Bab 432 Pencarian Seluruh Pulau!
"Tuan Mu, apakah masuk sekarang tidak akan mengganggu ular di rumput? Sampai di sini belum ada gerakan sama sekali, gerbang villa terbuka lebar... Jangan-jangan ini skema yang sudah dirancang?"
Mu Yibeu mengenakan setelan hitam, pandangannya menatap tajam ke depan dari balik wajah dinginnya, "Skema atau bukan, kita sudah sampai di depan pintu, masak tidak masuk?"
Anak buah masuk secara bergiliran melalui gerbang villa. Tak lama kemudian, Mu Yibei mendengar laporan melalui receiver-nya.
"Tuan Mu, semua orang di villa tak sadarkan diri. Tidak ada jejak istri juga."
"Sebagian tim menyisir villa kembali, memundurkan sebagian keluar. Cari di tempat lain!" Raut wajah Mu Yibei semakin dingin, memerintah dengan tenang, lalu menatap ke kejauhan.
Pulau ini bukan hanya memiliki villa tersebut, tapi juga sebuah basis.
Mendapatkan informasi ini memakan banyak usaha.
Mereka juga tahu level alarm di pulau sangat tinggi. Setiap langkah harus melalui pembobolan hacker untuk menonaktifkan sistem keamanan sebelum masuk.
Sampai saat ini, seharusnya belum terdeteksi.
Terutama karena mereka mendapat informasi bahwa Shen Qing tidak ada di pulau hari ini, sementara basis sedang bermasalah sehingga personel terbatas di pulau harus segera diperbaiki.
Saat dipastikan villa masih kosong, ekspresi Mu Yibei menjadi sangat suram.
Ia tak percaya tidak bisa menemukannya setelah susah payah mendapat petunjuk.
Sudah terlalu lama. Ia tak boleh membiarkannya terus dalam kondisi hidup-mati tak jelas.
"Cari di seluruh pulau!"
"Tuan Mu, belum pasti apakah ada perangkap. Tunggu pasukan Mr. Ye dulu?"
"Hindari lokasi basis, jelajahi area lain dulu." Mu Yibei menahan gejolak hatinya.
Ia sangat ingin menemukannya, tapi tak boleh gegabah hingga membahayakannya lebih lanjut.
Mu Yibei melihat jam. Waktu dengan pertahanan terlemah ini singkat, mereka harus menemukannya secepat mungkin.
Sejujurnya, yang paling dikhawatirkannya justru bukan Ye Yunting.
Bahkan jika Ye Yunting siuman, Mu Yibei tidak berpikir dia akan segera melukai Sheng Youran.
Yang dikhawatirkannya adalah Shen Qing.
Ada kabar bahwa Shen Qing diam-diam menghubungi Negara R untuk menjual senjata biologis hasil kerjasama rahasia dengan Negara A, tapi tidak memiliki akses untuk mendapatkan data dan informasi detail, sedang mencari cara lain.
Ledakan kapal pesiar Ye Yunting sebelumnya, tampaknya terkait dengan Shen Qing.
Dalam keadaan terjepit atau ketahuan, Shen Qing kemungkinan akan menggunakan Sheng Youran untuk memaksa Ye Yunting.
Di kelompok bawah tanah yang melakukan transaksi kotor dengan berbagai pemerintah ini, selain beberapa inti, yang memiliki hak akses tertinggi adalah dua anak angkat bos - salah satunya Ye Yunting.
Setelah yang satu lagi meninggal, tinggal Ye Yunting yang tersisa.
Awalnya Ye Yunting meninggalkan semua yang dimilikinya di Kota Suci untuk membawa pergi Sheng Youran, berniat tidak akan kembali lagi.
Saat itu jika tidak berhasil mengejarnya dan membiarkannya membawa Sheng Youran, bahkan Mu Yibei pun tidak yakin butuh berapa tahun untuk menemukan Sheng Youran dari organisasi teroris ini.
Mu Yibei menutup mata sebentar, selama periode ini sudah berusaha memberi tahu anak buahnya tentang tujuan Shen Qing melalui kerjasama.
Jika Shen Qing curiga lebih awal, mungkin akan membawa orang Negara R kembali malam ini untuk memaksa interogasi Ye Yunting dan mengambil sebagian data dari basis.
Urusan yang tidak terkait dengannya, hidup mati mereka tidak pernah menjadi perhatiannya.
Hanya satu yang tidak bisa ditoleransi: Sheng Youran menjadi korban persembahan di antara mereka.
*
“H-har... belum sampai?” Sheng Youran berlari terengah-engah.
