Bab 538 Mengorek Informasi dari Mulut Anak Kecil
Paman... pengawal?
“Bukan, kamu salah tangkap. Maksudku kakak yang kamu panggil Jiejie itu.” Mo Shi mencibir, “Bukankah kamu sering memanggilnya Kakak Mo'er?”
Dia tidak bisa menemukan kabar Ye Mo Er, meski sudah menggunakan sumber daya lain.
Entah karena Kakak melakukan trik kotor, atau mungkin Ye Mo Er benar-benar menghilang untuk sementara.
Perkataan Sheng Youran pun tidak sepenuhnya dia percayai, siapa tahu Kakak sudah lebih dulu melarang memberitahu petunjuk sebenarnya, sehingga dia terpaksa berbohong.
“Kakak Mo'er...” Cahaya di mata Sanbao redup seketika, “Kakak Mo'er sudah tidak ada. Kapan bisa bertemu lagi ya...”
“Kenapa bilang begitu？” Mo Shi melihat kondisinya langsung merasa tidak enak.
Dia lebih memilih Sheng Youran berbohong bersama kakaknya, setidaknya dengan begitu dia bisa menemukan jejak dan kemungkinan menemukan Ye Mo Er.
Lagi pula jarang ada perempuan yang menarik perhatiannya, meski bukan gadis baik-baik pun tidak masalah.
Tapi jika anak kecil juga bilang begitu, mungkin memang benar...
“Kakak Mo'er, hilang.” Sanbao berkata dengan sedih, “Mereka bilang Kakak Mo'er hilang, mungkin tidak akan kembali lagi. Aku tidak bisa bertemu Kakak Mo'er.”
Mo Shi kaget setengah mati, “Kamu... jangan bercanda!”
Jantungnya berdebar kencang.
Omongan orang dewasa yang menipu anak kecil tentang 'tidak akan kembali' atau 'tidak bisa bertemu lagi' biasanya bukan kabar baik.
Jangan-jangan dia... sudah mati?
“Bisa cerita ke Paman soal ini? Barangkali Paman bisa membantumu mencarinya? Gimana caranya dia bisa hilang?”
Sanbao mungkin tidak ingin benar-benar tidak bisa bertemu Ye Mo Er lagi, ditambah tidak ada yang memberitahu hal ini harus dirahasiakan.
Jadi setelah dengar perkataan Mo Shi, dia langsung bercerita tanpa menyembunyikan apa pun.
“Kakak Mo'er terluka dirawat di rumah sakit, parah sekali. Kata Mama, dia terkena peluru. Awalnya baik-baik saja, tapi suatu hari Kakak Mo'er hilang dari rumah sakit. Aku dan Mama pergi beli es krim, pas kembali sudah tidak ada. Paman Ye Mo juga tidak bisa menemukannya. Paman, benarkah Paman bisa mencari dia?”
Mo Shi dalam hati berpikir, tentu saja... tidak bisa.
"Ye Mo, kakak laki-laki Ye Mo'er?"
"Kakak perempuannya saja tidak bisa ditemukan, bukankah berarti dia diculik?"
Mulai kena tembak sampai diculik...
Alisnya semakin berkerut, hatinya pun mulai kalut.
"Paman?"
Mo Shi membersihkan tenggorokannya, menepuk bahu Sanbao, "Paman akan berusaha semampunya."
"Sanbao, pergilah cari kakakmu." Suara Sheng Youran yang dingin terdengar.
Sanbao patuh mengangguk, lalu berkata pada Mo Shi, "Paman, aku pergi dulu. Jika ada kabar tentang kakak Mo'er, tolong beri tahu ya. Paman Ye Mo juga sudah bekerja keras mencarinya."
Mo Shi merasa agak canggung saat melihat Sheng Youran, seolah perbuatan rahasianya tak sengaja terbongkar.
Ia mengangguk pada Sanbao, saat berdiri raut wajahnya sudah kembali normal.
Paling-paling hanya ketebalan muka, toh tidak ada ruginya.
"Tuan Kedua Mo." Sheng Youran memandangnya dengan pasrah, "Kau mengorek informasi dari anak kecil, lalu memberi harapan kosong, tindakanmu ini benar-benar..."
Mo Shi meneguk arak untuk menenangkan diri, lalu tersenyum tak tahu malu, "Cuma mengobrol biasa, mana bisa disebut mengorek informasi. Lagipula ini bukan harapan kosong, siapa tahu aku benar-benar bisa memenuhinya. Tunggu, kenapa kau anggap ini harapan kosong? Apa kau pikir... aku tidak mungkin menemukannya?"
