BAB 416 Mungkin sejak awal sudah berniat buruk
Tempat makan ditentukan oleh Mo Shi, lokasinya agak terpencil.
Sheng Youran awalnya ingin mengirim SMS ke Mu Yibei, tapi kemudian merasa tidak perlu.
Saat Mu Yibei mengantarnya ke perusahaan, sebenarnya dia tidak memberitahunya bahwa dirinya berencana berbicara dengan Ayah.
Jadi sebenarnya dia juga tidak tahu bahwa hari ini dia sudah pindah ke sini.
Terakhir kali melihat lelaki ini ada sedikit perhitungan, awalnya ingin memberinya kejutan.
Tapi pelayan mengatakan hari ini dia sibuk, tidak akan datang makan malam, jadi tidak disebutkan.
Mo Shi mengatakan waktu makan lebih awal, mungkin saat dia pulang Mu Yibei belum kembali.
Lokasinya adalah vila bergaya Tiongkok, restorannya sangat sepi dan unik.
Sheng Youran terkejut, terutama saat melihat lentera di luar, "Bagaimana bisa ada restoran bergaya Tiongkok seperti ini di sini?"
Mo Shi tersenyum, "Ini kamu tidak tahu kan, ada permintaan pasti ada pasokan. Generasi ayahku sebagian besar masih mempertahankan kebiasaan makan dalam negeri, apalagi setelah menetap di luar negeri, semakin rindu kampung halaman. Tapi karena sibuk sehari-hari, usia yang sudah lanjut juga sulit beradaptasi dengan penerbangan jarak jauh yang sering. Restoran ini dibuka oleh seorang paman setelah pensiun, setelah menyerahkan perusahaannya ke putranya. Kokinya didatangkan dari koki top dalam negeri, tapi karena sering tidak ada, jadi tidak selalu buka. Kebetulan hari ini koki pulang, kamu beruntung bisa mencicipi."
Sheng Youran tersenyum, sambil melirik ke sekeliling saat memasuki pintu restoran.
Melihat kolam di depan pintu masih banyak ikan koi.
Refleks dia bertanya, "Di sini menyajikan ikan? Ikan-ikannya dipupuk sendiri?"
Mo Shi terkejut, lalu tertawa, "Ikan di sini... bukan untuk dimakan, nanti jangan pesan ikan dari luar ya. Ikan-ikan itu adalah harta berharga sang paman, tidak ada yang berani berniat memakannya."
Membawa Sheng Youran masuk, di tempat duduk yang sudah dipesan, Mo Qing sudah duduk rapi.
Sheng Youran agak terkejut, setelah menyapa bertanya, "Yang lain belum datang?"
Mo Qing memegang cangkir teh, mendengar kata "yang lain", alisnya terangkat tanpa mencurigakan, pandangan beralih ke Mo Shi.
Mo Shi duduk dengan wajah tenang berkata, "Aku tanya dulu, mungkin mereka semua terlambat."
Dia pura-pura mengirim beberapa pesan, "Sial benar, hari ini semua sibuk. Ada yang urusan pekerjaan, ada yang penerbangan tertunda tidak bisa kembali. Sepertinya hari ini hanya kita bertiga yang makan bersama."
“Sheng Youran juga tidak terlalu memikirkannya, hanya mengangguk dan mulai melihat menu.
Di seberang Mo Shi, tatapan interogatif kakaknya hanya dihadapi dengan mengangkat bahu acuh tak acuh.
Dia juga tidak takut dia tahu, tujuan dirinya sendiri memang sejelas itu.
Bagaimanapun juga, hal semacam ini jika kakaknya tidak setuju, tak ada yang bisa memaksakan.
Tapi selama kakaknya punya niat ini, dia akan berusaha keras membuatnya mendapatkan perempuan ini.
*
Mu Yibei yang sudah berdiskusi dengan klien sejak pagi, langsung menyetir ke bandara.
Seorang gadis berpipi tembam berbaju putih polos sudah dijemput Nie Jinshen, lalu masuk mobil bersamanya.
"Tuan Mu." Hua Bao menyapa dengan sopan.
Nie Jinshen melihat pakaian tipis yang dikenakannya, "Kamu hanya pakai segini?"
Hua Bao terlihat polos, "Aku tidak kedinginan kok."
"Kamu dari Afrika? Pakai rok di cuaca begini?"
Ekspresi Hua Bao semakin rumit, menatap Nie Jinshen, "Aku memang dari Afrika Selatan?"
Nie Jinshen: "..."
Mu Yibei menyeringai sinis, dialog bodoh ala Nie Jinshen seperti ini memang langka.
Hua Bao memang baru saja kembali dari perjalanan ke Afrika, menjadi relawan dokter di sana beberapa waktu.
