Bab 222 Raut Wajahnya Sangat Suram
Bagaimanapun juga, hal ini harus disampaikan langsung pada Tuan Mu.
Keputusan akhir terserah Tuan Mu.
Tapi menurutnya, jika Sheng Youran benar-benar sakit, Tuan Mu pasti tidak akan tinggal diam.
Sekretaris Chen bergegas masuk ke ruang rapat, berbisik pelan pada Mu Yibei.
Alis Mu Yibei berkerut, "Dia tidak enak badan?"
“Maaf Tuan Mu, kami tidak bisa menghentikannya. Mungkin Nyonya Mu ingin pergi ke rumah sakit, atau pulang untuk istirahat, jadi kami tidak bersikeras.”
Ia segera berdiri, tatapan dinginnya mengarah ke arah Mu Tianhe dan Mo Yuchen.
“Kalian lanjutkan.” Dengan nada dingin, ia melemparkan folder dokumen ke meja, gemerincing suaranya, seisi ruangan hening.
Siapapun bisa melihat emosinya saat ini, sepertinya terjadi masalah besar.
Jika tidak, bagaimana mungkin raut wajah Mu Yibeu saat ini lebih buruk dari Mu Tianhe.
“Tuan Mu, persiapan kita belum selesai.” Asisten maju mengingatkan.
“Kalian urus sendiri.” Hanya kalimat itu yang ia lemparkan, lalu pergi dari ruang rapat tanpa menoleh.
Banyak pandangan tertuju pada Sekretaris Chen, berusaha memahami apa yang lebih penting dari rapat ini.
Mo Yuchen pun mulai merasa aneh, saat ini, kepergiannya yang tiba-tiba hanya mungkin karena...
Youran celaka?
Ia cepat-cepat melihat ponselnya.
“Siapa Bapak Mu Tianhe?” Tiba-tiba beberapa pria berseragam masuk dengan wajah serius.
Ruang rapat langsung gempar, polisi?!
Masalah ini bagi Mu Tianhe mungkin lebih berat daripada masalah sebelumnya.
Mu Tianhe wajahnya sangat pucat, “Kalian mau apa?”
Polisi mendekat, mengeluarkan surat perintah penangkapan, “Anda dicurigai terlibat kejahatan internasional, silakan ikut kami.”
……
"Di luar gedung Mu Group, Su An'an menunduk melihat SMS di ponselnya, tangan putih rampingnya mencengkeram ponsel erat-erat."
"Wajah yang tersembunyi di bawah topi dan syal terlihat mengerikan karena kemarahan."
"Bagaimana mungkin hasilnya seperti ini?!"
"Sheng Youran ternyata tidak mendengarkan perkataannya? Lalu mengapa dia mencari Ye Yunting untuk membantu menemukan pengacara menyusun kontrak perceraian?"
"Jangan-jangan dia tahu sesuatu?"
"Su An'an tidak mau menerima, apakah Sheng Youran akhirnya tetap tidak percaya pada perkataannya?"
"Saat sedang ragu, tiba-tiba dia melihat seseorang keluar dari gedung Mu Group."
"Sheng Youran, apakah kamu tahu apa yang sebenarnya kamu lakukan?"
"Suara penuh amarah itu membuat Sheng Youran mengangkat kepala."
"Di bawah tepi topi besar, wajah cantik Su An'an sebagian besar tertutupi syal."
"Tangannya masih memegang kacamata hitam, gemetar karena marah."
"Aku tahu," jawab Sheng Youran dengan datar sambil menatapnya."
"Hati Su An'an saat ini dipenuhi kemarahan karena keinginannya tidak tercapai, sama sekali tidak memperhatikan betapa pucatnya raut wajah Sheng Youran saat ini. 'Apa kamu begitu yakin kalau dengan membantunya dia akan jatuh cinta padamu? Atau pikir dengan memberitahu dia tentang kehamilanmu, kamu bisa naik status karena anak? Jangan bermimpi, seumur hidupmu tidak akan bisa!'"
"Mendengar frasa 'naik status karena anak', dia tersenyum kecut."
“Aku hanya menggunakan cara yang menurutku paling aman, maaf, aku tidak menyukaimu, jadi aku tidak suka melakukan sesuatu dengan caramu.” Suara Sheng Youran terdengar lemah, namun setiap kata diucapkan dengan jelas.
Su An'an menggenggam erat tangannya, melihat Sheng Youran sudah melewatinya dan pergi.
Kesempatannya yang semula, semuanya telah dihancurkannya.
