Bab 563 Bagaimana rasanya menyaksikan pemakamanmu sendiri secara langsung?
Han Qi langsung bingung, “Tuan Mu bilang apa?”
Mu Yibei terseret bibirnya, “Istri saya hamil, kamu mau saya ulangi berapa kali?”
“Istri hamil? Selamat Tuan Mu! Saya akan segera beritahu, pasti beberapa jam penundaan bisa dimaklumi. Tapi Tuan Mu, Anda yakin masih bisa rapat sore?”
Mu Yibei tertawa ringan, “Kenapa, kamu juga berpikir kalau istri saya hamil, saya tidak perlu datang sore ini?”
“Saya khawatir Tuan Mu terlalu senang sampai sore tidak datang juga. Lebih baik tidak usah bilang penundaan...”
“Saya bilang akan datang sore, pasti datang. Sekalian mengatur beberapa urusan hari ini, besok saya masih ada urusan pribadi.”
Setelah memberi penjelasan pada Han Qi, Mu Yibei terus menunggu.
Hingga siang hari, berbagai pemeriksaan hampir selesai, semua indikator normal.
Dua orang menghadapi hasil ini, keduanya merasa tenang untuk sementara.
Hua Bao tiba di Kota Suci pada siang hari, kembali lebih dulu daripada Nie Jinshen.
Penilaiannya tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan pagi tadi. Karena masih awal kehamilan, beberapa pemeriksaan lanjutan perlu menunggu hingga janin lebih besar.
"Jika yang kamu maksud adalah penawar, sebenarnya menurut saya berdasarkan tes terkini mereka, ini tidak akan berpengaruh pada tubuh manusia. Data pelacakan juga menunjukkan, meski belum diuji pada ibu hamil, semua aspek yang terlibat berhubungan dengan otak - umumnya tidak akan berdampak pada janin." Hua Bao duduk di kantor rumah sakit yang sudah lama tidak dikunjungi, tersenyum lega, "Tenang saja, jika ada masalah pasti akan kucarikan solusi. Youran, selamat! Ini seperti mendapat dua kebahagiaan sekaligus."
Sheng Youran mengatupkan bibir sambil tersenyum, "Selama ini, kamu juga sudah bekerja keras tinggal di laboratorium luar negeri."
Jika saja mereka tidak langsung memberinya penawar, melainkan memilih untuk mengecek komposisi dan melanjutkan eksperimen terlebih dahulu, mungkin meski penawar digunakan, kegelisahan di hatinya akan lebih parah daripada sekarang.
"Tidak apa-apa." Pipi tembam Hua Bao masih sama seperti dulu, "Sebenarnya tidak banyak urusanku di sana, aku hanya belajar dan memberikan beberapa perspektif baru. Kesempatan kali ini untuk menyentuh teknologi secanggih itu benar-benar memperluas wawasanku. Jalan ilmu kedokteran memang tak berujung."
"Mengapa Jin Shen tidak ikut pulang bersamamu?" Mu Yibeu mengangkat alisnya perlahan, "Dia tega membiarkanmu sendirian?"
Terhadap hal ini, dia terlihat sangat terkejut.
Hua Bao berkata dengan bingung, “Mengapa tidak percaya, aku sudah pergi ke banyak tempat sendirian. Seorang doktor medis di sana terus ingin berdiskusi sedikit masalah dengannya, dan merasa sayang penelitian kami berakhir di sini. Awalnya kami semua naik pesawat besok, tapi aku dengar Youran hamil, jadi ingin pulang lebih dulu.”
“Masalah kecil itu tidak perlu didiskusikan.” Mu Yibei juga tidak memperdulikan, berdiri, “Kalau tidak ada masalah, kita pergi dulu.”
Baru saja ucapannya selesai, pintu kantor diketuk.
“Dokter Hua, ada pasien yang memaksa mencari Anda.” Perawat yang mengetuk wajah pasrah, “Aku bilang Anda tidak ada, dia bersikeras mengatakan Anda sudah kembali.”
Sheng Youran memikirkan Hua Bao juga baru saja pulang dari penerbangan jauh, pasti sangat lelah, berencana meminta perawat mengusirnya kembali.
Tak disangka, Mu Yibei tiba-tiba berkata dingin, “Kalau tidak suruh dia masuk, dia juga tidak akan berhenti. Saat kamu keluar pintu, tetap akan bertemu dengannya.”
Hua Bao menekan titik antara alisnya yang sakit, “Lagi-lagi dia...”
Kali ini giliran Sheng Youran yang bingung, “Siapa?”
Mu Yibei menggerakkan bibirnya, “Wen Ruohan.”
“Si jepret diam-diam itu...” Dia teringat, itu sepupu Mu Yibei yang membeli tim game sebagai bisnis utamanya.
