Bab 566 Kakak Telah Tiada
“Bicara nanti saja, tunggu waktu aku libur musim panas.” Sanbao berkata dengan serius.
Rong Sibai menatap Erbao, "Bagaimana denganmu?"
Erbao terlihat bingung, "Ada aku juga?"
Dia tidak ingat pernah dekat dengan Rong Sibai sampai harus dikunjungi khusus.
Rong Sibai melotokinya, "Apa dia tidak menganggapku? Apakah aku jauh lebih buruk dari kakaknya?"
Tapi jika kakak Xingbao tidak datang, mungkin Xingbao hanya bicara asal. Kalau akhirnya tidak bisa datang juga gapapa, lama-lama pasti lupa.
"Gak masalah!" Rong Sibai tiba-tiba tersenyum, "Nanti kalau aku sudah lebih besar dan orangtuaku tidak khawatir, aku bisa mengunjungimu. Xingbao, kamu menyambutku kan?"
Sanbao tidak melihat masalah, "Tentu dong."
"Oke! Kalau liburan kamu tidak datang... aku... aku yang akan mencarimu! Mencari kalian semua!"
Erbao mengernyit, "Kenapa sekarang tidak tanya apakah aku menyambutmu?"
"Masa kamu tidak mau menyambutku?"
Erbao berpikir sejenak, "Sebenarnya ada kemungkinan..."
"Mu Lingxi kamu jahat! Aku..."
Rong Sibai ingin bilang akan lapor ke kakaknya. Meski kakaknya jarang memperhatikannya, pasti akan membelanya jika dia di-bully.
Tapi dia teringat, dia sudah tidak punya kakak lagi.
Sudah tidak ada lagi kakak untuknya...
*
Saat kembali dari Kota Hua, Sheng Youran langsung menerima telepon dari Yun Qiuyuan.
"Dia meninggalkan London beberapa hari, di hari pertama sudah menerima telepon darinya, Yun Qiuyuan juga tahu dia membawa dua anak ke Kota Hua."
"Ayah, dua hari ini akan segera kembali. Tepat waktu, saya ada urusan yang perlu dibicarakan dengan Anda."
Nada bicara Yun Qiuyuan terdengar , "Apakah terjadi sesuatu?"
"Lebih baik dibicarakan setelah kembali, saya agak lelah sekarang."
Yun Qiuyuan pun tidak enak banyak berkomentar, berbicara seadanya lalu menutup telepon.
Ia duduk di kantor, menekan pelipis Taiyang-nya.
Sheng Youran mengalami kecelakaan sebelum meninggalkan London, tapi mengapa dia tidak memberitahunya?
Sekretaris menelpon masuk, "Direktur Yun, Guru Mo sudah sampai."
Suara Yun Qiuyuan penuh kelelahan, "Suruh dia masuk."
Mo Qing memegang tas dokumen di tangan, ekspresinya agak menunjukkan ketidaknormalan.
"Ada hasil?" Yun Qiuyuan menopang kepala dengan kedua tangan, menekan pelipis Taiyang tanpa mengangkat wajah, "Bagaimana dia bisa kecelakaan?"
Jika bukan dari dokter manor yang dicarinya untuk memastikan tabrakan itu mengenai kepala, dia sama sekali tidak tahu tentang kejadian ini.
Tapi dalam percakapan telepon sebelumnya, dia bersikap seolah kejadian itu tidak pernah terjadi.
Awalnya dia mengira kepulangannya membawa dua anak karena insiden pesawat keluarga Rong yang menewaskan anak, setelah dipikirkan dengan seksama dan dikaitkan dengan kecelakaan, hatinya tetap merasa was-was.
Memang dasarnya dia orang yang agak curiga, baru bisa tenang setelah benar-benar memastikan tidak ada masalah.
“Data penyelidikan awal sudah ada di sini.” Jari Mo Qing menunjuk ke amplop data, “Masih ada beberapa hal yang belum jelas, untuk sementara belum diketahui. Kecelakaan, tentu bukan kecelakaan biasa, dari rekaman kamera pengawas jalan terlihat dia awalnya diculik. Bagian gambar di area tempat dia dibawa pergi setelah tabrakan tidak jelas, tapi bisa dipastikan dia menghilang semalaman. Pagi harinya, pulang naik taksi.”
Yun Qiuyuan membuka amplop data, “Apakah Mu Yibei tahu tentang ini?”
“Tentu. Setelah Mu Yibei mengetahuinya, dia juga mengirim orang untuk menyelidiki. Tapi orang yang awalnya menculiknya ke mobil, sudah dihabisi sebelumnya. Pihak lawan bergerak sangat cepat, termasuk semua bukti lain sudah dimusnahkan. Mu Yibei... belum tentu bisa menyelidikinya. Caranya sangat profesional dan bersih, mungkin karena sudah terbongkar, jadi mereka tidak takun menggunakan cara menutupi jejak yang terlalu mencolok ini.”
