Bab 464 Ini…… Su An'an yang dulu sempat tenar?
Sheng Youran ragu sejenak, lalu duduk di sampingnya, “Apakah Ye Yunting yang mengambilnya?”
“Hm.” Suara Ye Mo Er terdengar pasrah, “Saat kulihat dia, sudah ada firasat ini. Hasilnya kucari ke mana-mana tapi tidak ketemu. Waktu itu juga sudah mepet, kalau tidak segera pergi, begitu kapal berlabuh aku benar-benar tidak bisa kabur. Eh tapi, justru saat aku menyerah——”
Dia mengangkat bahu, bahkan dirinya sendiri tidak menyangka.
Ye Mo Er menoleh, melihat ekspresi Sheng Youran, bibirnya melengkung samar. "Kamu tak perlu merasa bersalah, biarkan dia ambil kembali. Sebenarnya itu memang barang mereka, bagi orang lain cuma bernilai materi. Suamimu jelas tak menganggap uang itu penting, jadi hilang ya sudah. Apa yang sudah dilakukan tak perlu disesali. Setidaknya kamu tidak menyelamatkan serigala tak tahu terima kasih, menurutku dia juga tak berniat membalas budi dengan kejahatan. Dia tahu ini tak berarti bagi Mu Yibei, jadi dibawanya saja."
Jika itu sangat penting bagi Mu Yibei, mungkin meski dia datang dengan tujuan itu, belum tentu akan menyerah.
Tapi sepertinya, Ye Yunting akhirnya melepaskan Sheng Youran.
"Aku tahu ini tidak terlalu penting." Sheng Youran teringat reaksi Mu Yibei saat mendengar data itu hilang. "Masalah ini tidak terlalu berdampak, hanya pada reputasimu. Aku tak tahu kenapa dia salah paham, tapi termasuk konflik masa lalu kalian, pasti juga bukan seperti yang dia kira?"
Keengganan Mu Yibei terhadap Ye Mo Er, Sheng Youran mulai memahami sebagian.
Karena dia pernah menjelaskan, permusuhan Ye Mo Er dengan Ye Mo sebenarnya tak ada hubungannya dengannya, tapi seharusnya tidak sampai memengaruhi Sheng Youran dan dua anak mereka.
Itulah batasnya.
Tapi dengan Ye Mo, tentu ada alasan yang lebih dalam.
Ye Mo Er mengangkat wajah, senyum di bibirnya tiba-tiba membeku.
"Youran, kita tidak terlalu dekat." Dia tertawa penasaran, memandanginya dengan ekspresi bermain-main namun lebih banyak kebingungan, "Bagaimana kamu tahu itu bukan seperti yang dia pikirkan? Bagaimana kamu yakin ini bukan kesalahpahaman? Bagaimana kamu tahu aku tidak menipumu? Mungkin yang kukatakan pada Ye Mo itu benar, sementara aku menuduh Ye Yunting di hadapanmu?"
"Perasaan saja." Sheng Youran juga tidak bisa menjelaskan secara spesifik, apakah ini lebih banyak pertimbangan atau intuisi, "Kemarin saat Ye Mo bertanya padaku, dia bilang jika kamu menyebut Luo Sangshang, itu pasti benar... Aku pikir kalau dia sudah bilang begitu, pasti itu benar."
Ye Mo Er diam membisu.
"Selain itu, putriku sangat menyukaimu. Terima kasih telah menyelamatkannya. Dia bilang kamu terluka. Aku yakin Ye Mo dan Mu Yibei pasti tidak tahu semua ini."
Ye Mo Er tersenyum, "Aku juga sangat menyukai putrimu."
Dia menyukai putri itu, atau lebih tepatnya, dia memang sangat menyukai anak-anak...
"Youran, hal ini tidak penting. Kamu tidak perlu memberitahu mereka kebenaran." Katanya perlahan, "Lagipula aku sudah benar-benar terbiasa dengan hal seperti ini, sama sekali tidak mengejutkan. Yang patut disalahkan, hanya kecepatan lariku yang kurang."
"Tidak sakit hati diperlakukan salah seperti ini?"
Sheng Youran tidak mengerti, apakah kalimat sederhana "sudah terbiasa" benar-benar bisa membuat seseorang tak peduli?
“Kalau kamu paham perasaan saat ingin menjelaskan tapi pihak lain sama sekali tidak percaya? Itu lebih menyakitkan daripada dikambinghitamkan.” Suara Ye Mo Er datar, tanpa ekspresi, “Saat seseorang tidak mempercayaimu, artinya kamu tidak ada di hatinya. Penjelasanmu sia-sia. Sekali dia percaya, kedua kalinya tetap kamu yang disalahkan. Ketidakpercayaannya padaku tidak terkait alasan spesifik apa pun.”
