Bab 260 Apakah dia benar-benar mengalami keguguran waktu itu?
"...Kenapa kamu, ada di sini?" Sheng Youran melihat ke Ai Ke'er lalu ke pria itu, ekspresi wajahnya tak tergambarkan.
Saat melihat sorot mata Ai Ke'er, seolah dia memahami sesuatu.
Mungkin dia sementara... belum tahu?
Joe Shaojing menatap wajahnya yang terlihat tenang selama sekelirik, tiba-tiba tersenyum santai dan duduk di sebelai Ai Ke'er, "Kenapa datang? Kalian janjian?"
"...Iya." Sheng Youran mengangguk, "Janjian, aku baru selesai bekerja."
"Ternyata baru selesai bekerja." Joe Shaojing mengangguk penuh arti, mengusap kepala Erbao, "Aku di sini kebetulan, tanya kedua anak ini mau lihat kuda. Katanya mau, ya udah datang."
Kuda...
Otak Sheng Youran langsung mendengung.
"Sanbao mulutmu manis sekali, baru ketemu langsung bilang ibu-ibu profesional cantik."
Sanbao mencibir, tentu saja, mamiku memang cantik!
Ai Ke'er dan Sheng Youran sama-sama terdiam sejenak.
Tak lama kemudian, Sheng Youran bereaksi sambil tersenyum, "Dua anak ini siapa? Tuan Qiao seharusnya belum..."
Joe Shaojing menyalakan sebatang rokok, tersenyum malas, "Tentu bukan punyaku. Kalian yang janjian ketemu, kok tidak tahu ada dua bocah kecil?"
Ai Ke'er menjelaskan, "Kamu yang mau bawa kami ke sini. Awalnya aku membantu menjaga mereka, lalu sorenya ketemu Youran. Aku jarang punya dua hari libur, kemarin sudah terpakai satu hari. Kalau hari ini tidak ketemu, besok aku harus pergi. Jadi terpaksa, aku bilang padanya untuk ketemu di sini."
"Oh begitu ceritanya." Joe Shaojing berdiri, "Sayang, aku baru terima telepon darurat. Ada urusan harus segera pergi..."
Ai Ke'er hampir menangis bahagia mendengar kabar ini. Akhirnya dia mau pergi.
"Sayang sekali, tadinya ingin ngobrol lebih lama." Joe Shaojing mengaitkan bibirnya, berkata dengan penuh penyesalan, "Lain kali saja. Kalian lanjutkan dulu."
"Selamat tinggal Paman Qiao!"
"Selamat tinggal Paman Qiao!"
Nyaris hilang nyawa Ai Ke'er ketakutan. Hampir saja, hampir saja Joe Shaojing mendengar sesuatu yang tidak seharusnya.
Kalau bukan karena telepon darurat itu, mungkin sudah ketahuan.
Melihat Joe Shaojing benar-benar telah keluar dari restoran tanpa menoleh, Sheng Youran memegangi dadanya, "Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kalian bisa bersama Joe Shaojing?"
Ai Ke'er bingung harus mulai dari mana, terutama saat melihat dua bakpao kecil itu.
"Tidak tahu bagaimana perasaan Sheng Youran jika mengetahui bahwa mereka tidak hanya bersama Joe Shaojing, tapi juga baru saja bersama Mu Yibei."
Sheng Youran mengambil minuman Sanbao di sampingnya, meneguknya untuk menenangkan diri, lalu menatap Erbao yang tampak bersalah. "Kamu jelaskan. Tadi di lapangan pacuan kuda bertemu siapa?"
Lapangan pacuan kuda. Begitu mendengar Joe Shaojing menyebut tempat itu, dia langsung merasa tidak enak.
Meski kejadiannya tidak sampai bahaya, hatinya masih belum tenang sampai sekarang.
"Paman yang lain..."
Ai Ke'er, "Youran..."
"Marganya Mu, ya?"
Erbao mengangguk.
Sanbao yang polos membuka mata lebar-lebar memandang Sheng Youran. "Ibu, Ibu, Ibu juga kenal Paman Yibei? Benarkah? Kalian teman?"
Tangan mungilnya yang gemuk menggenggam lengan ibu dengan semangat, tapi kemudian melihat raut wajah ibunya agak berubah.
"Bukan."
Ai Ke'er tertegun memandangnya. "Kamu tahu? Lalu kamu..."
Apakah dia baru saja bertemu Mu Yibei?
*
Joe Shaojing keluar dari vila, masuk ke mobil.
Setelah berpikir sebentar, dia memanggil staf. "Biaya beberapa orang di sana, catat di tagihan saya."
Manajer vila yang sudah bertemu Sheng Youran tadi langsung membungkuk hormat. "Biaya nona itu sudah ditanggung oleh Tuan Mu."