Yun Qiuyuan mengangkat kepala, “Apakah dia baru-baru ini terlibat lagi dengan urusan Beichen itu?”
Mo Qing menyilangkan kedua tangannya di saku, “Tidak jelas. Tapi, orang yang mengalami kecelakaan kemudian, seharusnya dia percayai, jadi tidak mengalami trauma, pulang juga semuanya normal. Tapi kemudian, orang-orang Mu Yibei juga tidak melanjutkan penyelidikan tentang kecelakaan ini. Menurutku mereka sudah paham tentang hal ini. Soal ada hubungan dengan Beichen atau tidak, harus menunggu hasil penyelidikan beberapa hari lagi.”
“Akan kutanyakan setelah dia kembali... Mo Qing, apakah dia memberitahumu sebelum meninggalkan London kali ini?”
Mo Qing berhenti sejenak, “Tidak.”
Karena hubungannya telah menyelamatkannya, Mo Qing dan Sheng Youran bisa dibilkan cukup akrab. Jika ada sesuatu terjadi, dia biasanya akan memberitahunya terlebih dahulu.
Tiba-tiba meninggalkan London, tapi dia tidak memberi tahu siapa pun.
"Paman Yun, satu hal lagi. Selain mencoba menyuap dokter untuk menyelidiki kondisi Anda, Yun Wei juga terlalu sering berhubungan dengan Sheng Meiyi belakangan ini. Tidak tahu ada transaksi rahasia apa antara mereka berdua. Sudah saya peringatkan, kunjungan Keluarga Sheng ke London kemungkinan ada 'jasa tak ternilai'-nya."
Alis Yun Qiuyuan semakin berkerut, nada bicaranya penuh ancaman, "Sudah kuduga dia tidak akan rela. Kalau dia berani..."
Mo Qing berkata dengan tenang, "Belum lama ini, dia masih mencoba mencari Sheng Youran untuk membicarakan sesuatu. Tapi tentang apa, saya tidak tahu."
"Dasar sok pintar." Sorot mata Yun Qiuyuan sangat kompleks. Segera dia menelepon sekretaris untuk memanggil Yun Wei yang sudah tiba di perusahaan.
Begitu Yun Wei datang, sebuah tamparan langsung mendarat di pipinya.
"Ayah, Ayah..." Dia memegangi wajah yang memerah, mata berkaca-kaca memandangnya dengan tak percaya.
Mo Qing di sampingnya tetap diam seperti tak peduli.
Baru setelah tamparan itu dia berkata, "Paman Yun, saya pergi dulu."
Wajah Yun Wei terasa panas membara, tersedu-sedu bertanya, "Ayah, kenapa memukul saya?"
"Apa yang kau bicarakan dengan kakakmu?!" Yun Qiuyuan melotok marah, "Jujur katakan! Apakah ada hal yang tidak pantas kau sampaikan? Kalau berani menyembunyikan, kusuruh kau pergi dari Keluarga Yun!!"
“Aku sama sekali tidak mengatakan apa-apa Ayah, aku hanya... ingin menjalin hubungan baik dengannya, tapi kakak tidak terlalu menyukaiku. Keluarga Sheng sepertinya punya maksud lain padanya. Aku hanya ingin memperingatkannya, apa lagi yang bisa kukatakan padanya?” Yun Wei memegangi wajahnya, tangisnya menyayat hati.
Yun Qiuyuan mendengus dingin, “Begitu kuselidiki, akan ketahuan apakah kau berbohong. Apapun niatmu, dengarkan baik-baik. Berlakulah tenang, maka masih ada tempat untukmu di keluarga Yun. Jika tidak, jangan bicara soal saham, hartabenda keluarga Yun sepeserpun takkan kau dapat.”
Yun Wei menatapnya terkejut, akhirnya menutupi wajah dan berlari keluar dari kantor.
Harta keluarga Yun, tak sepeserpun menjadi miliknya?
Yun Wei berlari ke toilet, telapak tangannya lebam karena dicubit sendiri, bola mata merah penuh kebencian.
*
Sheng Youran menutup telepon, dengan wajah dingin melemparkan ponselnya.
“Masalah Yuan Xi sudah kusuruh Ye Mo tangani. Selama dia masih di London, masih berhubungan dengan Yun Wei, pasti ketahuan.” Suara berat Mu Yibeu terdengar dari belakang, “Nanti lihat bagaimana Ayahmu akan menyelesaikan ini.”
Sheng Youran bersikap sinis, “Ayahku?”
