Bab 465 Kekurangan Uang Hingga Harus Menjual Diri
Dari rumah sakit hingga masa pemulihan di London, saat bosan hanya televisi yang bisa diandalkan.
Selain beberapa drama yang dibintangi Su An'an, dia juga kerap menyaksikan program gosip selebriti.
Kebetulan ada satu episode yang membahas Su An'an setelah dia menonton serialnya, mengabarkan kabar nestapa sang artis di Amerika.
Seperti dugaan, acara itu kembali menjadikannya bahan fitur troll.
Mulai dari masa kejayaan hingga kemerosotan total yang membuatnya tak laku lagi, semua dirangkum habis.
“Sheng Youran saat itu masih memiliki kesan yang sangat mendalam.”
Kemilau dalam sinetron, dan keletihan serta kekurusan ekstremnya saat difoto di Amerika.
Saat itu tidak terbayangkan, dia masih bisa menyaksikan Su An'an dengan mata kepalanya sendiri suatu hari.
Penampilannya hampir sama seperti saat difoto, masih terlihat samar-samar wajah cantiknya dengan fitur wajah yang sempurna.
Tapi kondisi keseluruhan orangnya, seolah membusuk dan layu dari dalam tulang.
“Kau cuma menemani Laozi tidur tiga malam, masih berani-beraninya menjilat kulit wajah untuk minta uang.” Lelaki yang berbicara itu tampak berusia tiga puluhan, pria paruh baya berperut gendut berbaju jas, menundukkan pandangan ke perempuan di lantai seperti melihat debu.
Saat Su An'an limbung mencoba bangkit, dia menunduk, rambut panjang menutupi separuh wajahnya.
Kira-kira kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi, responnya sama sekali tidak menunjukkan rasa malu.
Karena terluka akibat jatuh, dia bertumpu pada bangku di sampingnya sambil berdiri terhuyung, berkata dengan artikulasi jelas, “Bukan cuma tiga malam, meski satu malam pun bukan gratis, Bos Li tidak mau bayar?”
Lelaki itu menyeringai sinis, kali ini tidak main fisik, suaranya penuh penghinaan, “Pelacur seperti kau yang sudah rusak dimainkan, masih mengira diri artis? Dulu kau tak terjangkau, sekarang toh jatuh ke level menemani lelaki tidur lalu tebal muka minta uang. Dasar sialan, bagian mana dari tubuhmu yang layak dibayar mahal? Longgar sampai tidak ada sensasi, entah sudah berapa lelaki yang naik…”
Restoran awalnya sangat sepi, suara dari satu meja itu hampir terdengar ke seluruh ruangan.
Hanya saja, selain Sheng Youran, semua orang di sekitar adalah orang asing.
Hanya tahu samar-samar bahwa beberapa orang ini sedang bertengkar, tapi tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
"Bos Li banyak bicara, akhirnya berniat membayar atau tidak?" Su An'an dengan sorot mata yang sangat dingin, meski terpuruk sampai level ini, tidak berniat merendahkan diri.
Entah karena nada bicara dan sikap dinginnya yang memprovokasi Bos Li, atau karena sorot matanya.
Uang, bukan tidak ada.
Perempuan biasa dengan kecantikan dan usia setara memang tidak seharga ini.
Tapi dia pernah menjadi sangat populer di masa lalu.
Jadi masih banyak bos yang pernah tergila-gila padanya di Amerika, setelah mengetahui dari lingkaran sosial tertentu, bersedia membayar untuk mencarinya.
Bos Li adalah salah satunya.
Su An'an tidak ingat padanya, tapi dia mengingat Su An'an.
Dulu di sebuah acara gunting pita, dia ingin mendekati dewinya untuk berbicara, tapi ditolak dingin oleh agennya.
Sorot mata agen itu jelas-jelas tertulis "kodok lumpur ingin memakan daging angsa".
Saat itu dia sama sekali tidak berpikir hal seperti itu, hanya ingin berbicara beberapa patah kata.
Tapi penampilan Su An'an saat itu sangat dalam menstimulasinya.
Dia tidak meledak di tempat yang membuatnya malu, bersikap sopan, tapi sorot matanya seolah dia adalah virus, takut dirinya bersentuhan dengannya bahkan sedikit.
Dia mengingatnya sampai sekarang.
"Setelah bisnis berkembang besar, kali ini datang ke Amerika untuk rapat, menemukan kabar yang beredar bahwa Su An'an di Amerika menjual diri ke pengusaha kaya ternyata benar. Asal ada uang, dia mau dengan siapa saja."
