Bab 469 Dia Lebih Suka Mu Yibei Tidak Melihat Dirinya yang Sekarang
Su An'an membeku, tatapannya dingin mengarah ke Sheng Youran.
Dia tentu saja takut mati...
Di dunia ini berapa orang yang benar-benar tidak takut mati?
Jika bukan karena takut mati, dulu dia tidak akan memohon Mu Yibei menyelamatkannya sekali saja.
Sayangnya Mu Yibei menolak.
Bahkan ketika dia pernah menghadang peluru untuknya, di matanya mereka sudah lama melunasi semua hutang.
Jika tidak takut mati, dia tidak akan beralih mencari William setelah mengalami kegagalan dengan Mu Yibei.
Dia tahu William bisa menyelamatkannya, tapi William punya syarat.
Setelah menipu perempuan bernama Wen Xin itu, dia sudah tahu Wen Xin pasti akan mengorbankannya.
Jadi dia lebih dulu meninggalkan Kota Perjanjian, pergi ke Amerika untuk mengambil penawar dari William.
Meski William bukan orang baik, setidaknya dia menepati janji.
Penawar sudah didapat, sayangnya nasibnya di Amerika justru terpuruk begini.
Tubuhnya sudah lama akan ambruk, sejak pertama kali dijerumuskan menjadi pecandu narkoba sampai akhirnya keracunan.
Meski sekarang tidak mati, untuk bertahan hidup dia masih butuh biaya pengobatan mahal.
Apalagi kecanduan narkobanya sama sekali tidak bisa dihentikan.
Hingga kini, demi uang dia sudah bisa melakukan apa saja, semata-mata hanya untuk tetap hidup.
"Tapi hidup seperti ini yang lebih buruk dari mati, hari-hari mati rasa bagai mayat hidup, masih lebih baik daripada harus berhadapan dengan Sheng Youran dan Mu Yibei, membuatnya menghadapi alasan sebenarnya yang membuatnya sampai ke titik ini, menghadapi orang yang selama bertahun-tahun ia rindukan tapi tak kunjung didapat."
Dia lebih memilih Mu Yibei tidak melihat kondisinya yang sekarang.
Kalau benar-benar mati, lalu bagaimana?
Su An'an merasa perasaan hati yang bagai mati suri itu semakin merasuk ke dalam tulang sumsumnya.
"Ya, takut mati, tapi juga tidak takut mati." Dia menyembunyikan kebencian di matanya, memandang ke arah lain, "Jika kamu tidak muncul, aku rela hidup seperti ini. Tapi kalau harus bertemu Mu Yibei dalam kondisi seperti ini... lebih baik aku mati."
Sheng Youran diam, merasa ini sesuatu yang tidak diinginkan tapi tidak terlalu mengejutkan.
Rupanya alasan paling klise ini, karena seorang lelaki.
"Istri, apakah akan membawanya pulang?" Pengikutnya mendekat dan bertanya.
Sheng Youran meliriknya, hal seperti menginjak rival asmara yang sudah jatuh bukanlah yang ingin dilakukannya.
Apalagi menurut pandangannya, keadaan wanita itu sekarang benar-benar menyedihkan.
Terutama jika dibandingkan dengan kejayaannya dulu.
Dia pernah melihat dalam program hiburan yang membahas, saat Su An'an memenangkan penghargaan dulu, memang sedang di puncak ketenaran.
Tapi hanya dalam hitungan tahun, wujudnya sudah seperti bukan manusia lagi.
Bahkan harus menjual diri, bahkan merekam video transaksi untuk mengancam klien sebagai cara mendapatkan uang.
“Mo Yuchen di mana?” Dia jongkok, menatap mata Su An'an, "Kalau kau bicara, aku bisa melepaskanmu. Jika kau ingin terus hidup seperti ini, silakan pergi."
Su An'an menekan bibirnya erat, menatap mata perempuan itu.
Sheng Youran tahu maksudnya, kini hampir semuanya berada di bawah kendalinya.
Jika dia hanya ingin mengorek informasi, setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan, tidak masalah untuk mengingkari janji dan menyuruh orang membawanya pergi.
Bagi dirinya sendiri sekarang, Su An'an hanyalah ikan di atas talenan.
Ingin menangkapnya, dia sama sekali tidak punya posisi untuk melawan.
"Nona Su jelas memahami diriku. Karena kau sudah menyebutkan hal ini, lebih baik kita gunakan ini untuk menukar kesempatan kebebasanmu. Karena jika kau tidak memberitahuku, mungkin... aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja."
Sheng Youran tidak bertanya pada Su An'an tentang permusuhan apa yang ada di antara mereka.
Juga tidak menanyakan siapa sebenarnya Mo Yuchen.
Meski tidak tahu, dia bisa merasakan dengan tajam bahwa pastilah orang yang sangat berhubungan dengannya, sehingga bisa dijadikan syarat pertukaran oleh Su An'an.
