Bab 312 Makan Siang Eksklusif, Makan Bersama
"Kopimu, ini rencana seri rapat dan pertemuan hari ini, dan... kamu ada acara makan malam nanti?"
Sheng Youran meletakkan kopi sambil mempersiapkan data sesuai instruksi sekretaris, namun harus menjelaskan poin penting sebelum menyerahkannya.
Tadi dia ceroboh memecahkan cawan anggur, bahkan harus membuat kopi dua kali, sehingga terlambat masuk dan baru sekarang sempat melihat sendiri.
Bekerja kasar di sini justru memungkinkannya memantau aktivitas hariannya setiap jam.
Melihat waktu acara makan itu, pikirannya langsung tertuju pada jam pulang TK Erbao dan Sanbao.
Saat mengangkat pandangan setelah menyelesaikan tugas, dia mendapati sorot mata Mu Yibei yang suram tertuju padanya.
"...Untukmu." Dia sadar telah melebihi kewenangan sebagai pekerja kasar yang seharusnya tidak banyak komentar.
Apakah dia ada acara makan malam, bahkan sekretarisnya tidak berhak menanyakan.
"Baik." Mu Yibeu menerimanya, meletakkan sembarangan di atas meja, wajahnya tidak menunjukkan keberatan atas sikapnya yang melebihi batas.
Namun setelah berhenti sejenak, dia meneguk kopinya, tiba-tiba berkata, "Beritahu Sekretaris Ding, batalkan janji ini untukku."
"Baik." Sheng Youran segera menyetujui, "Jika tidak ada hal lain, saya akan keluar dulu untuk bekerja."
Dia masih banyak pekerjaan serah terima yang harus diselesaikan, juga perlu mengenal prosedur kerja di sini, tidak punya waktu untuk membuang-buang waktu di sini.
Mu Yibeu belum selesai meneguk kopinya, melihatnya sudah buru-buru pergi.
Dia meletakkan cawan anggur, setelah melihatnya menutup pintu kantor, terdiam sejenak lalu menelepon sekretaris.
"Tuan Mu."
"Urusan Sheng Youran, kurangi jadwal kerjanya."
"Siap! Tuan Mu!" Sekretaris langsung tegang.
"Jangan terlalu sedikit juga, buat dia tidak terlalu bosan, tapi juga tidak terlalu sibuk."
"Saya paham Tuan Mu, akan saya atur dengan baik."
"Baik." Setelah memberi perintah, Mu Yibeu baru meletakkan telepon.
Dia duduk di kursi kerja hitamnya, menangani sebagian pekerjaan.
Setelah berpikir, membuka email CC, melihat formulir data yang baru saja diisi Sheng Youran.
Kolom status pernikahan tertulis 'bercerai'.
Dengan sikap angkuh memegang cawan kopi, dia menyeringai dingin melihat dua kata itu.
*
Sepanjang pagi, Sheng Youran mengira akan sibuk sampai terbang, tapi setelah keluar dari kantornya, Sekretaris Ding menyesuaikan dan merinci ulang jadwal kerjanya, ternyata pekerjaannya tidak terlalu banyak.
“Sekretaris Sheng, sudah waktunya istirahat siang.”
Sheng Youran merapikan dokumen, mengangkat kepala, lalu tersenyum pada Sekretaris Ding yang menyapanya, "Baik. Kalau makan siang Tuan Mu?"
"Makanan Tuan Mu selalu diatur oleh Asisten Han. Kita tidak perlu mengurus." Sekretaris Ding tersenyum, ingin mengajaknya makan siang bersama.
Berdasarkan pengalaman, sepertinya dia memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Mu.
Mungkin semacam sepupu perempuan, makanya bisa langsung ditempatkan di posisi penting ini.
Pekerjaan ini terlihat tidak membutuhkan keahlian teknis tinggi, tapi kuncinya adalah menyeduh kopi - hal yang menyangkut keselamatan hidup Mu Yibei.
Apalagi, mengetahui semua jadwal kerjanya juga termasuk pekerjaan dengan tingkat kerahasiaan tinggi.
Hanya orang yang sudah dikenal bertahun-tahun atau keluarga sejati yang bisa dipercaya memegang posisi ini.
Beberapa tahun terakhir, cukup banyak saudara keluarga Mu yang langsung ditempatkan di sini.
Bukan berarti dia tidak memikirkan kemungkinan lain, tapi sejak bekerja di sini, belum pernah melihat Tuan Mu terlibat hubungan ambigu dengan lawan jenis di lingkungan kerja.
Yang ada hanya orang-orang yang mencoba mendekati, tapi tidak digubris oleh Tuan Mu.
Diam-diam dia sudah menganggap Tuan Mu sebagai pria yang tidak membutuhkan perempuan.
