Bab 444 Olahraga Intensif Harus Dilakukan Secukupnya
Anak buah mendengar pertanyaannya, sejenak terdiam.
Ini juga termasuk yang Tuan Mu tekankan sebelumnya, mengatakan dia mungkin akan menanyakan keberadaan Ye Yunting.
Tapi...
Anak buah itu teringat ekspresi Tuan Mu saat menyebut nama tersebut, membujuk dengan niat baik, "Istri, ini sebaiknya tidak Anda tanyakan, juga jangan ditanyakan pada Tuan Mu."
Sheng Youran merapikan helai rambut yang tertiup angin laut ke belakang telinga, berkata datar, "Aku tahu. Aku tidak akan menanyakannya padanya, juga tidak akan menyebut-nyebut di hadapannya. Kamu tidak bisa memberitahuku?"
Anak buah: "..."
Bukan tidak bisa diucapkan, tapi sulit membedakan sikap sang istri.
Apakah sikap ingin membalas dendam, atau justru ingin memastikan Ye Yunting sebenarnya baik-baik saja.
Sikap ini yang akan menentukan apakah Tuan Mu akan marah atau tidak.
"Aku hanya bertanya, sekali ini saja, tidak akan tanya lagi, juga sama sekali tidak akan menyebut-nyebut padanya, tetap tidak boleh?" Sheng Youran bersandar di pembatas, "Kalau begitu, beritahu aku, aku akan langsung kembali ke kamar tidur, oke? Ke depannya aku tidak akan bertanya lagi, anggap saja aku tidak pernah menanyakan ini."
"Kami sementara masih belum mengetahui keberadaan Ye Yunting." Anak buah itu hanya ragu sejenak, mengeluarkan kebenaran, "Semua orang di pulau sudah ditangkap, termasuk dua agen rahasia R negara sebelumnya di dermaga, dan Shen Qing. Tapi Ye Yunting, kami belum menemukannya. Masih belum pasti apakah dia ikut tersegel rapat karena runtuhnya basis, atau sudah berhasil kabur dan kami belum menemukannya."
Sheng Youran memandang permukaan laut dan tepi pantai, "Jadi kita berhenti sementara di sini karena belum menemukannya?"
"Tidak sepenuhnya. Sistem di pulau belum sepenuhnya hancur, Elang Merah sedang melakukan koneksi. Selain itu, mungkin masih ada beberapa barang berharga di sini yang bisa dibawa Tuan Ye Mo. Jika semua urusan sudah selesai dan hanya Ye Yunting yang belum ditemukan, kami akan pergi dulu dan meninggalkan sebagian anak buah." Anak buah itu menjelaskan dengan jujur.
Sheng Youran mengangguk, "Baiklah, terima kasih. Aku akan kembali tidur."
Anak buah itu menghela nafas lega, memperhatikan dia berjalan menuju kabin kapal.
Apakah Nyonya tadi berdiri di sini tidak tidur karena khawatir pada Ye Yunting?
Alisnya berkerut, setidaknya dari raut wajah dan reaksinya, tidak terlihat seperti sedang menanyakan nasib musuh.
Urusan ini... sebaiknya belum diberitahu pada Tuan Mu untuk sementara.
Setelah masuk ke kabin kapal, Sheng Youran sampai di depan kamar Mu Yibei dan kebetulan melihat dokter keluar.
"Dokter, bagaimana keadaannya?"
Dokter tersenyum, "Tenang Nyonya Mu, nyawanya tidak dalam bahaya. Hanya cedera pada tulang kaki yang agak serius, selain itu luka-luka luar biasa. Tapi harus bedrest beberapa waktu."
"Kaki?" Mata Sheng Youran membelalak, "Ko... kok bisa kaki?"
Saat masih di dalam, dia terus dipeluknya di atas pahanya.
Sama sekali tidak dengar dia mengeluh masalah kaki.
Dia malah heran, bagian mana yang terluka sampai bisa bergerak dengan leluasa seperti itu.
Dokter tampak bingung, "Betis terluka, ada masalah apa, Nyonya? Tenang, tidak terlalu parah. Hanya karena dia memaksa berjalan sehingga berpengaruh, mungkin waktu pemulihan perlu lebih lama. Tapi selama istirahat cukup, tidak akan ada efek samping."
"Tidak, tidak apa." Sheng Youran menggelengkan kepala, rupanya bagian betis.
"Tapi kondisi di kapal terbatas, dan kaki Tuan Mu sebaiknya jangan sampai bersentuhan lagi, serta... olahraga berat harus dihentikan."
Wajah Sheng Youran memerah sedikit, "Aku tahu, aku tidak tidur di sini."
"Ahem, kalau begitu tidak ada masalah lagi. Aku akan datang periksa setiap hari sesuai jadwal. Tuan Mu sekarang sudah tertidur, tapi karena jiwa terlalu lama tegang, sebaiknya Nyonya Mu jangan membuka pintu. Dia baru saja terlelap, mudah terbangun."
