih.
Di bawah tatapan penuh provokasi dan menyedihkan itu, dia menguatkan hati, "Yang kutanyakan adalah apa yang baru saja kau lakukan, bukan memintamu bicara panjang lebar."
Su An'an menyeringai sinis, "Maaf, kupikir kau ingin tahu semuanya. Rupanya hatimu masih punya pertimbangan. Karena kau sudah melihatnya, aku tidak akan menyembunyikan. Gugurkan saja kandunganmu sendiri. Dia butuh seorang anak, tapi aku tidak ingin ibu kandungnya adalah dirimu."
Sheng Youran mengangkat pandangan, dalam sorot mata dinginnya terselip seberkas keraguan.
Sorot mata Su An'an tiba-tiba dipenuhi campuran kebencian dan senyum masam, "Awalnya aku tak ingin mengungkap ini, ini urusan pribadi dan bukan hal baik. Berkat si bajingan Wen Mei, seumur hidupku...aku tak mungkin lagi punya anak kandung. Tapi Mu Yibei sebagai harapan keluarga Mu, baik dirinya sendiri maupun klan, tak mungkin membiarkannya child-free."
"Sebenarnya, jika dia butuh anak dari perempuan lain, aku tak keberatan. Apalagi saat ini, karena hubungan identitas sementara, kita harus menjaga jarak. Punya anak dari pernikahan sebelumnya lebih legitim daripada cari ibu pengganti nanti. Tapi sebagai mantan istri, kedekatanmu dengan anak itu memaksaku untuk lebih berhati-hati."
"Memang lebih baik cari perempuan yang tidak merepotkan untuk punya anak. Tapi baginya, mendengar ada kandunganmu pasti takkan mau digugurkan. Laki-laki, dia kan mampu menghidupi. Mungkin menganggapmu bisa diatasi dengan uang. Tapi bagiku, tak boleh ibu kandung anak itu adalah kamu."
Su An'an mengucapkan kalimat terakhir sambil meliriknya.
"Karena sudah kamu lihat, kedepannya aku tidak akan menggunakan obat apapun. Kamu pikir baik-baik, anak ini setelah lahir pasti tidak akan ada hubungan denganmu sama sekali. Aku juga bisa memberitahumu satu hal, Ayah sedang mencari cara untuk mencabut namanya dari Grup Mu dan mengambil kembali hak eksekusi, pernikahan kalian adalah kuncinya. Jika saat ini dia punya ahli waris, Ayah tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi Mu Yibei pasti akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan anak ini, ini cara paling prudent baginya untuk menjamin posisinya, dia akan melakukan apapun agar kamu melahirkannya. Tapi jika Ayah tahu, Ayah akan menggunakan cara yang lebih kejam dariku untuk menggugurkan anakmu ini."