Dulunya dia berpikir, dengan memanfaatkan kesempatan ini, pasti bisa membuat mereka bercerai.
Saat Mu Yibei berada di titik terendah, dia akan mencari cara untuk mengembalikannya ke posisi di Grup Mu, maka identitas Nyonya Mu pasti akan menjadi miliknya.
Dia pasti tidak akan membiarkannya melakukan semua ini sia-sia.
Tapi, semua ini dihancurkan oleh Sheng Youran.
Su An'an sangat ingin mengejarnya, tapi melihat Sheng Youran sudah langsung menghentikan taksi dan pergi.
“Kenapa sebenarnya? Jangan bilang kamu tidak tahu tentang hal ini?” Jika bukan karena orang-orang di sekitar, Su An'an hampir berteriak marah ke telepon.
Namun suara di telepon tetap datar saja, “Sudah kukatakan, aku tidak tahu.”
Dia ingin berkata lagi, tiba-tiba melihat sosok tinggi familiar keluar dari gerbang gedung Mu Group.
Mu Yibei?
Su An'an segera menutup telepon, berbalik ingin pergi dari sini, tidak ingin dilihat Mu Yibei.
“Dia mana?”
Su An'an belum melangkah jauh, suara itu tiba-tiba memaksa bertanya.
“Yibei...”
"Mu Yibei saat ini sama sekali tidak punya kesabaran untuk mendengar penjelasannya mengapa dia ada di sini," katanya dengan nada dingin, "Aku tanya sekali lagi, di mana dia?"
Su An'an merasakan hatiya langsung berdesir melihat sorot mata itu.
Selama ini dia tahu pria itu tidak mencintainya, tapi setidaknya dia menempati posisi khusus di sisinya.
Karena sebelumnya dia tidak pernah menggunakan sorot mata seperti itu, kecuali saat ini.
"A-aku tidak tahu..." Su An'an dipenuhi rasa takut oleh tatapannya, rasa bersalah yang selama ini terpendam akhirnya meluap. Dia hanya bisa menunjuk arah Sheng Youran pergi tadi, "Arah sana... Dia tadi menghentikan taksi dan pergi. Yibei..."
Kalimatnya belum selesai, Mu Yibei sudah langsung berlari mengejar.
Bahkan dia tidak kembali ke area parkir, langkah tergesa-gesanya langsung menerobos ke tengah arus kendaraan.
Juga menghentikan taksi, mobil itu melesat pergi.
……
"Nona, apakah tujuannya di sini?"
Sopir taksi pertama kalinya memasuki kompleks villa premium seperti ini.
"Ya, terima kasih." Sheng Youran membayar ongkos lalu turun.
"Nona, hati-hati." Sopir itu memperhatikan raut wajahnya, "Apakah Anda tidak enak badan?"
Bahkan sopir taksi asing pun bisa melihat raut wajahnya yang pucat, efek obat tampaknya bekerja terlalu cepat.
Sheng Youran mengerutkan alis, "Aku baik-baik saja."
Dia menutup pintu mobil dan masuk ke Kediaman Mu.
"Nyonya muda? Nyonya muda kenapa?" Tante Zhou yang keluar langsung panik melihat kondisinya, "Wajah Nyonya sangat pucat, biar saya antar masuk."
"Saya ingin istirahat dulu, Tante Zhou. Saya mau ke lantai atas."
“Ibu Zhou segera menopangnya naik ke lantai atas, langsung menyuruh orang menelepon Mu Yibei.”
“Sheng Youran awalnya ingin mencegah, tapi teringat sesuatu, akhirnya diam saja.”
“Tidak boleh, Nyonya Muda saya akan cari dokter.”
“Tidak perlu, Tante Zhou. Saya hanya ingin istirahat sebentar.”
Ibu Zhou berkata panik, “Tapi keadaanmu seperti ini membuatku khawatir. Tunggu sebentar, saya segera...”
“Saya memang merasa kurang enak badan. Tolong cari orang yang mengantarkan obat untukku, suruh Hua Bao datang memeriksa.”
Ibu Zhou teringat dayang kecil itu, tahu dia adalah dokter yang sangat handal.
Ia segera mengangguk, “Baik Nyonya Muda, cepatlah istirahat. Saya berangkat sekarang.”
Sheng Youran memandang bayangannya di cermin, raut wajah suram, keringat bercucuran, bahkan perutnya mulai terasa sakit.
Tanguhnya meraba-raba, mendekati meja tulis lalu membuka laci.
Sebelum menemukan kontrak itu, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.
“Bagaimana kondisimu?”
Mu Yibei bergegas masuk.
