Bab 364 Sengaja? Hm?
Sheng Youran membersihkan tenggorokannya, raut wajahnya tidak jelas apakah canggung atau merasa bersalah.
"Terutama mendengar suara tawa Mu Yibei yang agak menyeramkan."
"Tidak terlalu ingat." Kepalanya menoleh ke samping, tidak melanjutkan perlawanan, berkata pelan, "Aku hanya minum satu gelas, tidak tahu kenapa bisa mabuk... Aku agak lapar, turun dulu ya?"
Kali ini tidak ada hambatan, dia melepaskan diri dari Mu Yibei, turun dari ranjang dan mengenakan pakaian, buru-buru ke kamar mandi.
Restoran outdoor resor juga terletak di posisi dengan pemandangan terbaik di tepi pantai.
Mu Yibei mengenakan kemeja putih kasual, kaki panjangnya yang tegap bersilang santai, sorot matanya malas menatap ke arah laut.
Di sampingnya ada secangkir kopi hitam, sesekali diminum satu dua teguk.
Sheng Youran diam-diam menghabiskan sarapannya, hati semakin gelisah dan bingung.
Diam-diam melirik Mu Yibei, alisnya berkerut, lalu menunduk lagi melanjutkan makan.
Benar-benar menyiksa...
Apa yang sebenarnya dia lakukan semalam.
Semakin dia diam, semakin dirinya merasa seperti telah melakukan hal yang tak termaafkan.
Hmm... Jika benar dia berbuat pada pria asing...
Dia punya alasan untuk marah, dan dirinya sendiri juga merasa tidak nyaman mengingatnya.
Akhirnya Sheng Youran benar-benar kehilangan selera untuk melanjutkan makan.
Tiba-tiba dia meletakkan pisau dan garpu, mengusap bibirnya.
Mu Yibei menaruh kopinya, memandang ke arahnya dan sisa sarapan yang masih banyak di piring.
Bibirnya melengkung, "Tidak enak? Suruh mereka ganti."
“Tidak, aku tidak punya nafsu makan. Bagaimana kalau kita bicara?”
Mu Yibeu tersenyum tipis, pandangannya kembali mengarah ke kejauhan, “Jika ingin membahas kemarin malam, tidak ada yang perlu dibicarakan.”
“Bagaimana dengan orang itu?” Sheng Youran menarik napas dalam-dalam, “Apa yang kau lakukan padanya? Mu Yibei, meskipun kemarin aku tidak sengaja minum berlebihan, ini kesalahanku. Kau tidak perlu menyulitkan orang lain...”
Sorot mata lelaki di seberang meja makan tiba-tiba mengerut, menatapnya dengan intens.
Dia mulai tidak mengerti apa yang dipikirkan perempuan ini. Masih belum memahami situasi, sudah mulai membela 'lelaki' itu dan memintanya untuk membiarkan?
Huh, urusan perselingkuhan, dia memang punya segudang alasan.
Andaikan kemarin malam benar-benar orang lain, entah apa yang akan dilakukannya.
“Mu Yibei...” Sheng Youran gugup memperhatikan raut wajahnya, sampai melihat kedinginan dan ejekan di wajahnya.
Mu Yibei menyeringai dingin, berbicara dengan tempo santai, “Inikah caramu membujuk? Kalau begitu harus kukatakan, dirimu hari ini bahkan kalah dengan versi mabukmu semalam. Setidaknya kemarin kau masih memelukku dan memanggil 'suami', memohon pengampunan... Hm, hari ini malah bicara sok resmi agar aku jangan menyulitkan orang lain.”
“Kapan aku memelukmu dan memanggil... suami...”
Suara “tak” bergema.
Mu Yibei mengeluarkan ponsel, menggesernya melintasi meja.
“Lihat sendiri.”
Sheng Youran menunduk, melihat layar yang menampilkan video.
Jarinya gemetar tak terkendali...
Tidak tahu rekaman memalukan apa yang akan terlihat saat diputar.
"Jangan-jangan aku benar-benar berselingkuh dengan pria lain, sampai direkam olehnya?"
Sheng Youran menatap tombol putar, akhirnya dengan tega menekannya.
"Suami, jangan, sudah cukup... Hiks..."
Begitu tombol dipencet, suara mesum langsung memenuhi ruangan.
Mukanya merah padam ketakutan, tangannya gemetaran mencoba mematikan suara.
Sialan...
Dia benar-benar merekamnya.
Sheng Youran melotot ke arahnya, setelah memastikan hanya mereka berdua di video, langsung menghapus rekaman itu.
"Menghapus tidak akan menghilangkan fakta yang sudah terjadi."
"Di sini sama sekali tidak ada orang lain." bantahnya.
Mu Yibei menyeringai dingin, duduk lebih tegak, ancaman dalam nada suaranya semakin mengeras, "Apa? Kamu benar-benar berharap berselingkuh dengan orang lain? Sheng Youran, kau memang berani!"