Dia berpikir sejenak, “Kalau begitu pergilah, berapa persen kemungkinanmu bisa kabur tanpa ketahuan olehnya?”
Ye Mo Er menatapnya, “Kabur?”
Sheng Youran mengangguk, “Bagaimana cara membuka ini, bisa kubantu?”
Perempuan itu diam, memperhatikan Sheng Youran yang sedang meneliti rantai tersebut.
“Atau sandera aku, paksa mereka melepasmu. Gunakan aku sebagai tameng untuk kabur, lepaskan setelah sampai di tempat aman.”
Ye Mo Er yakin dia serius, dari terkejut perlahan tertawa geleng-geleng kepala, “Tidak perlu, aku tidak mau pergi. Terima kasih, niatmu saja sudah cukup. Melihatmu, aku jadi teringat Sang Sang dulu. Saat dia masih polos, juga mudah mempercayaiku.”
“Ye Mo Er...”
“Benar-benar tidak pergi.” Ye Mo Er menggeleng mantap, “Aku tidak yakin bisa lolos. Kabur sekian lama tetap tertangkap, pikirkan orang-orangnya Mu Yibei itu polos? Dia punya kenalan di sini. Lebih mudah di tempat lain, di sini aku pasrah.”
Yang lebih penting, kalau Sheng Youran membebaskannya sampai ketahuan Mu Yibei, belum tahu apa lagi prasangkanya.
Dia tidak mau mengambil risiko itu lagi.
"Kalau kamu benar-benar ingin membantuku, cukup kirimkan makanan enak kapan pun ada kesempatan. Ye Mo sebenarnya orang yang sangat membosankan, sama sekali tidak pilih-pilih soal makanan, dan mengira orang lain juga begitu. Aku tidak mau makan barang-barang yang dia kirim."
Sheng Youran tidak bisa membujuknya, tapi melihatnya di sini juga membuat hatinya tidak nyaman.
"Sudah, waktu sudah hampir habis. Pergi!!" Ye Mo Er mendesak, "Kamu mau mempercayaiku saja sudah membuatku senang."
Di dunia ini tidak banyak orang yang baik padanya, bahkan bisa dibilang sangat sedikit.
Karena itu setiap orang akan dia usahakan untuk dihargai dengan baik.
Saat Sheng Youran keluar dari kamar, dia melihat Ye Mo berdiri di koridor sedang menghisap rokok.
"Dia bilang apa?" Suara Ye Mo yang dingin tiba-tiba terdengar.
"Apa yang ingin kamu ketahui? Bukankah barangnya sudah diakhiri? Kamu ingin mengambilnya kembali?"
Ye Mo menangkap nada bicaranya yang tidak biasa, mengangkat pandangan, "Barang itu tidak penting. Tapi karena dia tidak mengatakan apa-apa, kamu pulang dan istirahatlah."
"Mr. Ye, apakah benar sulit sekali bagimu untuk sekadar mempercayainya sedikit saja?" Sheng Youran tidak segera pergi, terdiam sambil menatap Ye Mo.
Dia tidak langsung menjawab, mengalihkan tatapan dari Sheng Youran dengan ekspresi datar seolah tanpa emosi, "Mungkin permintaan maafnya padamu tidak palsu, tapi jangan karena satu hal ini kamu mengira sudah mengenalnya. Dia hanya menerima permintaan Luo Sangshang."
Sheng Youran mengangguk, "Aku tahu aku tak bisa meyakinkanmu. Kau bahkan tak percaya padanya, apalagi pada kata-kataku. Tapi Ye Mo, pengakuannya pun tak berarti dia yang melakukannya."
Ye Mo menutup mata sejenak. Saat membukanya kembali, koridor itu hanya menyisakan dirinya seorang.
*
Sheng Youran tidak langsung kembali ke kamar. Dia menuju restoran di Zhong Ting hotel.
Mengungkapkan, atau tidak?
Suara "Prak!" terdengar. Seorang perempuan di kejauhan terjatuh setelah ditampar.
Bahasa Mandarin yang fasih membuat Sheng Youran mengangkat alis, "Hanya tahu minta uang, kau sudah hancur begini, masih berani minta duit?"
Dalam pandangannya, seorang wanita kurus kering terhuyung-huyung bangkit dari lantai.
Wajah itu terasa agak familiar baginya.
Tentu bukan karena ingatan, tapi selama masa kebosanan sebelum dibawa Shen Qing, dia pernah menonton beberapa sinetron lawas.
Jika tak salah ingat, wanita ini dulu pernah tenar... Su An'an?
