Bab 461 Aku Percaya Padanya, Bagaimana denganmu?
Sheng Youran masih belum mencerna bahwa alasan utama Ye Mo Er mencarinya adalah karena Luo Sangshang, di otaknya masih terngiang perkataan Ye Mo Er tadi tentang pergi ke basis Amerika Selatan mencari... obat untuk amnesianya?
“Aku bicara sebanyak ini bukan untuk membenarkan diri, hanya berharap dengan penjelasan ini kamu bisa sedikit mempercayaiku, aku benar-benar ingin meminta maaf, setidaknya berharap kamu percaya permintaan maaf Sang Sang.” Ye Mo Er mengangkat bahu pasrah, “Tapi kalau kamu tidak percaya, aku juga tak bisa berbuat apa. Kata-kata ini bahkan tidak mau kusampaikan ke Ye Mo, biarlah dia mengira aku butuh uang sehingga mengambil pekerjaan ini, meski memang aku butuh uang...”
“Barusan kamu bilang, kamu pergi ke basis Amerika Selatan mencari obat untuk amnesiaku?”
“Ye Mo Er mengangguk，”Kesalahan yang kulakukan sendiri, aku pasti harus mencari cara untuk membetulkannya. Saat Ye Yunting membawa pergi!!mu dulu, aku sudah tahu mungkin ada hal seperti ini. Cuma tidak menyangka kemudian terjadi ledakan, aku juga pernah mengira... kau mati. Lagipula jika mati di tempat seperti itu, mayat yang tidak bisa diselamatkan juga bukan hal yang aneh. Belakangan tahu kau masih hidup tapi kehilangan ingatan, aku mulai mencari petunjuk terkait, berhadapan dengan Ye Mo."
Sheng Youran menatapnya，"Benarkah? Lalu apakah kalian berhasil menemukan?"
"Aku tidak tahu." Dia tersenyum masam penuh kekecewaan，"Aku hanya membantunya bisa menguasai kendali eksekutif basis, agar basis tidak hancur. Soal mengambil obat semacam itu, dia tidak mungkin mempercayaiku, mana mungkin mengizinkanku menerima. Aku punya kesadaran diri, di bidang ini bahkan tidak pernah bertanya. Tapi menurut dugaanku mereka sudah menemukan, kalau tidak mereka akan terus menyelidiki. Tapi barang terkait obat seperti ini, tanpa melalui serangkaian tes, memastikan tidak berpengaruh buruk pada tubuh, tidak berani memberikannya padamu. Seharusnya masih dalam tahap pengujian, kau tunggu saja hasilnya perlahan."
Sheng Youran teringat saat bertanya pada Mu Yibei sebelumnya, Mu Yibei berkata belum tahu kapan ada hasil, bicara besar dengan sikap tidak peduli.
Maka sejauh ini, hasil tes sepertinya tidak optimis.
"Sudah, Nyonya Mu." Ye Mo Er menarik napas dalam，"Yang perlu dikatakan sudah kukatakan, yang perlu dilakukan sudah kulakukan. Kedepan tidak tahu apakah ada kesempatan bertemu lagi, setidaknya kali ini, aku harus Pamit."
"Kau mau Pergi!!?" Sheng Youran akhirnya tersadar.
“Dia tidak tahu apakah kata-kata Ye Mo Er layak dipercaya, terus ingin melihat apa tujuan akhirnya baru bisa menilai.”
Tapi dia tidak punya tujuan, dia hanya menjelaskan urusan dengan jelas, lalu meminta maaf, dan berpamitan.
“Benar.” Ye Mo Er sudah duduk di tepi balkom, membelakangi sinar matahari, latar biru tak bertepi di punggungnya seperti layar putih raksasa, “Semua sudah selesai, untuk apa aku tetap di sini.”
“Tapi, Ye Mo...” Sheng Youran tidak percaya memandangnya.
Mu Yibeu mengira dia kembali dengan segala cara hanya karena ingin mendekati Ye Mo lagi.
Ini juga agak dia percaya, karena terlihat hubungan mereka sangat tidak biasa.
“Kakak Mo... Kamu benar-benar pikir aku masih ingin menemuinya?” Ye Mo Er berbisik, “Orang yang mustahil, untuk apa diganggu terus? Waktu itu karena sudah terlalu lama tidak bertemu, aku sangat ingin tahu setelah bertahun-tahun, apakah dia akan sedikit berubah karena lama tidak melihatku. Saat pergi dulu, aku sudah menyerah, kali ini benar-benar tidak ada hubungannya dengannya. Aku tidak ingin bertemu.”
Entah memikirkan apa, saat Sheng Youran hendak bicara lagi, dia melihatnya mengangkat kepala, mengucapkan selamat tinggal padanya, lalu melompat dari balkom.
Dia berlari tergesa ke tepi dan melihat ke bawah.
