Bab 220: Persatuan Suami Istri
Apa sebenarnya yang dia ragukan?
Sudah datang ke sini, masak masih perlu dipikirkan lagi?
Mu Tianhe menyipitkan matanya sambil menatapnya.
Dari sudut mata Sheng Youran, pria tinggi besar di kursi utama masih tetap tenang membalik-balik dokumen di tangannya.
Manajer Lu juga mulai tegang, melirik jam. "Nona Sheng? Anda tidak bicara, apakah karena diam-diam setuju?"
Sheng Youran tertawa pendek, akhirnya menyerah untuk mendapat sekilas perhatian dari Mu Yibei.
"Aku hanya berpikir, seharusnya apa yang kukatakan." Bibirnya menyungging senyum tipis.
Suasana hati Mu Tianhe semakin tegang, tidak tahu perempuan ini sedang main drama apa.
Dengan raut wajah muram, dia sengaja mengangkat ponsel.
Tangan Mu Yibei yang sedang membalik salinan kontrak pernikahan pun berhenti.
Sejak perempuan ini masuk, dia tak berhenti membolak-balik dokumen sialan ini.
Tapi sebenarnya, tak satu huruf pun masuk ke kepalanya.
"Haruskah kukatakan apa yang ingin didengar orang, atau kebenaran? Biarkan aku pertimbangkan."
Tangan Mu Tianhe yang mencengkeram ponsel sampai urat-uratnya menonjol.
Dia melirik ke Mo Yuchen di sampingnya.
Mo Yuchen menatap Sheng Youran dengan pandangan dalam.
"Sudah jelas dari informasi yang didapat dari Ye Yunting, dia telah menyusun kontrak perceraian."
"Seharusnya... tidak akan ada masalah lain, kan?"
"Begitu urusan ini berlalu, Sheng Youran bercerai dengan Mu Yibei, dia tidak akan terlibat lagi."
Manajer Lu tertawa mendengus, "Nona Sheng, Anda benar-benar pandai bercanda. Lihatlah semua yang duduk di sini, apakah Anda bisa berbohong di depan begitu banyak orang? Ini tidak baik."
"Bukan tidak baik, tapi tidak diizinkan." Mu Tianhe akhirnya kehilangan kesabaran, berbicara dengan nada peringatan.
Sheng Youran menatap Mu Tianhe, sorot matanya tanpa senyum, "Kalau Tuan Mu senior juga berkata demikian, saya jadi lega. Di depan begitu banyak orang, tentu saya hanya bisa mengatakan kebenaran, bukan apa yang ingin didengar sebagian orang."
Manajer Lu mulai gelisah, bukannya sudah disepakati, untuk apa dia bertele-tele di sini.
Jangan-jangan ini untuk menakut-nakuti Mu Yibei?
Perang psikologi?
"Saya dan Tuan Mu Yibei..."
Mu Tianhe mendengar panggilan ini, suasana hatinya tenang.
Setelah berhenti sejenak, dia mengucapkan kata demi kata, "Bukan pernikahan palsu, tidak ada masa lima tahun. Jika suatu hari kami bercerai, itu sama seperti pasangan lain yang bercerai."
Begitu kata-katanya selesai, meja rapat yang awalnya sunyi senyap tiba-tiba riuh rendah.
Mu Tianhe menunjuknya, wajahnya pucat kemarahan, "Kau... kau..."
Sorot mata Mo Yuchen semakin gelap, sebenarnya apa yang sedang dia lakukan?
Sheng Youran menundukkan pandangan, saat mengucapkan kata-kata tadi, dia tidak melihat siapapun.
Tapi hanya saat inilah, sudut matanya baru melihat pria itu akhirnya menengadah.
Melihatnya meletakkan dokumen yang tadi dibaca dengan santai.
Raut wajah Mu Yibei tak berubah, pupil matanya yang dalam bagai samudera mengunci dirinya erat.
Bibir tipisnya sedikit terkatup, awalnya bergerak-gerak, tapi akhirnya bahkan tak mengeluarkan sepatah kata untuk menyuruh mereka diam.
"Nona Sheng, Anda... Anda yakin perkataan Anda benar?" Direktur Lu tiba-tiba panik.
Mengapa berbeda dengan situasi yang diceritakan Mu Tianhe?
Seharusnya dia tidak berkata seperti ini.
"Ya, saya bersumpah." Suara Sheng Youran yang tenang seperti awan melanjutkan, "Setiap kata yang baru saja diucapkan adalah benar. Pernikahan ini karena saling mencintai, mungkin belum lama mengenal, tapi di dunia ini terkadang ada perasaan ajaib seperti ini - pandangan pertama sudah tahu dialah orangnya. Benar kan?"
Direktur Lu terbungkam: "......"
