Bab 518 Mengandalkan bantuan perempuanmu, lebih baik putriku
Mana yang lebih melelahkan antara mengasuh anak dan menjadi pengawal, dia benar-benar tidak tahu.
Dia belum pernah mengasuh kedua anaknya sendirian, apalagi menjadi pengawal.
"Lalu kenapa?" Mu Yibeu mengejek, "Kemampuan kerjamu seperti ini pantas dibayar mahal? Cukup untuk menyewa banyak pengasuh!"
Ye Mo Er benar-benar bingung setengah mati.
Lalu tertegun berdiri di sana dan dimarahi olehnya.
Awalnya saat tahu Mu Yibei datang, dia masih merasa sedikit gugup.
Mu Yibei tidak suka dia mendekati Sheng Youran, hal ini sudah diketahui umum.
Kemudian Mu Yibei pergi ke Kota Suci untuk urusan bisnis, meninggalkan tugas melindungi Sheng Youran pada Ye Mo, yang langsung melemparkan tanggung jawab itu padanya.
Dalam hal ini, dia merasa penugasan ini masuk akal, memang sulit mencari pengawal perempuan yang familiar dengan Sheng Youran.
Jadi meski Mu Yibei enggan, dia tidak punya metode lain yang lebih baik, berada jauh di dalam negeri hanya bisa tutup mata tanpa keberatan.
Tapi sekarang, dia adalah 'rekan seperjuangan' Sheng Youran, dialah yang menyetir sendiri untuk melepaskan diri dari pengawal Mu Yibei, memastikan Sheng Youran sudah berada di pesawat saat ketahuan.
Namun bahkan dia pun tidak menyangka, Mu Yibei diam-diam pergi ke London di waktu yang hampir bersamaan, membuat mereka saling meleset dan kehilangan satu hari penuh.
Jika Mu Yibei tidak ingin marah, dia merasa namanya bukan Ye Mo Er.
Bisa saja dia mengira ini semua hasutannya.
Apalagi sekarang dia hadir langsung di sini, sepenuhnya bisa menggunakan alasan ketidakpuasan sebelumnya terhadap pengawal ini untuk mengusirnya.
Sebenarnya dia tidak takit diusir, yang ditakutkan adalah kalau dia langsung membuangnya ke tangan Ye Mo.
Karena alasan inilah Ye Mo Er diam saja saat diperlakukan seperti bawahan dan dimarahi.
Masih berani bilang dia tidak lebih baik dari pengasuh!
“Tuan Mu sudah selesai bicara?” Ye Mo'er tersenyum tipis tanpa kehangatan, sebelum pergi masih ingin bergumam, "Kalau kau sudah selesai, aku pergi. Lagipula, kau bukan klienku. Jadi soal harga ini untuk merekrutku atau pengasuh, itu bukan pilihanmu. Aku bekerja sesuai bayaran, awalnya tak ingin pamer jasa. Tapi selama ini sudah kujaga istrimu dengan baik, meski tak ada prestasi setidaknya ada kerja keras."
Mu Yibei membeku dengan wajah masam, "Selama setengah bulan ini dia tak pernah sekalipun meneleponku, ini namanya dijaga dengan baik?"
Kata-kata Ye Mo'er yang belum selesai seperti tersangkut di tulang tenggorokan.
Tiba-tiba, dia seolah memahami maksud ketidaksenangannya.
"Kau... kira aku yang menghasut?" Ye Mo'er gagap, "Aku yang melarangnya meneleponmu?"
Mu Yibei menyipitkan mata, "Aku tak bilang begitu. Tapi kau bisa memberinya saran. Ye Mo menunjukmu sebagai pengawal hanya formalitas, benar-benar tak tahu tugasmu yang sebenarnya?"
Andai bukan karena harus menahan diri, pasti dia sudah meledakkan umpatan.
"Darimana aku tahu kalau menyuruhnya nelepon dengan muka tebal bakal kau tutup telepon sambil pura-pura sok keren?" Mata Ye Mo'er membelalak, "Mu Yibei, meski kita sudah kenal bertahun-tahun, tapi juga lama tak bertemu. Karaktermu buruk, aku juga tak pernah lihat bagaimana dulu kau bersamanya. Mana aku tahu cara menghadapi kemarahanmu terhadap perempuan? Dia gelisah dan bingung. Kalau sekali saja kau tutup telepon, seumur hidup dia tak akan menelepon lagi. Mau tanggung jawab konsekuensinya kau atau aku?"
Wajah Mu Yibei menghitam, tapi diam seribu bahasa, "......"
Perkataan Ye Mo Er langsung menyentuh hatinya, membuatnya merasa sedikit lega.
