Bab 550 Akhirnya Teringat
Mo Yuchen terdiam sejenak, "Yang kau maksud urusan keluarga Rong?"
"Kau bahkan sudah melampaui batas seperti ini, aku tidak tahu seperti apa dirimu sekarang. Ini tidak ada hubungannya dengan apakah aku pulih ingatan atau tidak, masa lalumu juga tidak bisa membersihkan perbuatanmu sekarang." Sheng Youran mengatupkan bibir, mengalihkan tatapan, "Anak dari keluarga Rong itu, usianya hampir sebaya dengan anakku. Mereka sama sekali tidak mengerti apa-apa."
Sorot mata Mo Yuchen menjadi suram, "Hm, kasus Rong Sibai itu memang ada keterlibatanku. Untuk hal ini, aku tidak bisa dibersihkan. Sekalipun aku hanya menjalankan perintah, tetap saja aku yang melakukannya. Tapi aku tidak akan menyakitimu, Youran. Aku tumbuh besar bersamamu. Maukah kau memaafkanku atau tidak tidak penting, tapi sungguh aku tidak akan menyakitimu."
Dia menatap ke luar jendela, "Mengapa harus menyakiti anak itu?"
"Urusan internal keluarga Rong, alasan pasti nya aku tidak tahu. Ada anggota keluarga Rong yang langsung berhubungan dengan Beichen, kerja sama yang sangat erat. Tapi setelah kasus Rong Sibai gagal, aku tidak mendapat instruksi lebih lanjut."
Sheng Youran berkata dengan dingin, "Bagaimana dengan Rong Siqing? Baru-baru ini kecelakaan pesawat, sampai sekarang jasadnya belum ditemukan."
“Youran, jika aku bilang tidak tahu tentang hal ini, apa kamu percaya?” Mo Yuchen berdiri, merapikan kotak obat sambil berkata santai, “Kecelakaan pesawat Rong Siqing mungkin tidak ada hubungannya dengan orang yang menghubungi Beichen. Target mereka sejak awal adalah nyawa Rong Sibai. Sibai-lah penerus bisnis keluarga Rong yang sebenarnya. Kenapa Siqing mengalami musibah sekarang, bahkan aku pun tidak mengerti.”
Sheng Youran diam membisu.
“Maaf Youran, aku tidak bisa memberimu jawaban yang memuaskan.” Mo Yuchen berjalan ke jendela, menatap keluar ke kegelapan malam, “Jangan ikut campur perang saudara keluarga Rong. Aku tahu anak-anak mereka mungkin dekat dengan kedua anakmu, tapi itu urusan internal keluarga orang.”
Suaranya datar, “Kapan ingatanku bisa pulih? Kapan aku boleh pergi? Apa selama belum pulih, aku terus dikurung di sini?”
“Kamu tahu konsekuensinya keluar sekarang?” Kerutan halus muncul di alis Mo Yuchen, “Masih belum sadar? Meski Beichen memberi obat bermasalah itu, tapi itu bukan inisiatifnya. Ada transaksi dibaliknya. Tujuan pihak itu bukan sekadar memulihkan ingatanmu. Sebelum mendekati Beichen, mereka menyelidiki latar belakangmu. Yang pertama memberi kabar padaku sebenarnya adalah Ye Mo’er.”
Sheng Youran akhirnya mengangkat kepala, “Dia di mana?”
“Aku tidak tahu, cuma dapat satu pesan.” Mo Yuchen mengangkat bahu, memandang pemandangan salju di luar jendela, “Setelah menyelidiki kronologi peristiwa, yang pergi bertransaksi dengan Beichen adalah seorang pembunuh bayaran. Ye Mo Er mencurigai hubungan dengan adik tiri seayahmu yang bernama Yuan Xi. Selebihnya aku tidak tahu, tapi mereka juga tidak tahu Beichen akan memberikan obat bermasalah.”
Yun Wei ingin memulihkan ingatannya, lalu ia teringat barang-barang yang dilihatnya siang hari.
Mungkin dia takut bukti itu masih belum cukup untuk membuatnya memutuskan membenci Yun Qiuyuan, karena itu dia melakukan ini.
“Aku bukan baru datang ke London, sudah beberapa hari. Obat yang harus kuberikan padamu tak ada kesempatan, karena ini terakhir, ditambah Ye Mo mengira insiden Ye Mo Er terluka ada hubungannya denganku, jadi aku tidak mudah langsung memberikannya. Risikonya terlalu besar. Tapi saat kau tak sadarkan diri, kusuruh orang menyelidiki dan menemukan dia tidak hanya ingin memberimu obat pemulih ingatan, tapi juga menyuruh orang meracunimu. Sekarang gagal, mungkin sedang mencari kita ke mana-mana.”