Sheng Youran dengan santai mengaduk koktail di tangannya, "Yang perlu kukatakan sudah kuungkapkan lewat telepon sebelumnya. Tapi Tuan Kedua Mo, jika kau bisa menemukannya, kumohon jangan membuat kegaduhan dan jangan bocorkan kabar ini."
"Dia diculik?"
"Tidak tepat. Dia pergi atas kemauannya sendiri, dan berharap beberapa orang tidak bisa menemukannya. Jadi, jika kau punya harapan untuk menemukannya, harap dijaga kerahasiaannya."
Mo Shi bersikeras, "Dia sendiri? Bukankah dia tertembak dan terluka? Benar-benar tidak ingin ditemukan siapa, musuhnya?"
Sheng Youran memandangnya dengan ekspresi tak habis pikir.
Bagaimana mungkin dia tidak tahu kapan Ye Mo Er punya kedekatan seperti ini dengan Mo Shi.
"Ahem." Mo Shi membersihkan tenggorokannya, "Sekadar bertanya, hanya penasaran. Tapi dengan perkataanmu, aku jadi lega, setidaknya masih ada harapan. Tenang, nanti pasti kujaga rahasia, tidak akan kubuat dia menghadapi bahaya lagi."
Sorot mata Sheng Youran penuh keheranan, "Kau?"
"Mo Shi." Suara dingin yang pasrah menyela.
Mo Shi dengan gaya santainya berkata, "Kakak, aku hanya mengobrol dengannya, untuk apa kau ke sini?"
"Membicarakan Ye Mo Er?" Mo Qing berbicara dengan tempo santai, "Kau kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan belakangan ini?"
Mo Shi: "......"
Dia melirik kakaknya, lalu ke Sheng Youran, akhirnya melambaikan tangan, "Apa yang kulakukan adalah urusanku sendiri, Kakak tak perlu khawatir. Aku ambil arak dulu, silakan lanjutkan obrolan kalian."
“Setelah Mo Shi pergi, alis Mo Qing berkerut ringan. "Youran, kumohon lain kali jangan membicarakannya lagi dengannya. Aku tidak ingin dia menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi untuk Ye Mo Er. Kamu pasti juga tahu, usahanya sia-sia belaka kan?"”
Sheng Youran mengangkat pandangannya, "Tapi aku tidak tahu mengapa dia melakukan ini. Beberapa waktu lalu saat Ye Mo Er di London, kami selalu bersama. Tidak terlihat ada kedekatan pribadi di antara mereka."
"Ketertarikan lelaki pada perempuan tidak perlu banyak kedekatan pribadi."
Dia tersedak, batuk beberapa kali. "Dia benar-benar..."
"Tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Mo Shi. Ye Mo Er pasti tahu semua ini. Tapi alasan dia mendekati Mo Shi, aku tidak tahu. Mungkin karena pengamanan, toh dia orang yang diundang Mu Yibeu." Bibir Mo Qing terkait sinis.
Tatapan Ye Mo Er padanya selalu bermakna ganda: senyum sinis seolah tahu segalanya, sekaligus mengandung peringatan terselubung.
Mendekati Mo Shi, mungkin ada hubungannya dengan hal ini.
Ingin mengorek informasi hubungannya dengan Sheng Youran lewat Mo Shi, agar Mu Yibeu tenang?
"Intinya, Ye Mo Er berhasil. Mo Shi benar-benar memakan 'godaan' ini, dan tidak akan mendengarkan nasihatku. Karena ini hal yang tak berujung, lebih baik dia tidak membuang waktu."
Dalam sekelirik perenungan tadi, Sheng Youran hampir sepenuhnya memahami maksud Ye Mo Er.
Kalau ditanya apakah Ye Mo Er tertarik pada Mo Shi, pasti jawabannya tidak.
“Dalam hati Ye Mo Er hanya ada Ye Mo, ini adalah hal yang Sheng Youran tidak perlu tanya pun sudah tahu.”
“Maksud awal Ye Mo Er adalah mendamaikan hubungannya dengan Mu Yibeu. Jika mendekati adik Mo Qing, alasannya sudah jelas tanpa perlu diucapkan.”
“Aku paham. Tapi kamu benar-benar tidak perlu khawatir, Ye Mo Er... dia tidak akan kembali.” Sheng Youran berkata dengan nada menyesal, “Lagipula, Mo Shi juga tidak bisa menemukannya.”
Petunjuk yang bahkan Ye Mo tidak temukan, mustahil Mo Shi bisa menemukannya.
“Bagaimana dengan Mu Yibeu?” Mo Qing tersenyum tipis, pandangannya menyapu sekeliling.
Bibirnya melengkung penuh arti. Jika dirinya saja ada di sini, mustahil Mu Yibeu tidak berada di sisi Sheng Youran saat ini.
Kecuali...
