Bab 440 Hitung Mundur
"Shen Qing!" Suara Sheng Youran tiba-tiba meninggi.
Shen Qing terkekeh, "Nona Sheng, maaf. Hadiahmu ini, akhirnya tetap harus kuberikan padanya. Anggap saja sebagai hadiah terakhir kami sebagai anak buah. Ye Yunting, caramu tidak akan pernah mendapatkannya. Aku masih punya satu dosis obat terakhir, bawa dia pergi, apa yang terjadi selama ini bisa dia lupakan lagi. Mulai sekarang dia hanya akan mengingatmu seorang, bukankah ini hasil terbaik?"
Sorot mata Ye Yunting tetap tenang dan dingin, mendengar ucapannya dia berkata datar, "Baik, berikan obatnya padaku."
Hati Sheng Youran langsung gagal.
Shen Qing masih menyimpan keraguan, tersenyum menatapnya, "Menurutmu aku akan memberikannya sekarang? Ye Yunting, aku ingin janjimu. Sebenarnya barang-barang ini sama sekali tidak penting bagimu, apa salahnya kau memberikannya? Kepentingan kita tidak bertentangan, bukalah pintu ruang rahasia itu, setelah aku ambil langsung pergi. Kurasa, kau juga tidak ingin aku sampai menggunakan nyawanya untuk memaksamu. Jika kau terus mengulur waktu, Mu Yibei akan segera datang."
Untuk menggoyahkan hatinya kembali, sorot mata Shen Qing semakin muram, "Kita pergi lewat pintu belakang, nanti aku akan membiarkan Mu Yibei masuk, membuatnya tidak bisa kembali. Bagimu, ini cara memutus mata rantai masalah selamanya. Sheng Youran sudah kehilangan semua ingatan, Mu Yibei juga mati tidak akan mengganggunya lagi..."
"Penipu keji." Sheng Youran menggigit celah giginya, suhu dalam pandangannya berlapis-lapis mendingin.
Shen Qing benar-benar penipu keji, segala hal bisa dilakukannya.
"Shen Qing, jangan bermimpi indah. Membuatku kehilangan ingatan lagi... Lebih baik aku mati."
Shen Qing melirik, "Kau pikir ingin mati adalah hal mudah? Saat kau tidak ingat apa-apa lagi, apakah kau masih akan ingat keinginanmu untuk mati?"
"Aku setuju." Ye Yunting mengembalikan tombaknya, sorot mata dinginnya terangkat, "Aku bisa berjanji membukakan pintu ruang rahasia, data yang kau inginkan akan kuberikan."
"Benarkah?"
Ye Yunting berbalik tanpa menengok, langsung berjalan menuju kedalaman.
Shen Qing segera memberikan isyarat mata pada anak buahnya untuk mengikuti.
Dia sudah tahu, hanya cara inilah yang efektif terhadapnya.
"Lagipula sudah dipaksa sampai ke tahap ini, dia memang tidak punya cara lain."
Sheng Youran merasa tegang sepenuhnya di dalam hati, bukan hanya karena masa depannya sendiri, tapi lebih karena perkataan Shen Qing yang membuat Mu Yibei tidak bisa pulang.
Ingatannya tentang Mu Yibei tidak banyak, namun perasaan itu sendiri sulit dijelaskannya.
Meski belum lama mengenalnya, dia merasa tetap bisa mengabaikan segalanya demi hidup-matinya.
Dia menggigit celah giginya dengan erat.
Memang tidak tahu apa yang akan dilakukan Ye Yunting, tapi setelah dia membawa Shen Qing mendapatkan barang yang diinginkan Shen Qing, barulah dia sadar Ye Yunting benar-benar terpaksa menerima syarat Shen Qing.
Sekarang mayoritas adalah orang-orang Shen Qing, situasi sudah di luar kendali mereka.
Barang yang diinginkan Shen Qing sudah didapat, sekarang hanya tersisa apakah Shen Qing mau membiarkan Ye Yunting, bukan lagi posisi Ye Yunting untuk berbuat sesuatu.
"Serahkan orang itu."
Begitu suara Ye Yunting terdengar, Sheng Youran sudah didorong kasar ke depan.
Shen Qing menyimpan data dengan rapi, menatapnya dalam-dalam, "Janjimu sudah terlaksana, janjiku juga akan kutepati."
Dia selalu percaya pada janji Ye Yunting, lagipula setelah barang itu diperoleh, sama sekali tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Langkah Shen Qing semakin dipercepat.
Sheng Youran menatap lurus ke Ye Yunting yang menggenggam pergelangan tangannya, berbisik, "Pergi!!"