"Bukannya kau yang bilang..." Tiba-tiba ia menyadapi kejanggalan dalam ucapan itu, "Kau menipuku!"
Dengan santai ia memalingkan muka, mengalihkan pandangan.
Angin laut berhembus pelan mengusik rampendek pria itu.
"Mu Yibei kau tega menggunakan cara begini untuk membohongiku, keterlaluan!"
"Ini rekaman setelahnya." Suaranya datar dan dingin, "Bukan saat kau mabuk di bar itu."
Sheng Youran menggigit bibir, melotot ke arahnya, "Kujawab satu pertanyaan: Apakah aku benar-benar berselingkuh dengan orang lain? Katakan yang sebenarnya, atau aku tidak mau bicara lagi!"
"Meskipun tidak, tapi kau menyangka aku sebagai orang lain, masih merasa benar?"
“……”
Pertengkaran itu membuat satu pihak murka, sementara yang lain merah malu.
"Pelayan yang mengantar makanan hampir tidak tahan dengan rasa canggung, takut sekali dirinya mendengar sesuatu yang tidak seharusnya didengar dan akan mendapat masalah."
"Tapi setelah mendengar isi percakapannya, bergumam dalam hati betapa konyolnya pertengkaran ini..."
"Dari restoran ke villa, Sheng Youran tidak berjalan bersamanya."
"Di hati mulai dari tegang dan khawatir, kemudian lega, lalu kembali dicemooh dingin dengan wajah tegasnya."
"Seolah-olah dia benar-benar melakukan perselingkuhan."
"Dia merasa sangat tersakiti, melihatnya kembali ke villa, langsung berbalik arah dan duduk di pantai untuk waktu yang lama."
"Nona Sheng."
"Pengawal melihat jam, terpaksa memberikan peringatan."
"Nona Sheng, begini, apakah Anda mau pulang dulu..."
"Sheng Youran jongkok di tanah, mengangkat kepala, 'Dia yang menyuruhmu datang?'"
"Pengawal tersenyum kecut, 'Bukan.'"
"......" Dia memalingkan wajah, "Pergi!!"
"Tapi, waktu yang semula direncanakan Tuan Mu untuk melesat kembali adalah tiga jam lagi. Waktu tidak banyak, jika Anda tidak segera kembali, akan mengganggu jadwal."
"Jangan berisik, biarkan aku merenung."
"Pengawal mundur diam-diam beberapa langkah."
"Setelah berpikir panjang, melapor ke Tuan Mu, 'Tuan Mu, Nona Sheng setelah tahu bukan saya yang disuruh mengingatkannya, tidak mau mendengar saya lagi...'"
"Setelah puas termenung, Sheng Youran bangkit dari pasir pantai."
"Saat bersiap membersihkan pasir di tangannya, tangannya berhenti sejenak."
"Sudut mulutnya mengangkat senyum licik."
"Kecepatan kembali ke villa meningkat signifikan."
"Persis saat mau masuk villa, pintu tiba-tiba terbuka."
Mu Yibeu melihat dia kembali, langkahnya berhenti, raut wajahnya masih terlihat sedikit tegang.
"Kamu mau pergi?" Sheng Youran melihat gerakannya, lalu bertanya sambil menyembunyikan kedua tangannya di belakang punggung.
"Tidak." Dia mengembalikan ponselnya, lalu berbalik masuk kembali ke dalam villa.
Kukira dia tidak akan kembali kalau tidak ditenangkan.
Ekspresi Mu Yibeu terlihat keras, baru beberapa langkah berbalik, tiba-tiba sepasang lengan ramping melilit dari belakang.
Dia tertegun sejenak, tidak bergerak.
"Masih marah?" Suara manja yang disengaja terdengar dari belakang, "Kalau begitu, sampai kapan kamu mau marah?"
Pria yang sebenarnya tidak benar-benar marah ini merasa tenggorokannya mengering oleh pelukannya, nada bicaranya berubah, "Apa maumu?"
Sheng Youran menempelkan wajahnya di punggung lebar pria itu, sudut mulutnya tersungging senyum, tangannya yang meraih dari belakang menggosok-gosok dada pria itu, "Tidak ada. Anggap saja ini salahku, ya?"
"Sudah tahu salah?"
"Sudah! Tidak berani lagi!"
Mu Yibeu hendak berbalik memeluknya.
Tapi begitu menunduk, raut wajahnya langsung berubah.
Pasir di kedua tangan perempuan itu ternyata mengotori kemeja putihnya, bahkan sudah diusap-usapkan ke seluruh tubuhnya!
Dengan gigi gemeretak, dia menarik kedua tangan dari pinggangnya, menggenggam pergelangan tangannya, dan mendorongnya ke dinding, "Sengaja? Hm?"