"Baiklah." Sheng Youran berdiri, dengan mood yang cukup baik bersiap makan siang bersama Sekretaris Ding.
Karena urusan makan Mu Yibei sudah diatur Han Qi, dia tidak perlu repot.
Dia sendiri pernah bilang, di sini tidak ada yang akan menganggapnya sebagai Nyonya Mu.
Sebenarnya memang tidak ada yang menyangka dia punya hubungan apa pun dengan Mu Yibei.
Bagaimanapun, siapa yang akan menempatkan istrinya sebagai pelayan kantor yang terus dibawa-bawa setiap hari.
“Nona Sheng.” Han Qi bersikap angkuh sambil membawa kotak makan, tersenyum manis, “Ini makan siang hari ini.”
Kotak makan lima tingkat diletakkan di meja Sheng Youran.
Belum sempat dia pergi, sudah berhenti berdiri, “Banyak sekali...”
Sekretaris Ding bertanya penasaran, “Asisten Han, ini terlihat lebih banyak dari biasanya, apakah nafsu makan Tuan Mu akhir-akhir ini sangat baik?”
Han Qi hanya tersenyum misterius, “Mungkin saja, nafsu makan Tuan Mu memang sangat baik belakangan ini. Nona Sheng, apakah Anda ingin keluar?”
“Saya berencana makan bersama Sekretaris Ding.”
Han Qi langsung berkata, “Dia tidak punya waktu untuk makan denganmu, antarkan ini dulu ke dalam. Sekretaris Ding, ada urusan siang hari yang perlu kau kerjakan...”
Sheng Youran memandang kotak makan super besar di mejanya, terdiam lama.
Akhirnya diangkatnya, berjalan menuju kantor Mu Yibei.
Benar-benar berat.
Menurut pengetahuannya tentang pria ini, mustahil dia bisa menghabiskan sebanyak ini.
Hanya saja, kebiasaan hidup mewah sang kakak sulung ini sudah mendarah daging, meski tidak habis tetap menyediakan banyak pilihan.
Setelah mengetuk pintu, dia masuk ke kantor.
Tahu bahwa dia tidak akan makan di meja kerja, maka meletakkan kotak makan di meja samping, “Makan siangmu sudah datang, perlu kubuka?”
“Hmm.” Mu Yibei menjawab singkat, sorot matanya melirik ke arah sana.
"Sheng Youran berkata demikian juga karena sedikit penasaran, ingin melihat berapa banyak yang dikirim Han Qi."
Dia membuka kotak makan, mengeluarkan piring satu per satu dari dalamnya, lalu menatanya di atas meja kopi.
Hidangan yang begitu banyak, ada juga sup, sungguh sangat lengkap.
Perut Sheng Youran keroncongan sekali, dia juga sangat lapar, dan aroma hidangan ini benar-benar sedap.
Dia menahan diri, setelah menata semua hidangan, membuka lapisan terakhir kotak makan.
Tiba-tiba, tertegun.
Di dalamnya terdapat dua porsi nasi dan dua pasang sumpit.
Apa maksud Han Qi ini?
Dia tidak akan bodoh mengira ini karena Mu Yibei sendiri ingin makan dua porsi.
Han Qi ini, sebelum melakukan hal seperti ini, apakah dia sudah bertanya pada atasannya?
"Apa yang kau tunggu." Mu Yibei tiba-tiba sudah meninggalkan meja kerjanya dan berdiri di belakangnya.
Melirik hidangan di meja, malas-malas berjalan ke sana dan duduk, mengangkat pandangan menatap keraguan di matanya, "Kemari, duduk."
Sheng Youran diam saja, membawa dua porsi nasi dan dua pasang sumpit, lalu duduk di sampingnya.
Masih ragu-ragu ketika melihat Mu Yibei mengambil sumpit.
Sungguh dibuat bingung oleh ejekan dinginnya yang terus-menerus, hingga dirinya tak tahu apakah pantas makan siang bersama.
"Ini, untukku?"
Tangan Mu Yibei yang sedang memegang sumpit tiba-tiba kaku, menoleh padanya dan berkata dengan nada yang tidak jelas, "Kenapa, kau ingin memakai sumpitku?"
“……”
Dia hanya terkejut, ternyata makan siang eksklusif ini juga ada jatah untuknya.
"Bukankah dia di sini hanya untuk melakukan pekerjaan kasar..."
Lapar sekali, dia pun tidak segan-segan lagi.
Tangan belum sempat mengambil sumpit, Mu Yibei tiba-tiba mengulurkan sumpit miliknya sendiri, dengan senyum samar yang tak jelas, "Sepasang sumpit, tak perlu ditatap penuh hasrat begitu lama."