Maka dia mempermainkannya selama tiga hari.
Sekarang ingin melihatnya merendahkan diri untuk sedikit bayaran pelacuran sambil memohon di depan umum.
"Menjadi pelacur sampai level sepertimu, benar-benar tidak biasa." Bos Li marah sampai tertawa, matanya menyipitkan tatapan mengerikan, "Tapi pelayananmu membuat Laozi tidak nyaman. Apa bedanya dengan pelacur kelas rendah di jalanan? Lao Lu, sekarang berapa tarif pelacur jalanan?"
Seorang pria paruh baya tersenyum di samping Bos Li berkata, "Itu tergantung harga dalam negeri atau luar negeri."
"Apakah Nona Su orang asing? Matanya biru atau rambutnya pirang?"
"Kalau maksud Bos Li yang di dalam negeri, yang murah sekitar seratus yuan, yang level konsumsi lebih tinggi... sekitar dua tiga ratus yuan, sudah termasuk bagus."
Bos Li mengeluarkan tiga ratus yuan dari dompet, menjepitnya dengan jari lalu melemparkan ke lantai, "Ambil lah, Nona Su. Bawa uangnya dan cepat pergi!! Sekarang melihatmu benar-benar membuat jijik."
Su An'an menunduk melihat sebentar, tentu saja tidak mengambilnya.
Di bawah tatapan Bos Li, dengan tenang dia mengeluarkan ponsel, "Bos Li sekarang sudah jadi direktur perusahaan publik. Punya identitas, punya citra. Tapi di saat genting IPO di Amerika, tiba-tiba terjadi skandal seks... tidak tahu sampai level berapa harga saham perusahaanmu akan jatuh di hari pertama perdagangan?"
"Dasar pelacur, kau bilang apa?"
Su An'an memutar ponselnya yang menampilkan video belum diputar.
“Bos Li lihat baik-baik, saya tinggal klik konfirmasi, video langsung terunggung... Di sini jaringan cepat, video juga sudah saya kompres, sangat mudah.”
Raut wajah Bos Li langsung berubah, tiba-tiba berdiri dari podium meja, menatapnya dengan mata penuh kebencian.
Tapi tangan perempuan itu berada satu sentimeter dari tombol unggah.
Seolah-olah jarinya bisa saja menekan tombol itu kapan saja.
Tak disangka dibodohi oleh perempuan ini!
Bos Li menggigit giginya, "Kalau berani mengunggah, Laozi pasti menyuruh orang membunuhmu!"
"Hal yang bisa Bos Li selesaikan cukup dengan membayar, kenapa harus menunggu saya unggah dulu baru hancur bersama?" Su An'an memandangnya dingin, suaranya jelas terdengar.
"Perempuan tak tahu malu, berani-beraninya merekam! Laozi saja tidak merekam... Kalau kabar ini tersiar, jangan harap ada lelaki berani membayarmu lagi!" bentak Bos Li.
"Tapi Bos Li pasti takkan bocorkan, kan? Soalnya lingkaran sosial kalian juga tak punya teman sejati. Jika orang tahu saya pegang video seperti ini, apalagi pesaingmu, pasti mereka mau beli mahal-mahal."
Dengan gerakan kasar, lelaki itu melemparkan beberapa lembar dolar, melototi perempuan itu, "Hapus! Hapus sekarang!"
"Saya hapus atau tidak tak penting, ini cuma salinan versi kompres..."
Sheng Youran memiringkan tubuhnya, suara-suara itu terus menerus masuk ke telinganya entah sengaja atau tidak.
Gosip mengejutkan ini membuatnya akhirnya paham, kabar angin itu ternyata benar adanya.
Dia selalu berpikir media hanya membuat fitnah tanpa dasar, toh dulu pernah begitu populer, mana mungkin kekurangan uang sampai perlu menjual diri.
Meski menjual diri, dia tidak berada dalam posisi lemah.
Dalam kondisi seperti ini, meski dua lelaki itu marah sampai wajahnya membiru, dia tetap bisa mendapatkan sejumlah tunai yang cukup besar.
Sheng Youran melirik ke arah sana karena penasaran, kebetulan bertemu Su An'an yang baru saja menerima uang dan berbalik hendak pergi.
Saat pandangan mereka bertemu, pupil mata Su An'an tiba-tiba melebar.
Sorot mata yang tak terbayangkan dan penuh ketidakpercayaan itu membuat Sheng Youran merasa bingung.