Apa-apaan ini, dia disuruh datang sebagai saksi malah berkoar-koar tentang cinta di sini.
Sedalam apapun perasaan, selama pernikahan ini ada batas waktu, tetap bertentangan dengan maksud awal Mu Lao dulu.
Direktur Lu menyuruh orang mengantarkan salinan asli Perjanjian Pranikah, "Omong kosong! Siapa yang menyuruhmu berbohong seperti ini? Lihat sendiri, ini buktinya. Dokumen yang kau tanda tangani sendiri, mana mungkin salah?"
Mungkin dia sengaja berkata begitu agar orang mengira Mu Yibei yang menyuruhnya berbohong.
Sheng Youran awalnya enggan melihat, sekalipun itu tanda tangannya, dia tak berniat mengakui.
"Kalau ada yang memaksaku lagi, aku masih punya surat keterangan kehamilan yang diam-diam diambil Hua Bao."
"Tapi saat kontrak pranikah itu disodorkan, aku langsung melihat masalahnya."
"Ini bukan yang aku tanda tangani!"
Sheng Youran mengambil kontrak itu, membalik beberapa halaman secara acak, dan sekali lagi memastikan - ini pasti bukan yang pernah dia tanda tangani.
Ini adalah versi pertama yang diberikan Mu Yibei saat itu, tapi waktu itu dia tidak menandatanganinya.
Saat dia akhirnya setuju untuk kedua kalinya, pria itu mengganti kontraknya.
Sheng Youran cepat-cepat membalik ke halaman terakhir kontrak.
Tulisan tangan Mu Yibei yang flamboyan masih asli, tapi tanda tangan miliknya adalah palsu.
Tiruan yang sangat realistis, bahkan jika bukan karena keyakinannya bahwa dia tidak pernah menandatangani, dirinya sendiri pun sulit membedakannya.
Sedangkan sidik jari di sebelahnya, untuk sementara dia tidak bisa memastikan.
Tiba-tiba dia mengangkat kepala, menatap ke arah Mu Yibei, hati dipenuhi keterkejutan.
Pandangan mereka bertabrakan seketika, sorot mata hitamnya yang misterius mengamat-amatinya dengan tak terbaca.
Bagaimana kontrak ini bisa sampai ke tangan Mu Tianhe? Siapa yang memalsukan tanda tangan ini? Sidik jari macam apa ini?
Mu Yibei sedikit mengangkat dagunya, gerakan yang hampir tak terlihat.
Tapi dia memahami isyarat kecil itu - suruh dia melanjutkan.
Ini semua sudah dipersiapkannya sejak awal.
"Nona Sheng, tolong jelaskan tentang kontrak ini. Di sini jelas tertulis..."
"Maaf, ini bukan tanda tanganku." Sheng Youran menggelengkan kepala, mengembalikan kontrak itu. "Aku juga tidak pernah memberikan cap jempol di dokumen ini."
"Kamu..."
“Tidak percaya kalian bisa memanggil verifikasi hukum.” Dia berbicara dengan yakin.
Direktur Lu mulai panik, “Kau harus berpikir matang, kalau ini bukan tanda tanganmu, lalu siapa? Di sini ada sidik jarimu!”
“Bagaimana kau tahu itu sidik jariku? Bukankah sudah kukatakan, panggil verifikasi hukum, apakah kalian punya hasil verifikasi? Tidak ingat ada yang mengambil tanda tanganku baru-baru ini.”
Direktur Lu panik melihat ke Mu Tianhe, wajah Mu Tianhe saat ini sudah pucat pasi.
Matanya membelalak, menatap tajam ke Sheng Youran.
Dipermainkan oleh perempuan ini!
Dia dipermainkan oleh perempuan ini!
Mo Yuchen yang selama ini terdiam, tiba-tiba tertawa, tapi bahkan dirinya sendiri tak tahu sedang tertawa apa.
“Tanda tangan?” Akhirnya sebuah suara terdengar, Mu Yibei bangkit dari duduknya, berkata dengan malas, “Aku yang menandatangani, tadi sudah kukatakan.”
Direktur Lu buru-buru berkata, “Yang kumaksudkan adalah tanda tangan Nona Sheng!”
Mu Yibei mengangkat alis, sorot matanya tajam.
Bibir tipisnya sedikit melengkung, berujar dengan ejekan dingin, mengatakan sesuatu yang membuat semua orang di kursi terkejut, “Itu juga tanda tanganku!”
Sheng Youran terpaku.
“Lalu, lalu masih ada...” Suara Direktur Lu semakin melemah.
Mu Yibei menyeringai sinis, melemparkan dokumen di tangannya dengan kasar, “Sidik jari juga milikku, satu dari tangan kiri, satu dari tangan kanan. Mau verifikasi di tempat?”
