Bab 430 Dengarkan aku, aku jamin kau bisa pergi dari sini
Sheng Youran mengerutkan kening, tak begitu paham maksutnya.
“Pertanyaanku sulit dimengerti?” Ejekan dingin Ye Yunting terdengar sarkastis, “Kukira kau tak sebodoh itu, atau mungkin aku terlalu menganggapmu.”
“Kau pikir aku akan mengkhianatimu? Segera setelah kau memberitahuku sesuatu, aku langsung melaporkan ke mereka?” Sheng Youran balik bertanya dengan nada mengejek.
Entah harus menyebutnya paranoid atau terlalu hati-hati.
Pengikutnya yang ingin menolongnya pun diperlakukan demikian.
Bahkan Shen Qing, Sheng Youran sendiri merasa lelah melihat kegiatannya belakangan ini.
Entah karena memang pribadinya yang penuh curiga, atau pernah mengalami trauma psikis.
“Maksudku sudah jelas kau pahami sendiri,” kata Ye Yunting dingin, “Mereka pasti punya senjata untuk mengancammu. Kau takkan mengorbankan diri hanya untuk menyembunyikan rahasiaku. Pengkhianatanmu tak akan mengejutkanku, atau jangan-jangan kau sendiri yang terkejut?”
Setelah terdiam beberapa detik, Sheng Youran berkata, “Saat ini tak ada yang layak kukhianati darimu. Temanmu ini hanya ingin kau kooperatif dalam pengobatan. Jika itu yang disebut pengkhianatan, terserah interpretasimu. Tak ada lagi yang perlu kukatakan.”
"Dia memang tidak salah. Jika sampai harus membocorkan rahasianya, dia benar-benar akan langsung mengkhianatinya."
Bahkan sampai sekarang, dia masih berpikir bagaimana memanfaatkannya untuk kabur diam-diam sebelum Mu Yibei menemukannya.
"Pertama beri tahu, ancaman apa yang mereka gunakan padamu." Nada bicara Ye Yunting datar, "Selain itu tidak ada yang perlu dibicarakan."
Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari ini, nada bicaranya mulai melunak.
Sheng Youran merenung, "Pulau ini punya sistem penghancuran diri. Mereka ingin memindahkanmu setelah kondisimu membaik, tapi kau menolak bekerja sama. Aku diculik ke sini. Jika terus tertahan di sini sampai orang yang mencariku datang, mereka akan mengaktifkan sistem penghancuran. Saat itu terjadi, hanya area aman mereka yang selamat, tempat lain akan hancur lebur. Maaf, aku masih ingin bertahan hidup."
Dia sengaja tidak menyebut nama yang mencarinya. Meski Ye Yunting kehilangan ingatan, dia sementara tidak ingin menyebut nama Mu Yibei agar harapannya tetap ada.
Untungnya Ye Yunting tidak mengejar, hanya diam sejenak, "Kau ingin pergi dari sini."
"Tentu saja." Sheng Youran menyimpan kedua tangan di saku baju, berkata santai, "Di hadapan Guru Shen pun aku tidak takut mengaku, aneh kalau aku tidak ingin pergi dari sini."
"Baik." Ye Yunting berkata dengan suara berat, "Aku akan kooperatif. Untuk hal lain, ikuti instruksiku. Aku jamin kau bisa pergi dari sini."
Sheng Youran langsung menatapnya dengan ekspresi tak percaya.
"Kenapa, tidak percaya?" Dia mengangkat kelopak mata, "Atau kau pikir bisa kabur diam-diam sendiri?"
“Diriku sendiri lebih bisa diandalkan daripada si cacat seperti kamu…” Dia hanya bergumam pelan, lalu cepat-cepat berkata, “Kalau kamu benar-benar bisa memberikan jaminan, aku juga tidak keberatan mencoba.”
Karena mereka semua adalah orang yang ingin menyelamatkan Ye Yunting, membawanya ke sini hanyalah hadiah untuk Ye Yunting.
Kalau Ye Yunting meminta untuk melepaskannya, mereka pasti tidak akan menghalangi.
Lagipula menurut perkataan Shen Qing, mereka sendiri sudah lama keberatan dengan banyak keputusan salah yang dibuat Ye Yunting karena dia.
Seharusnya mereka juga tidak terlalu menyambut kehadirannya di sisi Ye Yunting.
Setelah Sheng Youran setuju, Ye Yunting mulai kooperatif.
Hanya saja orang ini terlalu kaku, meskipun mau menerima pengobatan dokter, semua obat tetap hanya boleh diantarkan olehnya sendiri.
