Bab 456 Dialah yang tak punya metode menghadapinya
Ye Mo menatap ke kejauhan, bersuara mantap, “Setidaknya Yibei tak akan jadi musuhmu.”
“Hanya begitu?”
Lelaki itu menoleh, menatap wajah cantik sempurna itu, “Kau tetap adikku, aku tak akan membiarkan apapun terjadi padamu.”
Ye Mo Er menyandar di jeruji, tangan rampingnya yang cantik mengusap helai rambut, “Adik? Kau benar-benar bajingan, lalu kenapa kau mau tidur di ranjang yang sama dengan adikmu?”
Memandang wajah tampan Ye Mo yang menegang, dia menyipitkan mata sambil tertawa, “Oh, aku yang menggoda, ya? Setiap kali aku yang menggoda kau?”
Pupil mata Ye Mo menjadi gelap, melihat lapisan senyum tipis di wajahnya, tangan meraih dagunya dan menariknya mendekat, “Apa, kau ingin aku menggaulimu di sini?”
“Hm？Aku lagi？Kau sudah menahan diri berhari-hari, sepertinya belum menemukan alasan.” Ye Mo Er menatap wajah yang hampir menempel dengannya, “Apa kau sudah bosan tidur di sofa mewah ini?”
Dagu tiba-tiba terlepas, Ye Mo memalingkan wajah lagi, raut wajahnya semakin dingin, “Masuk.”
Tangannya di dalam saku, pandangannya yang dalam seperti laut menatap jauh ke depan.
Perempuan di sampingnya baru melangkah beberapa langkah, lalu berhenti.
Punggungnya tiba-tiba ditempeli Ye Mo Er, pinggangnya dilingkari kedua lengan dari belakang yang merangkulnya erat.
“Kakak Mo, kau tahu yang paling kusebalkan darimu?”
“……”
“Sikap alim palsu itu!”
Ye Mo menyeringai dingin, menatap kedua tangan yang melingkar di pinggangnya.
Tangan Ye Mo Er sangat cantik, tulang-tulang jemari yang ramping dan lembut, putih tanpa cacat.
Napas orang yang menempel di punggungnya terus mengalir, hanya dipisahkan kemeja tipis, terasa jelas sekali.
Panas sampai matanya terpejam rapat.
“Jika benar seperti katamu tadi, maka kesalahanku sama sekali tidak kusesali.” Suara Ye Mo Er semakin dingin, akhirnya melepaskan pegangan di pinggangnya, “Aku bukan adikmu, aku juga tidak akan kenapa-kenapa, tak perlu kau ikut campur.”
Ye Mo berbalik, melihat dia sudah masuk ke dalam rumah.
Sorot matanya gelap mencapai puncak, menarik napas dalam beberapa kali. Saat masuk, Ye Mo Er sudah bersembunyi di balik selimut dengan mata tertutup rapat.
Seolah tak ada yang dia katakan sebelumnya, tidur dengan tenang dan malas.
Ye Mo sudah mengenalnya terlalu lama, dan tahu banyak kebiasaannya.
Setiap kali suasana hatinya buruk dan tak bisa segera menyelesaikan masalah, dia akan menyelip ke dalam selimut.
Mungkin ini juga karena dia.
Tidur saja, saat tidur tak perlu memikirkan apapun.
Dada Ye Mo tersumbat oleh qi, seolah terkubur bertahun-tahun, setiap kali bisa dengan mudah dibangkitkan olehnya.
Dia mendekat dan menariknya keluar dari selimut, sebelum Ye Mo Er sempat bertanya "Apa yang kau lakukan?", satu tangannya sudah menarik baju atasnya dan menciumnya.
Perempuan di bawahnya memiliki sorot mata dingin seperti orang yang berbeda dari biasanya.
Tak melawan juga menyambut, bahkan memandangnya dengan sedikit ejekan.
"Kenapa? Waktu menggodaiku kau sangat senang bukan?" Ye Mo menggigit bibirnya keras, "Tapi setiap kali sampai di situ, berubah jadi begini lagi."
"Tentu, siapa yang mau dengan senang hati jadi alat pelampiasan?" Suara Ye Mo Er terdengar lembut tapi jelas.
Lalu terjadilah gesekan intens yang sudah diduga.
Selama ada kesempatan seperti ini, dia takkan berhenti sebelum membuatnya tergila-gila.
Seolah biasa tak melakukannya, saat ada peluang langsung melampiaskan sampai tuntas.
*
"Jangan pedulikan Ye Mo Er?"
Sheng Youran menyelesaikan steaknya, secara santai menyebutkan kejadian tadi, dan memang melihat raut wajah Mu Yibei menjadi tak wajar.
