Bab 278 Masih mengira kau sudah sangat kejam padanya
Raut wajah Sheng Youran langsung memucat pucat, menggigit bibir tak bisa mengucap sepatah kata.
Siapa sebenarnya grup ini, apa tujuannya, dia sama sekali tidak tahu.
Tapi sejak awal langsung menargetkan Baby, apakah ini menjatuhkan Mu Yibei?
Apakah ini akibat verifikasi DNA itu?
Dia tak berani merenung lebih dalam, tapi bertekad takkan memberitahu lokasi Baby.
Yang ditakutkan meski dia diam, mereka tetap bisa menemukan.
Tidak pernah sebelumnya dia sebegitu berharap Mu Yibei tahu tentang kedua anak ini.
Sepertinya dia belum tahu, dirinya sendiri sudah melihat hasil verifikasi DNA.
Kalau begini, Erbao Sanbao jadi tidak ada yang melindungi?
"Benar-benar tutup mulut." Topi baseball sama sekali tidak heran dengan reaksinya, tetap jongkok di depannya, menelepon, "Lao Da, perempuan ini tidak mau bicara. Lebih baik kita cari sendiri, mungkin bisa menemukan sebelum Mu Yibei. Kalau tidak ketemu, lihat apakah Mu Yibei mau menukar. Kalau tidak mau, bagaimana kalau kita kirim perempuan ini untuk uji coba."
Tidak tahu apa yang dikatakan di telepon, alis topi baseball berkerut.
"Oke, Lao Da."
Setelah mematikan telepon, pria bertopi baseball mengamat-amatinya sambil tertawa menyeringai dingin, "Memang benar pepatah wanita pembawa bencana tingkat dewi. Daripada diam tenang di sana, kau malah mencari jalan buntu sendiri."
Sheng Youran tak mengerti, "Kalian ini siapa sebenarnya?"
Pria bertopi baseball itu tak menghiraukannya dan menjauh beberapa langkah.
"Apa maksud Lao Da?" Tanya pria berambut pendek di sampingnya yang memperhatikan raut wajahnya yang muram, mendekat dan berbisik, "Ye Yunting sudah lama menyembunyikan anak perempuan ini. Bukankah penemuan kita ini kabar baik?"
"Menyinggung Ye Yunting juga belum tentu baik," kata pria bertopi baseball dengan kesal, "Lao Da masih ragu-ragu. Ye Yunting sudah tahu soal ini."
"Tapi anak Mu Yibei ini bernilai tinggi..."
"Bagi kita iya. Tapi Ye Yunting... Hmph, apa dia kekurangan uang?"
"Sial! Jadi ini seperti barang berbahaya yang sulit diatasi. Sekarang perempuan ini ada di sini. Jika kita serahkan, Ye Yunting mungkin akan membunuh kita karena dia. Jika tidak, kita juga bisa mati..."
Pria bertopi baseball menyalakan sebatang rokok dan menghirup dalam-dalam.
Kabar tak terduga yang awalnya dianggap keberuntungan, ternyata berubah seperti ini.
Posisi Ye Yunting di daerah ini sangat kuat. Jika negosiasi gagal, menyentuh wanita yang ingin dilindunginya benar-benar bukan perkara mudah.
"Menurutku, ada cara lain."
Pria bertopi baseball menoleh, "Katakan."
Pria berambut pendek itu menyeringai dingin, "Perempuan itu bilang kita penculik? Kenapa kita tak bertindak seperti penculik beneran? Ambil uang tebusan dan kabur, itu jalan terbaik."
*
"Lokasi acara, Sanbao melihat ke sekeliling, di pipi kecil yang bulat muncul sedikit panik."
Dia menggenggam erat tangan Ai Ke'er, "Ibu... Kenapa ibu belum datang? Ibu baptis, mana ibu?"
Ai Ke'er terus menerus menunduk melihat ponsel, hatinya juga gelisah, tapi dalam hal mencari orang, dia sama sekali tak bisa membantu. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah merawat dua anak ini.
"Ibumu ada keadaan darurat, jangan buru-buru. Kalau tidak bisa datang, kita rekam penampilan kakak saat menerima penghargaan untuk ditunjukkan padanya, ya?"
Orbit mata Sanbao mulai basah, dengan suara gemetar berkata, "Ibu pasti datang... Ibu pasti datang lihat kakak dapat penghargaan... Sebanyak apapun pekerjaan, ibu pasti datang... Hu hu hu, aku mau telepon ibu."
Ai Ke'er berhenti sejenak, "Sudah aku telepon, ponsel ibumu tidak bisa dihubungi. Mungkin baterainya habis..."
"Apa ibu akan bertemu orang jahat?" Sanbao menggenggam tangan Ai Ke'er sangat kencang, belum pernah selama ini dia tidak bertemu ibu.