Yang paling tidak bisa dia terima adalah, kerjasamanya dengan dokter hanya di permukaan.
Sebagian obat dimakannya, sebagian lagi tetap ditolak, bahkan dipaksanya untuk berbohong ke dokter bahwa semuanya sudah habis.
Sekhawatir apa pun Sheng Youran, tidak ada gunanya. Keras kepala orang ini sungguh menakutkan.
Jika dia tidak mau makan, mustahil baginya untuk memaksakan.
Di sisi Shen Qing, demi menunjukkan perkembangan, dia juga tidak berkata jujur.
Waktu berlalu cepat, hampir dua minggu lagi.
Sheng Youran kembali membawa secangkir susu ke lantai atas di malam hari.
Siang hari dia terlalu banyak tidur, setiap malam selalu merepotkan dengan berbagai urusan. Meski kelopak mata sudah bertarung kantuk, dia tetap harus bangun mengantar teh dan air.
Mengeluh pada Shen Qing untuk mencari orang lain yang bisa menggantikan shift, Shen Qing hanya menjawab, "Bukankah dia hanya mau dekat denganmu?"
Sheng Youran membawa susu mendekat, melihat lelaki yang masih tak bisa turun ranjang, kesabarannya hampir habis.
Tubuh lemahnya ini, tidak mau berdamai dengan Shen Qing, juga tak mau menghabiskan obat, mustahil pulih dalam waktu singkat.
Begin terus, jangan harap dia bisa meninggalkan pulau ini sendiri.
Bahkan jika dia meminta Shen Qing melepasku, Shen Qing mungkin tak akan mau.
Darimana lagi cari orang yang mau dekat dengannya untuk merawat pasien seperti ini.
Ye Yunting meletakkan cawan anggur di samping, tatapannya menyapu perempuan yang berdiri bosan di tepi jendela.
Hampir setiap hari, saat dia tidak sibuk, selalu berdiri di jendela memandang keluar.
Meski yang terlihat hanya pepohonan rimbun dan laut tak bertepi di kejauhan.
Terlihat jelas, dia sangat ingin pergi dari sini.
Villa ini bagai sangkar raksasa.
Selain itu, mungkin dia juga menunggu ada gerakan, misalnya orang yang mencarinya datang.
Ye Yunting menatapnya sekelirik, pandangan masih tertancap di punggungnya, "Siapa yang akan mencarimu? Orang tua? Saudara kandung? Atau lelaki milikmu?"
Sheng Youran tegak di depan jendela tanpa menoleh, "Tuan Ye ingin membicarakan urusan pribadi? Tubuhmu belum pulih, masih ada waktu untuk mengobrol denganku?"
Dia memang jarang bicara berlebihan, bahkan ketika setiap hari harus berhadapan satu sama lain di kamar yang sama, lebih sering mereka hanya diam sendiri-sendiri.
Situasi seperti ini dimana dia yang aktif bertanya, masih pertama kalinya.
"Hanya ingin tahu garis besarnya agar tidak terlalu bodoh, lagipula masih ada 'sistem penghancuran diri' yang kamu khawatirkan." Suara Ye Yunting masih terus terdengar dari belakang, "Jika terlalu mudah membangunkan mereka, peribahasa 'mengganggu ular di rumput' tentu tak perlu kujelaskan. Aku tak peduli dengan penghancuran diri itu, tapi ini akan berimbas padaku."
Sheng Youran berpikir, seorang pasien lemah yang tak bisa turun ranjang, apa pengaruhnya.
Jika benar saat itu tiba, Shen Qing akan dipindahkan ke zona aman, dan tidak akan meninggalkannya di sini.
Yang mati juga bukan dirinya.
Alisnya tiba-tiba berkerut, merasa ada yang tidak beres.
Jarak suara yang berbicara tadi tidak tepat, dan semakin mendekat.
Tanpa berbalik, dia melihat bayangan tinggi di belakangnya tercermin pada jendela lantai ke langit di balik kegelapan, berdiam diri di samping.
Seketika, panik menyergapnya.
Dengan kasar dia berbalik, "Kamu... kamu, bagaimana..."
Ye Yunting entah sejak kapan sudah turun dari ranjang, masih mengenakan setelan panjang putih.
Pandangannya tidak tertuju padanya, melainkan ke luar jendela tempat titik-titik lampu berkedip di kegelapan.
"Kapan kamu bisa..."
Sheng Youran terkejut, setiap hari bertemu dengannya begitu lama, tapi tak pernah menyadari bahwa dia sudah bisa turun ranjang.
Kewibawaannya sama sekali tidak seperti pasien.