Tapi dia tidak menyebutkan soal Ye Mo'er yang aktif mengajaknya mengobrol, hanya menceritakan saat dia salah masuk kamar dan melihat perempuan itu dikunci di kamar, serta tadi Ye Mo pergi mengambil kotak obat untuknya.
"Ye Mo juga pernah bilang begitu, awalnya kenapa sih?"
Suara Mu Yibei dingin membeku, "Dulu dia pernah disewa untuk membunuhmu dan dua anak, menurutmu kenapa?"
Sheng Youran benar-benar tertegun, dia bisa melihat kemampuan fisik Ye Mo'er tampak sangat luar biasa.
Tapi lapisan ini sama sekali tidak terpikir olehnya.
Tidak hanya tidak menyangka kalau dia bisa disewa untuk membunuh, tapi juga tak pernah membayangkan dia pernah mencoba membunuh dirinya sendiri dan anak-anak.
"Tepatnya, bukan membunuh, tapi menangkap hidup-hidup." Mu Yibeu meletakkan cawan anggur, "Yang main fisik bukan dia, tapi kamu dibawa Ye Yunting karena dia. Dia selalu jadi pengalih perhatian, membuat orang mengira dialah pelakunya. Kemudian dia membocorkan informasi tentang adik Qiao Shaojing ke dia, saat aku bawa Qiao Shaojing mencari Luo Sangshang, orang lain menyandera Xingbao. Kamu mencari Ye Yunting sebelum aku kembali karena Xingbao diculik."
Sheng Youran tahu dirinya kehilangan ingatan karena dibawa Ye Yunting, tapi tak menyangka ada latar belakang seperti ini.
Keputusan yang terpaksa diambil karena anak perempuan diculik.
"Dia melakukan ini hanya karena disewa? Sebelumnya kalian punya permusuhan? Kenapa dia berani menyakiti Anda demi uang?"
“Mu Yibei menyipitkan mata,”Hal-hal ini agak rumit, sederhananya sebenarnya tidak ada hubungan besar denganku. Jika kamu ingin mendengarkan, mendekatlah dan akan kuceritakan perlahan?”
“……”
Dia tersenyum, menunjuk mangkuk di mejanya,”Tapi, Nyonya Mu sebaiknya singkirkan dulu ini, lalu lipat mejanya.”
Sheng Youran berdiri, meliriknya dengan kesal, membantunya merapikan meja dan mangkuk, lalu memanggil pelayan untuk mengeluarkan barang-barang itu.
Mu Yibei berbaring tenang di ranjang,”Nyonya Mu tidak merasa ranjangku terlalu kosong?”
“Tidak. Dokter bilang kamu harus banyak istirahat akhir-akhir ini.”
Mu Yibei mengerutkan alis dengan tidak senang.
“Jangan cari-cari alasan untuk memarahi dokter lagi, dalam hal ini kamu harus patuh pada dokter!”
Dia terdiam sejenak, lalu berkompromi,”Aku tidak bilang tidak mau istirahat, tapi siapa yang bilang istirahat harus menjauhi istri sendiri? Apa ada logikanya?”
Sheng Youran tertawa sinis,”Menurutmu kenapa aku harus menjauhimu?”
“Nanti kamu harus membantuku mengeringkan badan, apa kamu bisa menjauh juga?” Mu Yibei meliriknya,”Mendekatlah.”
“……”
“Patuhlah, kemarilah.” Suaranya merendah, bernada maskulin yang sangat enak didengar,”Cuma pelukan sebentar? Tidak boleh juga? Youran, jika aku tega, kurasa kamu tidak akan bisa keluar dari pintu ini hari ini. Mendekatlah baik-baik, nanti kita tidur cepat, tidak melakukan hal lain, hm?”
Sheng Youran hampir kalah oleh sikap bermuka tebal yang memaksa dengan ancaman dan bujukan ini.
Segala cara bisa dia gunakan.
“Pada akhirnya dia tetap kompromi, kalau benar-benar ada orang yang ditugasi menjaga di depan pintu melarangnya keluar, mungkin dia sama sekali tidak punya cara.”
Mu Yibeu mencium wajahnya sekali, lalu merangkulnya, “Berbaring seharian di ranjang terlalu membosankan, kamu dekatkan dirimu padaku, suasana hatiku akan lebih baik, luka akan sembuh lebih cepat.”
Menunduk melihat ekspresi perempuan itu yang tak berdaya dan tak punya cara, dia tersenyum kecut.
Tampaknya dia tidak ingat apa-apa, masih sedikit takut padanya, dengan mudah ditakut-takuti dua patah kata langsung percaya.
Kalau tidak, dia seharusnya tahu bahwa sebenarnya dia tidak bisa berbuat apa-apa padanya.