Sheng Youran mengangguk, "Hm, aku tahu. Aku juga mau istirahat dulu, nanti kembali menjenguknya."
Untung tidak ada cedera serius. Tapi dengan kondisi kakinya seperti itu, masih bisa melakukan olahraga berat apa?
Sheng Youran menekan titik antara alisnya, merasa sakit kepala. Ia berjalan beberapa langkah menyusuri koridor lalu mendorong pintu sebuah kamar.
"A——"
Begitu mendorong pintu terbuka, dia kaget setengah mati.
Mengira ini kamar yang sudah disiapkan untuknya, siapa sangka di ranjang terlihat seorang perempuan diborgol.
Perempuan itu mengenakan pakaian hitam seksi dan cantik, rambut ikalnya menjuntai sampai pinggang.
Kedua tangannya diborgol terpisah membentuk posisi huruf besar.
Meskipun melihat orang diborgol di sini sebenarnya bukan hal yang aneh.
"Tapi ini kan kabin, lagipula dia masih diborgol di ranjang..."
Gambarannya sulit diungkapkan...
"Sheng Youran?" Perempuan yang kedua tangannya diborgol terpisah di ranjang sepertinya tidak punya kesadaran bahwa dirinya adalah tahanan, reaksi pertamanya saat melihat pintu terbuka adalah terkejut, lalu tersenyum padanya, "Istri Yibei ya?"
Sheng Youran sejenak bingung, tahu siapa dia, tapi mendengar nama Mu Yibei dari mulutnya jelas menggunakan panggilan yang intim dan akrab.
Setidaknya orang biasa tidak berani memanggil nama Mu Yibei langsung seperti itu.
Ye Mo Er memiringkan kepalanya, "Kenapa... Ah, jangan-jangan kamu salah paham? Jangan sampai kamu salah sangka, bukan Mu Yibei yang membuatku seperti ini."
Sheng Youran: "..."
Ye Mo Er: "..."
Seolah awalnya dia tidak berpikir begitu, tapi setelah penjelasannya malah...
Ye Mo Er tersenyum kaku, "Ini tidak ada hubungannya dengan Yibei, orang lain yang melakukannya... Oh, dia datang."
Sheng Youran berbalik, melihat lelaki tinggi besar masuk dengan wajah dingin nan ganteng.
Dia sebelumnya pernah berbicara dengannya, hanya saja tidak menanyakan identitasnya.
Baru tahu sebelumnya bahwa ini bukan anak buahnya, mungkin teman kerja sama atau sejenisnya.
"Kakak Ye Mo, kesalahpahaman ini bukan aku yang bikin, siapa suruh kamu mengikatku dengan... gaya sensual gini." Ye Mo Er bersandar di ranjang dengan pasrah, "Katanya mau memborgolku di mana saja, kok malah di ranjangmu."
Sheng Youran tak sengaja memperhatikan Ye Mo lebih lama.
Pria ini memiliki aura yang sangat kuat dan misterius, dari ujung kepala hingga ujung kaki dipenuhi hawa dingin asketis yang sama sekali tak berbau manusia.
Sungguh tak terbayang, ternyata dia memiliki kegemaran seperti itu.
Ye Mo tidak menghiraukan perkataan Ye Mo Er, dengan kedua tangan di saku celana berkata pada Sheng Youran, "Saya tak perlu memperkenalkan diri, panggil saja Ye Mo. Setelah ingatanmu pulih, secara alami akan ingat siapa saya."
"...Baik." Sheng Youran menjelaskan, menunjuk ke arah pintu, "Aku hanya salah masuk kamar, bukan, bukan sengaja mengganggu kalian. Kalian lanjutkan saja, aku pergi dulu, segera pergi, selamat tinggal."
Melihat Sheng Youran kabur seperti dikejar, Ye Mo Er mengangkat bahu, "Kenapa kau tak menjelaskan? Dia sepertinya terlalu banyak berpikir. Tapi kau memborgolku seperti ini lalu ada orang yang salah masuk, sulit untuk tidak disalahpahami."
Ye Mo melihatnya sedang menatap ke atas ke arahnya, wajah sempurna itu menghiasi senyum tanpa prasangka, bahkan yang sengaja.
Dia melangkah maju, duduk di tepi ranjang.
Riasan Ye Mo Er sudah dibersihkan sebelumnya, wajah bersih dan pucatnya sama sekali tak menunjukkan usia, juga tak ada pesona agresif seperti biasanya.
"Jangan, tatapanmu seperti ini membuatku tak nyaman." Ye Mo Er menekan bibirnya sambil tersenyum, "Kakak Ye Mo, jangan-jangan kau sengaja memborgolku seperti ini dengan tujuan tertentu? Selera mu benar-benar berubah ya?"