Joe Shaojing menyeringai sinis. "Oh iya, kalau begitu catat semua di tagihannya saja."
Dia menutup pintu mobil kembali, sorot matanya menyipit perlahan.
“Kaki panjang yang malas bersilang di dalam mobil, tidak tahu sedang memikirkan apa, tidak segera menyuruh supir untuk pergi.
Beberapa saat kemudian, ia mengulangi kata-kata yang baru didengar dengan gumaman penuh arti, “Ibu, Mi? Main permainan pura-pura tidak kenal ibu?”
Untung pendengarannya tajam, dan aktingnya lebih hebat.
Joe Shaojing memutar-mutar ponsel di tangannya yang jenjang.
Tidak tahu bagaimana reaksi Mu Yibeu jika mendengar ucapan tadi.
Baru saja ia menerima telepon dari tim yang mengawasi Ye Yunting di luar negeri - Ye Yunting akan pulang ke tanah air secara mendadak.
Jadi, sebenarnya apa hubungan kedua anak ini?
Jarinya hampir menekan nomor Mu Yibeu.
Tapi setelah memandangi namanya sejenak, dialihkannya ke nomor lain, “Halo, tolong selidiki sesuatu untukku. Nanti akan kuberi alamat, investigasi secara diam-diam tanpa menggugah siapapun atau tetangga sekitar - kapan kedua anak yang tinggal di sini lahir?”
Reaksi pertama Joe Shaojing: Apa Sheng Youran sudah menikah dan punya anak?
Tapi tidak mungkin, kalau sudah menikah pasti sudah diumumkan.
Apalagi, Erbao sepertinya tidak punya ayah.
Ia tidak berani memastikan hubungan kedua anak ini dengan Ye Yunting.
Dari pengamatannya, meski masih kecil, wajah mereka tidak mirip Ye Yunting.
Justru... ada sedikit kemiripan dengan Mu Yibeu.
“Nie Jinshen, ini aku.” Tangannya kembali menekan nomor, “Tanya sesuatu - dulu siapa yang memeriksa Sheng Youran saat keguguran?”
“Ada masalah?”
“Aku ingin menyelidiki.”
“Aku bisa menyelidikinya, tapi sudah enam tahun, banyak pergantian personel, database juga sudah diperbarui, tidak yakin masih bisa menemukan detailnya.”
“Tidak, tidak perlu detail. Selidiki diam-diam, apakah dia benar-benar mengalami keguguran atau tidak.”
Nie Jinshen terdiam sejenak, “Sebenarnya apa yang terjadi?”
“Tentu saja meragukan rumah sakitmu, apakah kemampuan dokter yang bermasalah, atau tingkat peralatannya.” Joe Shaojing mengulum rokok, “Jika hal seperti ini saja bisa salah...”
“Akan segera kusuruh orang menyelidikinya.” Nie Jinshen tidak bertanya lebih lanjut, “Tapi, dulu dia keluar rumah sakit terlalu cepat, tidak ada pemeriksaan lanjutan untuk melihat perlu pembersihan rahim atau tidak. Karena alasan tertentu, dia bersikeras keluar lalu kami biarkan pergi.”
“Selidiki dulu diam-diam, bicara lagi setelah aku kembali. Masalah ini sementara tidak perlu diberitahu Yibei.”
“Baik.” Tanpa perlu banyak kata, Nie Jinshen sudah mengerti.
Joe Shaojing menutup telepon.
Masalah ini agak serius, sebelum diselidiki tuntas, sementara jangan dibicarakan dulu.
Lagipula anak-anak masih terlalu kecil, perasaannya mungkin hanya subjektif, seharusnya mempercayai hasil pemeriksaan daripada mengira anak mirip seseorang lalu menganggap itu anaknya.
Mengenai Sheng Youran, dari reaksinya sudah jelas, tidak akan menyerah sebelum melihat bukti konkret.
Joe Shaojing mulai mengingat-ingat setiap kejadian setelah bertemu Erbao.
Saat pertama kali Ai Ke'er melihat Erbao, sepertinya tidak ada reaksi khusus.
Kemarin, ketika melihatku muncul di depan pintu rumah Erbao, reaksinya sangat berlebihan.
Sepanjang hari kemarin kondisinya gelisah.
Tidak, masih ada!
Saat itu setelah meninggalkan Kangcheng, dia sengaja mengambil proyek dari perusahaan mereka dan datang sendiri.
"Melihatnya bermain ponsel di pinggir jalan, saat merebut ponsel itu, ekspresinya tampak terlalu terkejut."
"Foto di ponselnya saat itu adalah Er Bao."
"Joe Shaojing memikirkan semua ini, lalu mematikan rokoknya."