"Ye Yunting, lepaskan aku." Suaranya tenang namun rendah, "Dia tidak akan membunuhmu, biarkan aku pergi."
"Setelah keluar dari sini, aku akan membiarkanmu pergi."
Sheng Youran menggelengkan kepala, "Mu Yibeu ada di sini kan, makanya dia pergi secepat ini."
"Kita keluar dulu, sudah tidak ada waktu lagi." Suara Ye Yunting terdengar membawa desakan, "Sheng Youran, bisakah kau mendengarku sekali ini."
"Aku tanya sekali lagi, apakah Mu Yibeu ada di sini?"
"Aku tidak tahu." Nafas Ye Yunting terengah-engah, "Tapi dia pasti sudah mengaktifkan ledakan, tempat ini segera akan dibakar rata dengan tanah. Sheng Youran, waktu kita hampir habis, cepat ikut aku keluar."
Sheng Youran mundur beberapa langkah, melirik kaki terluka pria itu, memastikan dia sudah tidak punya tenaga cukup untuk mengejarnya.
"Kalau memang tidak ada waktu lagi, kau pergilah dengan Shen Qing. Dia yang berjanji padamu, aku tidak. Kau bisa pergi, tapi aku harus kembali mencarinya."
Ye Yunting melotok, "Kau gila? Dia mungkin sama sekali tidak masuk ke sini."
"Sebenarnya masuk atau tidak kan sama saja?" Sheng Youran menggigit bibir bawahnya, sambil terus mundur berkata, "Jika ledakan benar terjadi, bukan hanya markas, seluruh pulau akan kena imbas. Meski dia tidak masuk, tapi kalau dia ada di sekitar sini, nasibnya akan sama."
"Sheng Youran!"
Saat Ye Yunting membentak, Sheng Youran sudah berlari kembali ke dalam.
Kakinya yang terluka membuatnya hanya bisa mengejar beberapa langkah sebelum tertinggal.
Raut wajaknya berubah pucat pasi seketika.
Dia bahkan tidak tahu kapan Shen Qing mengaktifkannya, tadi langsung menyetujui hanya karena mengandalkan pemahamannya bahwa pasti ada orang lain yang memanipulasi hal ini.
Ye Yunting yang gagal mengejar Sheng Youran segera bergegas menuju ruang server.
*
“Tuan Mu, sudah terbuka.”
Anak buah belum selesai bertanya, melihat Mu Yibei melangkah dengan kaki panjangnya masuk melalui pintu otomatis.
“Tuan Mu, bukankah Anda mendengar peringatan Elang Merah? Sistem di sini sudah terkunci, segera memasuki mode penghancuran diri. Kita hanya punya waktu untuk melarikan diri, harus segera meninggalkan pulau ini.”
Mu Yibei bahkan tidak menoleh.
Saat sinyal komunikasi baru pulih, dia sudah menerima pesan dari Rong Jiu bahwa Sheng Youran dibawa ke markas.
Dia harus membawanya pulang.
Anak buahnya terlambat menghalangi saat melihatnya masuk.
“Elang Merah, bisakah kau selesaikan masalah ini?” tanya anak buah dengan panik, “Bukannya kau bilang dirimu hebat sampai tidak ada yang bisa menghentikanmu?”
Di sisi komunikasi tiba-tiba mengamuk, “Kalian cuma kasih saya 20 menit!!! Diam!”
“……”
Tahu temperamen lawan bicara yang mudah meledak, dan mungkin sudah lama menahan kesabaran.
Semua sistem di pulau ini menggunakan teknologi tercanggih, mustahil ditaklukkan dalam waktu singkat.
Tapi meski begitu, ini menyangkut nyawa manusia.
Tinggal sepuluh menit lagi.
……
Sepuluh menit, dunia seperti terperangkap dalam sunyi senyap.
Sepuluh menit kemudian, tanah di pulau berguncang dahsyat.
Markas runtuh seketika.
Anak buah mendengar suara lega dari komunikator, “Laozi capek mati, akhirnya beres juga.”
Ini sih...
Sudah runtuh, disebut beres?
……
“Hukh-hukh...” Saat Sheng Youran siuman, tubuhnya sudah terbaring di sebuah dada.
Sekeliling gelap gulita, hanya tersisa ruang sempit, tapi semua pintu masuk dan keluar tersumbat mati akibat reruntuhan.
Dia baru saja pingsan karena terkena ubin batu yang jatuh.
"Mu Yibei? Aku tidak mati?" Dia menekan kepalanya, mencoba mengenali wajahnya dalam kegelapan.
Mu Yibei memeluknya erat, aura energinya memenuhi paru-parunya, bibir mereka pun saling terkunci dalam ciuman.
