Bab 451 Nyonya Mu, Bangun?
Pernah mencintaimu, tapi sudah tak ingat lagi.
Sheng Youran duduk di tepi ranjang. Saat mendengar kalimat itu, nada bicaranya tenang dan dingin, bahkan mengandung sindiran sinis yang sangat menusuk.
Justru di dalam hatinya, dia merasa lega. Jika ini benar, itu akan menjadi kabar terbaik.
Sebenarnya dia sudah menduga-duga - Ye Yunting sebenarnya mengingat banyak hal, sebagian besar "kehilangan ingatan" itu hanyalah pura-pura.
Lalu seberapa banyak yang benar-benar dia ingat? Atau jangan-jangan dia sebenarnya mengingat segalanya?
Jika dia benar-benar mengingat semuanya, maka segala hal yang dulu dia lakukan pada Sheng Youran, pada Mu Yibei, dan pada bayi mereka, tak terhindarkan lagi harus ditimpakan ke pundaknya.
Jika dia benar-benar mengingat segalanya, tak seorang pun tahu rencana apa yang sedang dia susun sekarang.
Secara rasional, dia seharusnya lebih tidak perlu menyelamatkan seseorang yang punya niat tersembunyi padanya, dan bahkan telah melakukan hal tak termaafkan karena niat itu.
Sekarang dia bilang tidak ingat. Jika itu benar, justru hati Sheng Youran akan merasa lebih tenang.
Rasa bersalah karena menyelamatkannya bisa sedikit berkurang.
Paling tidak, jika mereka harus "menghitung utang", itu bukan sekarang, tapi saat dia sudah bisa mengingat segalanya.
Tapi soal kebenaran ucapannya, Sheng Youran memang tak bisa memastikan. Mungkin di dunia ini, selain Ye Yunting sendiri, tak ada yang tahu.
Untuk sementara anggap saja ucapannya benar - ini akan lebih baik bagi kedua belah pihak.
"Aku paham. Jika benar demikian, itu akan sangat baik." Nada bicara Sheng Youran terdengar lebih ringan.
Ye Yunting masih tetap dengan raut wajah dingin, menatap ekspresi di wajahnya. "Masih mau menyelamatkanku?"
Sheng Youran tertawa tanpa semangat, "Setelah bicara panjang lebar, intinya kamu ingin aku membocorkan rahasiamu? Pola pikir ini juga tidak kupahami. Tapi karena sudah kubawa ke sini, setidaknya itu bukti aku tak ingin kau jatuh ke tangannya."
"Kenapa?" Suara Ye Yunting berubah, nada bicaranya semakin dalam, "Aku tak percaya ada utang budi tanpa alasan di dunia ini."
"Tenang, ini bukan utang budi. Kau merasa kita tidak saling berhutang, tapi bagiku meski hanya kebetulan, kau telah menyelamatkan nyawaku. Setelah sampai di dermaga daratan Tiongkok, carilah sendiri cara keluar." Sheng Youran bangkit dari ranjang, "Aku tak akan membantumu kabur dari kapal ini lagi, dan memang tak bisa. Setelah keluar, hidup atau matimu tak ada hubungan denganku. Asal selama di sini kooperatif dan tak merepotkanku, boleh tidak?"
Shen Qing pernah menyinggung sedikit tentang masa lalu Ye Yunting dengannya.
Entah dulu dia pulang ke negara untuknya atau apapun, semua tindakan itu tak dianggapnya sebagai hutang.
Itu hanya keinginan sepihaknya, dia tak punya kewajiban untuk membalas.
Tapi di saat yang sama, Shen Qing juga bilang bahwa dirinya dan dua bayi bisa selamat saat meninggalkan Mu Yibei dulu, berkat Ye Yunting yang menyembunyikan dan melindungi mereka.
Setidaknya dia belum sepenuhnya tak terselamatkan, mereka bisa melunasi semua.
Dia tak ingin berbuat lebih baik padanya, hanya tak ingin melihat orang yang dalam ingatannya tak terlalu jahat ini, menderita akhir yang kejam karena dirinya.
*
Saat snack pesanan Sheng Youran tiba, Ye Yunting sedang mandi.
“Dia tidak mengizinkan pelayan masuk, saat mengambil barang tersebut bertanya, "Apakah Mu Yibei sudah bangun? Kapan waktu makan malamnya?"”
“Pelayan mengira dia sudah makan cukup banyak dan khawatir tidak bisa menghabiskan makan malam jika disajikan terlalu awal, buru-buru menjelaskan, "Dapur sedang mempersiapkan, kamar Tuan Mu belum ada yang masuk. Jika Ibu membutuhkan, saya bisa meminta dapur untuk menunda persiapannya."”