"Intinya misi Ye Mo tidak kamu selesaikan." Raut wajahnya muram, nada bicaranya tak sabar, "Akhirnya aku yang harus menyelesaikan sendiri. Kamu tidak punya poin jasa maupun kerja keras, malah membawanya ke sini dan membuang waktuku."
Ye Mo Er: "!!!"
Benar-benar keterlaluan, dirinya sendiri yang belum berbaikan dengan istri, malah menyalahkannya karena tidak cukup membantu. Sampai mati pun tidak mau mengakui bahwa dirinya terlalu cemburu dan tidak bisa menurunkan gengsi.
"Langsung saja katakan apa maumu!" Ye Mo Er akhirnya menunjukkan kesabarannya yang habis, tersenyum santai, "Memecat saya? Menghukumku jadi pengasuh tetap? Atau menyuruhku pergi lebih cepat? Pokoknya dalam satu dua minggu ini, aku bisa saja jadi pengasuh tetap untuk dua anakmu."
"Tapi sebelum pergi, ada beberapa hal yang dulu tidak bisa/tidak ingin/tidak berani kukatakan, akan kusampaikan sekaligus. Masalah ini belum tentu teratasi. Kau memaafkannya, tapi pernahkah kau pikir apakah DIA sudah memaafkanmu?" Ye Mo Er semakin manis senyumnya saat emosinya memuncak, "Hari ini kudengar dari Xingbao bahwa dia sangat pintar, menemukan cara bagus untuk membuat Ayah dan Ibu berbaikan. Katanya Ibu pasti akan luluh!"
Raut wajah Mu Yibei kembali muram. Udara tiba-tiba menjadi tegang.
Dia hanya sekadar membantu Ye Mo, tapi perempuan ini terus saja berbicara tak henti.
“Aku sarankan kamu lebih tulus padanya dulu, baru pikir cara meluluhkan hatinya. Di sekitar Sheng Youran bukan tidak ada pria yang menyukainya. Kalau bukan karena langsung diberitahu kamu suaminya, plus punya dua anak, siapa tahu berapa kesempatan Tuan Mo yang sudah lama merawatnya? Lagi pula karakternya jauh lebih baik darimu…”
“Ye Mo Er, kamu datang untuk mendamaikan atau mengadu domba?”
“Aku berhenti!” Ye Mo Er tersenyum manis sambil mendengus, “Kalau kalian sudah berbaikan, aku juga tak perlu jadi pengawal ini. Tolong sampaikan perpisahanku. Daripada bilang dipecat, buat saja alasan bohong bahwa aku pergi sendiri. Mu Yibei, kamu sama brengseknya dengan temanmu itu! Kalau aku masih menerima job dari kalian lagi, namaku bukan Ye!”
Dia hendak kabur setelah berhasil memancing amarah Mu Yibei, tapi tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak beres.
Suara Ye Mo yang dingin terdengar, “Kamu masih mudah sekali memancing emosinya.”
Ye Mo Er mengepal tangan, memaksakan senyum kaku di wajahnya, “Mana berani aku membuatnya marah.”
Mu Yibei kesal berkata, “Dia sedang membicarakanku.”
“……”
Mu Yibei menyeringai puas melihatnya, “Ngomong-ngomong, aku tidak memecatmu karena yang mempekerjakan bukan aku. Apapun keputusan Ye Mo, istriku tak bisa menyalahkanku. Tapi ingat, misimu belum selesai. Saranku: jangan buru-buru dipecat, tapi tambah waktu kerja dua kali lipat!”
Ye Mo menarik sudut bibirnya, “Sudah cukup keributannya?”
“Mengandalkan perempuanmu untuk bantu, lebih baik putri saya.” Mu Yibeu melemparkan kalimat itu lalu pergi.
Ye Mo Er masih berdiri di sini, memandang pintu suite tertutup secara otomatis.
Tidak akan bisa lolos lagi.
Ia menoleh, membersihkan tenggorokan, "Tadi Yibei bilang, saya tak perlu melindungi Sheng Youran lagi, juga tak perlu cari metode untuk merekonsiliasi mereka. Biarkan dia sendiri yang mengurus pertanyaan ini... Tapi, sepertinya dia menyuruh saya jadi pengasuh penuh waktu untuk anak-anaknya. Jika Anda tak keberatan, mari lakukan ini dulu. Saya lelah mengasuh anak-anak seharian, mau kembali ke kamar dulu."
Begitu Ye Mo Er melangkah, Ye Mo menghalangi di hadapannya.
Sorot mata dingin dan langsung menembus matanya. Setelah kelirik, nada bicara beratnya terdengar tenang, "Kira membawa Sheng Youran lari ke sini, aku tak punya cara menanganimu?"