Nama itu bahkan terdengar agak familiar.
Hanya saja yang ingin diketahuinya tidak bisa diperoleh dari mulut Su An'an.
Jika Su An'an tahu bahwa dirinya sama sekali tidak ingat peristiwa ini, sangat mungkin dia akan berbohong.
Dengan berpura-pura tahu segalanya, barulah dia akan merasa risih.
“Nona Su, waktuku terbatas.” Sheng Youran memandang wajahnya yang kurus hingga tulang pipi menonjol tanpa kilau, “Jika kau masih tidak mau bicara, Yibei akan segera mencariku. Aku tidak keberatan membiarkannya memutuskan, apakah kau boleh pergi atau tidak.”
Benar saja, setelah menyebut nama Mu Yibei, raut wajah Su An'an jelas menunjukkan rasa takut dan gentar.
Dia tidak ingin Mu Yibei melihatnya dalam kondisi hina dan terpuruk ini. Selain itu, jika sampai di tangan Mu Yibei, nasibnya akan sangat mengenaskan.
Karena Mu Yibei tahu bahwa penculikan putrinya dulu pada dasarnya adalah ulahnya.
Jika saja dia tidak mempercepat pelarian ke Amerika, Mu Yibei sama sekali tidak akan membiarkannya lepas.
Sedangkan kemudian, kecerdikan Mu Yibei beralih untuk mencari Sheng Youran yang saat itu menghilang.
Mungkin dia tahu keberadaanku, dan menganggap ini adalah kehidupan yang pantas kujalani.
Atau mungkin, dia hanya ingat untuk mencari Sheng Youran seorang diri, lalu berhasil menemukannya.
Sementara Mu Yibei bukan tipe yang akan melunak karena pesan tentang Mo Yuchen.
Dari pemahamannya tentang Mu Yibei, kemungkinan besar Mu Yibei sama sekali tidak ingin Sheng Youran mengetahui keberadaan Mo Yuchen.
Dirinya sendiri juga tidak memiliki ketertarikan untuk mengetahui tentang kakak tirinya ini.
Hanya seorang yang sudah didiskualifikasi dari Grup Mu.
“Baik.” Setelah beberapa saat, Su An'an berbicara dengan suara melengking, “Jika kau benar-benar mau membiarkanku pergi, aku akan bicara.”
Dia melirik pengawal di belakang Sheng Youran, mengaitkan bibirnya, “Tidakkah kau suruh dia menjauh?”
Bagi Sheng Youran, tentu saja lebih baik jika hal ini tidak diketahui orang lain.
Sedangkan bagi dirinya sendiri, dia sangat berharap Mu Yibei bisa bermusuhan dengan Sheng Youran karena hal ini.
"Jika dia sangat mencintainya, bagaimana mungkin dia mentolerirnya masih mencari tahu tentang teman masa kecilnya setelah bertahun-tahun?"
"Nyonya." Orang yang mengikutinya mengerutkan alis, menandakan mungkin ada bahaya jika berdiri terlalu jauh.
Sebenarnya orang yang mengikuti kali ini adalah anggota cabang Amerika dari Ye Mo.
Tidak mengenal Mo Yuchen, juga tidak tahu hubungan antara Su An'an dengan Direktur Mu.
"Tidak apa, saya hanya ingin bicara sebentar dengan Nona Su. Kamu berdiri agak menjauh saja."
"Baik, Nyonya."
Su An'an mencibir dengan sinis, lalu berdiri.
Suaranya merendah, "Saya hanya bisa memberimu satu petunjuk. Apakah kamu tahu atau tidak, dan bagaimana caramu menemukannya, itu bukan urusanku. Setelah Kakek Mu dipenjara, Mo Yuchen sedang berusaha menyelamatkannya. Jadi dia mencari... Pak Beichen."
Wajah Sheng Youran berubah sesaat setelah mendengarnya.
Nama "Pak Beichen" - jika bukan hanya kemiripan pelafalan - baru saja dia dengar hari ini.
Saat Ye Mo sedang berbicara dengan Ye Mo'er.
Katanya Ye Yunting dan data-data sudah dibawa pergi oleh orang-orang si tua Beichen.
Ketika Sheng Youran mengangkat pandangannya lagi, Su An'an sudah berlari ke arah berlawanan.
"Nyonya, perlu kami kejar?"
Sheng Youran menggelengkan kepala.
Tidak ada niatan untuk mengejar.
Tapi Mo Yuchen ini...
Dia mengeluarkan ponsel dan mulai mencari informasi.
Karena tidak tahu ejaan pastinya, hasil pencarian sangat buram dan tidak jelas.
Tapi ketika dia mencari nama Mo Yuchen dengan Su An'an bersama-sama, akhirnya muncul!
Pantas saja terdengar familiar.
Mo Yuchen ternyata adalah mantan suami Su An'an!
