Bab 393: Ibu, aku pasti akan membuatmu ingat kembali
Raut wajah Yun Qiuyuan berubah, matanya melirik Mo Qing dan Sheng Youran.
Mo Qing tersenyum tipis pada mereka, “Adik Mu, apakah Nona Yun Luo menurutmu mirip dengan ibu kalian?”
Erbao diam seribu bahasa, matanya tak berkedip memandangi Sheng Youran.
Sebelumnya dia memang tahu ibu ada di sini, tapi bahkan sang adik pun awalnya tak yakin seratus persen bahwa ibu-ibu profesional yang ditemuinya adalah ibu mereka.
“Karena dia sendiri juga sudah bilang, masih ada sedikit perbedaan dengan Ibu.”
“Dan dia sama sekali tidak mengenal adik.”
“Jika Ibu bukan kehilangan ingatan, pasti sama sekali tidak mungkin tidak mengenal mereka.”
“Dia tidak hanya mirip dengan Ibu!” Sanbao menjawab dengan suara lantang kekanakan, sangat serius, “Dia adalah Ibu!”
Mu Yibei berdiri di samping, jelas sudah mendengar, tapi tidak berbicara.
Diamnya itu terasa penuh arti.
“Jika ini salah mengenali orang, seharusnya di saat seperti ini orang tua harus menghentikan anak-anak yang sembarangan memanggil orang.”
“Tapi jika bukan salah mengenali...”
“Bagaimana mungkin tidak salah? Tuan Yun baru saja memberitahu semua orang cara menemukan putri ini, dan sedikit tentang masa lalunya.”
“Sama sekali tidak disebutkan tentang pernikahannya dengan Mu Yibei.”
“Mu Yibei juga tidak berkomentar tentang hal ini.”
“Hm-hm.” Mo Qing hanya tersenyum tipis, seperti menenangkan anak kecil, “Kamu sangat menyukai Bibi Yun Luo, nanti biar dia yang mengajakmu jalan-jalan? Tidak, biar Ibumu yang mengajakmu jalan-jalan?”
Perkataan yang keluar dari mulut Mo Qing ini jelas merupakan penyangkalan.
Orang-orang yang hadir, selama mereka mengenali Mu Yibei, pasti tahu sedikit tentang urusannya.
“Ada yang bilang istrinya meninggal karena sakit, ada juga yang bilang istrinya hilang secara misterius karena kecelakaan.”
“Tapi apapun penyebabnya, yang pasti adalah urusan istrinya ini memberi dampak besar pada keluarga Mu. Dua anak masih sangat kecil, tapi Ibu sudah tidak ada di sisi mereka.”
“Jika bertemu dengan orang yang mirip, memang mungkin saja...”
Yun Wei memandang Sheng Youran dengan curiga.
Dia?
Tidak mungkin.
Setelah berpikir sejenak, diam-diam dia mengeluarkan ponsel dan mencari informasi tentang Nyonya Mu, tapi tidak menemukan foto.
Segera dia menghubungi kenalan untuk menyelidiki secepat mungkin, idealnya bisa mendapatkan foto Nyonya Mu.
"Paman, Paman kamu..." Sanbao mulai gelisah.
"Sudah." Sheng Youran jongkok sambil tersenyum, "Kalau begitu, aku ajak kalian berdua jalan-jalan ya?"
"Ya!" Sanbao menggenggam tangan ibu, "Ibu, aku lapar sekali, pengen makan banyak-banyak."
Beberapa orang yang sebelumnya melirik, melihat hasil ini meski penasaran tapi akhirnya mengurungkan niat.
Melihat Sheng Youran membawa dua anak menjauh sementara, Yun Qiu Yuan menghampiri dengan gelas sampanye, "Tuan Mu."
Setelah kerumunan bubar, suaranya direndahkan agar tak terdengar orang berhati busuk.
"Tua Yun, kehormatan bagi saya." Mu Yibei mengangkat gelasnya.
Menyadari Mu tidak membuka pembicaraan, Yun Qiu Yuan tersenyum masam, "Tak layak menerima pujian itu. Tentang kejadian tadi, saya sudah dengar dari Mo Qing. Tuan Mu menganggap Yun Luo adalah istri Anda yang hilang."
Tatapan Mu Yibei yang terpaku pada punggung Sheng Youran akhirnya ditarik, "Terlepas dari perbedaan persepsi kita, saya yikini Tua Yun sebenarnya tahu jawaban pasti status dirinya."
Ia dengan santai meneguk anggur merah, jari-jarinya yang panjang dengan lembut menggoyangkan cawan anggur merah.