“Sheng Youran cepat-cepat menggelengkan kepala, "Tidak perlu, aku tidak mungkin membiarkannya kelaparan. Suruh dapur mempersiapkan, nanti aku akan datang melihat."”
“Pelayan hendak pergi, tiba-tiba mendengar Sheng Youran bertanya, "Biasanya jam berapa kalian membersihkan kamar?"”
“"Saat Ibu tidak berada di dalam, apakah ada masalah?"”
“"Aku tidak suka orang masuk ke kamarku saat aku pergi. Begini saja, kedepannya aku akan memanggil kalian saat perlu membersihkan kamar, selain itu jangan masuk."”
“Pelayan mengangguk lalu pergi.”
“Sheng Youran melirik jam lagi, hatinya diliputi kecemasan.”
“Meski sudah memutuskan untuk menolong Ye Yunting, sebenarnya dia masih belum terbiasa tidur dengan pria lain dalam satu kamar.”
“Bahkan sebelumnya di pulau, kamar tidurnya hanya bersebelahan dengan Ye Yunting. Hanya waktu selain tidur dia perlu berada di dekat Ye Yunting.”
“Kadang hanya sekadar tidur sebentar di sofa mewah kamarnya.”
“Selain itu kamar di villa sangat luas, saat berbaring di sofa jaraknya cukup jauh dari ranjang.”
“Tapi di kapal, meski yang mewah sekalipun, fasilitas tetap terbatas.”
“Walau kamarnya cukup besar, saat dia tidur di ranjang, membuka mata langsung bisa melihat orang di sofa.”
“Sheng Youran menekan pelipis Taiyang, terlebih ada lelaki lain yang sedang mandi di kamarnya, membuatnya merasa sesak dan bersalah yang tak terungkapkan.”
“Dia benar-benar… terlalu impulsif, sampai menyembunyikan lelaki ini di kamarnya sendiri.”
“Ingin pergi ke kamar Mu Yibei tapi khawatir masih terlalu pagi dan mengganggu istirahatnya, ingin tinggal di sini namun gelisah tak karuan.”
“Sheng Youran berjalan ke balkom menikmati angin laut.”
“Sebenarnya kamarnya sangat dekat dengan kamar Mu Yibei. Jika kakinya tidak cedera, mereka bisa saling melihat saat berdiri di balkom.”
“Nyonya Mu, sudah bangun?”
“Suara manis penuh tawa itu nyaris membuat Sheng Youran terkejut.”
“Dia menoleh dan melihat di sisi lain, hanya berjarak puluhan meter, perempuan yang pernah dilihatnya di kamar salah itu masih terborgol di ranjang.”
“Perempuan ini memiliki pesona menggoda yang sempurna, wajah awet muda seperti baru dua puluhan, cantik memesona namun sorot matanya jernih, senyumnya terasa sangat akrab.”
“Hm, boleh tahu Anda...”
“Sssst!” Ye Mo Er meletakkan jari di bibir, lalu menopang diri di pagar balkom, berbagi angin laut dengannya sambil berkata malas, “Namaku Ye Mo Er, aku... adik Ye Mo.”
“Sebelum menyebut kata 'adik', nadanya terhenti sejenak dengan ambigu.”
“Saat makan sebelumnya, dia pernah menanyakan siapa orang itu. Mu Yibei bilang Ye Mo adalah orang yang bisa dipercaya.”
Sheng Youran juga bisa melihat bahwa status Ye Mo sangat tinggi, tetapi Ye Mo'er mengklaim sebagai adiknya, mengapa dia menguncinya di ranjang...
Ye Mo'er melihat ekspresi Sheng Youran yang malu namun penasaran dan mulai berimajinasi, tertawa manis, "Kaget? Aku bukan adik kandungnya. Kemarin kau masuk kamar dan melihat lelucon itu ya."
"Mengapa dia menguncimu?" tanyanya penasaran.
Ye Mo'er menyibak poni rambutnya yang tertiup angin laut, "Dia takut aku kabur, takut aku berbuat jahat, hanya dengan memborgolku di kamarnya dia bisa tenang. Orang seperti ini, tidak punya kepercayaan ya?"
Sheng Youran tersenyum, sama sekali tidak percaya ucapannya.
Di tengah laut ini, mau kabur ke mana?
Lagipula dia cuma perempuan muda yang tampaknya belum dewasa, bisa berbuat jahat apa.
Berdasarkan pengalamannya dengan Mu Yibei...
Alasan konyol seperti ini pasti hobi aneh yang tidak bisa diungkapkan...
"Jangan salah pikir, hubunganku dengannya tidak seperti kalian dengan Yi Bei." Sorot mata Ye Mo'er berbinar samar, menatap jauh ke laut, "Dia manusia kejam, tidak punya minat seperti itu. Meski aku telanjang, dia takkan tertarik."