Di permukaan air bahkan sudah tidak ada cipratan lagi.
Tidak jauh dari situ ada pelabuhan, ada kota.
Mungkin setelah kapal berlabuh, mereka akan sementara berada di kota yang sama.
Tapi tidak akan ada kesempatan bertemu lagi.
Sheng Youran baru keluar dari balkom sudah mendengar suara ketukan pintu.
"Buka pintu," Ye Mo berdiri di luar, "Kapal akan segera berlabuh. Apakah Ye Mo'er ada di sini?"
Di balik wajah tenang Ye Mo, ia melihat ketegangan yang jelas tersembunyi di kedalaman pupil matanya.
"Dia sudah pergi." Sheng Youran akhirnya tenang kembali, "Dia tidak berniat turun kapal bersama kita, juga tidak berencana..."
"Tidak mungkin." Mata Ye Mo tiba-tiba membeku, telapak tangan yang mencengkeram gagang pintu hampir merobeknya, "Dia tidak mungkin pergi sekarang."
"Katanya semua yang harus dilakukan sudah selesai."
"Selesai?" Ye Mo menggigit celah giginya, hawa dingin memancar dari wajah tampannya yang dingin, "Transaksi kami tiga bulan, belum sampai waktunya."
Sheng Youran memandang wajah Ye Mo yang sudah tidak tenang, "Bukan, yang dia lakukan bukan pekerjaan untukmu. Dia ceritakan semuanya padaku. Dulu dia tak sengaja melibatkanku, kali ini atas permintaan Luo Sangshang dan permintaan maafnya sendiri untuk menebus kesalahan. Kerja sama denganmu hanya karena... kau tidak percaya padanya. Sekarang semua sudah dilakukan dan permintaan maaf disampaikan, jadi waktunya dia pergi."
Ye Mo berdiri di tempat, raut wajahnya berubah perlahan.
Dia benar-benar pergi.
Tiga bulan itu tipuannya.
Bukan seperti yang dikiranya, alasan untuk mendekatinya lagi.
Semua ini tidak ada hubungannya dengannya!
"Aku mengerti, terima kasih." Setelah lama, Ye Mo kembali tenang.
“Aku tidak tahu apakah seharusnya mempercayainya. Yibei menyuruhku jangan percaya sepatah katanya. Tapi entah mengapa, di dalam hatiku aku percaya pada apa yang baru saja dia katakan. Dulu dia tidak sengaja menyingkirkan mereka untuk menyakiti aku dan putri. Dia bilang, saat itu dia benar-benar ingin pergi, itu satu-satunya metode yang dimilikinya. Ye Mo, aku percaya padanya. Bagaimana denganmu?”
Ye Mo sudah membalikkan badan, "Jika dia mengatakan itu atas permintaan Luo Sangshang, maka itu bisa dipercaya. Dia tidak akan menggunakan Sang Sang untuk menipumu."
Sheng Youran kini semakin mengerti sedikit ekspresi Ye Mo Er tadi, dan kepasrahan yang hampir seperti kelelahan di matanya.
Karena Ye Mo benar-benar tidak memiliki sedikit pun kepercayaan padanya. Satu-satunya kepercayaan ini pun berasal dari penilaian berdasarkan Luo Sangshang.
Pantas saja dia bilang, ini adalah orang yang mustahil, sudah menyerah.
Ye Mo berjalan beberapa langkah, lalu kembali berhenti, "Apa lagi yang dia katakan sebelum pergi?"
"Maksudmu..."
"Tidak ada pesan yang ditinggalkannya untukku?" Suara Ye Mo sangat rendah, sampai tidak ada yang bisa mengenali emosi di baliknya.
Sheng Youran hanya bisa melihat punggungnya, tidak tahu ekspresi apa yang ada di wajahnya saat ini.
"Tidak ada," jawabnya jujur. "Dia meminta maaf padaku, menjelaskan, lalu pamit. Tidak ada kata-kata lain yang ditinggalkan."
Seolah melihat punggung Ye Mo bergetar mengikuti.
Sheng Youran merenung sejenak, melanjutkan, "Tapi aku sempat bertanya padanya. Awalnya kupikir dia melakukan ini karena kamu. Tapi dia bilang sejak meninggalkan Kota Suci dulu, dia sudah menyerah padamu. Dia sudah tidak ingin bertemu denganmu lagi."
Melihat ketidakpercayaan Ye Mo, bahkan dia pun tak bisa menghindari perasaan tak berdaya untuk Ye Mo'er.
Sebenarnya dia tak ingin mengungkapkan kata-kata Ye Mo'er ini, tapi hanya dengan mengatakan barulah Ye Mo tahu, kebohongannya hanyalah akibat ketidakpercayaannya.
Bahkan permintaan maaf sederhana pun harus dihadapi dengan penyamaran melawan segudang keraguan.