Sheng Youran mulai menatap tajam kamar ini, “Tempat apa ini?”
“Penginapan kecil di pinggiran London, tidak perlu KTP. Seharusnya kubawa kau ke rumah sakit, tapi aku tidak bisa muncul. Aku tidak boleh ditemukan orang-orang Mu Yibei, jadi maaf hanya bisa membawamu ke sini. Lukamu di kepala sudah kutangani sederhana. Istirahatlah dulu, besok pagi kuantar pulang. Urusan selanjutnya, tangani sendiri dirimu sendiri.”
"Dia menekan kepalanya, mulai merasa pusing. Entah karena efek obat atau akibat cedera tadi."
"Saat ini yang dirasakannya hanyalah kelelahan luar biasa. Segala kejadian hari ini datang begitu mendadak."
"Pengawalku yang tidak menemukanku pasti akan mencari Yibei. Biarkan aku menelepon dia... Atau, kamu bisa ambil kartu telepon biasa, tak perlu pakai nomormu." Dia melihat Mo Yuchen tetap tak bergerak, lalu menatapnya, "Takut dilacak sinyal?"
Mo Yuchen menghela napas, "Semua sinyal komunikasi bisa dilacak sumbernya. Tenang, sudah kusampaikan melalui saluran lain bahwa kau baik-baik saja. Meski entah dia percaya atau tidak."
Sheng Youran merenung sejenak, "Suruh tim Mu Yibei menjemputku. Kau pergi dari sini, mereka takkan menemukanmu."
"Youran, semua sudah kupikirkan. Pertama, Yuan Xi sedang memburumu. Aku khawatir dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuhmu. Dia sendirian tanpa tim, setelah semalaman ini besok energinya pasti habis. Kedua, yang terpenting, obat yang kau minum butuh ketenangan. Kau harus tidur nyenyak. Jadi istirahatlah dulu, setelah bangun nanti aku yang akan mengantarmu pulang dengan cara paling aman."
Mo Yuchen bingung meyakinkannya. Bagian otaknya baru saja terbentur, sementara efek obat bekerja di area tertentu otak.
"Jika tidak segera beristirahat, aku khawatir akan terjadi hal-hal di luar prediksi yang tak bisa kukendalikan."
"Sudahlah, terserah." Sheng Youran memejamkan mata, kepalanya sungguh berat, "Aku tidur dulu."
"Karena Mo Yuchen sudah mengatakan bahwa dia telah menghubungi Mu Yibei dengan cara lain, seharusnya dia bisa tenang."
Setelah kejadian di kasino waktu itu, dia pernah memberitahu Mu Yibei tentang pertemuannya dengan Mo Yuchen, dan dia juga mengakui bahwa Mo Yuchen tidak akan melukainya.
Jadi jika kabar itu disampaikan oleh Mo Yuchen, seharusnya dia relatif tenang.
Sheng Youran menutup matanya dan langsung tertidur. Dia tidak tahu berapa lama tidurnya, hanya merasa mengalami mimpi yang sangat panjang.
"Ahem..."
Beberapa kali batuk membuat kesadarannya pulih. Tenggorokannya kering sampai terasa sakit.
Dengan dipaksakan sendiri, dia bangun dan melirik ke jendela - hari sudah terang.
Untuk sementara hanya dia sendiri di kamar, Mo Yuchen tidak ada.
Sheng Youran menekan kepalanya sendiri lalu turun dari ranjang.
Saat berdiri di depan cermin, dia melihat perban yang dibalut dengan buruk di kepalanya...
Hal-hal yang membutuhkan ketrampilan tangan seperti ini, sejak kecil dia memang tidak pernah bisa melakukannya dengan baik.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka. "Kau sudah bangun?"
Mo Yuchen masuk membawa sarapan, melihatnya sedang bercermin. "Tidak sampai cacat. Ada luka kecil di dahi, bagian belakang kepala mungkin agak bengkak. Sepertinya tidak sampai gegar otak..."
"Kakak Yuchen, tidakkah kau merasa teknik membalut lukamu selama bertahun-tahun ini tidak ada peningkatan?" Sheng Youran menatap cermin sambil meremas rambutnya. "Parah banget sih."