"Dia justru merasa lega di dalam hati, untungnya Ai Ke'er tidak terlibat dalam masalah ini."
"Sekarang tidak ada yang tahu reaksi seperti apa yang akan ditunjukkan Mu Yibei setelah mengetahuinya, yang terbaik adalah dia bisa menjauh dari masalah ini."
"Halo, bantu saya hubungi perusahaan 《Ghostly Winds and Clouds》. Tambahkan investasi 10 juta untuk liga kali ini... Ya, kau tidak salah dengar, 10 juta. Ada masalah dengan 10 juta? Kau yang bayar? Selain itu, majukan tanggal liga, semampu mereka, ke tanggal paling awal, sebaiknya dalam tiga hari. Ya, baiklah."
"Setelah semuanya selesai, barulah dia menyuruh sopir menjalankan mobil."
*
"Mendengar perkembangan terbaru, detak jantung Sheng Youran masih belum bisa tenang."
"Bermain game saja bisa menimbulkan masalah sebesar ini."
"Ibu..." sorot mata Er Bao yang bingung dan bersalah, "Aku tidak tahu Ibu kenal dengan Paman ini. Aku tahu banyak orang jahat di luar, tapi... Ibu bisa tidak marah?"
"Ini pertama kalinya dia melihat ekspresi seperti itu pada ibunya."
"Seperti marah, tapi juga tidak sepenuhnya marah."
"Seperti mengalami trauma."
"Ayo kita pulang dulu." Sheng Youran berdiri.
Pulang ke rumah, mempersilakan dua anak pulang beristirahat, kemudian ia mengantar Ai Ke'er naik taksi, baru di perjalanan mendengar versi tambahan dari Ai Ke'er.
"Aku benar-benar kehabisan akal, untungnya hal ini tidak terbongkar." Ai Ke'er berkata dengan putus asa, "Sebenarnya hari ini aku memang tidak ingin pergi bersamanya, salahkan aku yang tidur terlalu nyenyak pagi tadi. Saat bangun, Joe Shaojing sudah membawa Erbao jalan-jalan. Sekarang bisa dibilang selamat dalam bahaya. Menurutku, satu-satunya cara sekarang adalah meminimalisir kontak Erbao dengan Joe Shaojing. Dia itu biang keladi."
Sheng Youran menyimpan kedua tangannya di saku baju, seolah telah merenung sangat lama.
Sepanjang perjalanan pulang dari vila, ia terus terdiam, tidak tahu sedang memikirkan apa.
"Ke'er." Suaranya yang terdengar bimbang akhirnya pecah setelah lama, "Apakah aku terlalu egois?"
"Hmm?"
"Aku tahu tindakanku ini sangat egois, tapi... apakah ini benar-benar salah? Aku terlalu khawatir keluarga Mu akan merebut anak-anak. Sejak awal sudah khawatir. Taruhan ini, tidak pernah berani aku ambil."
Ai Ke'er diam.
"Sekarang aku juga tidak tahu bagaimana pikiran mereka. Dua anak ini sangat cerdas, matang sebelum waktunya. Baru saja kudengar ekspresi mereka saat menyebut Mu Yibei... Tidak berani kubayangkan jika mereka tahu itu adalah..."
"Youran." Ai Ke'er menghentikan langkah, memegang lengannya, "Sebelum hari ini, aku memang pernah memikirkan pertanyaan naif: seandainya dulu kalian tidak bercerai. Kulihat dia memperlakukan Erbao dan Sanbao cukup baik, tapi... hari ini aku tidak sengaja mengetahui, sepertinya dia sudah punya pacar."
Sheng Youran tertegun sejenak, "Tidak aneh."
"Pokoknya, jangan kamu maki mereka. Mereka sudah sangat baik-baik, hal ini tidak ada yang menyangka. Kebetulan seperti ini, benar-benar tidak tahu apakah ini takdir."
*
Setelah mengantar Ai Ke'er pergi, Sheng Youran tidak lagi membicarakan kedua paman itu kepada mereka.
Semuanya tetap seperti biasa, tapi Erbao bersikap baik-baik tidak main game.
"Kakak." Saat Mama sedang masak, Sanbao membawa poster game ke meja kakak yang sedang mengerjakan PR, "Lihat ini."
Itu adalah iklan liga game.
Mata Erbao langsung membelalak.
"Hadiah pertama, 5 juta. Apakah itu uang yang sangat banyak?" Sanbao berkedip, tidak punya konsep jelas tentang 5 juta, menghitung dengan jari-jari pun tidak jelas.
Erbao jelas-jelas sedang goyah.
"Kalau ada uang segitu, apakah kita bisa menyelidiki si jahat itu? Kakak, bukannya katanya orang yang direkomendasikan Paman Qiao itu harganya mahal?"