Ada atau tidak ada masalah selalu mencari Hua Bao berobat, bahkan menyimpan fotonya di ponsel.
Nie Jinshen setiap kali ingin membuangnya keluar.
“Suruh dia masuk.” Hua Bao menghela napas pasrah.
Wen Ruohan begitu diizinkan masuk, melihat Mu Yibei dan Sheng Youran, langsung membeku di depan pintu, "Kenapa... kalian juga di sini? Bibi Ipar? Bibi Ipar kapan pulang?"
Mu Yibei menyeringai dingin, "Kamu tidak tahu aku di sini, tidak tahu kapan bibimu pulang, bahkan saat tim yang kau jadikan karier mau bertanding, kamu tidak ke Inggris... tapi kapan Hua Bao kembali ke rumah sakit, kamu malah langsung tahu dan kebetulan sakit."
Meski berdiri dengan pakaian rapi di sini, perkataan itu membuat wajahnya memerah karena malu.
Akhirnya setelah berpikir, urus saja semuanya!
Wen Ruohan mengabaikan Mu Yibei, menyapa bibinya dengan cukup semangat, lalu duduk di hadapan Hua Bao sambil mengulurkan tangan, "Lambungku sakit lagi."
Hua Bao: "......"
"Ngomong-ngomong, kemana saja kamu belakangan ini?" Wen Ruohan tersenyum ringan, tidak kehilangan muka meski baru dihina, "Aku tidak sengaja sakit sekarang, lambungku sudah sakit beberapa hari, tapi aku tidak mau diperiksa orang lain."
Keberangkatan Hua Bao ke laboratorium di Inggris ini dirahasiakan, karena khawatir peneliti yang terlibat akan terkena imbas.
Bagaimanapun juga ini menyangkut penggulungan laboratorium pertama Beichen di Amerika Selatan, masalah besar ini tetap membutuhkan kewaspadaan.
Tapi karena Hua Bao sudah kembali, tidak perlu disembunyikan lagi, diungkapkan dengan kalimat sederhana, "Inggris."
Wen Ruohan langsung terpukul, "Kenapa tidak bilang dari dulu..."
Dia sengaja tidak ikut anggota klub ke Inggris demi menunggu kepulangannya di sini.
"Hua Bao sebelumnya sudah pergi ke banyak tempat untuk bepergian jauh dan pengobatan gratis, jadi kali ini dia pergi lagi untuk beberapa waktu, tidak dianggap serius. Hanya menyuruh mata-matanya di rumah sakit untuk segera memberi tahu dia begitu Hua Bao kembali."
"Terutama karena dia tahu atasan Hua Bao yang sangat mengganggu, Nie Jinshen, akhir-akhir ini tidak ada. Dia harus terus memantau pergerakan kepulangannya."
Mu Yibei hanya menunjukkan ekspresi dingin pada obsesi sepupunya yang tidak jelas, lalu berpaling ke Sheng Youran, "Kita pergi dulu, biarkan dia sendiri buang-buang kata di sini. Segera dia akan jadi orang pertama di daftar hitam rumah sakit ini."
Sheng Youran melirik penuh simpati ke Wen Ruohan, memilih pergi bersama Mu Yibei.
Karena Mu Yibei harus ke perusahaan sore itu, Sheng Youran lebih dulu pulang ke Kediaman Mu untuk mempersiapkan urusan perjalanan ke Kota Hua besok.
*
Kota Hua sudah diselimuti salju tipis. Pemakaman keluarga Rong digelar sangat megah.
Banyak kalangan pebisnis dan politisi hadir, kehadiran keluarga Mu secara langsung pun tidak terasa aneh.
Sheng Youran terus menggenggam erat Sanbao, sesekali melihat mata merah Sanbao yang berkaca-kaca.
"Ibu, aku baik-baik saja." Sanbao mengusap air matanya, menatap foto Rong Siqing di tengah altar, "Aku akan berhenti menangis sebentar lagi. Ibu, di mana Kakak?"
Sheng Youran melirik ke sekeliling, "Dia... tidak tahu ke mana perginya."
“Mu Yibei selesai berbincang dengan beberapa pejabat pemerintah Kota Hua, melihatnya sedang mencari seseorang ke sana kemari. Teringat pesan Erbao tadi, dia berkata, "Dia tidak akan hilang. Hei Ying akan menemaninya. Dia hanya tidak suka acara seperti ini."
"Oh." Sanbao menunduk. Sebenarnya dia hanya bertanya sekadar basa-basi.
Erbao sebenarnya tidak berada di dalam rumah besar Keluarga Rong, masih tetap di sekitar area pemakaman.
"Rong Siqing, bagaimana rasanya menyaksikan pemakamanmu sendiri?" Erbao menatap pemuda berbaju hitam yang mengenakan masker hitam itu.