"Sebelum Anda mengakui putri ini, pasti sudah menyelidikinya secara menyeluruh. Meski ada yang sengaja memberikan identitas palsu, tapi kalau Anda mau menyelidik, pasti bisa tahu siapa dia sebenarnya. Betul kan?"
Yun Qiuyuan diam seribu bahasa, sungguh tak menyangka Mu Yibei bisa secepat ini menginvestigasi.
Awalnya di Prancis ini, dia masih cukup yakin bisa melakukan trik kotor tanpa ketahuan orang.
Ternyata pengaruh Mu Yibei di Prancis juga tak bisa diremehkan.
"Apa dasar Tuan Mu mengatakan ini?"
"Intuisi." Mu Yibei menjawab datar, "Aku percaya instingku. Saat melihatnya, aku langsung tahu."
Yun Qiuyuan tertegun sejenak. Intuisi?
"Tapi aku memang menemukan kejanggalan. Meski Yun lao xiansheng tak bicara, masalah ini pasti akan ketahuan seiring waktu. Apalagi," sambil menyeringai dingin, Mu Yibei melanjutkan, "Verifikasi DNA adalah cara terbaik. Dia sudah dites DNA dengan putra-putriku, hasilnya pasti bisa membuktikan identitasnya."
"Kalau begitu, memang seharusnya aku tak menyembunyikan ini darimu."
Soal verifikasi DNA ini, Yun Qiuyuan juga sudah tahu dari Mo Qing.
Mereka sudah memperhitungkan hal ini, hanya saja tak menyangka Mu Yibei begitu yakin pada intuisinya.
Mana mungkin dia menggunakan verifikasi DNA untuk memastikan apakah ini istrinya.
Dia hanya ingin menggunakan verifikasi DNA untuk MEMBUKTIKAN kepada mereka bahwa perempuan ini memang sang istri.
“Kamu benar, saya sudah menyelidiki dan mengetahui identitasnya. Kalau tidak, bagaimana saya bisa yakin dia adalah putri saya.” Yun Qiuyuan berbicara perlahan, “Hanya karena beberapa alasan pribadi, saya harap dia tidak mengetahui identitasnya. Jika Tuan Mu bersedia menjanjikan hal ini pada saya, saya akan sangat berterima kasih. Tapi jika Tuan Mu tidak setuju...”
“Anda ingin... mengancam saya?” Mu Yibei tiba-tiba tertawa.
Di sisi lain aula.
Erbao dan Sanbao dibawa Sheng Youran berkeliling mencari makanan enak.
“Ternyata nama kalian Sheng Xingbao dan Sheng Lingxi ya.”
Sanbao sambil makan es krim berkata, “Iya, awalnya Ayah ingin mengubah nama kami menjadi Mu Xingbao saat mendaftarkan sekolah. Tapi karena Ibu menghilang, Ayah belum sempat mengubahnya.”
Sheng Youran terlihat termenung, seolah sedang memikirkan sesuatu.
“Ibu, di sana ada makanan enak lagi.” Sanbao yang merupakan anak kecil yang suka makan terus berlari kesana-kemari.
Setelah anak itu berlari mendahului, Sheng Youran menyadari ada anak lain yang diam-diam menatapnya.
“Sheng Lingxi, benar kan?” Katanya sambil tersenyum, “Kamu sedikit bicara, apakah memang karaktermu seperti ini?”
Erbao menatapnya, “Ibu, jenis amnesia seperti apa yang Ibu alami?”
“Hm?” Sheng Youran terlihat bingung.
"Ibu, jangan-jangan sampai sekarang kamu belum periksa ke dokter. Apa ini terkait saraf otak, efek hipnosis, atau ada alasan lain?" Erbao menatapnya serius, "Hanya dengan menemukan penyebabnya kita bisa mencari cara untuk memulihkan, kan?"
Anak ini, justru yang paling cepat menangkap inti masalah.
Sheng Youran tersenyum masam, mengusap kepala anak itu, "Aku sudah tanya dokter, tapi untuk sementara belum ada solusi. Ini... efek obat."
Mata Erbao tiba-tiba membelalak, Obat?
Ada yang memberi Ibu obat tertentu?
"Ini masih dugaan sementara dokter, belum bisa dipastikan. Sekarang benar-benar tidak ada metode, sama sekali tidak ada." Sheng Youran tersenyum getir, "Aku juga sangat ingin ingat. Tapi nanti kita cari solusi bersama, ya?"
Erbao mengatupkan bibir, "Ibu, aku pasti akan membuatmu ingat!"