"Tentu tidak. Sebenarnya tadi dia sempat meneleponku, kemarin dia pulang dadakan karena ada banyak pekerjaan. Pagi ini terburu-buru naik pesawat kesini, mungkin pesawatnya delay atau masih dalam penerbangan. Di pesawat kan tidak boleh nyalakan ponsel ya?"
Sanbao mengangguk setengah mengerti, setelah berpikir sebentar berkata memelas, "Aku ingin bertemu kakak."
"Sekarang selama dia tidak mencari Sheng Youran, bahkan bintang di langit pun ingin dia petikkan."
Ai Ke'er segera membawa Sanbao ke belakang panggung. Melihat situasi di belakang panggung tetap normal, dia segera menelepon Qiao Shaojing, "Aku hampir tidak bisa bertahan, bagaimana ini? Sudah banyak alasan yang kuberikan, tapi Sanbao masih berlinang air mata. Sejujurnya, aku tidak tahu apakah Sanbao percaya padaku, apalagi Erbao."
"Ada petunjuk, tahan dulu." Hanya itu yang dikatakan Qiao Shaojing.
Untuk sementara mereka belum berani memberitahu Ai Ke'er tentang masalah penculik meminta uang.
Masalah uang sepele, yang mengkhawatirkan adalah keadaan Sheng Youran. Yang paling membuat pusing adalah apakah ini benar-benar penculik atau bukan.
"Bagaimana kalau... kamu minta Mu Yibei datang ke sini?" Ai Ke'er menggigit bibirnya, "Mungkin bisa membantu."
Dia teringat ekspresi kedua bocah itu saat bertemu Mu Yibei.
Setelah mengetahui kebenaran, sepertinya Mu Yibei belum datang sama sekali.
Ai Ke'er tidak tahu rencana Mu Yibei, tapi karena dia masih mencari Sheng Youran, seharusnya dia juga peduli dengan perasaan kedua anak ini.
Jika ada perkembangan baru, di sini dia bisa segera mengetahuinya.
Namun ketika permintaan ini diajukan, Qiao Shaojing justru terdiam.
Dia melirik pria dengan raut wajah mengerikan itu, dalam hati berpikir lebih baik dia sendiri yang pergi menenangkan daripada mengirim orang itu.
Tapi...
"Akan kucoba, kalau bisa datang ya datang."
Qiao Shaojing menutup telepon, melangkah mendekat, "Apa kamu tidak sebaiknya mempertimbangkan untuk tidak mengawasi terlalu ketat. Jika ada perkembangan, toh mereka akan menghubungimu, benar? Selain Sheng Youran, ada juga dua anaknya yang memanggil ibu... Ya, itu juga anakmu."
Mu Yibei wajahnya dingin seperti besi, sorot mata bagai kolam es menatapnya, "Sibuk."
"Kenapa, tidak menginginkan anak-anak itu?" Qiao Shaojing sedikit tidak memahami, "Bukan maksudku, seandainya terjadi sesuatu, Sheng Youran pasti berharap Anda bisa memperlakukan kedua anak itu dengan baik..."
"Kau berani mengulanginya lagi!"
Qiao Shaojing menaikkan alis, jarang mendengarnya mengucapkan kata-kata kotor.
Ucapannya sudah sangat tersirat, hanya menyebut kemungkinan, belum lagi mengatakan kemungkinan itu adalah sesuatu yang buruk menimpanya, ini pun tak boleh diucapkan?
"Apa keberadaanmu di sini bisa segera membawa Sheng Youran pulang?" Qiao Shaojing tidak segan-segan berkata, "Kukira kau sudah sangat kejam padanya, sikap tak berperasaanmu sekarang, apakah karena takut tak bisa berpura-pura di depan kedua anak itu?"
Mu Yibei terdiam, kepalan tangan mengeras.
Saat ini tak ada sedikit pun kecerdikan dalam dirinya untuk menghadapi anak-anak.
"Pergi!!" Qiao Shaojing mendesak, "Alat komunikasi ibumu ada di tanganmu, masih khawatir kabar tidak update? Di mana pun sama saja menunggu. Bagaimana jika ada masalah di sana juga, tak terpikir olehmu? Jangan salahkan perkataan sialku."
Lama kemudian, Mu Yibei berdiri, meraih setelan jasnya dan pergi.
Qiao Shaojing menghela napas lega, segera mengirim SMS, memberitahu bahwa Mu Yibei sudah berangkat.
Entah di mata mereka, ini adalah paman atau ayah.
Mu Yibei menggenggam kemudi erat-erat, mobil melaju kencang di jalan setapak.
Belum sampai ke lokasi acara, dia menerima kabar dari anak buah, "Tuan Mu, alamat sudah ditemukan."
"Kirimkan." Mu Yibei segera mengubah arah kabin.