Meski masalah kali ini mungkin tak bisa diatasi Hua Bao, dia tetap sengaja memanggilnya dulu.
Tapi karena kondisi pasien di tempat Hua Bao yang cukup parah, jadi tertunda beberapa hari.
Raut wajah Nie Jinshen terlihat, "Bukannya katamu mau pulang ke negara asal dulu?"
“Aku sebelumnya memang merencanakan seperti itu.” Hua Bao menjelaskan, “Tapi kemarin Tuan Mu bilang ini darurat, jadi aku tidak pulang ke negara asal dan langsung datang ke sini.”
Cuaca London belakangan ini sudah mulai dingin. Nie Jinshen sejak melihatnya gemetar ketakutan saat keluar dari bandara tadi merasa ini tindakan gegabah.
Mendengar penjelasannya, ia melepas jaket yang dikenakannya, “Pakai ini. Aku akan menyuruh orang menyiapkan pakaian untukmu.”
“Hm.” Hua Bao juga tidak menolak, lalu menoleh ke Mu Yibei, “Tuan Mu, sebenarnya apa kondisi Youran? Apakah parah?”
“Tidak.” Mu Yibei menyilangkan kakinya, “Tidak terlalu darurat, tapi aku tidak ingin menunda lagi. Masalah kehilangan ingatan ini rumit, aku ingin cepat menemukan solusinya.”
Nie Jinshen mengangkat alisnya, “Bukannya Ye Mo bilang menemukan pangkas pembuatan obat terlarang yang mungkin ada hubungannya? Dia sedang berusaha mengurusnya akhir-akhir ini.”
“Aku tidak menanyakan progresnya. Dia akan memberi tahu jika sudah ada hasil.”
Selama tinggal di London, dia masih bisa mengelola urusan perusahaan dari jarak jauh sambil membagi perhatian pada Sheng Youran dan dua anak mereka, membuat beberapa klon tidak cukup.
Jadi bagaimana cara Ye Mo mencari, dia tidak ikut campur.
Lagipula dengan kepercayaan bertahun-tahun ini, dia sangat memahami Ye Mo.
“Kehilangan ingatan...” Hua Bao mengerutkan alisnya, “Benar-benar situasi yang rumit.”
Detail situasinya sudah dia dengar dari penjelasan Tuan Mu melalui telepon.
Tapi dia belum pernah menangani orang yang hilang ingatan, tidak ada EXP di bidang ini. Dia hanya bisa melihat kondisinya dulu dan mencoba.
Mu Yibeu membuka ponselnya secara refleks, tetap tidak ada SMS atau telepon dari Sheng Youran.
"Perempuan ini benar-benar bisa melupakannya sepenuhnya begitu pergi darinya."
Layar belum sempat padam, tiba-tiba muncul sebuah informasi.
Sheng Youran sedang makan malam dengan Mo Qing?!
Raut wajahnya tegang, alisnya berkerut menunjukkan ketidaksenangan.
Sejak mereka berpisah sampai sekarang, dia tidak hanya tidak mencarinya, malah pergi makan malam dengan lelaki lain.
"Tuan Mu, apakah terjadi sesuatu?" Hua Bao melihat ekspresinya aneh, setelah berpikir panjang merasa hanya ada satu alasan yaitu Sheng Youran, jangan-jangan ada masalah?
Nie Jinshen yang duduk di samping berkata dengan datar, "Sheng Youran bersama siapa?"
Mu Yibei dengan wajah masam menjawab, "Mo Qing. Nanti mobil akan menurunkan kalian di hotel, Hua Bao besok baru boleh menjenguk Youran."
Setelah Nie Jinshen dan Hua Bao turun dari mobil, Hua Bao masih bingung, "Siapa Mo Qing? Bukankah dia kehilangan ingatan?"
Untuk sementara dia hanya tahu Sheng Youran kehilangan ingatan, belum mengetahui detail lainnya.
Nie Jinshen menyeret koper sambil berkata dingin, "Hm, dia diselamatkan seorang lelaki. Dalam keadaan amnesia, diselamatkan pria yang kemudian menjadi orang paling dekatnya selama setengah tahun terakhir, menurutmu Yi Bei bisa tenang?"
Hua Bao terdiam, bahkan dia pun tahu situasi seperti ini pasti membuat Tuan Mu tidak bisa tetap tenang.
"Belum diketahui apakah Sheng Youran punya perasaan dengan pria itu, lagipula... Mo Qing sejak awal mungkin punya niat buruk."
Menyelamatkan perempuan yang mirip mantan pacar yang sudah meninggal, apa mungkin punya niat baik?
Mobil Mu Yibeu berhenti di depan gerbang vila.
Vila dengan arsitektur Tiongkok, lampu di dalamnya juga redup.
Dengan wajah muram, ia berjalan menuju gerbang utama.