Pulau ini tampaknya tidak terlalu luas, tapi hanya mengandalkan sepasang kaki, dia merasa sudah berlari sangat lama namun belum juga mencapai tepi laut.
Tapi sepanjang perjalanan dia tidak berani berhenti. Bagaimana jika Ye Yunting menganggapnya terlalu lambat dan membuangnya?
"Kamu harus bertahan sedikit lagi." Ye Yunting memperlambat langkahnya, melihat kondisi perempuan yang hampir kehabisan tenaga itu sambil mengerutkan alis.
Waktu sangat terbatas. Hari ini adalah kesempatan langka.
Apalagi pulau ini tiba-tiba didatangi banyak orang, meningkatkan risiko terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Jika tidak segera pergi, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.
Kedua tangan Sheng Youran bertumpu di lutut sambil terengah-engah, "B-Berapa jauh lagi... Aku tidak sanggup lama-lama... Ye Yunting, jika aku tidak bisa lari lagi, apa kamu akan membuangku?"
Ye Yunting menatapnya, "Yakin tidak sanggup lari lagi?"
Sheng Youran ingin menangis. Benarkah dia akan membuangnya begitu saja?
Jika Ye Yunting kabur, seorang diri di pulau ini nasibnya akan sangat mengenaskan.
Dia tidak ingin mati di sini, hanya ingin pulang menemui Mu Yibei.
"A-Aku... masih bisa... bertahan sedikit lagi."
Dia menggigit gigi, menyeret kaki yang terasa seperti diisi timah itu terus berlari, "Aku bisa, aku pasti bisa bertahan."
Jika dia tertinggal karena kehabisan tenaga dan gagal kabur, konsekuensi di kemudian hari akan lebih mengerikan dari yang bisa dibayangkannya.
Ye Yunting menggenggam erat pergelangan tangannya, "Bertahan sedikit lagi, sebentar lagi sampai. Di depan ada kapal, kita bisa pergi setelah naik."
Sheng Youran mengangguk kuat, "Aku bisa bertahan, aku akan bertahan."
Sebenarnya jarak jalan ini tidak terlalu jauh.
Selama periode ini ketika dia 'tidur', dia sudah keluar memeriksa beberapa kali.
Tapi karena munculnya orang-orang tak dikenal, risiko di jalan terdekat sangat besar. Setelah pertimbangan, dia terpaksa membawanya lewat jalan memutar yang lebih jauh.
Ditambah lagi, Sheng Youran baru saja berlari bolak-balik mencari dokter, jiwa tegang dan tenaga sudah hampir habis.
Sekarang ketika dia bilang sebentar lagi sampai, masih ada jarak yang harus ditempuh.
Semakin lama berlari, Sheng Youran semakin merasakan putus asa.
Hatinya mulai mengerti bahwa "sebentar lagi sampai" yang diucapkannya hanyalah penghiburan hati.
Karena setiap kali dikatakan "sebentar", tapi sebentar itu seperti tak berujung.
Dia sudah lama terbaring di rumah sakit, kondisi fisiknya memang lebih lemah dari manusia biasa, hampir tidak pernah melakukan olahraga intens.
Biasanya lari dua-tiga menit saja sudah ngos-ngosan.
Gerakan seintens ini benar-benar tak tertahankan baginya.
Hati-hati!! Langkah kakinya limbung beberapa kali, kakinya tersandung batu.
Jika bukan karena Ye Yunting menarik tangannya, dia pasti sudah terjatuh.
"Kamu baik-baik saja?"
Suara Sheng Youran tersedu-sedu, "Aku tidak apa-apa..."
Tamat riwayatnya, pergelangan kakinya terkilir.
"Gerakan mengangkat kaki awalnya sudah sulit, sekarang begitu kakinya menyentuh tanah terasa sakit menusuk jantung."
Ye Yunting memandangnya yang berkeringat deras, wajah pucat, seolah bisa pingsan kapan saja.
Tanpa ragu-ragu lagi, langsung dia mengangkatnya dengan pelukan di pinggang, "Berpegangan kuat! Jika kau jatuh di tengah jalan, aku tak punya waktu untuk menarikmu kembali."
Sheng Youran yang baru saja beraktivitas fisik intens tiba-tiba berhenti, napasnya tersengal-sengal, otaknya mulai berkabut.
Dia tertegun, dengan pikiran tumpul bertanya: Mengapa dia tidak membuangnya?
Bukankah dirinya sudah tidak berguna lagi baginya?
Seharusnya dia hanya beban!
Dengan susah payah Sheng Youran membuka mata, dari balik rerumputan sudah terlihat tiang layar kapal.
