BAB 340 Perbuatan Diri Sendiri Tak Bisa Dihindari
Su An'an menundukkan pandangan, gejolak emosi yang tak terbendung terus bergolak di hatinya.
Dia tidak rela, tapi terpaksa mengakui.
Seandainya Sheng Youran tidak ada, mungkin Mu Yibei memang pria berhati dingin semacam ini.
Tak ada posisi di hatinya, toh tak ada orang lain yang bisa mendapat tempat di sana.
Tapi, tiba-tiba muncul seorang Sheng Youran.
Membuatnya tahu ternyata Mu Yibei bukan tak punya hati, hanya saja cintanya diberikan pada orang lain.
Sementara perasaannya sendiri tak hanya dianggap remeh, bahkan di matanya hanyalah sebuah hambatan.
Tubuh Su An'an sedikit bergetar, saat mengangkat pandangan, dilihatnya Sheng Youran telah berdiri di depan mejanya.
"Aku mau tanya sesuatu padanya, tak ada yang tidak boleh kau dengar." Mu Yibei menatap Sheng Youran, berusaha menangkap reaksi di wajahnya.
Jika cemburu... itu wajar.
Meski tahu di hatinya ada dirinya, tapi reaksi cemburu tetap ingin dilihatnya.
Masalah Feng Zhiru sebelumnya membuatnya kesal, terutama saat Sheng Youran dengan tenang menyebut Feng Zhiru sebagai pacarnya.
"Tanya apa?" Sheng Youran menaikkan alis, "Hal-hal tidak penting dari dulu kala? Kalau begitu, aku tak mau dengar."
Alis Mu Yibei berkerut, "Maksudmu?"
"Seperti arti katanya." Dia menekan bibirnya, sorot mata tak senang melayang melewati dirinya, "Apa kau bangga dua perempuan membahasmu di sini? Aku tak punya minat itu."
“Su An'an mengepalkan tangannya, senyum tipis terlihat di wajahnya, \"Nona Sheng, Anda salah paham. Sebenarnya saya datang menemui Tuan Mu untuk urusan lain.\"”
“Tidak apa, selama dia mau menemui Anda, artinya dia ingin mendengar. Hanya saja saya tidak terlalu tertarik, silahkan lanjutkan pembicaraan kalian perlahan-lahan.”
Sheng Youran belum sempat bergerak, tangannya sudah ditarik kasar oleh lelaki itu.
Mu Yibei tanpa diketahui kapan sudah bangkit dari kursinya, menggenggam tangan perempuan itu.
Dia menoleh, melihat wajah keras kepala lelaki itu, lalu merasa tindakannya sendiri agak berlebihan.
Meski benar-benar tidak tertarik, tapi jika langsung pergi juga terkesan memaksanya.
“Baik, saya akan mendengarkan.”
Karena dia tahu Mu Yibei tidak mencintai Su An'an, hatinya merasa tenang.
Jika mereka ada hal yang perlu dibicarakan, dia juga tidak keberatan.
Hanya melihat kehadiran Su An'an sendiri yang membuatnya agak tidak nyaman.
“Nona Su, katakan saja apa keperluanmu. Jika menurutmu kehadiranku mengganggu...” dia melirik lelaki keras kepala itu, “maka anggap saja aku tidak ada di sini.”
Su An'an menahan amarah dalam hati, tetap tersenyum, “Tidak masalah, saya hanya... ingin meminjam uang dari Tuan Mu.”
“Pinjam uang?” Sheng Youran menatapnya dengan penuh keheranan.
Su An'an menjawab tenang, “Uang untuk menyelamatkan nyawa. Beberapa tahun terakhir, karier saya tidak lancar, uang yang ada habis untuk mengganti kerugian agency, atau... terbuang karena kebodohan saya sendiri. Sekarang saya keracunan, butuh biaya pengobatan mahal untuk bertahan hidup sambil menunggu hasil penelitian. Saya benar-benar tidak punya cara lain.”
Sheng Youran tidak berbicara, selalu merasa keracunan yang terjadi pada Su An'an terdengar sedikit sarkastik.
"Dan tanpa persetujuan Tuan Mu, Dokter Nie juga tidak akan bertindak." Suara Su An'an berat, "Nona Sheng, aku mohon maaf untuk kejadian masa lalu. Dulu aku terlalu naif, terlalu mencintainya sampai kehilangan akal, melakukan hal-hal buruk. Aku tahu ini tidak bisa diperbaiki sekarang, tapi... jika Tuan Mu bersedia membantu, aku berjanji tidak akan pernah muncul lagi di hadapannya."
Mu Yibei menyipitkan matanya, sorot dingin menusuk, "Kesempatanmu untuk muncul di hadapanku sudah habis kecuali hari ini. Jika tidak bisa meyakinkanku dalam 5 menit dengan alasan kuat mengapa aku harus menolongmu, kamu bisa segera pergi dari sini."
Jantung Su An'an terasa sakit luar biasa, rasa terkoyak yang hampir membuatnya gila.
"Nyawamu sudah kubayar lunas. Membiarkanmu pergi dari Shengyue dengan selamat dulu itu sudah kupersembahkan sebagai nyawa tambahan. Bukan karena kau menahan peluru untukku, lantas aku harus bertanggung jawab atas nyawamu seumur hidup. Tidak ada logika itu, kau pasti paham jika tidak bodoh."
Su An'an menggigit bibirnya.
"Jadi, kesempatan terakhir: Jelaskan mengapa keracunan, dan mengapa aku harus menolongmu." Suara lelaki itu dingin tanpa ampun, "Masih tersisa empat menit."
Su An'an terdiam sekitar satu menit, lalu mengangkat kepala, "Tidak ada alasan mutlak bagimu untuk menolongku. Maaf, seharusnya aku tidak datang. Aku akan cari cara sendiri, tidak akan mengganggu kalian lagi."
Saat berbalik, rahangnya terkunci kaku.
Ucapan yang semula hendak dilontarkan, akhirnya ditahan juga.
“Tunggu sebentar.” Sheng Youran tiba-tiba bersuara, “Kenapa kamu bisa keracunan? Racun apa yang menyerangmu?”
Su An'an menggerakkan bibirnya, akhirnya berkata, “Ini akibat ulahku sendiri. Lihat saja bagaimana keadaanku selama beberapa tahun terakhir.”
Dia tidak berlama-lama lagi, segera melangkah keluar dari kantor itu.
Begitu keluar, tangannya memegangi area jantung, wajahnya pucat bagai kertas.
Ruang kantor yang dihuni mereka berdua itu sudah tak bisa lagi dia tahan.
Mengapa keracunan...
Su An'an menutup matanya sejenak, tersenyum getir.
Dia mengabaikan semua pandangan, buru-buru masuk ke lift.
Racunnya sebenarnya masih ada obatnya, hanya saja dia tak mau meminta penawar pada orang itu.
Terhadap Mu Yibei, cintanya tulus. Daripada menyakitinya, lebih baik tak usah memohon pada orang itu.
Tapi sekarang semuanya telah berubah.
Dia hanya melihat dirinya meronta antara hidup dan mati, sementara mereka berdamai seperti sedia kala.
Tapi bagaimana mungkin lelaki yang nyaris dia tebus dengan nyawa ini bisa begitu mudah direbut orang lain?
Jika dia tak bisa mendapatkannya, orang lain juga tak boleh.
*
Sheng Youran menoleh ke Mu Yibei yang sedang termenung, “Apa maksudnya? Dulu dia begitu bersinar, kenapa sekarang jadi begini?”
Mu Yibei menganggukkan dagunya ke meja, “Lihat sendiri.”
Dengan penasaran dia membuka berkas itu, melihat banyak foto yang membuatnya terkesima.
Rupanya dalam dua tahun terakhir Su An'an sudah terjerumus sedemikian parah.
Pecandu narkoba...
Pantas saja dia sampai tak punya uang untuk berobat, sampai harus meminta pada Mu Yibei.
Awalnya, saat mendengar dia membutuhkan uang untuk menyelamatkan nyawa, muncul sedikit rasa iba di hatinya.
Meski membenci Su An'an, melihat kondisinya sekarang, tak ada lagi kebencian tersisa di hati.
Ini hanya masalah uang. Jika Mu Yibei bersedia memberikannya, dia tidak keberatan.
Fakta bahwa perempuan ini pernah menyelamatkan nyawa Mu Yibei tak bisa dihapus oleh siapapun.
Tapi bagi pecandu narkoba, memberi uang justru akan mempercepat ajalnya.
Pernyataan tentang keracunan pun belum tentu benar, mungkin hanya dalih untuk membeli narkoba.
"Jangan beri dia uang." Sheng Youran meletakkan foto.
"Hm." Mu Yibei mendekat, merangkulnya dari belakang. "Aku tak berniat memberi."
Matanya menyipit, mengingat perkataan Su An'an yang terpotong sebelum Sheng Youran masuk.
Alasan keracunan itu mungkin bukan seperti yang dijawabkannya pada Sheng Youran tadi.
